Memahami pentingnya mengajarkan anak tentang nilai kesetaraan, di sini ada beberapa tips
untuk menanamkan nilai kesetaraan tersebut pada anak. Bagaimana tipsnya? Langsung saja
simak ulasan berikut ini.
Semua anak, baik anak perempuan dan anak laki-laki memiliki hak untuk mencapai potensi
mereka secara penuh dengan mempelajari mata pelajaran apa pun, mempraktikkan jenis
olahraga apa pun, dan bermain dengan mainan apa pun.
Para ahli mengatakan, jika ada pembatasan aktivitas menurut jenis kelamin atau seks akan
dapat menghambat perkembangan anak, misalnya anak perempuan harus bermain masak-
masakkan dan anak laki-laki harus bermain sepak bola. Padahal semua aktivitas itu umum,
bisa dilakukan oleh siapa saja dan tidak terpaku pada perbedaan seks atau jenis kelamin.
Jadi tidak masalah jika orangtua mendorong anak laki-laki untuk melakukan hal-hal
'perempuan', dan sebaliknya, tidak melarang anak perempuan saat melakukan hal hal yang
dianggap sebagai aktivitas 'anak laki-laki'.
Memberikan Contoh
Anak-anak dengan cepat menyerap perilaku yang mereka lihat dan alami dalam kehidupan
sehari-hari. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa cara pendekatan orangtua terhadap
pembagian pekerjaan rumah tangga antara pria dan perempuan akan berpengaruh langsung
pada tindakan anak dalam menentukan aktivitas mereka.
Sehingga, dianjurkan bagi orangtua agar anak-anak dapat memiliki pemahaman yang baik
tentang kesetaraan ialah dengan mencontohkan secara langsung kepada mereka. Misalnya
dalam sebuah keluarga, seorang ayah harus menunjukkan bahwa mencuci piring bisa
dilakukan oleh seorang pria atau seorang ibu bisa menyetir dengan baik. Jadi pemahaman
seperti ini jika sudah ditanamkan sejak awal, akan terbawa hingga anak dewasa kelak
Memberikan Penjelasan
Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang bebas dari stereotip gender di rumah,
ia akan masih berpotensi menerima stereotip itu dari media, sekolah dan teman sebaya
mereka. Mereka mengambil apa yang mereka lihat dalam lingkungan mereka dan
mengikutinya.
Memberi contoh yang baik, misalnya, memiliki ayah yang bisa memasak tidaklah cukup.
Orangtua harus benar-benar menjelaskan kepada anak-anak tentang konsep-konsep
kesetaraan gender agar anak benar-benar memiliki pemahaman yang baik.
Hidup di dalam masyarakat yang memiliki perbedaan suku, agama, budaya, pekerjaan dan
sebagainya akan membantu anak-anak memahami bahwa keragaman adalah bagian dari sifat
manusia dan bukan sesuatu yang harus dihindari. Sehingga dengan menyadari bahwa
manusia memang terlahir denga keberagaman akan membuat anak-anak memiliki persepsi
yang sama atas semua orang. Mereka tidak akan memiliki persepsi bahwa satu kelompok
lebih baik dari kelompok yang lain, atau jenis kelamin menentukan seseorang lebih unggul
dari yang lainnya.
Gagasan seperti 'standar kecantikan' akan mendorong sikap deskriminatif pada anak. Jadi
usahakanlah untuk memahamkan kepada anak bahwa semua bentuk tubuh, warna kulit,
bentuk wajah dan sebagainya adalah bagus.
Penting bagi anak-anak untuk menyukai tubuh mereka sendiri, menghormati tubuh teman-
temannya dan memahami bahwa tidak ada tubuh yang “sempurna” dan “tidak sempurna”.
Jika sudah tertanam dalam diri mereka pemahaman yang baik tentang menghormati
perbedaan maka anak-anak juga akan memproduksi sikap yang baik pula dan kehidupan
sehari-hari.
Pengenalan Gender kepada Anak Usia Dini
Ruang Artikel 2023-03-30 | 16:22:00
PAUDPEDIA — Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD, mengenalkan gender pada anak usia dini
sangat penting karena ini adalah waktu yang tepat untuk membangun pemahaman awal
tentang perbedaan jenis kelamin dan mengajarkan kesetaraan gender. Berikut adalah
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengenalkan gender pada anak usia dini.
Guru, orang tua, dan pengasuh harus memberikan contoh positif tentang bagaimana laki-laki
dan perempuan bisa bekerja sama dan bertukar ide dalam kehidupan sehari-hari.
Biasakan anak untuk mengucapkan kata-kata yang tepat dan sederhana untuk
menggambarkan perbedaan gender seperti “laki-laki” dan “perempuan”. Guru, orang tua, dan
pengasuh bisa memanfaatkan buku cerita atau media lainnya untuk membantu anak
memahami konsep gender.
Ajak anak untuk mengunjungi tempat kerja dan bertemu dengan rekan-rekan kerja atau
orang-orang yang bekerja pada suatu tempat, sehingga mereka dapat melihat bahwa
pekerjaan tidak memiliki gender tertentu.
Mengenalkan tentang pentingnya kesetaraan gender kepada anak, bahwa laki-laki dan
perempuan harus memiliki hak yang sama dan dihargai dengan cara yang sama.
6. Bermain Peran.
Bermain peran bisa membantu anak memahami peran gender. Guru bisa membiarkan anak
bermain peran sebagai dokter, ibu rumah tangga, petani, atau profesi lainnya.
Sediakan mainan gender netral seperti balok, puzzle, atau boneka yang tidak dikaitkan
dengan jenis kelamin tertentu.
Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD, yang sangat penting untuk tetap membuka komunikasi
dengan anak tentang gender dan terus memberikan pengarahan yang baik dan tepat. Jangan
ragu untuk menjawab pertanyaan anak dan membantu mereka memahami konsep gender
secara sehat dan positif.
Referens : King, T. L., Scovelle, A. J., Meehl, A., Milner, A. J., & Priest, N. (2021).
i Gender stereotypes and biases in early childhood: A systematic review.
Australasian Journal of Early Childhood, 46(2), 112-125.
www.weareteachers.com/gender-inclusive-classroom/