Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ini, bangsa Indonesia yang kaya akan sumber daya alam

ini menjadi suatu bangsa yang rapuh, karena banyak sekali terlihat fenomena

kericuhan yang tak hanya dilakukan oleh orang dewasa tetapi juga sudah tak

jarang lagi dilakukan oleh para pelajar, seperti tawuran antar pelajar. Bahkan,

kadang kala tawuran itu sampai memakan korban jiwa. Hal ini dikarenakan

kurang kuatnya moral masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, penanaman nilai-

nilai luhur yang dituangkan dalam dasar negara sangat diperlukan baik diberikan

dalam bentuk sosialisasi ataupun dalam pembelajaran di sekolah. Karena semakin

majunya zaman, semakin pudarnya rasa untuk memiliki dasar negara yang telah

dibuat oleh para pendahulu untuk kepentingan kita semua.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah

sebagai berikut.

1. Bagaimana pengertian Pancasila secara Etimologis, Historis dan

Terminologis?

2. Apa saja fungsi-fungsi Pancasila dalam kehidupan bernegara?

3. Bagaimana sikap manusia yang Pancasilais?

1
4. Bagaimana peranan pancasila dalam kehidupan globalisasi terhadap

daerah otonomi baru?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui bagaimana pengertian Pancasila secara Etimologis, Historis

dan Terminologis.

2. Mengetahui dan memahami fungsi-fungsi Pancasila dalam kehidupan

bernegara.

3. Mengetahui bagaimana sikap manusia yang Pancasilais.

4. Mengetahui bagaimana peranan pancasila dalam kehidupan globalisasi


terhadap daerah otonomi baru

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila

Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara

kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman

Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan

Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Pancasila ditetapkan pada

tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan Pancasila yang tercantum dalam pembukaan

UUD 1945 adalah:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan / perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Adapun fungsi dari pancasila, antara lain :

1. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Pancasila dalam pengertian ini

adalah seperti yang dijelaskan dalam teori Von Savigny artinya bahwa setiap

Bangsa punya jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa

Rakyat atau Jiwa Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa lahir bersamaan

dengan adanya Bangsa Indonesia yaitu pada jaman Sriwijaya dan Majapahit.

Hal ini diperkuat oleh Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo dalam tulisann beliau

3
dalam Pancasila. Beliau mengatakan antara lain bahwa tanggal 1 Juni 1945

adalah Hari Lahir istilah Pancasila. Sedangkan Pancasila itu sendiri telah ada

sejak adanya Bangsa Indonesia

2. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. diwujudkan dalam sikap

mental dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan

tingkah laku mempunyai ciri khas, artinya dapat dibedakan dengan Bangsa

lain. Ciri Khas inilah yang dimaksud dengan kepribadian.

3. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Artinya Pancasila

dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari dan juga merupakan satu

kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang lain.

4. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia atau Dasar Falsafah

Negara atau Philosofis Granslog. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan

sebagai dasar mengatur pemerintahan Negara, atau pancasila digunakan

sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara yang sesuai dengan

bunyi pembukaan Undang-undang Dasar 1945.

5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber Hukum. atau sumber tertib

hukum bagi Negara Republik Indonesia. Sumber tertib hukum Republik

Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum serta cita-cita

moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak Bangsa Indonesia. Cita-cita

itu meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan Individu, kemerdekaan Bangsa,

perikemanusiaan, keadilan sosial dan perdamaian Nasional. Cita-cita politik

mengenai sifat, bentuk dan tujuan negara. Cita-cita moral mengenai kehidupan

kemasyarakatan dan keagamaan.

4
6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Pada saat bangsa

Indonesia mendirikan negara atau Proklamasi 17 Agustus 1945. Bangsa

Indonesia belum mempunyai Undang-undang Dasar Negara yang tertulis. 18

Agustus 1945 disahkan pembukaan dan batang tubuh Undang-undang Dasar

1945 oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). PPKI merupakan

penjelmaan atau wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan

perjanjian luhur itu untuk membela Pancasila untuk selama-lamanya.

7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia. Cita-cita luhur

Negara Indonesia tegas dimuat dalam pembukaan Undang-undang Dasar

1945. Karena pembukaan Undang-undang Dasar 1945 merupakan penuangan

jiwa proklamasi yaitu jiwa Pancasila, sehingga Pancasila merupakan cita-cita

dan tujuan bangsa indonesia. Cita-cita luhur inilah yang akan disapai oleh

Bangsa Indonesia.

8. Pancasila sebagai palsafah hidup yang mempersatukan Bangsa. Pancasila

merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan Bangsa Indonesia.

Karena Pancasila adalah palsafah hidup dan kepribadian Bangsa Indonesia

yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang oleh Bangsa Indonesia

diyakini paling benar, adil, bijaksana dan tepat bagi Bangsa Indonesia untuk

mempersatukan Rakyat Indonesia.

2.2 Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia

Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan

kepribadian Indonesia ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang

5
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-

ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan

perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.

Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan

oleh kehidupan budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan

dan suasana waktu sepanjang masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala

bergaul dengan berbagai peradaban kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok,

Portugis, Spanyol, Belanda dan lain-lain) namun kepribadian bangsa Indonesia

tetap hidup dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di daerah-daerah

tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur

asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya

sendiri. Bangsa Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain.

Apabila kita memperhatikan tiap sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan

jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah pencerminan dari bangsa kita.

Demikianlah, maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonsia sendiri

salah satunya yaitu merupakan Jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, karena

Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia dan tak dapat

dipisahkan dari bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang dapat

membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan

bahwa tiap-tiap sila secara terlepas dari yang lain bersifat universal, yang juga

dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila yang

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan itulah yang menjadi ciri khas

bangsa Indonesia.

