PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut teori ini, belajar adalah bukan mengulangi hal-hal yang harus
dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight (pemahaman). Menurut
pandangan teori ini, belajar akan semakin efektif jika materi yang akan
dipelajari itu mengandung makna, yaitu jika disusun dan disajikan dengan
cara memberi kemungkinan peserta didik untuk mengerti apa-apa yang
sebelumnya dan menganalisis hubungan satu dengan yang lain.
3
Insight tergantung kepada pengaturan dan penyediaan lingkungannya.
Pengertian merupakan inti dari insight. Melalui pengertian individu akan
dapat memecahkan persoalan. Pengertian itulah yang dapat menjadi
kendaraan dalam memecahkan persoalan lain pada situasi yang berlainan.
Apabila insight telah di peroleh,maka dapat digunakan untuk menghadapi
persoalan dalam situasi lain.
4
Gestalt berpendapat bahwa keseluruhan lebih penting dari pada bagian
unsure-unsur, Sebab keberadaan keseluruhan itu juga lebih dahulu sehingga
dalam kegiatan belajar bermula pada suatu pengamatan, pengamatan itu
penting dan dilakukan secara menyeluruh. Tokoh penting yang merumuskan
penerapan dari kegiatah pengamatan kegiatan belajar adalah Koffka.
5
Teori Gestalt mempunyai prinsip-prinsip khusus yang berbeda dengan
teori-teori psikologi lainnya. Dalam menjelaskan fenomena psikologis,
psikologi gestalt menganut prinsip-psinsip seperti yang akan dijelaskan
dibawah ini. Interaksi antara individu dan lingkungan disebut sebagai
perceptual field. Setiap perceptual field memiliki organisasi, yang cenderung
dipersepsikan oleh manusia sebagai figure and ground. Oleh karena itu
kemampuan persepsi ini merupakan fungsi bawaan manusia, bukan skill yang
dipelajari. Pengorganisasian ini mempengaruhi makna yang dibentuk. Prinsip-
prinsip pengorganisasian:
6
Secara garis besar, prinsip yang dianut oleh Gestalt adalah :
1. Kelebihan :
Lebih melihat manusia sebagai seorang individu yang memiliki
keunikan, dimana mereka harus berhubungan dengan lingkungan yang
ada disekitar mereka.
Dengan teori gestalt yang lebih menekankan akan pentingnya pengertian
dalam mempelajari sesuatu, maka akan lebih berhasil dalam mencapai
kematangan dalam proses belajar.
Terapi Gestalt menangani masa lampau dengan membawa aspek-aspek
masa lampau yang relevan ke saat sekarang.
Terapi Gestalt memberikan perhatian terhadap pesan-pesan nonverbal
dan pesan-pesan tubuh.
Terapi Gestalt menolakk mengakui ketidak berdayaan sebagai alasan
untuk tidak berubah.
Terapi Gestalt meletakkan penekanan pada konseli untuk menemukan
makna dan penafsiran-penafsiran sendiri.
Terapi Gestalt menggairahkan hubungan dan mengungkapkan perasaan
langsung menghindari intelektualisasi abstrak tentang masalah konseli.
2. Kelemahan :
7
Terapi Gestalt menekankan tanggung jawab atas diri kita sendiri, tetapi
mengabaikan tanggung jawab kita kepada orang lain.
Teradapat bahaya yang nyata bahwa terapis yang menguasai teknik-
teknik Gestalt akan menggunakannya secara mekanis sehingga terapis
sebagai pribadi tetap tersembunyi.
Para konseli sering bereaksi negative terhadap sejumlah teknik Gestalt
karena merasa dianggap tolol. Sudah sepantasnya terapis berpijak pada
kerangka yang layak agar tidak tampak hanya sebagai muslihat-muslihat.
Sesuatu yang dipelajari dimulai dari keseluruhan, maka dikhawatirkan
akan menimbulkan kesulitan dalam proses belajar, sebab beban yang
harus ditanggung sangatlah banyak.
8
pada higher mental process. Adanya perceptual field diinterpretasikan
menjadi lapangan kognitif dimana proses-proses mental seperti persepsi,
insight,dan problem solving beroperasi. Tokoh : Tolman (dengan Teori
Sign Learning) dan Kohler (eksperimen menggunakan simpanse sebagai
hewan coba).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10