Anda di halaman 1dari 8

RUMAH SAKIT UMUM AT MEDIKA

KOTA PALOPO
Jalan Andi Djemma No.06 Palopo 91921
Telp: (0471) 23008 Email: rs.atmedika.plp.@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AT MEDIKA


NOMOR:
TENTANG
REGULASI PERBAIKAN GIZI TERKAIT PENURUNAN PREVALENSI STUNTING
DAN WASTING
DIREKTUR RSU AT MEDIKA
MENIMBANG: a. bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup dan tumbuh
berkembang secara optimal.
b. bahwa anak dengan kekurangan asupan gizi dan/atau penyakit dapat
menimbulkan masalah gizi yang menghambat pertumbuhan dan
perkembangan sehingga diperlukan upaya penanggulangan masalah gizi.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana diaksud dalam huruf a dan
huruf b,perlu menetapkan regulasi tentang penanggulangan masalah gizi
buruk .
MENGINGAT: 1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
2. Peraturan Presiden Nomor 35,Tahun 2015 Tentang Kementrian Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59)
3. Peraturan mentri kesehatan nomor 64 tahun 2015 tentang organisasi dan
tata kerja kementrian kesehatan( Berita Negara Reepublik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 1508). Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Mentri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementrian Kesehata (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 945).
4. Peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 juga menetapkan tim percepatan
penurunan stunting dan wasting yang terdiri dari pengarah dan pelaksana.
Wakil presiden menjadi ketua pengarah yang didampinga oleh mentri
coordinator pembangunan manusia dan kebudayaan serta mentri-mentri
lainnya.sedangkan, kepala badan kependudukan dan keluarga berencana
nasional ditunjuk menjadi ketua pelaksana. Tim percepatan penurunan
stunting juga dibentuk ditingkat provinsi,kabupaten/kota,dan desa
/kelurahan.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN:
Pertama :menetapkan tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Rumah sakit AT
MEDIKA dengan susunan sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
Kedua :Menugaskan kepada TPPS Rumah sakit AT MEDIKA untuk pelayanan
medis terkait penanganan pasien stunting dan wasting
Ketiga :Melaporkan segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan program
stunting dan wasting.
Empat :Segala biaya dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini
dibebankan kepada rencana anggaran Rumah sakit AT MEDIKA.
Kelima :Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kesalahan dan kurang kesempurnaan maka akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di:perihal
Pada tanggal:
Ditetapkan oleh
Direktur RSU AT MEDIKA

Dr.ANTON YAHYA.M.Kes
BAB 1

KATA PENGANTAR

Pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya percepatan penurunan


stunting dan wasting merupakan salah satu intervensi utama dalam mewujudkan sumber daya
manusia Indonesia yang berkwalitas dan berdaya saing.stunting bukan sekedar masalah
perawatan tubuh yang pendek namun lebih dari itu,stunting merupakan hasil dari tidak
adekuatnya asupan gizi yang terjadi secara berkrpanjangan dan penyakit infeksi yang kronis
dan berulang yang berdampak jangka panjangnya dapat menpengaruhi kwalitas sumber daya
manusia Indonesia. Melalui penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat baik intervensi
spesifik maupun sensitive secara kolaboratif,kejadian stunting dan wasting dapat dicegah.
Pemerintah disemua level administrasi dengan dukungan dari semua program dan sector serta
mitra sangan berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting dan wasting.ini
dikuatkan dengan peraturan presiden nomor 2 tahun 2021 tentang percepatan penurunan
stunting yang dilaksanakan dipusat,provinsi,kabupaten/kota bahkan sampai kelevel desa.
Buku saku audit kasus stunting dan wastingini menhadi upaya yang sangnat strategis dalam
penanggulangan stunting dan wasting secara konfrehensif sebagai bagian dari monitoring dan
evaluasi.dengan audit,diharapkan dapat menjadi pembelajaran ditiap level administrasi untuk
penguatan dan kompregensi program serta memastikan intervensi spesifik dan sensitive
sampai pada sasaran.apresiasi sangat disampaikan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan buku saku ini.saya yakin bila semua intervesi dilaksanakan
secara optimal,target stunting 14% tahun 2024.bukan menjadi hal mustahil akan dapat kita
capai bersama.
BAB 11

PENDAHULUAN

A.DEFINISI

Devinisi audit kasus stunting dan wasting merupakan salah satu kegiatan prioritas
sebagaimana dimaksud dalam peraturan badan kependudukan dan keluarga berencana
nasional nomor 12 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka
Stunting Dan Wasting Indonesia Tahun 2021/2024.