6
Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat

adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di

dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat,

bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang

aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang

merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami,

menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini

maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang tertulis

dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan perumusan yang beku dan mati,

serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.

Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan

wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan

kabur dan kesetiaan kita kepada Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan

hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka

segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di masa kini, pada

generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela

Pancasila.

2.3 Pengaruh Globalisasi Terhadap Kepribadian Bangsa Indonesia

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan

tidak mengenal batas wilayah.

7
Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang

dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya

sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi

bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli

dkk.Kewarganegaraan.2005)

Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme

Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september

2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam

interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit

dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia.

Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi,

politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi

informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi.

Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi

dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh

dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu

negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh

positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan

seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan

mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

8
2.4 Pengaruh Positif Globalisasi Terhadap Nilai-nilai Nasionalisme

Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan

demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika

pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat

tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme

terhadap negara menjadi meningkat.

Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional,

meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya

hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang

kehidupan nasional bangsa.

Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik

seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah

maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan

bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

2.5 Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai-nilai Nasionalisme

Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme

dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup

kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika

hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk

dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca

Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta

9
terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme

masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri

sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat

yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.

Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya

dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal

tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat

mengganggu kehidupan nasional bangsa.

Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian

antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak

akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh

terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa

nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi

mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri

dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di

negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum

tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan

dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan

nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

10
2.6 Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan

Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di

kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat.

Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan

kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-

gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti

selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang

minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.

Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita.

Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang

lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak

banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan

pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa

batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah

menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita

memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat

kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan

tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet

saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap

11
masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan

menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal

sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan.

Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka

bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang

melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan

masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda

tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara

golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena

tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap

masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa

akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih

banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk

mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

2.7 Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme

Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi

terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat

mencintai produk dalam negeri.

12
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-

baiknya.

3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum

dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.

5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi,

ekonomi, sosial budaya bangsa.

Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu

menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap

bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

13
BAB III

KESIMPULAN

Dasar negara adalah suatu hal yang sangat mendasar dan suatu hal yang

terpenting dalam berdirinya dan dalam menjalankan pemerintahan dalam suatu

negara. Negara Indonesia mempunyai dasar Negara yang dinamakan Pancasila.

Pancasila ini merupakan warisan bangsa dari para pendahulu yang wajib dijaga

dan diterapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kehidupan bangsa saat ini.

Dengan menganut dan mengamalkan makna yang terkandung dalam Pancasila,

kehidupan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang bermoral tinggi,

berkeadilan dan persatuan bangsa akan terjaga. Karena didalam unsure-unsur

pembentuk Pancasila berisi tentang pentunjuk berperilaku dalam kehidupan

sehari-hari dan juga mengatur hukum yang berlaku di Negara Indonesia.

Pancasila juga memiliki kedudukan dan fungsi yang penting bagi bangsa

Indonesia, antara lain sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengatur

segala tingkah laku dan tindakan warga negara Indonesia, juga sebagai pemersatu

bangsa Indonesia. Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri bangsa

adalah sebuah rasionalitas kita sebagai bangsa yang majemuk, multi agama, multi

bahasa, multi budaya, dan multi ras yang tergambar dalam semboyan Bhineka

Tunggal Ika agar menjadi bangsa yang bersatu, adil dan makmur.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://mentarivision.blogspot.com/2011/12/fungsi-fungsi-pancasila.html

http://pustaka.ictsleman.net/normatif/ppkn/1_1_cinta_tanah_air/ppkn102_04.htm

http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/10/fungsi-dan-kedudukan-pancasila.html

http://rizkyyakuza.blogspot.com/2010/02/fungsi-dasar-negara-pancasila.html

http://suhardiman2.blogspot.com/2011/11/fungsi-pokok-pancasila-sebagai-
dasar.html

15
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha

Pengasih lagi Maha Penyayang, sehingga atas rahmat dan karunia-Nya, Penyusun

dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga terlimpah

curahkan kepada junjunan Nabi Besar kita, yakni Muhammad SAW beserta

keluarganya dan para sahabatnya.

Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan makalah ini baik secara langsung, maupun tidak

langsung, sehingga Penyusun pun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat

pada waktunya.

Tak ada gading yang tak retak. Mungkin makalah ini jauh dari sempurna.

Untuk itu Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun

untuk dapat memperbaiki makalah ini agar lebih baik. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi Penyusun khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.

Ciamis, Desember 2018

Penyusun

i
16
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1

1.3 Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

2.1 Pengertian Pancasila .......................................................................... 3

2.2 Pancasila Sebagai Jiwa Dan Kepribadian Bangsa Indonesia ............. 5

2.3 Pengaruh Globalisasi Terhadap Kepribadian Bangsa Indonesia ....... 7

2.4 Pengaruh Positif Globalisasi Terhadap Nilai-nilai Nasionalisme ...... 9

2.5 Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai-nilai Nasionalisme .... 9

2.6 Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan

Generasi Muda ................................................................................... 11

2.7 Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai

Nasionalisme ...................................................................................... 12

BAB III KESIMPULAN ................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

ii
17
MAKALAH
BAGAIMANA PANCASILA DALAM
ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Disusun Oleh :

DINDA JUSTIKA A NIM. 2119180011


FITYA SYAHIDAH NIM. 2119180032
I’ANATUL M.S. NIM. 2119180023
WILDA NURUL A NIM. 2119180029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
2018

18

Anda mungkin juga menyukai