Anda di halaman 1dari 37

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Negeri 2 Plus Sipirok
Mata pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester :X/2
Materi Pokok : Badan Usaha
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mendeskripsikan pengertian, peran, bentuk, jenis, kebaikan, dan kelemahan BUMN dan
BUMD dalam perekonomian Indonesia
2. Mendeskripsikan pengertian, peran, bentuk, jenis, kebaikan, dan kelemahan BUMS dalam
perekonomian Indonesia
3. Mengidentifikasikan rencana studi kelayakan usaha

B. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Mengayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, reponsif dan pro aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metapengetahuan berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.8. Mendeskripsikan konsep 3.8.1. Mendeskripsikan badan usaha milik
badan usaha dalam perekonomian negara dalam perekonomian Indonesia
Indonesia 3.8.2. Mendeskripsikan badan usaha milik
daerah dalam perekonomian Indonesia
3.8.3. Mendeskripsikan badan usaha milik
swasta dalam perekonomian Indonesia
3.8.4. Mengidentifikasikan rencana studi
kelayakan usaha
4.8. Menyajikan peran, fungsi, dan 4.8.1. Menemukan berdasarkan data hasil
kegiatan badan usaha dalam pengamatan contoh BUMN, BUMD, dan
perekonomian Indonesia BUMS.
4.8.2. Menyimpulkan berdasarkan data hasil
pengamatan tentang rencana studi
kelayakan usaha
4.8.3. Menyajikan data hasil pengamatan
tentang rencana studi kelayakan usaha

D. Materi Pembelajaran 

Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah


- Pengertian BUMN dan BUMD
- Peran, bentuk, jenis, kebaikan dan kelemahan BUMN dan BUMD dalam perekonomian
Indonesia.

Badan Usaha Milik Swasta


- Pengertian BUMS
- Peran, bentuk, jenis, kebaikan dan kelemahan BUMS dalam perekonomian Indonesia

Studi Kelayakan Usaha/Business Plan


- Pengertian Studi Kelayakan Usaha
- Cara Membuat Studi Kelayakan Usaha
-
E. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Diskusi
- Penugasan
- unjuk kerja
- Project Based Learning

F. Model Pembelajaran
STAD (Student Teams – Achievement Divisions)

2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat : Laptop, LCD, Powerpoint, video
2. Bahan : Kertas, Spidol, Gunting
3. Sumber Belajar : - Buku Ekonomi Kemdikbud 2013,

- Buku ekonomi yang relevan dengan K13

- Internet dan nara sumber

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama : ( 2 JP)
3.8.1. Mendeskripsikan badan usaha milik negara dalam perekonomian Indonesia
3.8.2. Mendeskripsikan badan usaha milik daerah dalam perekonomian Indonesia

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan awal:
1. Guru memberi salam dan mempersilahkan ketua kelas 15
memimpin peserta didik untuk memulai doa bersama, setelah menit
itu membaca buku di luar buku materi sebagai kegiatan literasi
selama 10 menit
2. Motivasi berkaitan dengan materi bahwa kita harus
menciptakan sebuah badan usaha di daerah masing-masing
3. Apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
BUMN dan BUMD yang diketahuinya
4. Penyampaian tujuan pembelajaran yaitu mendeskripsikan
pengertian, peran, bentuk, jenis, kebaikan dan kelemahan
BUMN dan BUMD dalam perekonomian Indonesia
5. Penyampaian materi pembelajaran tentang BUMN dan BUMD
6. Penyampaian kegiatan pembelajaran, yaitu membentuk
kelompok, melakukan diskusi, serta memberi penugasan dan
unjuk kerja

B. Kegiatan Inti :
1. Guru menampilkan video yang berhubungan dengan materi 70
tentang BUMN dan BUMD menit
2. Guru membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara
heterogen
3. Siswa diberi kesempatan menanya mengenai gambar atau
video yang ditampilkan.
4. Siswa dalam kelompok mengambil beberapa buku sebagai
sumber untuk diskusi atau membuka situs internet untuk
mencari informasi tentang materi yang sedang dipelajari

3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

5. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh


anggota-anggota kelompok.
6. Setiap kelompok mendiskusikan materi pengertian, peran,
bentuk, jenis, kebaikan dan kelemahan BUMN dan BUMD
7. Setiap anggota dalam kelompok menyampaikan pendapatnya.
8. Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi di dalam
kelompok masing-masing.
9. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada
anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti
10. Guru memimpin diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya dengan mempersentasikannya di depan kelas
11. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi
masing-masing kelompok.
12. Guru memberikan penghargaan/ reward kepada kelompok
yang memperoleh nilai terbaik dalam diskusi

C. Kegiatan Akhir :

1. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan di 5 menit


pelajari pada pertemuan berikutnya yaitu Badan Usaha Milik
Swasta
2. Guru menugaskan ketua kelas untuk memimpin doa dan
penghomatan/salam kepada guru

2. Pertemuan Kedua : (2 JP)


Indikator:
3.8.3. Mendeskripsikan badan usaha milik swasta dalam perekonomian Indonesia

