Anda di halaman 1dari 2

Seri “We Are Church (Ekklesia)”

Bahan FResH Rabu, 7 Juli 2021 GBI Miracle Service Yogyakarta


GEREJA ADALAH TEMPAT BERSEKUTU
“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan
baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh
beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari
Tuhan yang mendekat.”
Ibrani 10 : 24-25

Ayat Bacaan: Ibrani 10 : 24-25

Bahan Sharing: Apa yang saudara rindukan dari persekutuan sebelum pandemi ini terjadi? Bagaimana
caranya agar kita tetap bisa merasakan persekutuan di tengah situasi pandemi?

Salah satu tantangan bagi gereja yang adalah tempat persekutuan (koinonia) di masa pandemi ini adalah
semakin banyak orang Kristen yang enggan untuk tertanam dan bersekutu di dalam sebuah gereja lokal.
Banyaknya konten rohani maupun ibadah online yang dapat diakses kapanpun dari rumah membuat beberapa
orang menganggap kegiatan beribadah hanya sebatas menonton tayangan ibadah saja. Atau mungkin saja ada
orang-orang yang menganggap bahwa kebutuhan spiritualnya bisa dipenuhi dengan (hanya) menonton
tayangan ibadah online dari gereja-gereja besar dengan fasilitas yang lengkap. Padahal, kita seharusnya
menyadari bahwa tetap tertanam dan bersekutu adalah suatu hal yang penting. Untuk merefleksikan hal ini,
kita akan belajar tentang makna gereja dan persekutuan.

1. Gereja adalah Komunitas Orang Percaya untuk Bersekutu


Gereja adalah komunitas orang percaya, bukan hanya sekedar tayangan ibadah atau event organizer yang
menyelenggarakan ibadah. Ada unsur keterlibatan yang harus ditekankan di dalam sebuah komunitas.
Memang benar, gereja adalah orangnya, bukan gedungnya. Setiap kita adalah gereja, yaitu orang yang
dipanggil keluar dari kegelapan (ekklesia). Akan tetapi, kita salah paham jika istilah 'gereja adalah orangnya'
digunakan sebagai alasan untuk tidak tertanam dan terlibat dalam komunitas. Perlu diingat, bahwa
peribadahan Kristiani tidak hanya menekankan aspek relasi vertikal (manusia dengan Tuhan) saja,
melainkan juga ada aspek relasi horizontal (antar sesama orang percaya) dalam aktivitas ibadah. Dalam
ayat bacaan hari ini, kitab Ibrani mengatakan bahwa orang percaya harus saling memperhatikan dan tidak
menjauhkan diri dari pertemuan ibadah. Jadi, biarlah di tengah situasi seperti ini kita tetap ingat bahwa kita
seharusnya tertanam di dalam sebuah komunitas gereja untuk bersekutu.

2. Persekutuan Harus Menjadi Bagian dari Kehidupan Orang Percaya


Kenapa bersekutu merupakan suatu hal yang penting, yang bahkan diperintahkan oleh Firman Tuhan?
Karena Tuhan yang menyatukan umat tebusannya dalam persekutuan, dan persekutuan adalah sarana
pertumbuhan rohani bagi orang percaya. Makanan rohani akan disampaikan secara optimal ketika
seseorang tidak hanya menerima sebagai pendengar atau pengamat saja di dalam ibadah. Seseorang harus
terlibat di dalam komunitas tersebut, bahkan melebur ke dalamnya, agar pertumubuhan rohani dapat
terkontrol. Selain itu, persekutuan adalah sarana kita untuk saling peduli, dan melayani sesuai dengan
karunia kita masing-masing kepada satu sama lain. Dengan demikian, seseorang menjadikan persekutuan
sebagai bagian penting dalam kehidupannya, mereka akan bisa berdampak, menjadi saksi bagi dunia ini.
Tidak mungkin seorang saksi Kristus melakukan kehendak Tuhan dalam kesendirian. Bahan FResH minggu-
minggu selanjutkan akan membahas lebih rinci tentang alasan-alasan tersebut, yaitu gereja sebagai sarana
pertumbuhan rohani, tempat saling peduli, dan ruang untuk melayani.

“Tidak ada yang namanya kekristenan individual.


Menjadi orang Kristen berarti memiliki hubungan yang bersekutu dengan sesama."
Jerry Bridges
Panduan Bahan FResH
Rabu, 7 Juli 2021 GBI Miracle Service Yogyakarta

1. Mulai dengan PPW


TIBA SAATNYA

Tiba saatnya kami berkumpul bersatu


Dari s'gnap suku dan bangsa
Berdiri di hadapan tahta Anak Domba
Satu suara menyatakan

Keselamatan bagi Allah yang duduk dan bertahta


Kami naikkan pada Anak Domba
Pujian dan kekuatan, hormat dan kekuasaan
Kemuliaan bagi Dia selamanya

2. Ice Breaker

3. Tujuan dan sasaran


Tujuan : Anggota FResH menyadari makna gereja sebagai pesekutuan.
Sasaran : Anggota FResH menyadari pentingnya untuk tetap bersekutu dan tertanam di gereja lokal
walaupun menghadapi masa pandemi. Persekutuan kemudian dijadikan bagian penting dari
kehidupan orang percaya.

4. Menyampaikan bahan
Akhiri penyampaian bahan dengan mendoakan satu dengan yang lain.

5. Tugas mingguan gembala


1. Bawa dalam doa nama-nama anggota FResH Anda agar mengalami pertumbuhan rohani dan memiliki
karakter yang senantiasa diasah menjadi seperti Kristus.
1. Doakan juga anggota FResH Anda yang dalam perngumulan, dll.
2. Doakan jiwa baru yang bergabung di FResH agar mereka mengalami pertumbuhan rohani dan
merasakan keluarga rohani melalui FResH.
3. Pastikan pertumbuhan rohani mereka dan mereka benar-benar melakukan Firman Tuhan dalam hidup
mereka melalui kehidupan FResH dan mentoring yang kuat.
4. Doakan misi FResH di tahun 2021, bahwa masing-masing FResH selama setahun akan mengutus satu
FResH baru.
5. Adakan kunjungan untuk anggota Anda yang tidak datang FResH minggu kemarin karena sakit, dengan
alasan atau tanpa alasan.

Anda mungkin juga menyukai