PENDAHULUAN
HUMAN
NURSING HEALTH
ENVIRONMENT
b. Keperawatan
Komponen yang kedua dalam paradigma keperawatan ini adalah konsep
keperawatan.Ada beberapa definisi keperawatan menurut tokoh tokoh dibawah ini :
1) Florence Nightingale 1895
Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik untuk
beraktivitas dengan cara memanipulasi lingkungan sekitar pasien.
2) Faye Abdellah (Twenty one nursing problems,1960)
Keperawatan adalah bentuk pelayanan kepada individu dan keluarga, serta masyarakat
dengan ilmu dan seni yang meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimilki
seorang perawat untuk membantu manusia baik dalam keadaan sehat atau sakit sesuai
dengan tingkat kebutuhannya.
3) Virginia Henderson (Fourteen Basic needs, 1960)
Keperawatan adalah suatu fungsi yang unik dari perawat untuk menolong klien yang
sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kemampuan,
kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien dapat
sembuh atau meninggal dengan tenang.Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu
keperawatan dan medik dasar.Fungsi yang unik dari perawat adalah membantu individu
sehat ataupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang
dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari harinya,
sembuh dari penyakit atau meninggal dengan tenang.
4) Dorothy E. Johnson (Behavioral System Theory, 1981)
Keperawatan adalah seperangkat tindakan tindakan yang memiliki kekuatan untuk
melindungi kesatuan atau integritas prilaku klien berada pada level yang optimal untuk
kesehatannya.
5) Imogene King (Goal Attainment Theory, 1971, 1981)
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan
kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan dengan
memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan
perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi
keperawatan.Keperawatan berhubungan langsung dengan lingkungan, menanggulangi status
kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dan
klien berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan.Kerangka ini dikenal
dengan system kerangka terbuka
6) Madeleine Leininger (Transcultural Care Theory, 1984)
Mempelajari seni humanistic dan ilmu yang berfokus pada manusia sebagai individu
atau kelompok, kepekaan terhadap kebiasaan, fungsi dan proses yang mengarah pada
pencegahan ataupun prilaku memelihara kesehatan atau penyembuhan dari penyakit.
7) Martha Roger (Unitary Human Beings, an energy field, 1970)
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan
terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan dan
rehabilitasi penderita sakit dan penyandang cacat.
8) Dorothea Orem (Self care theory, 1985)
Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha manusia untuk membantu
manusia lain dengan melakukan atau memberikan pelayanan yang professional dan yang
berfokus pada pemenuhan kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari
penyakit atau cedera dan penanggulangan komplikasinya sehingga dapat meningkat derajat
kesehatannya secara mandiri.
9) Callista Roy (Adaptation Theory, 1976, 1984)
Roy menggambarkan metode adaptasi dalam keperawatan.Tujuan keperawatan
adalah meningkatkan respon adaptasi dalam menghadapi permasalahan
kesehatannya.Respon adaptif mempunyai pengaruh positif terhadap kesehatannya.
10) Betty Newman, 1989
Keperawatan adalah suatu profesi yang unik dengan memperhatikan seluruh faktor-
faktor yang mempengaruhi respon individu terhadap penyebab stress.Perawatan berfokus
kepada mencegah serangan stress dalam melindungi klien untuk mendapatkan atau
meningkatkan derajat kesehatan yang paling baik.
11) Martha Rogers, 1970
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan
terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan
rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.Teori Rogers berfokus pada proses
kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan
hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang
12) Peplau
Keperawatan adalah suatu hasil proses kerja sama manusia dengan manusia lainnya
supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia). Hubungan interpersonal
yang merupakan faktor utama model keperawatan menurut Peplau.
d. Lingkungan
Lingkungan adalah faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia, terdiri dari
lingkungan internal dan lingkungan eksteral. Lingkungan internal adalah yang berasal dari
manusia itu sendiri (genetik, psikologis, jenis kelamin, pola perilaku, dll).Sedangkan
lingkungan eksternal yaitu disekitar manusia (sosial, kultural, spiritual, dll).
