Anda di halaman 1dari 9

Pertumbuhan dan Perkembangan

Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Dr. Sarma Panggabean, M.Si


Asal Mula Bahasa Indonesia
Bahasa Melayu merupakan akar dari bahasa Indonesia. Ketika Belanda singgah di Indonesia, bahasa Melayu pun
digunakan sebagai bahasa resmi kedua dalam korespondensi dengan orang lokal. Akhirnya, bahasa Melayu dan bahasa
Belanda bersaing semakin ketat.

Akhirnya, persaingan bahasa ini dimenangkan oleh bahasa Melayu. Kemudian di Kongres Pemuda I tahun 1926, bahasa
Melayu menjadi wacana untuk dikembangkan sebagai bahasa dan sastra Indonesia. Lalu pada Kongres Pemuda II 1928,
Sumpah Pemuda mengikrakan bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan Indonesia.
Pertumbuhan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia diikrarkan sebagai bahasa persatuan oleh para pemuda yang mengikuti Kongres Pemuda ke-II di
Batavia (kini Jakarta) pada tanggal 27—28 Oktober 1928.

Saat itu, para pemuda dari berbagai organisasi daerah mengucapkan ikrar bernama Sumpah Pemuda sebagai berikut:

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia

Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia

Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia
Butir ketiga menjadi dasar pijakan atas pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Dari segi pemaknaan,
bahasa persatuan menjadi wahana pemersatu seluruh elemen bangsa. Artinya, bangsa Indonesia mempersatukan diri
berdasarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sementara itu, dari segi ejaan, teks Sumpah Pemuda
masih menggunakan ejaan van Ophuijsen. Salah satu ciri bunyi bahasa ejaan van Ophuijsen, yaitu huruf u ditulis oe.
Jadi, teks ikrar butir ketiga jika ditulis ulang dengan ejaan saat ini menjadi “... Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Perkembangan Bahasa Indonesia;
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Negara

Fase bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara memiliki durasi waktu terlama, sejak tanggal 18 Agustus 1945
melalui penetapan Pasal 36 UUD 1945, hingga Seminar Politik Bahasa pada tahun 1999. Fase ini diawali dengan
peristiwa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1945 dan sehari kemudian bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi negara melalui Pasal 36 UUD 1945.
Dengan begitu, terjadilah tanda pergeseran fase, awalnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan menjadi
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara.
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional

Fase bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional merupakan kelanjutan dari fase sebelumnya, yaitu bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi negara. Fase ini ditandai adanya Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia di Jakarta,
pada tanggal 28 Oktober—1 November 2008. Tema kongres tersebut adalah “Bahasa Indonesia Membentuk Insan
Indonesia Cerdas Kompetitif di Atas Pondasi Peradaban Bangsa”. Penggunaan kata internasional pada nama kongres
itu mengisyaratkan bahwa saatnya bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Setahun kemudian, terbitlah
UndangUndang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
yang kian mendukung peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional (Pasal 44 ayat (1).
Bahasa Indonesia Lambang Kepribadian Bangsa

Indonesia tercatat sebagai Negara dengan suku bangsa terbanyak di dunia, yang memiliki 1.128 suku bangsa dengan 750 bahasa
daerah. Di mana masing masing suku yang ada saling berinteraksi dengan bahasa yang berbeda-beda, karena perbedaan itulah
bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hadir menjadi wujud pemersatu atas keanekaragaman yang dimiliki tanpa menghilangkan
tutur bahasa daerahnya masing-masing. Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa yang sangat ramah dengan tutur sapa yang sangat
sopan. Bahasa daerah telah menjadi sarana untuk dipersatukan ke dalam bahasa Indonesia dengan melalui proses penyerapan
bahasa. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam butir-butir Sumpah
Pemuda. Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai a) lambang kebanggaan kebangsaan, b) sebagai
bahasa resmi negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat perhubungan pada tingkat nasional bagi kepentingan
menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan, dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, seni,
serta teknologi modern, c) sebagai lambang identitas nasional, d) alat perhubungan antarwarga, antardaerah, antarbudaya, dan alat
yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang, sosial budaya, dan bahasanya masing-masing ke dalam
kesatuan kebangsaan Indonesia. Memandang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, maka setiap suku bangsa di
Indonesia bersedia menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional.
Demikian Kita lanjutkan dipertemuan berikutnya.

Find out more at the PowerPoint Getting Started Center


(Click the arrow when in Slide Show mode)

Anda mungkin juga menyukai