Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pemberhentian Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Dosen Pengampu :

Abdul Hamid, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Muhammad Zaenal Arifin (0306)

Naili Inayah Firdausiah (0337)

Silviana Nur Firdausiyah (0328)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN

GENGGONG KRAKSAAN-PROBOLINGGO

2021/2022
KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis


sampaikan keharibaan Illahi Rabbi, karena atas segala kenikmatan dan kekuatan-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul:
PEMBERHENTIAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.
Sholawat serta salam penulis sampaikan kepada baginda Rasulullah Muhammad
SAW yang telah memberikan warna Ilahiah dalam hidup dan kehidupan manusia
di dunia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Abdul Hamid, M.Pd.I,


selaku dosen mata kuliah Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.

Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kraksaan, 12 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. RUMUSAN MASALAH 1

C. TUJUAN MASALAH 1

BAB II3

PEMBAHASAN 3

A. Pengertian dan jenis-jenis tenaga kependidikan 3

B. Alasan pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan 5

C. Pembagian Pendidik dan Tenaga Kependidikan 8

BAB III 11

PENUTUP 11

A. Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem pendidikan di Indonesia dengan berbagai lembaga yang
menyertainya ibarat membicarakan gelombang air laut yang tiada hentinya.
Pengibaratan ini tidaklah berlebihan karena banyak hal yang bisa ditinjau di
dalamnya serta banyak pula persoalan yang membutuhkan upaya-upaya untuk
memecahkan permasalahan pendidikan tersebut. Salah satu aspek yang terdapat
dalam sistem pendidikan adalah tenaga pendidik dan kependidikan. Tenaga
pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan penting
terutama dalam upaya membentuk karakter bangsa melalui pengembangan
kepribadian dan nilai-nilai yang hendak dicapai. Dipandang dari dimensi
pembelajaran, peranan pendidik terhadap masyarakat Indonesia tetap dominan
sekalipun teknologi yang ada saat ini sudah sedemikian canggihnya. Hal ini
disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan dan pembelajaran,
yang diperankan oleh pendidik yang tidak dapat digantikan oleh teknologi. Fungsi
mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dan jenis-jenis Tenaga Kependidikan?
b. Apa alasan pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
c. Tenaga Kependidikan dibagi menjadi berapa?

C. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui pengertian dan jenis-jenis dari Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
b. Untuk mengetahui alasan pemberhentian Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
c. Untuk mengetahui pembagian Tenaga Kependidikan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Jenis-jenis Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


pasal 1 ayat 5 dan 6 yang dimaksud dengan Tenaga Kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas
Pendidikan Indonesia, 2017:230) Menurut Hadari Nawawi, 2012; Kinggundu,
1989 pengertian Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan sebangun
dengan pengertian manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia
(SDM) adalah manusia yang memiliki potensi, bekerja, menjadi asset dan modal
nonmaterial di suatu organisasi. (Hartani, 2017:93) Manajemen Tenaga Pendidik
dan Kependidikan adalah aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga
pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidikan sampai
akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi,
penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan
latihan/pengembangan dan pemberhentian. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia, 2013:231) Manajemen tenaga kependidikan
adalah kegiatan mengelola personal pendidikan dalam melaksanakan tugas-tugas
sesuai tugas dan fungsinya agar berjalan dengan efektif Manajemen tenaga
kependidikan didefinisikan pula sebagai kegiatan menggerakkan orang lain untuk
mencapai tujuan pendidikan. Yang dimaksud tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang pelaksanaan
pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instructor,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Adapun guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini

2
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (Rugaiyah
dan Atiek, 2011:79)

2. Jenis-jenis pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tenaga Kependidikan terdiri atas tenaga fungsional kependidikan seperti penilik,


pengawas, peneliti, dan pengembang di bidang pendidikan dan pustakawan;
tenaga teknis kependidikan seperti laboran dan teknisi sumber belajar; tenaga
pengelola satuan pendidikan seperti kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan
pimpinan satuan pendidikan luarsekolah; tenaga administratif yaitu staff
ketatausahaan pendidikan.(Hartani, 2011:96) Menurut Undang Undang RI No.14
Tahun 2005 ada dua kategori pendidik, yakni guru dan dosen. Yang dimaksud
guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
padapendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Sedangkan yang disebut dosen adalah pendidik
professional dan ilmuan dengan tugas utama mentransformasikan
,mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tekhnologi,dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Pasal 1 point
2) yang dikenal sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi.1 (Hartani, 2011:94)