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu


A. Kegiatan awal:

1. Guru memberi salam dan mempersilahkan ketua kelas 15 menit


memimpin peserta didik untuk memulai doa bersama,
setelah itu membaca buku di luar buku materi sebagai
kegiatan literasi selama 10 menit
2. Motivasi berkaitan dengan materi yaitu badan usaha
milik swasta bisa berkontribusi dengan baik dalam
ekonomi sebuah negara
3. Apersepsi yakni mengajukan pertanyaan kepada siswa
tentang Badan Usaha Milik Swasta yang diketahuinya

4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

4. Penyampaian tujuan pembelajaran yaitu


mendeskripsikan pengertian, peran, bentuk, kebaikan
dan kelemahan Badan Usaha Milik Swasta yang
diketahuinya
5. Penyampaian materi pembelajaran tentang Badan
Usaha Milik Swasta
6. Penyampaian kegiatan pembelajaran, yaitu membentuk
kelompok, melakukan diskusi, serta memberi
penugasan, dan unjuk kerja
B. Kegiatan Inti :

1. Guru menampilkan video yang berhubungan dengan 70 menit


materi pelajaran tentang Badan Usaha Milik Swasta
2. Guru membentuk kelompok yang anggotanya = 4
orang secara heterogen
3. Siswa dalam kelompok mengambil beberapa buku
sebagai sumber untuk diskusi atau membuka situs
internet untuk mencari informasi tentang badan usaha
milik swasta
4. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
5. Setiap kelompok mendiskusikan materi
6. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok
7. Setiap anggota dalam kelompok menyampaikan
pendapatnya.
8. Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi di dalam
kelompok masing-masing.
9. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan
pada lainnya sampai semua anggota dalam kelompok
memahami
10. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok
mengemukakan hasil diskusinya dengan
mempersentasikannya di depan kelas
11. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi
masing-masing kelompok.
12. Guru memberikan penghargaan/ reward kepada
kelompok yang memperoleh nilai terbaik dalam diskusi

C. Kegiatan Akhir :
1. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang
akan di pelajari pada pertemuan berikutnya yaitu 5 menit
penulisan rencana kelayakan usaha
2. Guru menugaskan ketua kelas untuk memimpin doa
dan penghomatan/salam kepada guru

5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

3. Pertemuan Ketiga: (2 JP)
Indikator :
3.8.4. Mengidentifikasikan rencana kelayakan usaha

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu
A. Kegiatan awal:

1. Guru memberi salam dan mempersilahkan ketua kelas 15


memimpin peserta didik untuk memulai doa bersama, setelah menit
itu membaca buku di luar buku materi sebagai kegiatan literasi
selama 10 menit
2. Motivasi yang berkaitan dengan materi agar sebuah usaha
dapat berjalan dengan baik maka diperlukan rencana studi
kelayakan usaha
3. Apersepsi yakni mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
studi kelayakan usaha yang diketahuinya
4. Penyampaian tujuan pembelajaran yaitu mengidentifikasikan
rencana studi kelayakan usaha
5. Penyampaian kegiatan pembelajaran berupa membentuk
kelompok, diskusi, penugasan, dan unjuk kerja.

B. Kegiatan Inti : 70
1. Guru menampilkan gambar/format studi kelayakan usaha menit
2. Guru membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara
heterogen
3. Siswa diberi kesempatan menanya mengenai gambar yang
ditampilkan.
4. Siswa dalam kelompok mengambil beberapa buku sebagai
sumber untuk diskusi atau membuka situs internet untuk
mencari informasi tentang rencana studi kelayakan usaha
5. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok.
6. Setiap kelompok mendiskusikan materi tentang rencana studi
kelayakan usaha
7. Setiap anggota dalam kelompok menyampaikan pendapatnya.
8. Setiap kelompok menyimpulkan hasil diskusi di dalam
kelompok masing-masing.
9. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada
anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu
mengerti

6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

10. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok


mengemukakan hasil diskusinya dengan mempersentasikannya
di depan kelas
11. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusi
masing-masing kelompok.
12. Guru memberikan penghargaan/ reward kepada kelompok
yang memperoleh nilai terbaik dalam diskusi
C. Kegiatan Akhir :

1. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi tentang badan 5 menit


usaha untuk menghadapi uji kompetensi 4
2. Guru menugaskan ketua kelas untuk memimpin doa dan
penghormatan/salam kepada guru

I. Teknik penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
a. Aspek : Indikator aspek pengetahuan
b. teknik : Tes Tulis
c. Instrumen : Pilihan Ganda / Uraian
d. Rubrik : Pedoman penskoran

2. Penilaian Keterampilan
a. Aspek : Indikator aspek keterampilan
b. teknik : Praktik
c. Instrumen : Petunjuk pembuatan praktik
d. Rubrik : Pedoman penskoran
Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran setiap Pertemuan
2. Rancangan Penilaian
3. Instrumen Penilaian setiap Pertemuan

