Anda di halaman 1dari 8

RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK (AC)

Arus Bolak Balik adalah arus yang besarnya selalu berubah secara bolak balik. Arus yang mengalir pada suatu rangkaian selalu disertai tegangan bolak balik yaitu tegangan yang besarnya berubah secara periodik. Arus dan tegangan bolak balik dapat diamati dengan Osciloskop, sedangkan besarnya arus dan tegangan bolak balik dapat diamati dengan Amperemeter AC dan Voltmeter AC. Biasanya alat ukur untuk mengetahui besaran arus, tegangan dan hambatan terbentuk dengan sebuah alat yang dinamakan AVO (Ampere, Volt, Ohm) meter. Arus dan tegangan yang ditunjukkan alat ini merupakan harga efektifnya. Arus dan tegangan sinusoidal (AC) terbentuk dari generator AC (generator bolak balik) Jika kumparan empat persegi panjang diputar dalam medan magnet homogen, GGL induksi yang timbul merupakan sebuah sinusoidal sehingga jika pada kumparan tersebut terdapat kuat medan listrik B, luas kawat A dan diputar dengan kecepatan sudut [, maka kumparan kawat tersebut berputar yang mengakibatkan terjadinya fluks magnet yang masuk ke bidang kawat secara berubah ubah. Menurut Faraday : E=  E=  dJ dt karena J berubah ubah sudutnya maka : karena N berubah sesuai dengan kecepatan sudut [,

d J cos N dt

maka : E =  J m

d cos [t dt

E = - Jm (-[) sin [t E = Jm [ sin [t Untuk N buah lilitan kawat maka : E = N [ . B. A sin [ E = Emaks. Sin [t, dimana : Emaks = NJ[ = N. B. A. [ Emaks = NJ[ = N. B. A. 2. T . F Dimana: N = Banyaknya Kumparan / Jumlah lilitan kumparan Jm = Fluks maksimum yang menembus kumparan (webber) [ = Frekwensi sudut / Kecepatan sudut (rad /det) B = medan magnet (wb/m2) A = Luasbidang kawat (m) Atau

A. Reaktansi Induktif Rangkaian induktif adalah rangkaian arus bolak balik yang dihubungkan dengan induktor. Induktor (Kumparan) adalah alat yang berfungsi untuk menyimpan energi dalam bentuk medan magnet.

Gambar 8.3. Rangkaian Ac dengan induktor Jika tegangan dan kuat arus yang mengalir pada induktor diamati dengan Osciloskop, maka kita akan memperoleh gambar sebagai berikut:

Gambar 8.4

Besarnya tegangan dan arus pada induktor dalam rangkaian induktif adalah : V = Vmaks sin [t I = Imaks sin ([t 900)

[t disebut juga fase tegangan pada induktor ([t 900) disebut sudut fase arus yang melalui induktor. Sudut inii disebut juga sudut fasa / Fase. Selisih fasa antara arus dan tegangan pada rangkaian induktif dinamakan beda fasa. Dalam rangkaian induktif beda fasanya adalah 900 (arus ketinggalan 900 dengan tegangan)

Hubungan antara tegangan atau arus bolak-balik (AC) dengan induktor akan menghasilkan Reaktansi Induktif. Reaktansi induktif yaitu hambatan yang timbul pada sebuah induktor apabila induktor tersebut dihubungkan dengan rangkaian arus bolak balik.

Gambar 8.5

Besarnya reaktansi induktif pada rangkaian arus bolak balik adalah : XL = [. L atau

XL = 24 F . L XL = Reaktansi induktif (Ohm) L = induktansi (henry)

B. REAKTANSI KAPASITIF Rangkaian kapasitif adalah rangkaian arus bolak balik yang dihubungkan dengan kapasitor .Rektansi kapasitif yaitu hambatan yang terdapat pada suatu rangkaian kapasitor bila kapasitor tersebut dihubungkan dengan rangkaian arus bolak balik. Besarnya reakatansi kapasitif adalah :

XC =

1 24F.C

dimana F = Frekwensi arus bolak balik (Hz) C = Kapasitas Kapasitor (Farad) XC = Reaktansi Kapasitif (Ohm)

C. RANGKAIAN SERI INDUKTOR DAN HAMBATAN

(R L)

Jika rangkaian hambatan dan induktor dirangkai secara seri dengan arus bolak balik, maka rangkaian tersebut dapat kita gambarkan :

Gambar 8.8 Tegangan bolak balik yang melalui hambatan adalah: R=I.R Tegangan bolak balik yang melalui induktor(kumparan) adalah: VL = I XL

Fasor antara R dan L jika dihubungkan dengan rangkaian arus bolak balik adalah : I ketinggalan 900 dari VL I Sefasa dengan VR

Resultan hambatan pada rangkaian R L atau hambatan hambatan pada rangkaian bolak balik dinamakan Impedansi (Z). Impedansi untuk rangkaian seri antara R dan L adalah :

Z= Dimana:

