Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CANDILAMA
Jalan Dr. Wahidin No. 22 Semarang, Telepon (024) 8310515, Email: puskesmascandilama@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CANDILAMA KOTA SEMARANG


NOMOR : 121/SK/III/2023

TENTANG

PROGRAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS CANDILAMA

KEPALA UPTD PUSKESMAS CANDILAMA KOTA SEMARANG

Menimbang :a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 15


Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan
Nasional Percepatan Perbaikan Gizi;
b. bahwa kejadian stunting pada balita masih banyak terjadi
di kota Semarang sehingga dapat menghambat upaya
peningkatan Kesehatan;
c. bahwa kejadian stunting disebabkan oleh faktor yang
bersifat multidimensi dan intervensi penting menentukan
pada 1000 HPK;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu
menetapkan Upaya Penurunan Stunting melalui
keputusan Kepala Puskesmas Candilama.
Mengingat :1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan ;
2. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Pemberian ASI Eksklusif;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian ASI
Eksklusif pada Bayi Indonesia;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Permenkes Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya
Perbaikan Gizi;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/165/2023 Tentang Standar Akreditasi
Pusat Kesehatan Masyarakat.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Kesatu :Menugaskan Petugas Program Gizi untuk :
1) Melakukan perencanaan program intervensi spesifik
dan sensitif untuk upaya pencegahan dan penurunan
stunting;
2) Melakukan koordinasi dan integrasi dalam upaya
pencegahan dan penurunan angka stunting baik lintas
program maupun lintas sector;
3) Melaksanakan bimbingan dan pendampingan
terhadap masyarakat terkait masalah gizi dan
stunting;
4) Melakukan sosialisasi upaya penurunan angka
stunting di wilayah Puskesmas Candi Lama;
5) Melakukan sweping masalah gizi buruk, gizi kurang
dan, stunting;
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Semarang
pada Tanggal 20 Maret 2023
KEPALA UPTD
PUSKESMAS CANDILAMA

WAHYOTO
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS
CANDILAMA TENTANG PROGRAM
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENURUNAN STUNTING DI
WILAYAH KERJA
NOMOR : 121/SK/III/2023
TANGGAL : 20 Maret 2023

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS CANDILAMA

1. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan zat
gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Anak
tergolong stunting apabila Panjang atau tinggi badan menurut umurnya
lebih rendah dari standar nasional yang berlaku. Standar yang dimaksud
terdapat pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan beberapa
dokumen lainnya.
2. Pencegahan dan penurunan stunting perlu dilakukan sedini mungkin
untuk menghindari dampak jangka Panjang yang merugikan seperti
terhambatnya tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi
perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.
Hal ini berisiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa. Stunting
juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak stunting
berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Bahkan, stunting dan berbagai bentuk masalah gizi diperkirakan
berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap
tahunnya.
3. Sasaran kegiatan pencegahan stunting adalah seluruh balita yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Candi Lama, sedangkan sasaran kegiatan
penurunan stunting adalah balita stunting yang ada di wilayah kerja
Puksesmas Candi Lama.
4. Waktu pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting
menyesuaikan kegiatan yang ada dan dapat dilakukan di dalam gedung
atau luar Gedung.
5. Pelaksana kegiatan pencegahan dan penurunan stunting adalah
nutrisionis.
6. Sarana dan prasarana pelaksanaan kegiatan pencegahan dan
penurunan stunting terdiri dari:
1. Alat pengukur tinggi badan.
2. Alat pengukur berat badan.
3. Alat pengukur lingkar kepala.
4. Alat pengukur lingkar lengan/ pita lila.
5. Buku pemantauan/ monitoring balita.
7. Kegiatan Pencegahan dan Penurunan Stunting di Puskesmas Candilama
dilakukan dengan cara melakukan intervensi yang terbagi menjadi 4
jenis antara lain:
a. Intervensi Spesifik
Intervensi gizi spesifik digunakan untuk menangani penyebab-
penyebab langsung terjadinya kurang gizi. Kebanyakan dari
intervensi ini dilaksanakan oleh sektor kesehatan. Intervensi gizi
spesifik meliputi konseling ASI, makanan pendamping ASI dan
makanan selama kehamilan, pemberian vitamin dan mineral,
penanganan balita gizi buruk, dan intervensi untuk mencegah dan
mengobati infeksi seperti misalnya diare, cacingan dan malaria.
Terdapat 9 poin intervensi gizi spesifik yaitu
1) Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita kurus
2) Tablet tambah darah bagi remaja, WUS, dan ibu hamil
3) Promosi dan konseling menyusui
4) Promosi dan konseling pemberian makanan bayi dan anak (PMBA)
5) Tata laksana gizi buruk
6) Pemantauan dan promosi pertumbuhan
7) Suplementasi micronutrient (zink)
8) Pemeriksaan kehamilan dan imunisasi
9) Manajemen Terpadu Balita Sakit
b. Intervensi Sensitif
Intervensi gizi sensitif (tidak langsung) digunakan untuk menangani
penyebab tidak langsung terjadinya kurang gizi, seperti ketahanan
pangan rumah tangga, air dan sanitasi serta kemiskinan. Intervensi-
intervensi ini dilaksanakan melalui berbagai sektor seperti misalnya
pertanian, kelautan dan perikanan, kesehatan, pendidikan,
perdagangan dan industri, pekerjaan umum, dan kesejahteraan
sosial.
Intervensi sensitif terbagi menjadi 4 jenis yaitu:

1. penyediaan air minum dan sanitasi,


2. pelayanan gizi dan kesehatan,
3. peningkatan kesadaran pengasuhan dan gizi serta
4. peningkatan akses pangan bergizi
c. Intervensi Pendukung
Meliputi :
1. Pencatatan sipil
2. Penguatan posyandu
3. Survailance gizi
4. Advokasi dengan pemangku wilayah
5. Konvergensi pencegahan stuting di wilayah
d. Intervensi Terintegrasi
Menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dalam rangka melakukan
inisiasi intervensi terintegrasi dengan lintas sectoral serta penetapan
lokasi fokus intervensi penurunan stunting di Indonesia.

8. Kegiatan inovasi Pencegahan dan Penurunan Stunting di Puskesmas


Candilama yaitu KOTALAMA (Kader Komitmen Terhadap Anak Rawan
Gizi Wilayah Candilama) dengan kegiatan sebagai berikut :
a. KARANZI di kelurahan Karanganyar Gunung
b. TOLE BAGUS di kelurahan Jomblang

KEPALA UPTD
PUSKESMAS CANDILAMA

WAHYOTO

Anda mungkin juga menyukai