Nomor Percobaan : 03
Judul Percobaan : Pengukuran Redaman Kabel Fiber Optik
Menggunakan Oplical Light Source (OLS) dan
Optical Power Meter (OPM) dengan Bending
Nama Praktikan : Azizah Wismaningsih
Kelas / NIM : TE-4A / 4.31.16.0.05
Tanggal Percobaan : 8 Oktober 2019
Penyerahan Laporan : 14 Oktober 2019
Pengampu : Thomas Agung Setyawan, S.T., M.T.
Nilai :
Keterangan :
1. Judul Percobaan
Pengukuran Redaman Kabel Fiber Optik Menggunakan Oplical Light Source (OLS)
dan Optical Power Meter (OPM)
2. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik kabel fiber optik.
2. Mahasiswa dapat mengukur redaman fiber optik menggunakan OLS dan OPM.
3. Mahasiswa dapat mengukur redaman akibat bending dan penambahan attenuator
pada fiber optik.
3. Landasan Teori
Kabel Fiber Optic sangat bervariasi, mulai dari jenis fiber, konstruksinya dan material
pembungkusnya sampai dengan jumlah fiber core yang terkandung didalamnya. Serat
Optik adalah bahan yang sangat tipis dengan tingkat kemurnian yang sangat besar seperti
kaca, yang mana dapat menghantarkan cahaya dari suatu asal sampai dengan tujuan
tertentu dengan tingkat pembiasan yang sangat kecil.
Tipe dari fiber terdiri dari dua jenis tipe kabel fiber optic yaitu – Multimode dan
Singlemode.
a. Multimode fiber dapat membawa beberapa sinar cahaya sekaligus dalam jarak
yang tidak terlalu panjang. Oleh karena batasan kemampuan penggunaan kurang
dari satu kilometer panjang, maka lebih banyak dimanfaatkan untuk backbone
jaringan, umumnya memiliki dua jenis ukuran core yaitu 62.5 dan 50 micron.
b. Singlemode fiber memiliki core yang jauh lebih kecil dengan hanya 9 micron dan
hanya memiliki satu jalur yang dapat membawa satu cahaya dengan kemampuan
jarak tempuh lebih dari 100 kilometer.
Power Meter Test dan Laser Source adalah alat yang dipakai untuk mengukur total loss
dalam sebuah link optik baik saat pada instalasi awal (uji kelayakan) atau pemeliharaan
dan juga untuk kelurusan core optik.
Laser Source atau Optical Light Source (OLS) berfungsi ebagai sumber laser (Sinyal
Optik) atau cahaya untuk ditransmisikan melalui kabel serat optik dengan panjang
gelombang () yang bermacam-macam dalam satuan nanometer (nm).
Gambar 1. Optical Light Source
Sedangkan Power Meter atau Optical Power Meter (OPM) merupakan alat yang
digunakan untuk mengetahui besarnya sinyal optik yang datang pada sisi penerima (Rx).
5. Gambar Rangkaian
Gambar 2.4 merupkan topologi percobaan dengan OLS sebagai pemancar dan OPM
sebagai penerima dengan attenuator disambungkan ke penerima
6. Langkah Kerja
Langkah kerja percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Bentangkan kabel fiber optik sepanjang 70 meter
2. Sambungkan ujung pertama pada OLS
3. Sambungkan ujung kedua pada OPM tanpa melakukan bending dan penambahan
attenuator
4. Atur frekuensi pada OLS sesuai denga tabel yaitu 0 Hz, 270 Hz, 1000 Hz dan
2000 Hz
5. Atur juga panjang gelombang fiber optik sesuai dengan tabel percobaan yaitu 1310
nm dan 1550 nm
6. Amati daya dan rugi-rugi yang dihasilkan kemudian catat pada tabel tanpa
penambahan attenuator
7. Ulangi langkah 3 namun dengan penambahan attenuator yaitu 10 dB dan 5 dB
8. Catat hasilnya pada tabel hasil percobaan
7. Hasil Percobaan
Tabel 1. Tanpa Attenuator
1310 nm Tanpa 1550 nm Tanpa 1310 nm Bending 1550 nm Bending 1310 nm Bending 1550 nm Bending
No Data F (Hz) Bending Bending (8 lilitan) (8 lilitan) (16 lilitan) (16 lilitan)
µW dBm µW dBm µW dBm µW dBm µW dBm µW dBm
1 Adriel 2000 106.7 -9.71 85.99 - 10.65 106.6 -9.72 85.69 -10.67 106.6 -9.72 85.69 -10.67
2 Azizah 2000 106.7 -9.71 85.84 -10.66 106.4 -9.72 85.84 -10.66 106.4 -9.72 85.84 -10.66
3 Fuad 2000 106.3 -9.71 84.66 -10.72 106.4 -9.72 85.07 -10.70 106.4 -9.72 85.07 -10.70
1. Untuk melakukan pengukuran redaman pada kabel fiber optik diperlukan OLS sebagai
pemancar dan OPM sebagai penerima.
2. Attenuator berfungsi untuk mengurangi dan menjaga keseimbangan kekuatan cahaya
yang ditransmisikan dari satu perangkat ke perangkat yang lain.
3. Jumlah lilitan dan diameter pada saat melakukan bending berpengaruh terhadap daya
yang diterima oleh OPM.
4. Bending yaitu pembekokan serat optik yang menyebabkan cahaya yang merambat pada
serat optik berbelok dari arah transmisi dan hilang.