Sipirok, Juli
Mengetahui
Kepala SMA N 2 PLUS SIPIROK MGMP EKONOMI

Khairul Faiz Nasution S.Pd, M.Si Masnauli Rahma Hasibuan Susi Ahiryani Siregar Parlindungan
NIP .19720818 199903 1 007 NIP. 19750523 200502 2 002

7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Lampiran 1 : Materi Pelajaran

Pertemuan 1 : BUMN dan BUMD


a. BUMN
BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya berasal dari kekayaan
negara. Tujuan BUMN adalah untuk melayani kepentingan umum, selain juga sebagai sumber
pendapatan negara. Di samping mengejar keuntungan bagi perkembangan bisnisnya, BUMN
dengan demikian juga mengemban misi-misi merintis usaha-usaha yang tidak dimiliki oleh
BUMS, dan membantu mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah. oleh karena itu,
BUMN mempunyai fungsi sampingan sebagai “agen pembangunan” (Agent of development).
Badan usaha yang sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah disebut dengan Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD)

1. Perusahaan Umum (Perum)


Perum adalah perusahaan milik negara yang tujuan utamanya melayani kepentingan
umum, baik dalam hal produksi, konsumsi, maupun distribusi. Contoh: Perum Perumnas, Perum
Pegadaian, Perum Damri.
Ciri-ciri Perum:
1) Sifat usahanya adalah melayani kepentingan masyarakat umum dan untuk memupuk
keuntungan;
2) Berstatus badan hukum;
3) Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan, serta dapat
memperoleh dana pinjaman dari dalam negeri dan luar negeri atau dari obligasi (dari
masyarakat)
4) Dapat dituntut dan menuntut, dan hubungan hukumnya diatur secara hukum perdata;
5) Dipimpin oleh dewan redaksi;
6) Secara financial harus dapat berdiri sendiri, kecuali bila karena kebijakan pemerintah
mengenai tarif dan harga tidak memungkinkan tercapainya tujuan ini;
7) Karyawannya adalah pegawai badan usaha negara yang diatur tersendiri di luar ketentuan
yang berlaku bagi pegawai negeri sipil (pns) atau pegawai BUMS; dan
8) Laporan tahunan badan usaha yang memuat laporan laba/rugi dan neraca perusahaan
disampaikan kepada pemerintah

2. Perusahaan Perseroan (Perseroan)


Persero adalah badan usaha negara yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang sebagian
besar atau seluruh sahamnya dimiliki oleh negara. Contoh: PT Telkom, PT Bank Negara
Indonesia.
Ciri-ciri Persero:
1) Berusaha memperoleh keuntungan;
2) Status hukumnya sebagai hukum perdata berbentuk PT;
3) Karena berbentuk PT, modalnya terdiri atas saham-saham yang seluruhnya atau sebagian
dipegang oleh pemerintah yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan; dimungkinkan
adanya usaha patungan dengan badan usaha swasta (baik nasional maupun asing) serta adanya
penjualan saham-saham perusahaan milik negara. Hal ini dikenal sebagai privatisasi;
4) Dipimpin oleh dewan redaksi; dan

8
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

5) Karyawannya berstatus sebagai pegawai badan usaha swasta biasa.

Kelebihan BUMN :
1) Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
2) Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
3) Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal negara
4) Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
5) Sebagai sumber pendapatan negara

Kelemahan BUMN :
1) Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
2) Manajemen perusahaan kurang profesional
3) Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
4) Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat
5) Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

b. BUMD
BUMD atau Perusahaan Daerah (PD) adalah badan usaha yang dikelola dan didirikan
oleh pemerintah daerah. Modal seluruhnya atau sebagian berasal dari kekayaan pemerintah
daerah yang dipisahkan. Contoh: Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Bank Daerah (BD)
Ciri-ciri BUMD:
1) Didirikan dan diatur berdasarkan peraturan daerah (perda)
2) Modal berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan
3) Usahanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat; dan
4) Direksi diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah daerah atas pertimbangan DPRD.

Kelebihan BUMD:
1) Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan di daerah
2) Mendapat jaminan dan dukungan dari daerah
3) Permodalannya berasal dari daerah
4) Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
5) Sebagai sumber pendapatan daerah

Kelemahan BUMD:
1) Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
2) Manajemen perusahaan kurang profesional
3) Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
4) Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat
5) Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi

9
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Pertemuan 2 : BUMS
BUMS adalah badan usaha yang didirikan oleh pihak swasta yang modal kepemilikannya
sepenuhnya dimiliki oleh swasta, baik perseorangan, kerjasama beberapa orang maupun oleh
public (umum). Tujuan utama BUMS adalah untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Bentuk-bentuk BUMS adalah sebagai berikut.
1. Badan Usaha Perseorangan
Badan usaha perseorangan adalah suatu badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan
dipimpin oleh seseorang yang bertanggungjawab terhadap resiko dan kegiatan perusahaan.
Ciri-ciri badan usaha perseorangan:
1) Ukuran berasal dari satu orang sebagai pemilik modal;
2) Ukuran usaha tidak terlalu besar
3) Pengelolaan dan pengendalian bergantung pada pemilik sebagai pemimpin; dan
4) Semua keuntungan dan kerugian ditanggung sendiri.

