Anda di halaman 1dari 12

TEORI GESTALT

Oleh kelompok 6
TOKOH PENDIRI TEORI GESTALT

Perintis langsung psikologi Gestalt ialah


Chr. Von Ehrenfels, dengan karyanya
"Uber Gestaltqualititation" (1890).
TOKOH YANG DIPANDANG PENDIRI TEORI GESTALT

Max Wertheimer (1880-1943), yang meneliti persepsi yang


terintegrasi dalam gerak.

Wolfgang Kohler (1887-1967), yang meneliti tentang


insight pada simpanse.

Kurt Koffka (1886-1941), yang menguraikan secara rinci


mengenai hukum-hukum persepsi
KONSEP TEORI GESTALT

Pertama, "Teori Medan" bahwa tidak ada


yang eksis secara terpisah atau terisolasi.
Menurut psikologi Gestalt penekanannya
selalu pada totalitas atau keseluruhan bukan
pada bagian-bagian .
KONSEP TEORI GESTALT
Kedua, "Nature Versus Nurture" bahwa otak bukan
penerima pasif dan gudang penyimpanan informasi dari
lingkungan. Maksudnya otak bereaksi terhadap informasi
sensoris yang masuk dan otak melakukan penataan
untuk informasi lebih bermakna.

Ketiga, Hukum Prognanz bahwa gestaltis sebagai


prinsip pedoman dalam meneliti persepsi, belajar, dan
memori.
Menurut aliran Gestalt ada satu hukum pokok yakni
Hukum Prognanz yaitu suatu prinsip yang menyatakan
kecenderungan terhadap apapun yang dipandang untuk
menerima kemungkinan kondisi yang paling baik.

Hukum Prognanz digunakan sebagai petunjuk prinsip


dalam mempelajari persepsi belajar dan ingatan serta 3
hukum tambahan (subsider) yaitu: Hukum Kesamaan,
Hukum Kedekatan dan Hukum Ketertutupan.
PRINSIP GESTALT PADA PERSEPSI

a) Prinsip Kontinuitas, orang akan cenderung mengasumsikan pola


kontinuitas pada objek-objek yang ada.

b) Figure-Ground Relationship, suatu bidang persepsi dibagi menjadi


suatu objek perhatian (figur) dan suatu bidang difusi yang
merupakan latar belakang. Antara figur dan latar belakang saling
berhubungan tergantung perhatian kita.
PANDANGAN GESTALT TENTANG BELAJAR DALAM
MENDAPATKAN INSIGHT

Menurut Gestalt, yang terpenting dalam belajar


adalah adanya penyesuaian pertama, yakni
memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.

Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang


harus dipelajari, tetapi mengerti/memperoleh insight
(pemahaman).
PENERAPAN TEORI GESTALT
1. Dalam Bidang Kurikulum
• Dalam tingkatan rendah, disusun kurikulum dari suatu
kesatuan yang utuh.

• Diajarkan pokok-pokok secara garis besar. Di tingkat yang


lebih tinggi, kesatuan diberikan lagi tetapi dibahas lebih
mengarah ke bagian-bagian lebih mendalam.
PENERAPAN TEORI GESTALT

2. Dalam Metode Mengajar


• Guru harus pandai mengatur strategi (membuat siasat)
bagaimana cara mengajar untuk menimbulkan pemahaman
(insight) oleh murid sendiri tanpa murid merasa digurui
• secara langsung.

Metode ini terkenal dengan metode Problem Solving


(Pemecahan Masalah)
KARAKTERISTIK TEORI GESTALT
1. Penekanan pada Keseluruhan (Holistic Approach)
Teori Gestalt memandang belajar sebagai proses memahami suatu situasi secara keseluruhan, bukan sebagai
kumpulan elemen yang terpisah. Individu tidak hanya menghafal informasi, tetapi berusaha untuk *menemukan
makna ? dan hubungan antara berbagai elemen tersebut.

Contoh: Ketika mempelajari konsep tata surya, siswa tidak hanya menghafal nama-nama planet, tetapi juga
berusaha memahami bagaimana planet-planet tersebut berputar mengelilingi matahari dan bagaimana mereka
saling berinteraksi.

2. Pengalaman Tilikan (Insight)


Pembelajaran yang bermakna terjadi melalui *pengalaman tilikan*, yaitu ketika individu *secara tiba-tiba
memahami* hubungan antara berbagai elemen dalam suatu situasi. Tilikan ini muncul ketika individu mampu
melihat pola dan menemukan solusi* untuk suatu masalah.
Contoh: Ketika seorang siswa terjebak dalam soal matematika, dia mungkin tiba-tiba mendapatkan tilikan
tentang bagaimana menyelesaikannya dengan menghubungkan konsep yang berbeda yang telah dipelajarinya.
TERIMA KASIH!!!

Anda mungkin juga menyukai