Menurut Leavell (1965), ada tiga faktor yang saling mempengaruhi kesehatan dalam
lingkungan yaitu agen (penyebab), hospes (manusia) dan lingkungan.
a. Agen adalah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit, seperti faktor
biologi, kimiawi, fisik, mekanik atau psikologis misalnya virus, bakteri, jamur atau
cacing., senyawa kimia bahkan stress.
b. Hospes adalah makhluk hidup yaitu manusia atau hewan yang dapat tertular atau
terinfeksi oleh agen
c. Lingkungan adalah faktor eksternal yang mempengaruhi kesehatan manusia maupun
agen. Contohnya lingkungan kerja yang tidak nyaman, tingkat sosial ekonomi yang
rendah, lingkungan yang kumuh, atau fasilitas pelayanan kesehatan yag tidak
memadai.
L
H i A
o n g
s g e
p k n
e u
s n
g
a
n
b. Kriteria science
Perbedaan penting yang harus diperhatikan adalah perbedaan antara science dengan
non-science. Ini sudah berjalan selama berabad-abad terkait ilmu manusia termasuk sebagai
non-science atau bukan. Lalu memunculkan kriteria dari science agar dapat membedakan
antara science dengan non-science: kesesuaian inter-subyektif, reliabilitas, ketepatan dan
presisi, koherensi serta kelengkapan dan ruang lingkup.
Kesesuaian inter-subyektif merupakan dasar dari keyakinan dan kepercayaan antara
dua orang yang melihat cara pandang yang sama untuk suatu proses, yang biasa kita sebut
secara obyektif. Reliabilitas, merupakan kriteria kedua dimana bahwa peneliti mendapatkan
hasil yang sama pada waktu yang berbeda ketika penelitian itu dilakukan kembali.
Ketepatan dan ketaan menjadi kriteria ketiga yaitu lebih spesifik tidak general. Jika
penelitian dilakukan kembali maka ketepatan dan ketaan menjadikan hasil yang sama
dengan penelitian yang terdahulu. Koheren menyatakan adanya hubungan antara bagian
satu dengan yang lain dalam suatu keilmuan, sambung menyambung menjadi satu.
Komprehensif dan ruang lingkup menjadi kriteria kelima yaitu untuk mencapai kesatuan
yang utuh dan menjadikan batasan dari tujuan kelimuan itu sendiri.
c. Nursing science
Semakin dewasa peningkatan keperawatan sebagai disiplin, dan mengembangkan
untuk mengarah kepada ilmu keperawatan atau nursing science. Hal ini ditekankan pada
pengembangan teori keperawatan dan pengembangan disiplin mulai dari 1960-1980an.
Pengembangan teori dan ilmu keperawatan sebagai berikut. Dimulai dari Logical positivism,
historicism, postmodernism, phenomenological philosophy, hermenenutics dan feminisrt
epistemology.
Positivism logical mempengaruhi berkembangnya keilmuan khususnya keperawatan.
Selain itu logical positivsm memliki dampak unutk terori keperawatan saat ini. Perawat yang
menerima pendidikan tingkat doktoral di bidang lain tidak diragukan lagi dipengaruhi oleh
dominasi ideologi ini pada saat itu. Orientasi filosofis ini berevolusi selama beberapa dekade
dan memiliki penekanan pada pengembangan gagasan tentang kontens sains secara luas.
Jadi, sementara Positivisme logis sebagai filosofi sangat mempengaruhi perkembangan Ilmu
pengetahuan selama pertengahan tahun 1900-an, pengaruh itu mudah dibawa ke dalam
perawatan oleh mereka yang memperoleh pendidikan doktor dan persiapan penelitian di
bidang-bidang terkait. Positivisme logis menempatkan penekanan besar pada demarkasi
sains dari bentuk pengetahuan lainnya.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya dipandang sebagai bangunan teori aktivitas, dengan
pernyataan teoritis ideal. Teori membentuk inti aktivitas ilmiah, dan investigasi merupakan
upaya untuk mengembangkan, memperbaiki, atau verifikasi teori yang ada. Suatu disipin
ilmu apabila ingin dikatakan sebagai disiplin ilmu harus mempunyai pernyataan teoritis. Jika
sains memang, aktivitas membangun teori, maka cendekiawan perawat menyarankan agar
harus ada landasan teoritis untuk pengetahuan keperawatan dan praktik jika harus
dipertimbangkan sebuah ilmu atau science.