Kelebihan badan usaha perseorangan:


1) Pengelolaan perusahaan relatif mudah, karena kegiatannya juga relatif terbatas
2) Pemilik bebas dalam mengambil keputusan sehingga keputusan dapat dengan cepat
dilaksanakan
3) Seluruh kegiatan badan usaha menjadi hak pemilik sepenuhnya
4) Kerahasiaan badan usaha dapat lebih terjamin (dalam hal keuangan dsb)
5) Pajak yang dibayarkan relatif kecil karena hanya dipungut pajak penghasilan badan usaha
6) Pembatasan gerak badan usaha perseorangan oleh UU dan peraturan pemerintah relatif
sedikit disbanding dengan peraturan bagi bentuk perusahaan lainnya.

Kelemahan badan usaha perseorangan:


1) Tanggung jawab pemilik badan usaha tidak terbatas
2) Sumber keuangan badan usaha terbatas sebab selain agak sulit memperoleh pinjaman dari
bank, juga usaha untuki memperoleh tambahan sumber dana tergantung pada kemampuan
pemilik yang hanya satu orang.
3) Kelangsungan usaha badan usaha kurang terjamin (bila pemilik meninggal atau terkena
musibah).
4) Kesulitan dalam hal kepemimpinan karena pengetahuan pemilik biasanya tidak cukup
untuk bisa mengorganisasikan perusahaan dengan baik.

2. Firma (Fa)
Firma (Fa) adalah suatu persekutuan antara dua orang atau lebih yang menjalankan badan
usaha dengan satu nama dengan tujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan
itu. Jadi untuk mendirikan firma paling sedikit harus ada 2 orang. Bila badan usaha ini

10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

bangkrut, maka semua anggota firma harus bertanggung jawab sampai harta miliknya ikut
dipertanggungkan. Harta miliknya dapat dituntut untuk membayar utang-utang firma.
Tanggungan tiap-tiap anggota bukan sebagian atau sebatas modal yang disetor tetapi sampai
seluruh kekayaannya.
Ciri-ciri bentuk usaha firma:
1) Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling percaya
2) Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha
3) Tanggung jawab dan resiko yang tidak terbatas; dan
4) Setiap anggota mempunyai kewenangan menjalankan usaha ataupun mengadakan
perjanjian dengan pihak lain tanpa harus ada persetujuan dari anggota firma lainnya.

Kelebihan Firma :
1) Pimpinan dapat dibagi menurut keahlian
2) Modal lebih besar dibanding dengan badan usaha perseorangan karena diperoleh dari
beberapa orang
3) Pinjaman lebih mudah diperoleh dan resiko ditanggung bersama
4) Kelangsungan hidup badan usaha terjamin dibanding badan usaha perseorangan

Kelemahan Firma :
1) Perbedaan pendapat antara anggota menyebabkan kesulitan dalam membuat keputusan
2) Kesalahan seorang anggota firma harus ditanggung bersama
3) Tidak ada pemisah antara hak milik badan usaha dan hak milik anggota firma sehingga
bila perusahaan bankrut atau jatuh pailit hak milik anggota firma turut digunakan sebagai
ganti.

3. Persekutuan Komanditer (CV)


Adalah suatu persekutuan yang terdiri atas beberapa orang yang berusaha dan beberapa
orang yang hanya menyerahkan modal saja. Dalam CV, salah satu atau beberapa anggota
bertanggung jawab tidak terbatas; anggota yang lain bertanggung jawab terbatas hanya
terhadap utang-utang badan usaha sesuai dengan besarnya modal yang dimasukkan. Jadi CV
adalah campuran antara persekutuan orang dan persekutuan modal.
Sekutu aktif yang disebut pesero kuasa atau pesero pengurus adalah mereka yang
menjalankan badan usaha dan bertanggung jawab penuh atas segala utang piutang badan
usaha. Semua kebijakan badan usaha dijalankan oleh sekutu aktif sehingga tanggung jawab
sekutu aktif tidak hanya terbatas pada modal yang disertakan saja melainkan juga segala
kekayaan pribadinya.
Sekutu pasif yang disebut pesero diam adalah mereka yang hanya menyertakan modal
saja sehingga tanggung jawab hanya terbatas pada modal yang disertakan. Demikian pula
dengan keuntungan yang diperolehnya sebanding dengan modal yang disertakan.