Devinisi stunting menurut Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang


Percepatan Penurunan Stunting Dan Wasting adalah gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang,yang ditandai dengan
panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh mentri yang
diselenggarakan urusan pemerintah dibidang kesehatan.terdapat beberapa definisi stunting
dari berbagai sumber seperti definisi berikut ini:

1. Menurut UNICEF stunting didefinisikan sebagai persentasi anak-anak usia 0-59


bulan,dengan tinggi dibawah minus 2(stunting sedang dan beratt) dan minus
3(stunting kronis) diukur dari standar pertumbuhan anak keluaran WHO
2. Menurut who stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat
gizi buruk,infeksi berulang,dan didefinisikan terhambat gizinya jika tinggi badannya
mereka terhadap usia lebih dari dua defiasi standar dibawah media standar
pertumbuhan anak WHO.
3. Menurut kemenkes stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anank
(pertumbuhan tubuh dan otak)akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.
Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan meiliki keterlambatan
dalam berfikir.
4. Menurut para ahli stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat
darikekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.kekurangan
gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir kondisi
stunsing baru terlihat setelah bayi berusia 2 tahun.
5. Definisi audit menurut Alvin.A.Arens et al,2014 Audit adalah pengumpulan dan
evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat
kesusaianantara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan.
Devinisi audit kasus stunting dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa audit kasus stunting adalahidentifikasi resiko dan penyebab resiko pada
kelompok sasaran berbasis survailens rutin atau sumber data lainnya.definisi
identifikasi resiko dan penyebab resiko,identifikasi resiko pada audit kasus stunting
adalah menemukan atau mengetahui resiko-resiko potensia penyebab
langsung(asupan tidak adekuat,penyakit infeksi)dan penyeban tidak langsung
terjadinya stunting pada calon pengantin,ibu hamil,ibu nifas,baduta dan
balita.sedangkan penyebab resiko pada audit kasus stunting ini adalah identifikasi
factor penyebab langsung stunting ditingkat individu pada calon pengantin,ibu
hamil,ibu nifas,baduta,dan balita.

B.TUJUAN

1. mengidentifikasi resiko terjadinya stunting dan wasting pada kelompok


sasaran.
2. Mengetahui penyebab resiko terjadinya stunting dan wasting pada kelompok
sasaran sebagai upaya pencegahan dan perbaikan tatalaksana kasus serupa.
3. Menganalisis factor resiko terjadinya stunting dan wasting pada baduta dan
balita stunting sebagai upaya pencegahan,penanganan kasus dan perbaikan
tatalaksana kasus yang serupa.
4. Memberikan rekomendasi penangan kasus dan perbaikan tatalaksana kasus
serta upaya pencegahan yang harus dilakukan.

C.SASARAN

1. Baduta
2. Balita
BAB 111
LANGKAH AUDIT KASUS STUNTING DAN WASTING
Langkah-langkah audit kasus stunting dan wasting dirumuskan sebagai berikut:
1.Pembentukan tim stunting dan wasting
a) Penanggung jawab yaitu Direktur RSU AT MEDIKA bertugas menjamin
terlaksananya audit kasus stunting dan wasting,dan rencana tindak lanjut.
b) Ketua yaitu dr.spesialis anak (SP.A) sebagai kepala yang melindungi urusan tumbuh
kembang yang bertugas mengkoordinasikan dan memastikan pelaksanaan audit kasus
stunting dan wasting berjalan lancer sesuai dengan tujuan,pedoman dan target yang
telah ditetapkan.
c) Wakil ketua yaitu ahli gizi yang bertugas mengkoordinasikan dan memastikan
pelaksaanaan audit kasus stunting dan wasting dengan pihak terkait.
d) Tim tekhnis terdiri dari bidan,perawat yang bertugas melakukan persiapan
pelaksanaan audit kasus stunting dan wasting antara lain menyusun konsep SK tim
audit kasus stunting dan wasting, dan menyusun jadwal pelaksanaan.
2.STRUKTUR ORGANISASI

PENANGGUNG JAWAB

dr. ANTON YAHYA.M.Kes

KETUA

dr.KARTINI.B.Sp.A

WAKIL KETUA SEKRETARIS

NURHASWI.S.GZ LINDA.AMK

TIM TEKHNIS TIM TEKHNIS TIM TEKHNIS TIM TEKHNIS

MARSELINA.Amd.Keb MUH.IRVAN.S.Farm. MUJIRAHAYU.Amd.Kep WIWI ADRIANI.Amd.Kep


Apt

Anda mungkin juga menyukai