R2  X 2 L

Z = Impedansi (Ohm) R = Hambatan (Ohm) XL = Reaktansi Induktif (Ohm)

Besarnya tegangan antara rangkaian R dan L (VRL) adalah merupakan penjumlahan fasor antara tegangan pada hambatan (VR) dan tegangan induktif (VL). Rumusnya adalah :

V=

VR 2  VL2

D. RANGKAIAN SERI ANTARA R DAN C Jika rangkaianhambatan (R) dihubungkan seri dengan kapasitor ( C ) pada arus bolak balik, maka rangkaian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Tegangan bolak balik yang melalui hambatan adalah:

VR = I . R Tegangan bolak balik yang melalui Kapasitor adalah:

VC = I XC

Sifat dari rangkaian R C jika dihubungkan dengan arus AC adalah :

a. I (arus) satu fase dengan VR b. VC ketinggalan 900 dari I c. Beda fase rangkaian tgU adalah

tgU =

V C V R

X C R

Untuk menghitung besarnya impedansi pada rangkaian R C adalah :

Z=

R 2  XC

Z = Impedansi (OHM) XC = Hambatan Kapasitf (ohm) R = Hambatan (Ohm) Besar tegangan pada rangkaian R C adalah :

V=

VR 2  VC

E. Rangkaian R L C Jika hambatan (R) dirangkai seri dengan induktor (L) dan kapasitor (C) dan dihubungkan tegangan bolak balik (AC) maka hubungan tersebut dapat digambarkan pada Gambar 8-11 :

Impedansi rangkaian adalah :

Z=

R 2  XL  XC

Beda fase rangkaian adalah :

Tg U =

X  X L C R

Tegangan rangkaian adalah :

V=

VL  VC 2  VR 2

SOAL SOAL LATIHAN

Induktor
1. 2. Berapakah induktansi suatu kumparan yang memiliki reaktansi 942 Ohm pada frekwensi 30 kHz ? Sebuah kumparan akan dilewati arus 5. 10-2A jika dipasang pada tegangan 25 volt dan frekwensi 400 kHz. Carilah induktansi dari kumparan tersebut. Carilah reaktansi induktif dari suatu kumparan 10-3H pada : a. 400 Hz b. 10 kHz c. 25 MHz Suatu kumparan mempunyai rrektansi 100 Ohm pada frekwensi 10 Khz. Carilah induktansi kumparannya.

3.

4.

Kapasitor

5. 6. 7.

Carilah reaktansi kapasitif 100Qf pada frekwensi 100 Hz Sebuah kapasitor dalam suatu rangkaian telepon memiliki kapasitas 4QF. Carilah arus yang mengalir jika tegangan kapasitor 15 volt dengan frekwensi arus bolak balik 1000 Hz Carilah reaktansi dari sebuah kapasitor 400 pF yang dihubnungkan dengan sunber yang memiliki frekwensi 400 kHz Pada Sebuah sumber 10 Volt dengan frekwensi 1 Mhz dipasang kapasitor dengan kapasitas 1000 pF. Carilah arus yang melewati kapasitor tersebut.

8.

Rangkaian R L

9.

Sebuah rangkaian arus bolak balik dilewati arus 2 A, dimana pada rangkaian tersebut terdapat hambatan (resistor) 100 Ohm yang dihubungkan seri dengan induktor yang memilioki reaktansi induktif 100 Ohm. Carilah VR, VL, V dan sudut fase rangkaian (U).

10. Sebuah resistor dengan nilai 30 Ohm dihubungkan seri dengan sebuah kumparan yang memiliki reaktansi induktif 40 Ohm yang dipasang pada tegangan 100 volt. Carilah impedansi, fase rangkaian, kuat arus, VR dan VL.

Rangkaian R L C

11.

Sebuah rectifier (penyearah) yang dipasang pada tegangan 220 Volt, frekwensi 60 Hertz, terdiri dari induktor (kumparan) 25 mH, hambatan (resistor) R1 = 40 Ohm serta kapasitor C = 20QF. keseluruhan rangkaian tersebut dirangkaikan secara seri. Hitunglah a. b. c. d. e. f. g. reaktansi induktif, reaktansi kapasitif, impedansi rangkaian, kuat arus rangkaian, tegangan masing-masing elemen, sudut fasa rangkaian gambarkan diagram fasor dari rangkaian R-L-C.

12. Sebuah rectifier (penyearah) dipasang pada tegangan 220 volt dengan frekwensi 60 Hz, terdiri dari induktansi 25mH, hambatan 40; dan kapasitor 25QF yang dihubungkan secara seri. Hitunglah :

a. b. c. d. e. f. g. h.

reaktansi induktif (XL) reaktansi kapasitif (XC) impedansi rangkaian (Z) kuat arus pada rangkaian (I) Tegangan pada rangkaian R , L, C (VR), (VL) , (VC) Tegangan rangkaian R L C (V) Sudut Fasa Fasor rangkaian

Anda mungkin juga menyukai