11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Kelebihan CV :
1) Pendiriannya relatif mudah
2) Modal yang dikumpulkan lebih besar dibanding badan usaha perseorangan
3) Relatif mudah dalam memperoleh pinjaman dari bank
4) Kemampuan manajemen lebih baik dibanding badan usaha perseorangan
Kelemahan CV :
1) Sebagian orang mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
2) Kelangsungan hidup sewaktu-waktu dapat terganggu
3) Kesulitan untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan

4. Perseroan Terbatas (PT)


Adalah badan usaha yang modalnya berasal atau terbagi-bagi atas saham-saham. Saham
dalah tanda penyertaan modal kepada PT. Pemegang saham disebut pesero dan hanya
bertanggung jawab sebatas modal yang diserahkan. Kepada pemegang saham diberikan
deviden yakni bagian keuntungan PT yang besar kecilnya tergantung pada besarnya laba yang
diperoleh badan usaha selama satu tahun. Kalau PT menderita rugi, pemegang saham tidak
memperoleh deviden. PT merupakan badan hukum sehingga memiliki kekayaan sendiri;
segala tagihan utang-piutang pada perseroan ditanggung oleh kekayaan perseroan, bukan
harta pribadi pemilik saham. Kekuasaan tertinggi dalam PT terletak pada rapat umum
pemegang saham (RUPS). Dalam RUPS, pengurus (direksi) PT diangkat dan diberhentikan.
RUPS diadakan paling sedikit satu kali dalam satu tahun dan selambat-lambatnya enam bulan
sesudah tahun buku yang bersangkutan.
PT tertutup adalah PT yang sahamnya hanya dapat dimiliki oleh orang-orang tertentu. PT
terbuka adalah PT yang sahamnya dapat dimiliki oleh semua orang. Hal ini karena PT terbuka
memperoleh tambahan modal dengan menjual sahamnya di bursa efek. PT ini menuliskan
Tbk (Terbuka) di belakang nama perseroannya.
Kelebihan PT :
1) Mudah memperoleh modal dengan cara mengeluarkan saham
2) Jika pimpinan kurang cakap mudah diganti melalui RUPS
3) Kelangsungan usaha tidak tergantung pada satu orang
4) Mudah memperoleh pinjaman dana dari bank
5) Terutama untuk PT terbuka, saham-sahamnya mudah diperdagangkan
6) Pemegang saham hanya bertanggungjawab sebesar saham yang dimilikinya.
Kelemahan PT :
1) Tanggung jawab yang terbatas menyebabkan pemegang saham kurang memerhatikan
keadaan PT
2) Untuk PT terbuka, saham-saham mudah diperdagangkan sehingga dapat menimbulkan
spekulasi
3) Deviden yang diterima oleh pemegang saham dikenakan pajak yaitu sebagai pajak
penghasilan (PPh)

12
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

4) Mendirikan PT tidak mudah dan agak rumit serta memerlukan biaya cukup banyak (harus
melalui akta notaris dan izin khusus)
5) Kurang terjaminnya rahasia badan usaha karena semua kegiatan PT harus dilaporkan
kepada pemegang saham yaitu yang menyangkut keuangan dan laba perusahaan (terutama
PT terbuka)

13
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Pertemuan 3 : Rencana studi kelayakan usaha

FORMAT BUSINESS PLAN

(FORMAT RENCANA USAHA)

FORMAT PROPOSAL TERTULIS

1. COVER DEPAN

1.1 Gambar dan Design menarik

Gambar dan design cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan karakter dari
usaha yang tercerminkan dari design dan warna yang sesuai.

1.2 Logo / Lambang Usaha

Digunakan untuk mempermudah dan membedakan usaha kita di mata konsumen dalam
mengingatkan usaha kita dibandingkan dengan pesaing dan nama usaha yang sama.

1.3 Informatif ( nama, alamat, contact no )

Berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang
dapat dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin menghubungi.

2. PENDAHULUAN

2.1 Sejarah Berdirinya Usaha

Sejarah berdirinya usaha menggambarkan kepada calon investor dasar atau landasan usaha
ini berdiri apakah cukup kuat secara pengalaman dan keutuhan individu yang terlibat
didalamnya.

2.2 Visi & Misi Usaha

Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai usaha dalam jangka panjang (What to Be? )

Misi merupakan cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi usaha (How to
Be ?). Misi dapat berupa pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan pelaku usaha
untuk bekerja sesuai Misi dalam mencapai Visi.

3. ASPEK PEMASARAN

14
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

3.1 Gambaran Umum Pasar ( STP )

Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha kita

Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha kita.

Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha yang
sejenis.

3.2. Permintaan
 Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
 Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang
seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk
Tahun Perkiraan Permintaan

( dalam Unit )

3.3. Penawaran
 Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan Kapasitas Produksi / Tahun

Pesaing ( dalam Unit )

 Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi


penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai
pertumbuhan ekonomi.
Tahun Perkiraan Penawaran

( dalam Unit )

3.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar


Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun
disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.

15
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan penjualan
total produk sejenis dalam industri

Tahu Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa Pasar


n
(A) (B) (C = A-B) Penjualan (E = DX100% / C)

3.5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing


Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis
SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

3.5.1. Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen
untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu /
kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.

3.5.2. Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga
dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan
harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat membedakan
produk kita berdasarkan harga satuan dan harga grosir, syarat pembayaran,
diskon/potongan harga,

3.5.3. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui
beberapa cara :

 Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :

- Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.


- Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio

 Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana
konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.

 Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan
menawarkan dan mencoba produk langsung.

16
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

 Public Relation
Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik dimata
konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung. Umumnya
dilakukan oleh perusahaan besar.