B. Pemberhentian Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pemberhentian dan pemensiunan merupakan konsep yang hampir
bersamaan, yaitu sama-sama terjadi pemutusan kerja. Istilah pemberhentian atau
pemutusan hubungan kerja digunakan di perusahaan. Istilah pensiun sering
digunakan pada lembaga pemerintahan atau bagi pegawai negeri. Pemberhentian
adalah pemutusan hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu organisasi
perusahaan. Pensiun adalah pemberhentian karyawan atas keinginan
perusahaan/undang-undang atau keinginan karyawan sendiri. Alasan
pemberhentian disebabkan oleh undang-undang, keinginan perusahaan, keinginan
karyawan, pensiun, kontrak kerja berakhir, Kesehatan karyawan, meninggal dunia,
perusahaan likuidasi. Pemberhentian harus didasarkan UU No. 12 Tahun 1964

1
Hartani, A.L, 2011, Manajemen Pendidikan, Jenis-jenis pendidik dan Tenaga
Kependidikan.

3
KUHP dan seijin Panitia Perselisihan Pegawai dan Perusahaan Daerah (P4D) secara
berperikemanusiaan dan menghargai pengabdian yang diberikannya kepada
organisasi. Pemensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) maksudnya adalah
berakhirnya status seseorang dari status pegawai negeri sipil karena alasan-alasan
tertentu. Pemberhentian PNS dapat tejadi karena permintaan sendiri, mencapai
batas usia pensiun, adanya penyederhanaan organisasi, tidak cakap
jasmani/rohani,meninggalkan tugas, meninggal dunia atau hilang dan lain-lain. Hak
pensiun PNS diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 1969. Pensiun
maksudnya adalah berhentinya seseorang yang telah selesai menjalankan tugasnya
sebagai pegawai negeri sipil karena telah mencapai batas yang telah ditentukan atau
karena menjalankan hak atas pensiunnya. Batas usia seseorang pegawai negeri sipil
untuk mendapatkan pensiun adalah 56 tahun. Batas usia ini dapat diperpanjang
menjadi :
1) 65 tahun bagi pegawai negeri sipil yang memangku jabatan ahli
penelitidan peneliti, guru besar, lektor kepala dan lektor, jabatan lainnya
yang ditentukan presiden,
2) 60 tahun bagi pegawai negeri sipil yang memangku jabatan eselon Idan
eselon II, pengawas, guru sekolah menengah sampai dengan SMTA
(kepalasekolah, dan pengawas),
3) 65 tahun bagi pegawai negeri sipil yang memangku jabatan sebagai hakim.
(Rugaiyah dan Atiek, 2011:96).
Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen SDM. Istilah
pemberhentian sinonim dengan separation, pemisahan atau pemutusan hubungan
tenaga kerja karyawan dari suatu organisasi perusahaan. Fungsi pemberhentian
harus mendapat perhatian serius dari pimpinan. (Tim Dosen Administrasi
PendidikanUniversitas Pendidikan.
Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yang menyebabkan
terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan kewajiban sebagai Lembaga
tempat bekerja dan sebagai pegawai. Untuk selanjutnya mungkin masing-masing
pihak terikat dalam perjanjian dan ketentuan sebagai bekas pegawai dna bekas
lembaga tempat kerja. Dalam kaitannya dengan tenaga kependidikan di

4
sekolah,khususnya pegawai negeri sipil, sebab-sebab pemberhentian pegawai ini
dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis :
1) Pemberhentian atas permohonan sendiri
2) Pemberhentian oleh Dinas atau pemerintah
3) Pemberhentian sebab lain-lain.Pemberhentian atas permohonan pegawai
sendiri, misalnya karena pindah lapangan pekerjaan yang bertujuan
memperbaiki nasib.

Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah bisa dilakukan dengan beberapa


alasan berikut :

a) Pegawai yang bersangkutan tidak cakap dan tidak memiliki kemampuan


untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik;
b) Perampingan atau penyederhanaan organisasi;
c) Peremajaan, biasanya pegawai yang telah berusia 50 tahun dan berhak
pension harus diberhentikan dalam jangka waktu satu tahun;
d) Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik;
e) Melakukan pelanggaran tindak pidana sehingga dihukum penjara atau
kurungan
f) Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil. Sementara
pemberhentian karena alasan lain penyebabnya adalah pegawai yang
bersangkutan meninggal dunia, hilang, habis menjalani cuti di luar
tanggungan negara dan tidak melaporkan diri kepada yang berwewenang,
serta telah mencapai batas usia pensiun2 (suharno, 2017,24).
C. Pembagian Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan pendidikan. Di Indonesia sendiri
lebih dikenal dengan pengajar, adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi

2
Suharno, 2017, Manajemen Pendidikan, Pemberhentian pendidik dan Tenaga
Kependidikan oleh Dinas.

5
dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu.
1) Guru
Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru
umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik.
2) Dosen
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
3) Konselor
Konselor atau pembimbing adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam
melakukan konseling/penyuluhan. Berlatar belakang pendidikan
minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi PENDIDIKAN  dan
Bimbingan(PPB), Bimbingan Konseling  (BK), atau Bimbingan Penyuluhan
(BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan dan
Konseling Indonesia (ABKIN). Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini
memberikan Lisensi bagi para konselor tertentu sebagai tanda bahwa yang
bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan
bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor bergerak terutama dalam
konseling di bidang pendidikan, tetapi juga merambah pada
bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling
secara umum di masyarakat.
4) Pamong belajar
Guru pamong adalah pembimbing belajar mandiri  siswa yaitu Anggota
masyarakat yang peduli akan pendidikan. Dengan ketentuan pendidikan
minimal SMA, dan berada pada lingkungan sekitar Tempat Kegiatan Belajar.
5) Widyaiswara
Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat sebagai
pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung

6
jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih Pegawai
Negeri Sipil (PNS) pada lembaga pendidikan  dan pelatihan
(diklat) pemerintah.
6) Tutor
Tutor adalah orang yang memberi pelajaran (membimbing) kepada seseorang
atau sejumlah kecil siswa (di rumah, bukan di sekolah). Arti lainnya
dari tutor adalah dosen yang membimbing sejumlah mahasiswa dalam
pelajarannya. 
7) Instruktur
Instruktur ialah orang yang bertugas mengajarkan sesuatu dan sekaligus
memberikan latihan dan bimbingannya, pengajar, pelatih serta pengasuh.
8) Fasilitator
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami
tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna
mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi.
9) Ustadz
Ustaz atau sering dieja Ustad dan Ustadz (Bahasa Arab: ‫تاذ‬BB‫األس‬ al-`Ustāż);
(Bahasa Persia: ‫تاد‬BBB‫اس‬ Ustaad) adalah kata dalam bahasa Indonesia yang
bermakna pendidik. Kata ini diserap dari bahasa Arab dan Bahasa Persia dari
kata, pelafalan dan makna yang sama yaitu guru atau pengajar.
d. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini lebih merujuk kepada guru,
pengajar. “Ustaad” juga adalah gelar kehormatan untuk pria yang
digunakan di Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem pendidikan di Indonesia dengan berbagai lembaga yang


menyertainyaibarat membicarakan gelombang air laut yang tiada hentinya.
Pengibaratan initidaklah berlebihan karena banyak hal yang bisa ditinjau di
dalamnya serta banyakpula persoalan yang membutuhkan upaya-upaya untuk
memecahkan permasalahanpendidikan tersebut. Pemberhentian dan pemensiunan
merupakan konsep yang hampir bersamaan, yaitu sama-sama terjadi pemutusan
kerja. Istilah pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja digunakan di
perusahaan. Istilah pensiun sering digunakan pada lembaga pemerintahan atau
bagi pegawai negeri. Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seorang
karyawandengan suatu organisasi perusahaan. Pensiun adalah pemberhentian
karyawan ataskeinginan perusahaan/undang-undang atau keinginan karyawan
sendiri.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 2013. Manajemen Organisasi. Surabaya:Bina Aksara. Gunawan.


1996. Administrasi Sekola, Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta :
Rineka Cipta. M. Manullang dan Marihor Manullang. 2015. Manajemen
Sumber Daya Manusia Yogyakarta : BPFE. Malayu S.P. Hasibuan. 2011..

Guru, Pendidikan & Pembinaannya, Yogyakarta: CV. Grafika Indah Sismiati


Atiek, Rugaiyah, 2011, Profesi Kependidikan, Bogor: Ghalia Indonesia

Hartani, A.L, 2011, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Laks Bang PRESS indo
MS, Djohar, 2012,

Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Manajemen Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers Mukholisoh, Jurnal Kependidikan


(Manajemen pendidik dan Tenaga Kependidikan di Madrasah Tsanawiyah).
Vol. VI. No. 02. E. Mulyasa. 2017.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. M.Ngalim Purwanto.


2012. Administrasi dan supervisi Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. Mohamad Mustari. 2015.

Suharno, 2017, Manajemen Pendidikan, Pemberhentian Pendidik dan Tenaga


Kependidikan oleh Dinas.

Surakarta: LPP UNS dan UNS PressTim Dosen Administrasi Pendidikan


Universitas Pendidikan Indonesia, 2017,

Anda mungkin juga menyukai