2022
BIDANG KESEHATAN
BOK PUSKESMAS
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Nomor Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 442 1) ;
5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
6) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
7) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Kesehatan
8) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
9) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767);
10) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
2. Gambaran Umum
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka
mewujudkan salah satu Nawa Cita yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya, diselenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan.
Dalam konsep pembangunan nasional, Kementerian Kesehatan bertanggung jawab
melaksanakan Program Indonesia Sehat yang bertujuan untuk; 1). meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam lingkungan
hidup yang sehat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya perilaku hidup bersih sehat sehingga terwujudnya bangsa yang mandiri, maju dan
sejahtera, 2). terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat di bidang kesehatan dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat ini memerlukan kerangka regulasi dan kebijakan pembiayaan kesehatan
yang komprehensif antara pemerintah dan antar pelaku pembangunan kesehatan.
Berdasarkan laporan, walaupun pencapaian tujuan pembangunan Milenium Developmen
Golds (MDGs) sebagian target diperkirakan belum tercapai, namun masih terdapat beberapa
target yang memerlukan upaya lebih keras lagi untuk mencapainya sehingga kedepan agenda
SDGs 2030 yang telah dituangkan dalam agenda Kementerian Kesehatan yaitu penurunan
angka kematian bayi dan ibu, gizi masyarakat, kesehatan reproduksi dan KB, dan sanitasi dan
akses air bersih yang terjangkau dan layak untuk menjadi program prioritas dan sampai saat
ini masih menjadi masalah kesehatan secara Nasional.
Dari berbagai masalah kesehatan Nasional diatas, di wilayah kerja Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto juga masih terjadi berbagai
masalah kesehatan, yakni masih adanya kematian bayi dan balita, masih ada kasus kematian
ibu hamil, masih ada kasus gizi buruk dan kurang, masih banyak masyarakat dengan kasus
tuberkulosis, tingginya penderita HIV-AIDS, dan tingginya kasus berbagai penyakit tidak
menular seperti diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, hipertensi dan remathoid atritis
serta rendahnya akses masyarakat terhadap sanitasi yang layak.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto dan
jaringannnya mempunyai tanggung jawab dan komitmen untuk terus berupaya meningkatkan
derajat kesehatan secara optimal agar berbagai masalah kesehatan yang telah diuraikan
diatas dapat ditekan dan ditangani dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu untuk mengatasi
berbagai masalah kesehatan di wilayah kerja Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan
Keluarga Berencana Kota Mojokerto tersebut dibutuhkan berbagai bantuan dana dari
Pemerintah pusat salah satunya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Berikut adalah Uraian Rincian Menu Kegiatan BOK PuskesmasMentikan melalui Dana Alokasi
Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022 :
B. PENERIMA MANFAAT
Pelaksanaan BOK Puskesmas melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Bidang Kesehatan
Tahun Anggaran 2022 ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung kepada
seluruh masyarakat dan petugas kesehatan di wilayah Puskesmas Mentikan, Kota Mojokerto.
A UKM ESENSIAL
F. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan / Term Of Reference yang kami susun sebagai acuan bagi pihak
terkait dengan harapan agar pelaksanaan kegiatan ini dapat terlaksana sesuai ketentuan dan aturan
yang berlaku, serta sesuai target waktu (jadwal) yang telah ditetapkan sehingga memperlancar
pelaksanaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas.
Mojokerto, Agustus 2022