3.5.4. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan
konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen
atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau
retailer (pedagang kecil).

3.5.5. People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan
penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung.

3.5.6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik
ataupun proses pelayanan terhadap konsumen.

3.5.7. Physical Evidence


Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang
dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik dan bersih
untuk restoran.

Note :

 Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah


dibandingkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi
pemasaran yang kita buat harus berbeda dan lebih unggul dalam menarik
konsumen.
 Semua strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya
sehingga perlu dicatat biaya yang dikeluarkan per bagian P.
4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

4.1 Aspek Organisasi

 Nama Perusahaan / Usaha


 Nama Pemilik / Pimpinan
 Alamat kantor dan tempat usaha
 Bentuk Badan Hukum ( Kalo berbentuk Badan Hukum )
 Struktur Organisasi
 Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan Uraian Jumla Gaji / Bulan Total
Tugas h

17
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

(A) (B) (C) (BxC)

Pimpinan

1. Direksi

Staf

1. Bag. Pemasaran

2. Bag. Produksi

3. Bag. Keuangan

Total Gaji / Bulan

4.2. Perijinan

Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai dan disertai dengan biaya
pengurusannya. Apabila usaha kita tidak berbentuk badan hukum maka perijinan tidak
kompleks tetapi hanya perlu perijinan dari wilayah sekitarnya (paling tidak sampai ijin
kecamatan / kelurahan ) disertai keterangan dari pihak RT / RW dimana usaha kita
berada.

Sedangkan bila usaha kita akan berbentuk badan hukum maka perijinan yang diperlukan
adalah : ijin prinsip (dari instansi terkait), SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), TDP ( Tanda
Daftar Perusahaan), Akta Pendirian Perusahaan, dll. Semua biaya diatas berkisar antara
5-7 jt untuk berbentuk PT (Perseroan Terbatas) tergantung wilayah usaha dan dikerjakan
semuanya oleh NOTARIS.

4.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur
berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).

18
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN

( Dalam Mingguan )

1 2 3 4

1. Survey Pasar

2. Menyusun Rencana Usaha

3. Perijinan

4. Survai tempat usaha

5. Survai Mesin / Peralatan

6. Pemasangan Sarana Penunjang

7. Mencari tempat kerja

8. Uji Coba Produksi

9. Operasional

4.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor

Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

19
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Inventaris / Perangkat Kerja Merk Jumlah Harga Jumlah


unit harga

Total Inventaris Kantor

Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK Alat Tulis
Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )

Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun

Total Supply Kantor

5. ASPEK PRODUKSI

5.1. Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha
manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk,
ukuran, warna serta fungsinya.
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
- Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan untuk
pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan berbicara
jarak jauh.
- Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan
untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telepon.
- Manfaat yang diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang
diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya telepon yang
dapat dibawa-bawa (HP).
- Manfaat di atas harapan (augmented benefit): adalah manfaat yang
dapat diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen, misalnya HP yang
dapat digunakan untuk SMS.
- Manfaat potensial (potential benefit): adalah semua manfaat yang
mungkin dapat diberikan lebih dari sekedar augmented benefit, misalnya HP yang
dapat digunakan sebagai lampu senter, kamera, video recorder, video calling, fax,
internet, dsb.

C. Kegunaan/Fungsi Produk
- Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh
konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:

20
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

 Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan sehari-hari dan


mudah didapat, misalnya beras, gula, teh, permen, dll.
 Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-
sumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju,
telepon seluler, mobil, dsb.
 Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai karakteristik unik
dan mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil mewah, jam tangan
mewah, dsb.
 Unsought goods, adalah produk yang kurang dikenal atau dike-
tahui umum tetapi kurang diminati, misalnya asuransi
- Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha
produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to business). Dapat dibagi
dalam 3 golongan, yaitu:
 Bahan baku dan suku cadang: merupakan bahan mentah yang akan diproses lebih
lanjut.
 Barang modal: yaitu barang-barang yang berumur lebih dari 1 tahun dan tidak
untuk dijual belikan.
 Perlengkapan dan jasa bisnis, yaitu produk tidak tahan lama yang membantu
operasional perusahaan.

5.2. Proses Produksi


Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang
diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa
digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan
deskriptif.
5.3. Kapasitas Produksi
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor
produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan.
Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya
akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan.
Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan,
minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam
jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Tahun Rencana produksi (dalam unit)

21
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

5.4. Tanah dan Bangunan


Perencanaan tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor, tempat usaha,
pabrik, gudang, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan finansial
usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya.
5.5. Pemasangan Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam
anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon,
internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Pemasangan instalasi listrik

2. Pemasangan instalasi air (PAM)

3. Pemasangan instalasi telepon

4. Pemasangan instalasi internet

5. Dan lain-lain

Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang :

5.6. Mesin dan Peralatan


Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus
dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan
kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Nama Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga
Mesin/Peralatan

Total Pembelian
Mesin/Peralatan

5.7. Bahan Baku dan Bahan Pembantu

22
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan
kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli,
persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.

5.8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)

Nama Bahan Baku Merk Jumlah Harga Jumlah Harga


Unit

3.

Total Pembelian Bahan


Baku

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai
kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratan kerja.

A. Sistem Harian:
Jenis Kegiatan Tarif/Upah Jumlah Jumlah Hari Jumlah (Rp.)
per hari Tenaga Kerja/Tahun
Kerja

3.

Total Upah Tenaga


Produksi Sistem Harian

B. Sistem Borongan
Jenis Kegiatan Tarif/Uni Jumlah Jumlah Harga Beli
t Produksi/Tahun

23
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Total Upah Tenaga


Produksi Sistem Borongan:

5.9. Biaya Umum Usaha/Pabrik


Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan biaya-biaya
penunjang (sarana dan prasarana), misalnya seba-gai berikut:

Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik Jumlah Biaya/Tahun

1. Pemeliharaan mesin dan peralatan

2. Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.

3. Rekening listrik, air, telepon.

4. Pemeliharaan bangunan

Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:

6. ASPEK KEUANGAN
6.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional ada-ah tersedianya
lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi meng-impun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya.
Lembaga inter-ediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan


b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia
diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000
tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994
tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan
Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.

Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi (PUKK) berasal
dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
(PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam
merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui

24
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat
sekitarnya.

Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan
dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya
pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota
masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan
perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak
yang berasal dari penyisihan laba BUMN.

6.2. Proyeksi Keuangan


Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3
perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat
diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

A. Sumber Pendanaan
Persentase (%) Jumlah
Uraian
(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri
2. Pinjaman
Jumlah (1+2)
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Tanah
b. Bangunan
c. Mesin/Peralatan
d. Peralatan Kantor
e. Alat angkut
f. Infrastruktur
g. Biaya pra operasi
Jumlah
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Bahan Baku
b. Persediaan Bahan
c. Produk dalam
proses
d. Piutang
e. Uang Kas
Jumlah

25
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

D. Analisa Biaya Tetap


Banyaknya Harga/Uni Jumlah
Uraian
t
(1) (3) (3 = 1 x 2)
a. Gaji
b. Penyusutan
c. Bunga Pinjaman
d. Biaya Pemasaran
e. Biaya Lainnya
Jumlah
E. Analisa Biaya Tidak Tetap
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Upah
b. Biaya Bahan
Jumlah
F. Proyeksi Aliran Kas Usaha
Tahun
Uraian
1 2 3 4 5
a. Sumber dana (in flow)
b. Penggunaan dana (out
flow)
c. Arus kas bersih (net flow =
a – b)
d. Keadaan kas awal
e. Keadaan kas akhir (c + d)

6.3. Analisa Kelayakan Usaha


Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari
investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang akan datang. Hal ini sangat
penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana
yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui
besarnya faktor-faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau
tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan
adalah :

A. Metode Non-Discounted Cash Flow

Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat


kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang (time
value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP) Method,
dengan formula umum sbb:

26
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Total Investasi

Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun

Net Income + Depreciation

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan
berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum
digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi,
karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali secepat
mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:

 Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.


 Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang
B. Metode Discounted Cash Flow

Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu
uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa
yang akan datang.

1. Net Present Value (NPV)


NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang
(present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan
demikian, NPV dapat dirumuskan:

NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:

C –C

NPV = Σ ----------- +Σ -----------

(1 + i)n (1 + i)n

di mana: i = bunga tiap periode

N = periode (tahun, bulan)

- C = modal (capital)

C = hasil bersih (proceed)

Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:

27
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan
tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi (impas).

2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di
bawah tingkat bunga yang dipakai.

3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau hasilnya
(return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.

Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis pemilihan
alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.

2. Profitability Index (PI)


Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya
menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang,
sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah sebagai berikut:

PV of Benefit

Profitability Index = ---------------------------

PV of Capital Cost

Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan NPV, yaitu
sebagai berikut:

- Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak


- Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
- Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

3. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-hasil bersih
yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai acuan baik
tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau
suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.

28
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan


beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error. Namun demikian, untuk
skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat dirumuskan
sebagai:

NPV1

IRR = i1 + (i2 – i1) x |


----------------------- x 100%
|
(NPV1 – NPV2)

di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)

NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)

6.4. Analisa Keuntungan

Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan)


dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh
pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini
harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu.

1. Break Even Point (BEP)


Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang
mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi.
Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada
tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:

- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan
perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional.
Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan
dibeban-kan pada pos biaya variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan
perubahan volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume
penjualan atau produksi.
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:

Biaya Tetap

BEP = --------------------------------------------- x 100%

29
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Hasil Penjualan – Biaya Variabel

atau dapat juga dituliskan sebagai:

Biaya Tetap

BEP = --------------------------------------

1 –
| Biaya Variabel

-----------------------
|
Hasil Penjualan

2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan
keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui
adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil
penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

Biaya Variabel

Rasio kontribusi margin = 1 – |


------------------------ |
Hasil Penjualan

Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan


yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap + Laba

Minimal Penjualan = -----------------------------------

| Biaya Variabel

1 – -------------------------
|
Hasil Penjualan

30
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang
perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :

1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya
mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor
maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci sebaiknya
dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan agar tebal
rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan
memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari
penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon
perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk
memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan atau
pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang
disampaikan perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah
salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor
maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan dalam
memperoleh penawaran rencana bisnis.
4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive summary)
yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan mengenai keadaan
usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang dihasilkan, manfaat
produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan dalam jangka panjang

31
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

(lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta manfaat yang akan diterima
oleh investor.
5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.

