Anda di halaman 1dari 10

ALKITAB SEBAGAI FIRMAN ALLAH

Dosen ; Pdt Sunggul Pasaribu,STh,M.PAK

Pertemuan ke-4, Rabu. 30 September 2020


Percaya kepada kesaksian Alkitab berarti percaya kepada kesaksian Roh
Kudus tentang karya penyelamatan Kristus. Maka, Alkitab tidak boleh
Dipisahkan dari isinya (yaitu keselamatan di dalam Kristus) dan dari
tabiatnya sebagai kesaksian tentang Kristus Yesus. Percaya kepada Alkitab
adalah sama dengan menerima kesaksian tentang Kristus Yesus. Percaya
Kepada Alkitab adalah sama dengan menerima kesaksian tentang Yesus
Kristus sebagai alat penyelamatan Allah

Alkitab yang berisikan PL dan PB bukanlah Kitab-kitab yang telah diturunkan dari
Sorga, baik dalam bentuk lembaran maupun dalam bentuk Kitab, akan tetapi
Alkitab adalah kitab yang tumbuh di dalam sejarah, dilahirkan karena kebutuhan
Umat Allah akan suatu pedoman yang tetap bagi kehidupan keagamaannya.

Roh Kudus bersaksi tentang Karya Kristus dengan perantaraan manusia


(1 Yoh. 1:1-3)
Baca, Lukas 1:1-4 & 24:13-49
 Alkitab adalah kesaksian tertulis tentang
kebenaran Kristus yang dimaksudkan agar
orang Kristen semakin yakin.
 Para murid tidak mengenal Yesus yang
bangkit, meskipun Ia sudah berjalan dan
makan bersama mereka
 Kesebelas rasulpun menyangka hantu.
 Yesus nanti dikenal ketika mereka
pemahaman Firman TUHAN.
Baca, 2 Timotius 3:15-17
 Kitab suci adalah untuk Memberi Hikmat
 Menuntun pada keselamatan oleh iman kepada
Kristus
 Mengajar
 Menyatakan yang salah
 Memperbaiki kelakuan
 Mendidik dalam kebenaran
 Agar manusia milik Allah diperlengkapi untuk
berbuat baik
PENGILHAMAN ALKITAB

1. Pengilhaman yang Mekanis


Manusia dalam pengilhaman hanya berfungsi sebagai mekanik atau
mesin. Segala inisiatip ada pada Tuhan Allah, pandangan ini berpendirian :
“Alkitab diilhamkan secara harafiah, kata demi kata. Tiap kata dianggap
sebagai yang diilhamkan atau dihembuskan oleh Allah, atau dibisikkan oleh
Allah. Oleh sebab itu Alkitab harus diterima apa adanya, tidak boleh
diubah, ditafsirkan sama sekali. Tidak demikian dengan Alkitab, Contohnya
Baca Lukas 1:3
2. Pengilhaman yang Negatif atau Pasip
Pandangan ini mengajarkan, bahwa penulis Alkitab dijaga oleh Roh
Kudus jangan sampai tersesat. Jadi, yang diilhami adalah penulisnya,
mereka dibantu oleh Roh Kudus. Pandangan ini tidak sesuai dengan
pandangan Alkitab karena yang diilhamkan adalah tulisan-tulisannya atau
Alkitabnya bukan Penulisnya (Baca, 2 Timoteus 3:16).
3. Penglhaman yang Dinamis
Semakin dekat penulis dengan penulis dengan Kristus makin dapat dipercaya
hasil penulisannya. Maka tulisan para Rasul dianggap lebih dapat dipercaya
daripada tulisan para murid Rasul atau tulisan setelah zaman dari pada
Markus dan Yohannes. Jadi, kewibawaan Alkitab tergantung dari penulisnya.
Namun tidak demikian dengan gagasan Alkitab sendiri. Sebab, ada juga
orang-orang yang sekalipun tidak tergolong beriman namun dipergunakan
juga oleh Allah untuk menyatakan kehendakNya. Kita ingat Bileam (Bil. 24:17).
Imam Kayafas, : Tuhan Yesus perlu mati bagi umat Allah (Yoh. 11:50)
4. Pengilhaman yang Organis.
Pandangan ini berpendirian penulis Alkitab sebagai organ (alat), namun dalam
prakteknya tetap berpendirian pada penafsiran yang fundamentalis. Kaum
Fundamentalis sulit menerima seperti kehadiran Rasul Paulus sebagai Organ
Allah karena ”rekam jejak” masa lalunya sebagai anti-Kristus. Menurut Lukas
10:16, “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa
menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia
yang mengutus Aku.”
SIFAT SIFAT ALKITAB
1. Alkitab Berkuasa atau berwibawa
- Alkitab tidak dapat salah
- Kita menerima Alkitab dari tangan Gereja
- Gereja lebih tua dari Alkitab
- Gerejalah yang menetapkan batas-batas kanon Alkitab
2. Alkitab adalah Cukup
Konsili Trente (1546-1563) memutuskan, bahwa kebenaran dan ajaran
Kristus sebagian termuat di dalam kitab-kitab yang terulis, dan sebagian
termuat di tradisi yang tidak tertulis, yang telah diucapkan oleh Kristus sendiri
dan telah diterima oleh para rasul, dan yang sejak jaman para rasul, oleh
karena pengilhaman Roh Kudus, diteruskan dari tangan ke tangan kepada kita.
Dengan demikian, Gereja menerima dengan penghormatan yang sama
(1) Alkitab dan (2) Tradisi.
Konsili Vatikan II memutuskan, bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang diberikan
dengan pengilhaman Roh Kudus, sedangkan tradisi adalah Firman Allah yang
dipercayakan kepada para Rasul dan diteruskan oleh para Rasul kepada pengganti
pengganti mereka dengan secara tidak bercela.
TRILOGI PEMBANGUNAN JEMAAT

 Jemaat yang memahami Firman, tekun


berdoa dan giat bekerja: kesatuan tak
terpisahkan
 Memahami : membaca/mendengar dan
merenungkan (hagah) siang dan malam
 Berdoa : Intinya supaya jadilah kehendak
TUHAN sesuai dengan Firman.
 Bekerja : Melakukan Firman dalam kerja
sehari-hari
BAGAIMANA MENERAPKAN?

 Aktifkan kegiatan PA
 Terapkan Ibadah Tindak Lanjut
 Adakan Kursus-Kursus Alkitab bagi yang
berminat baik tertulis maupun kelas
 Adakan pelatihan-pelatihan agar tersedia
fasilitator atau pemberdaya untuk
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tsb di
atas.

Anda mungkin juga menyukai