Filosofi secara langsung menemukan pengetahuan dan kebenaran, yang
diidentifikasikan dari yang berharga dan penting untuk berada menjadi disiplin ilmu,
masalah utama dalam filosofi adalah memusatkan perhatian pada sifat eksistensi,
pengetahuan, moral alasan dan tujuan manusia (Alligood, et al, 2010).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengembangan Sains Keperawatan Dan Hubungan Interaktif Dalam Pelayanan/ Praktek
Keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi harus didasari prinsip keilmuan yang jelas, yang menuntun untuk
berpikir kritis-logis-analitis, bertindak secara rasional-etis, serta kematangan untuk bersikap tanggap
terhadap kebutuhan dan perkembangan kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan. Menurut
Roy (2011) harapan sosial terhadap keperawatan yaitu memberikan pelayan kesehatan berdasarkan
pengetahuan yang terkait dengan kebutuhan kesehatan pada masa kini dan kebutuhan kesehatan yang
akan muncul. Perkembangan ilmu keperawatan dipengaruhi oleh semakin majunya peradaban
manusia maka semakin berkembang pula pelayanan keperawatan. Diawali oleh seorang
Florence Nightingale yang mengamati fenomena bahwa pasien yang dirawat dengan keadaan
lingkungan yang bersih ternyata lebih cepat sembuh dibanding pasien yang dirawat dalam
kondisi lingkungan kotor. Hal ini menghasilkan pemikiran bahwa perawatan lingkungan
berperan dalam keberhasilan perawatan pasien yang kemudian menjadi paradigma keperawatan
berdasarkan lingkungan. Paradigma ini menjadi dasar dalam praktek / pelayanan keperawatan.
Melalui berbagai macam metode penelitian kemudian ditemukan berbagai teori keperawatan.
Roy (2011) melakukan penelitian pengembangan model adaptasi yang menguraikan tujuan
keperawatan untuk mendorong adaptasi dalam mode adaptif, berperan dalam kesehatan,
meningkatkan kualitas hidup pasien,dan meninggal dengan terhormat. Penelitian ini bertujuan
untuk menambah sistem yang berhubungan dengan penerimaan, perlindungan, dan memelihara
saling ketergantungan, dan meningkatkan perubahan pribadi dan lingkungan. Berdasarkan
penelitian ini diharapkan perawat berperan dalam hubungan dengan manusia dan dunia luas,
sehingga perawat mampu menciptakan dukungan sosial terhadap kehidupan manusia dan
kehormatannya.
Berdasarkan hal ini ilmu keperawatan digunakan sebagai ilmu, pedoman, dan dasar
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan berbagai tingkatan individu,
keluarga, kelompok bahkan sampai masyarakat luas guna meningkatkan derajat kesehatan
pasien tersebut. Sehingga bisa mampu merubah kondisi seseorang atau sekelompok orang dari
kondisi sakit menjadi sembuh dan yang sudah sehat dapat mempertahankan atau
mengoptimalkan derajat kesehatannya.
3.2 Pengembangan Sains Keperawatan Dan Hubungan Interaktif Dalam Riset Keperawatan
Perkembangan ilmu pengetahuan berbeda setiap disiplin ilmu baik dari perspektif
filosofis dan teoritis. Pemahaman ilmu keperawatan menurut Rogers mengarah pada
pemahaman baru yang diambil dari persepsi, pengalaman dan inovasi yang dikembangkan
untuk praktik dan penelitian keperawatan (Parker, 2000). Penelitian dasar berusaha
meningkatkan atau memajukan ilmu pengetahuan melalui penyelidikan sistematis tetang sebuah
subjek atau fonomena (Gradi, 2010).Riset dalam keperawatan memungkinkan peneliti
mempelajari prinsip dan hukum kehidupan, kesejahteraan dan fungsi optimal manusia dinilai
saat individu berinteraksi dengan lingkungan selama situasi krisis (Melanie, 2011).Riset
keperawatan merupakan penelitian suatu masalah yang diselesaikan secara sistematis untuk
memperoleh fakta baru atau pemecahan masalah dibidang keperawatan.Pengembangan ilmu
pengetahuan melalui riset keperawatan memberikan kontribusi yang sangat besar untuk
kemajuan dan perkembangan ilmu keperawatan.
Ilmu Keperawatan merupakan pengetahuan yang berfokus pada kesehatan manusia,
lingkungan yang mengacu pada sistem hubungan respon manusia dalam kesehatan dan
penyakit dari sudut pandang yang komprehensif (Grortner & Schultz, 1988, dikutip dari Parker,
2000). Secara umum, pengembangan ilmu keperawatan mencerminkan keterkaitan antara ilmu
keperawatan dan penelitian. Pengembangan pengetahuan melalui pendekatan tiga aspek
menurut Powers and Knapp (2006, dikutip dari Melanie, 2011): yaitu
1. Ontologi
Studi yang mengacu pada keberadaan sesuai kenyataan atau apa adanya.