Lampiran 2 : Rancangan Penilaian

No Kompetensi Dasar Teknik Penilaian Keterangan


Pengetahuan Keterampilan
1 3.8. Mendeskripsikan Tes Tertulis  Diberikan di
konsep badan usaha akhir
dalam perekonomian pelajaran
Indonesia dengan durasi
5 menit
 Bentuk soal
pilihan ganda
 Jumlah soal 5
butir
2 4.8. Menyajikan peran, Praktik  Dilakukan
fungsi, dan kegiatan pada saat
badan usaha dalam proses
perekonomian pembelajaran
Indonesia (penilaian
proses)
 Penilaian
produk
dilakukan di
akhir
pembelajaran
inti

Lampiran 3 : Instrumen penilaian per pertemuan

1. LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP


Penilaian Observasi

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Plus Sipirok


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/ Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan : Pada saat pelaksanaan pembelajaran.

32
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Indikator : 1. Aktif
2. Kerjasama
3. Toleran

Rubrik:

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:


1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok
secara terus menerus dan konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok
tetapi masih belum konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

Sikap
Aktif Kerjasama Toleran Percaya diri Disiplin
Nama
No K C B B K C B B K C B BS K C B BS K C B B
siswa
S S S
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2

33
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Keterangan :
K : Kurang
C : Cukup
B : Baik
BS : Baik Sekali

34
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

2. LEMBAR PENGAMATAN PENGETAHUAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Plus Sipirok


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Rubrik Penilaian

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Jumlah


Soal Soal
1 3.8. Mendeskripsikan BUMN dan Menjelaskan PG 2
konsep badan
BUMD tujuan, fungsi,
usaha dalam
perekonomian tugas, dan
Indonesia
wewenang bank
sentral
BUMS Menjelaskan PG 3
peran bank sentral
dalam sistem
pembayaran
Rencana Bisnis Menjelaskan alat PG -
pembayaran tunai
dan non tunai

Butir Soal :

1. BUMN mempunyai sifat .…


a. Mengutamakan kesejahteraan anggotanya
b. Melayani kepentingan masyarakat
c. Mencari keuntungan sebesar-besarnya
d. Memproduksi barang yang berkualitas tinggi
e. Menopang APBN

2. Kekuasaan tertinggi perseroan terbatas terletak pada ....


a. dewan komisaris

35
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

b. dewan direksi
c. direktur utama
d. pemilik modal
e. rapat umum pemegang saham

3. Kepada pemilik saham suatu perseroan terbatas diberikan ....


a. bunga atas nilai saham yang dimiliki
b. bunga atas keuntungan perusahaan
c. deviden atas keuntungan perusahaan
d. potongan harga yang lebih besar bila membeli produk yang dihasilkan perusahaan
e. gaji setiap bulan

4. Berikut ini bukan merupakan ciri firma, yakni ....


a. kepada anggota firma diberikan deviden atas keuntungan perusahaan
b. bila perusahaan bangkrut, harta benda milik anggota firma ikut dipertanggungkan
c. tanggung jawab dan resiko ditanggung bersama oleh para anggota firma
d. tanggung jawab tiap anggota tidak sebatas modal yang disetor
e. memakai nama bersama dalam kegiatan usaha

5. Perseroan terbatas (PT) terbuka adalah PT yang ....


a. terbuka bagi masyarakat umum untuk membeli produksinya
b. kepemilikan sahamnya telah dipublikasikan di media massa
c. telah berhasil mengekspor barang-barang yang dihasilkan
d. telah menjual sahamnya di bursa efek
e. sahamnya 100% dimilikioleh swasta

Pedoman penskoran soal pilihan ganda

No soal Kunci Jawaban Skor


1 B 1
2 E 1
3 C 1
4 A 1
5 D 1
Skor
Total Skor Maksimum 5

Total Skor Perolehan


Nilai= ×100
Total Skor Maksimum

3. LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN

36
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tingkat SMA Kelas X

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Plus Sipirok


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Rubrik Penilaian

No Kelompok
Kriteria
. 4 3 2 1

1 Penyampaian materi sesuai dengan tema yang


ditugaskan

2 Keberanian menyampaikan hasil pendapat

3 Kesantunan dalam berbicara

4 Penghargaan terhadap kelompok lain

5 Kerapian hasil

Jumlah skor

Keterangan : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = kurang baik


SatuanPendidikan : SM Eknomlas/Semester :X/

pertanyaan setelahnya

37

Anda mungkin juga menyukai