Anda di halaman 1dari 4

2.

Belajar dengan wawasan (learning by insight)

Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang tokoh psikologi Gestalt pada permulaan tahun
1971. Sebagai suatu konsep, wawasan (insight) merupakan pokok utama dalam pembicaraan psikologi
belajar dan berfikir. Menunrut Gestalt teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola-pola
tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan.

3. Belajar diskriminatif (discriminatif learning)

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan
akhirnya menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.

4. Belajar global/keseluruhan (global whole learning)

Disini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang smpai pelajar menguasainya; lawan dari
belajar bagia. Metode belajar ini sering juga disebut metode gestalt

5. Belajar Insidental (insidental learning)

Konsep ini bertentangan dengan pernyataan bahwa belajar harus memiliki arah tujuan. Sebab dalam
belajar insidental, pelajar tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar. Atas dasar kepentingan
penelitian, maka dirumuskan bahwa yang disebut dengan belajar insidental adalah belajar yang tidak
ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan
kelak

6. Belajar Insidental (insidental learning)

Konsep ini bertentangan dengan pernyataan bahwa belajar harus memiliki arah tujuan. Sebab dalam
belajar insidental, pelajar tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar. Atas dasar kepentingan
penelitian, maka dirumuskan bahwa yang disebut dengan belajar insidental adalah belajar yang tidak
ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan
kelak

8. Belajar laten (laten learning)

Belajar dalam perubahan yang terjadi tidak dapat dilihat secara segera. Cara belajar ini tidak
menganggap ada faktor atau kondisi yang ada sebelum belajar.

9. Belajar mental (mental learning)

Belajar mental sebagai belajar dengan cara melekukan observasi dari tingkah laku orang lain
10. Belajar Produktif (productive learning)

Belajar produktif adalah belajar dengan maksimum. Belajar dikatakan produktif bila individu mampu
mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam situasi ke situasi lain.

11. Belajar verbal (verbal learning)

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal melalui latihan dan ingatan

Teori-Teori Belajar

1.Teori Konfergensi

Teori konfergensi yang dikemukakan oleh Louis William Stern mengungkapkan bahwa “perkembangan
bukan hanya dapat dilihat dari salah satu faktor pembawaan (hereditas) tetapi dapat dikatakan bahwa
pengaruh kerjasama antara faktor internal dan eksternal ataupun faktor-faktor dasar dan faktor ajar”.
(Syaiful Sagala, 2010:98).

Menurut teori ini dinyatakan bahwa baik faktor pembawaan ataupun faktor lingkungan sama-sama
mempunyai peranan yang penting. Pada intinya teori ini tidak memisahkan peranan faktor yang lain

Hasil pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungan, seakan-akan seperti dua garis yang
menuju ke satu titik”

2. Teori Gestalt

Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, yang sekarang menjadi tenar diseluruh dunia.
Hukum yang berlaku pada pengamatan adalah sama dengan hukum dalam belajar,

Gestalt mempunyai seusatu yang melebihi jumlah unsur-unsurnya;

Gestalt timbul lebih dahulu daripada bagian-bagiannya.

dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh respone yang tepat
untuk memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus
dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight
Sifat-sifat insight dalam belajar adalah sebagai berikut :

Insight tergantung dari kemampuan dasar

Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan

Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian rupa, sehingga segala aspek yang perlu
dapat diamati

Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari langit

Belajar dengan insight dapat diulangi

Insight sekali didapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.

Prinsip belajar menurut teori Gestalt:

a. Belajar berdasarkan keseluruhan

Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran lain sebanyak mungkin. Bahan
pelajaran tidak dianggap terpisah tapi satu kesatuan.Dengan begitu lebih mudah didapat
pengertian.Belajar pelajaran yang bulat lebih mudah dimengerti daripada bagian-bagian

b. Belajar adalah suatu proses perkembangan

Siswa baru dapat mempelajari dan merencanakan bila ia telah matang untuk menerima bahan pelajaran
itu. Manusia sebagai orgasme yang berkembang, kesediaan mempelajari sesuatu tidak hanya ditentukan
oleh kematangan jiwa batiniah, namun juga perkembangan anak karena lingkungan dan pengalaman.

c. Siswa sebagai orgasme keseluruhan

Siswa tidak hanya belajar inteleknya saja tapi juga emosional dan jasmaniahnya.Dalam pengajaran
modern, selain mengajar guru juga mendidik siswa untuk membentuk pribadi siswa

d. Terjadi transfer

Belajar pada pokoknya yang terpenting pada penyesuaian pertama ialah memperoleh tanggapan yang
tepat.Mudah atau sukarnya masalah itu terutama adalah masalah pengamatan. Bila suatu kemampaun
telah dikuasai betul-betul maka dapat dipindahkan untuk kemampuan yang lain. Seperti seorang anak
yang belajar matematika, kemampuan matematikanya bisa ia gunakan dalam mepelajari fisika ataupun
dalam proses jual beli.

e. Belajar adalah reorganisasi pengalaman


Pengalaman adalah suatu interaksi anatara seseorang dengan lingkungannya..Misalnya seorang anak
terkena api, kejadian ini akan menjadi pengalaman bagi anak. Anak merasa panas kena api, kuitnya
terbakar. Anak belajar dari api bahwa api itu panas dan api itu bisa membakar kulit mnausia. Karena itu
anak tidak akan bermain api lagi karena sudah mengetahui tentang bahaya api.

Belajar itu timbul bila seseorang/anak mengalamai atau menemui kondisi baru. Dalam menghadapi itu ia
akan menggunakan segala pengalaman yang telah dimiliki. Siswa mengadakan reorganisasi
pengalamannya.

Belajar harus dengan insight

Insight adalah suatu saat dalam proses belajar mengajar dimana seseorang melihat tentang sangkut paut
dan hubungan–hubungan tertentu dalam suatu problem.

Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa

Hal ini terjadi bila banyak berhubungan dengan apa yang diperlukan anak didik dalam kehidupan sehari-
hari. Di sekolah siswa diajak membicarakan tentang proyek/unit agar tahu tujuan yang akan dicapai yang
di sesuaikan dengan keinginan siswa

Belajar berlangsung terus-menerus

Siswa mendapatkan pengetahuan tidak hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah, dalam pergaulan,
memperoleh pengalaman-pengalaman sendiri

3. Teori R. Gagne

Mengenai masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi dalam Slameto (2010:13), menyatakan
bahwa :

Anda mungkin juga menyukai