Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PERCOBAAN

NOMOR PERCOBAAN : 12

JUDUL PERCOBAAN : OSILATOR COLPITTS

NAMA PRAKTIKAN : AZIZAH WISMANINGSIH

KELAS / NIM : TE-2A / 4.31.16.0.05

TANGGAL PERCOBAAN : 7 DESEMBER 2017

PENYERAHAN LAPORAN : 14 DESEMBER 2017

PENGAMPU : Arif Nursyaid, Drs., M.T.

LABORATORIUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI


PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI (D4)
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2017
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

1. NOMOR JOBSHEET : 12
2. JUDUL : OSILATOR COLPITTS

3. TUJUAN :
Setelah melaksanakan praktikum, menyusun rangkaian, memeriksa rangkaian dan
menganalisa data diharapkan mahasiswa dapat :

a. Menentukan frekuensi osilasi dari rangkaian osilator colpitts.


b. Menjelaskan efek penggantian kapasitor terhadap osilator.

4. DASAR TEORI :
Osilator merupakan rangkaian dapat manghasilkan sinyal output tanpa adanya sebuah sinyal input
yang diberikan. Osilator dirancang untuk menghasilkan sinyal dengan frekuensi dan bentuk
gelombang yang diketahui, seperti gelombang sinus, gelombang kotak dan gelombang gergaji.
Rangkaian osilator banyak digunakan dalam berbagai jenis peralatan elektronika seperti radio dan
TV, komputer, osiloskop, generator sinyal dan digital frekuensi meter. Ada berbagai cara untuk
menggambarkan rangkaian dasar osilator., salah satunya dapat dilihat pada gambar 13.1.

Vout

Rangkaian

Penguat Penentu Frekuensi

(Av)

Rangkaian

Umpan Balik ()

Gambar 13. 1. Blok diagram Osilator

Rangkaian dasar osilator seperti terlihat pada gambar 13.1, yang terdiri dari:

1. Penguat berfungsi untuk memperkuat dari sinyal input dan sinyal output dari rangkaian
umpan balik.
2. Feedback (umpan balik) adalah proses dimana sebagian sinyal output dari sebuah amplifier
dikembalikan ke inputnya.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

3. Rangkaian penentu frekuensi berfungsi untuk membangkitkan frekuensi yang didapat dari
rangkaian yang dikombinasikan dari komponen resistor, induktor dan kapasitor. Pada saat
osilator pertama kali dicatu maka arus pada rangkaian penentu frekuensi menghasilkan
tegangan yang frekuensinya sama dengan frekuensi yang diinginkan oleh osilator. Sebagian
tegangan itu akan dikembalikan ke terminal input penguat dan dikuatkan, kemudian di
kembalikan lagi ke rangkaian penentu dengan tegangan yang lebih besar dari tegangan awal.
Dan begitu seterusnya. Demikian proses ini berlangsung, sehingga dengan demikian
amplitudo tegangan sinyal akan bertambah sedikit demi sedikit sampai kondisi titik jenuh
penguatan. Karakteristik utama suatu osilator adalah pada frekuensi kerja, kestabilan
amplitudo dan persentase distorsi sinyal output. Ada berbagai macam rangkaian osilator yang
dapat membangkitkan gelombang sinus, antara lain : osilator jembatan wien, osilator kristal,
osilator hartley, osilator colpitts, dan sebagainya. Dalam percobaan ini akan dicoba osilator
colpitts.

Osilator Colpitts
Pada dasarnya untuk menghasilkan getaran frekuensi agar dapat berosilasi digunakan
rangkaian tangki dari LC yang disambungkan dengan rangkaian umpan balik.
Kekhususan pada rangkaian osilator colpitt (gambar 2) adalah digunakannya dua buah
kapasitor pada rangkaian tangkinya. Fungsi dari kedua kapasitor ini adalah sebagai
pembagi tegangan keluaran dan masukan penguat. Pada osilator colpitt, pengaturan
kumparan dan perubahan harga kapasitor menentukan frekuensi yang dihasilkan.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

Gambar 13.2. Rangkaian Osilator Colpitts dengan transistor NPN

Pada gambar 2 merupakan rangkaian osilator colpitt yang bekerja menggunakan


transistor NPN. Besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh rangkaian tangkinya (L1, C1
dan C2) adalah :

1
fr =
C1 C 2
2 L1
C1  C 2

1
atau fr =
2 L1  CT

1 1 1
dimana : = +
CT C1 C2

Dimana :

fr = frekuensi resonansi (Hz )

L1 = induktor (H)

C1 dan C2 = kapasitor (F)

CT = kapasitansi total

Untuk memperoleh getaran frekuensi yang lebih akurat perlu diperhitungkan


pengaruh dari kapasitansi dalam dari transistor dan induksi rangkaian. Kapasitor C3
merupakan kopling keluaran sinyal AC yang dikembalikan ke rangkaian tangki L1 C1
C2, berupa umpan balik positif.