2. Epistemiologi
Studi tentang ilmu pengetahuan dan cara mengetahuinya.
3. Metodologi
Sarana memperoleh pengetahuan.
Middle-range teori mengembangkan teori keperawatan dan paradigm serta menguji
secara empiris dan mereplikasi penelitian untuk pengembangan lebih lanjut dari pengetahuan
dasar keperawatan.Middle-range teori bersifat pragmatis yang membahas kondisi kesehatan saat
tertentu, populasi tertentu, lokasi tertentu, dan tindakan asuhan keperawatan. Perkembangan
teori ini memfasilitasi pemahaman atau pengetahuan antara teori, praktik keperawatan, dan
outcome atau hasil yang diperoleh pasien (Alligood, 2017).
Penelitian untuk menguji teori dapat dilakukan untuk mejatuhkan teori lama dan
memunculkan teori baru yang dapat dikembangkan sebagai upaya dalam menjelaskan fenomena
keperawatan yang lebih adekuat.Pengujian suatu teori keperawatan ditekankan pada hubungan
teori, riset, dan praktik untuk meningkatkan kesahihan dari riset yang dilakukan baik oleh
perawat ilmuan amaupun perawat praktisi. Kutipan penyataan Schlotfeldt bahwa perawat klinis
ilmuwan sendiri yang mengidentifikasi fenomena manusia yang merupakan focus utama praktik
keperawatan, dan menimbang permasalahan tentang pengetahuan yang diperlukan namun belum
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari (Alligood, 2017). Namun, penelitian keperawatan yang
dilakukan yang melibatkan manusia sebagai objek dalam penelitian memungkinkan interpretasi
yang berbeda karena manusia sebagai obejek penelitian itu bersifat kompleks.Sehingga temuan
hasil riset keperawatan tidak menjadi satu-satunya dasar dalam melakukan praktik keperawatan
(Fawcett, 2005).
Masa depan keperawatan tergantung bagaimana perawat sebagai praktisi dan ilmuan
mengembangangkan sains keperawatan melalui riset keperawatan yang dilakukan melalui
analisis fenomena yang ditemukan. Perawat sebaiknya mengembangkan ilmu pengetahuan
tentang keperawatan dan lebih peka dalam melihat fenomena yang terjadi dan
membandingkannya dengan teori yang ada.Ketika fenomena yang ditemukan berbeda dengan
teori yang ada hal ini berarti bahwa ada gap atau kesenjangan antara teori dan fakta yang
ditemukan.Melalui kesenjangan itu, perawat sebagai praktisi sekaligus ilmuwan yang memiliki
dasar teori keperawatan sebaiknya melakukan penelitian untuk mengetahui kebenaran atau fakta
baru terkait teori yang ada dan mengupdate ilmu baru dalam keperawatan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Paradigma keperawatan dan model konseptual keperawatan dapat dijadikan sebagai dasar
arahan seorang perawat dalam menyikapi dan menyelesaikan permasalahan di lingkup
profesi keperawatan.
4.1.2 Falsafah keperawatan merupakan nilai yang menjadi dasar asuhan keperawatan dimana
manusia yang dipandang secara holistic dan menjadi focus setral untuk mencapai suatu
tujuan melalui berbagai pengembangan ilmu keperawatan.
4.1.3 Penekanan pengembangan dan pembinaan pendidikan tinggi keperawatan lebih diarahkan
pada upaya meningkatkan mutu pendidikan pada masa mendatang sesuai Berdasarkan UU
Keperawatan no 38 tahun 2014, level keperawatan dibagi menjadi 4 yaitu perawat
vokasional, profesional, spesialis dan konsulen. sehingga lulusan benar-benar menunjukkan
keterampilan mengusai ilmu keperawatan secara professional.
4.1.4 Riset keperawatan merupakan penelitian suatu masalah yang diselesaikan secara sistematis
untuk memperoleh fakta baru atau pemecahan masalah dibidang keperawatan.
Pengembangan ilmu pengetahuan melalui riset keperawatan memberikan kontribusi yang
sangat besar untuk kemajuan dan perkembangan ilmu keperawatan Pendidikan, pelayanan
dan riset keperawatan adalah satu kesatuan yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi
satu sama lain. Hal ini merupakan suatu mata rantai yang tidak boleh terputus agar
pengembangan sains terus berkembang untuk meningkatkan profesionalisme keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA