PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi untuk mempertahankan kehidupan
bagi manusia. Pada umumnya kebutuhan dasar manusia adalah sama. Sebagai seorang
perawat, tugas utama adalah memenuhi kebutuhan dasar pasien. Untuk memaksimalkan
dan mengefektifkan hal tersebut maka setiap perawat harus mengetahui serta memahami
mengenai kebutuhan dasar manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, kami membuat makalah yang membahas mengenai kebutuhan dasar
manusia, dimana di dalamnya terdapat sub-sub bab, yaitu: Kebutuhan dasar manusia
sebagai manusia yang utuh, lengkap dan mandiri, Tugas seorang perawat, Ilmu yang
diperlukan sebagai dasar ilmu keperawatan, dan konsep dasar dalam keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja kebutuhan dasar manusia sebagai manusia yang utuh, lengkap dan mandiri ?
2. Apa saja tugas seorang perawat ?
3. Bagaimana cara perawat menghadapi klien ?
4. Apa saja ilmu yang diperlukan sebagai dasar ilmu keperawatan ?
5. Apa saja yang menjadi konsep dasar dalam keperawatan ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui kebutuhan dasar manusia yang utuh, lengkap dan mandiri.
2. Mengetahui tugas seorang perawat.
3. Mengetahui cara perawat menghadapi klien.
4. Mengetahui ilmu yang diperlukan sebagai dasar ilmu keperawatan.
5. Mengetahui konsep dasar dalam keperawatan.
A. Kebutuhan Dasar Manusia Sebagai Manusia yang Utuh, Lengkap dan Mandiri
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang
merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.Walaupun setiap orang
mempunyai sifat tambahan,kebutuhan yang unik, setiap orangmempunyai kebutuhan dasar
manusia yang sama.Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi menentukan tingkat kesehatan dan
posisi pada rentang sehat-sakit.
Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat
untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan
perawatan.Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan
prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis seperti:
udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan,
yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga mencakup kebutuhan
cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan cinta seksual. Tingkatan
yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan percaya diri,
merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri. Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan
aktualisasi diri.
Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang
sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang
yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.
1. Pengertian
Ilmu keperawatan adalah sintesa dari ilmu keperawatan dasar, ilmu keperawatan klinik, ilmu
biomedik, ilmu psikologi dan sosial.
3. Proses Keperawatan
Ilmu keperawatan di dasarkan pada suatu teori yang sanga luas.
Proses Keperawatan :
a) Metode
b) Dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik Keperawatan
c) Bisa disebut sebagai suatu pendekatan Problem – Solving yang memerlukan ilmu, teknik
dan ketrampilan interpersonal dan di tujukan untuk memenuhi kebutuhan Klien dan
Keluarga.
Proses Keperawatan terdiri dari 5 tahap yang berhubungan :
1) Pengkajian
2) Diagnosis
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi
Proses Keperawatan merupakan lima tahap proses konsisten sesuai dengan perkembangan
profesi keperawatan ( pertama kali oleh Hall, 1955 ).
Proses Keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik Keperawatan ,( ANA,
1973 ):
4. Karakteristik
a) Teori keperawatan mengidentifikasikan dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik
dari konsep keperawatan, seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat sakit,
keperawatan, dan konsep lingkungan.
b) Teori keperawatan harus bersifat imlah, artinya teori keperawatan digunakan dengan
alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir
yang logis.
c) Teori Keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya teori keperawatan dapat
digunaklana pada masalah sederhana maupun masalah kesehatan yang komplek sesuai
dengan situasi praktek keperawatan.
d) Teori keperawatan berperan dalam rangka memperkaya body Knowledge keperawatan
yang dilakukan melalui penelitian.
e) Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki praktek
keperawatan.
5. Keperawatan Dasar
Keperawatan dasar adalah hal yang penting dalam perawatan manusia yang saling
berhubungan. Kita setiap harinya berhubungan dengan sesama kita dan bagaimanapun kita
akan juga bertanggung jawab terhadap orang-orang yang berada dalam jaringan lingkungan
sosial kita yang relatif kecil itu. Kita sendiri kadang-kadang juga tergantung pada orang lain.
Perawatan dasar sebenarnya bersumber pada “ Tugas dasar ketiga dari kemanusiaan”.
Sebagai manusia yang berada bersama dengan manusia lain. Manusia memperoleh
pengalaman dalam pengembangan kepribadiannya, justru karena berhubungan dengan orang
lain. Karena perawatan dari orang lain, manusia dapat berkembang dari seorang bayi menjadi
orang dewasa.
Tujuan:
a) Proses Keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam
meninmgkatkan kualitas asuhan Keperawatan kepada klien
d) Interaktif
Adanya hubungan timbale balik antar perawat, Klien, Keluarga dan tenaga lainnya.
e) Fleksibel
1) Dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun, spesialisasi yang
berhubungan dengan individu, kelompok, atau masyarakat
2) Tahapannya bisa digunakan secara berurutan dan dengan persetujuan kedua belah
pihak.
f) Teoritis
Setiap langkah dalam proses keperawatan selalu di dasarkan pada suatu ilmu yang luas,
khususnya ilmu dan model Keperawatan yang berlandaskan pada Filosofi keperawatan
bahwa asuhan keperawatan kepada klien harus menekankan pada 3 aspek :
1) Humanistik
Memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia
2) Holistik
Intervensi keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh (
bio – psiko – sosio – spiritual ).
3) Care
Asuhan Keperawatan yang diberikan harus berlandaskan pada standard praktik
keperawatan dan etika keperawatan.
8. Implikasi Keperawatan
Penerapan proses Keperawatan mempunyai implikasi atau dampak terhadap:
a. Profesi Keperawatan
1) Secara profesional proses keperawatan menyajikan suatu lingkup praktik keperawatan.
2) Melalui 5 langkah proses keperawatan
3) Di Timor – Leste masih adopsi dari standard keperawatan Indonesia dan ANA
( American Nurses Association ), 1973.
4) Undang – undang Kesehatan 57
A. KESIMPULAN
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang
merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Menurut teori Maslow
seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang
dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk
sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia. Tugas perawat dalam
menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat dilaksanakan sesuai dengan
tahapan proses keperawatan.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan
yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual yang bersifat kompherensip, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang
sehat maupun yang sakit mencakup hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Keperawatan bersifat komprehensip artinya pelayanan keperawatan bersifat
menyeluruh, meliputi aspek “ Manusia biopsiko sosial dan spiritual ”.
B. SARAN - SARAN
Sebagai seorang perawat kita haruslah memahami betul tentang kebutuhan dasar manusia karena
sangat bermanfaat saat kita melakukan asuhan keperawatan. Disamping dapat untuk menambah
ilmu dalam pengetahuan kita, kita juga bisa menggunakan sebagai acuan dalam keperawatan.
Paradigma Sehat, Pola Hidup Sehat, dan Kaidah Sehat. Pusat Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat. Departemen Kesehatan RI, 1998.
WHO. The Otta wa Charter for Health Promotion,1986. Cermin Dunia Kedokteran No. 149,
2005