Tegangan yang terjadi pada kapasitor C1 merupakan tegangan umpan balik yang
diberikan ke basis transistor Q1. Kemudian sinyal AC akan dikuatkan oleh transistor
Q1, bias basis Q1 dihasilkan oleh R1 dan R2. Tegangan bias R1 dan R2 berfungsi
mengatur titik operasi transistor Q1.

Rangkaian LC paralel dibentuk dari gulungan L1 dan kapasitor C1, C2. Kedua
kapasitor ini secara seri berfungsi seperti sebuah kapasitor tunggal selama resonansi
LC. Cabang tengah kedua kapasitor merupakan jalur umpan balik terhadap emitor
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

transistor melalui ground. Jika nilai kedua kapasitor tersebut sama, kapasitansi efektif
total dalam jaringan LC akan sama dengan setengah nilai masing-masing secara
terpisah. Jika nilai kedua kapasitor ini tidak sama, maka nilai kapasitansi total
1 1 1
didapatkan = + .
CT C1 C2

Osilator colpitt dapat menghasilkan gelombang sinus yang sempurna yaitu


mempunyai amplitudo konstan dan frekuensi stabil.

5. ALAT DAN BAHAN :


1. Multimeter Analog merk Sanwa 1 buah
2. Multimeter Digital merk Sanwa 1 buah
3. Protoboard 1 buah
4. Resistor 4,7KΩ ,560Ω 1 buah
5. Kapasitor 0,1F , 0,022f 1 buah
6. Osiloskop merk Owon OS 505 28 1 buah
7. Catu daya  12 V 1 buah
8. Kabel penghubung secukupnya
6. LANGKAH PERCOBAAN :
1. Siapkan catu daya ( Power Supply).
2. Pastikan catu daya pada kondisi OFF dan pengatur tegangan pada posisi minimum.
3. Hubungkan catu daya dengan tegangan jala-jala.
4. Siapkan catu daya untuk mencatu rangkaian penguat.
5. Buat rangkaian seperti berikut:
Vcc = + 12 Volt

22 nF
2,5 mH
22 nF
R1 4K7

2N3904

470
R2 4K7
0,1 uF VO

470

Gambar 13.3. Rangkaian percobaan osilator Colpitts


Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

6. Hitunglah terlebih dahulu frekuensi osilator dengan menggunakan rumus


1 C1  C 2
fo  dengan nilai L = 2,5 mH dan C 
2 . LC C1  C 2

7. Pindahkan catu daya ke posisi ON.

8. Ukur dan gambarlah bentuk gelombang keluaran.

9. Ukurlah frekuensi pada Vo.

10. Gantikan C1 dan C2 dengan kapasitor 10nF. Ulangi langkah 6 sampai dengan 9.

11. Gantilah L dengan nilai induktansi yang berbeda, kemudian ulangi langkah 6 sampai
dengan langkah 10.

7. DATA PERCOBAAN :
A. Percobaan 1
C = 22 nF dan L = 2,5 mH

Frekuensi saat percobaan = 32 KHz


Frekuensi pada teori = 30 KHz
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

B. Percobaan 2

C = 10 nF dan L = 8,2 mH

Frekuensi saat percobaan = 48 KHz

Frekuensi pada teori = 45 Khz

C. Percobaan 3

C = 10 nF dan L = 8,2 mH
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

Frekuensi saat percobaan = 2 Hz

Frekuensi pada teori 24 Khz

D. Perobaan 4

C = 22 nF dan L = 8,2 mH
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

Frekuensi pada percobaan = 2 Hz

Frekuensi pada teori = 50 KHz

7. TUGAS :

Tugas : Ada beberapa cara menempatkan rangkaian LC dari osilator Colpitts, carilah
contoh rangkaian yang berbeda dari rangkaian osilator colpitts tersebut.
Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro

Prodi Teknik Telekomunikasi Praktek Eletronika Telekominkasi

8. ANALISA :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa osilator collpits
merupakan salah satu osilator yang efektif digunakan untuk pembangkit gelombang
sinus pada frekuensi 10KHz – 10 MHz. osilator ini menggunakan rangkaian tertala
LC dan umpan balik positif melalui suatu pembagi tegangan kapasitif dari rangkaian
tertala. Pada osliator collpits terdapat 2 kapasitor yang digunakan sebagai pengganti
inductor yang sudah terbagi. Rangkaian ini dibuat dengan menggunakan medan
elektrostatik melalui jaringan pembagi kapasitor. Frekuensi resonasi yang terdapat
pada osilator ditentukan oleh 2 kapasitor yang terhubung secara seri dan inductor.
Untuk menentukan frekuensi resonasi tersebut dapat dihitung dengan rumus :
1 C1  C 2
fo  dimana C 
2 . LC C1  C 2

Pada percobaan ini menggunakan C = 22 nF dan L =2,5 mH , maka fo :

9. KESIMPULAN :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa osilator
colpits merupakan rangkain yang dapat menghasilkan sinyal input yang diberikan dan
digunakan untuk menghasilkan sinyal dengan frekuensi dan bentuk gelombang yang
diketahui. Rangkaian ini menggunkan sebuah feedback yang fungsinya untuk
memproses sinyal input dari amplifier dikembalikan ke inputnya.

Anda mungkin juga menyukai