Anda di halaman 1dari 5

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kepada kami, maka Laporan Hasil Pemeriksaan Mutu Air Bersih dapat
diselesaikan.
Dengan tersusunnya laporan ini di Rumah Sakit Haji Sahudin ini diharapkan
akan bermanfaat bagi upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
haji Sahudin. Selain itu manfaat secara luas lainnya adalah untuk melindungi profesi
pelayanan kesehatan dan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan.
Laporan ini senantiasa akan terus dievaluasi, diperbaiki secara berkala dan
dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi kedokteran dan kesehatan dan
ketentuan dari pengguna jasa pelayanan medis di Rumah Sakit Haji Sahudin
Kutacane.

Kutacane, 11 Januari 2023

Tim Penyusun
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi
kelangsungan hidup, modal dasar dan fungsi utama pembangunan untuk memajukan
kesejahteraan umum, sehingga perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air agar kualitas air tetap alamiah dan sesuai dengan baku mutu air.Air bersih
merupakan air yang dibutuhkan oleh manusia untuk kebutuhan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak (Peraturan
Pemerintah RI No 82 tahun 2001 tentang Pengeloalaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air). Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, air
yang bersih adalah air yang telah melalui pemeriksaan kimia dan mikrobiologi.
Pemeriksaan kimia dilakukan minimal dua kali setahun (sekali pada musim kemarau dan
sekali pada musim hujan) dan titik pengambilan sampel masing-masing pada tempat
penampungan (reservoir) dan keran terjauh dari reservoir. Pemeriksaan mikrobiologis
terutama pada air keran dari ruang dapur, ruang operasi, kamar bersalin, kamar bayi, ruang
makan, reservoir, secara acak pada keran-keran sepanjang distribusi, pada sumber air, dan
titik-titik lain yang rawan pencemaran. Air dapat terkontaminasi akibat terpapar kuman
yang masuk melalui kebocoran pipa, adanya bahan kimia tertentu yang terkandung dalam
pipa,dan beberapa pirogen bersifat tahan panas walaupun telah di sterilisasi. Jika kualitas
air tidak bersih dapat menyebabkan meningkatnya penyakit yang ditularkan melalui
penggunaan air, seperti untuk mencuci tangan, mencuci peralatan medis dengan air,
kesehatan lingkungan, dan pribadi dokter,perawat, ataupun petugas kesehatan menjadi
kurang terpelihara sehingga menjadi faktor eksternal terjadinya infeksi nosokomial. Maka
dari itu rumah sakit perlu melakukan pemantauan kualitas mutu air bersih yang digunakan
untuk mencegah adanya gangguan atau penyakit akibat kuaitas air bersih.
HASIL PEMERISKAAN MUTU AIR BERSIH

Lokasi Sampling : Wastfel Gz

Tanggal Sampling : 11/01/2023

No Parameter Satuan Hasil Batas


Pemeriksaan Maksimum
FISIKA
1 Bau - Tidak berbau Tidak berbau
2 TDS mg/L 57 1.000
3 Kekeruhan NTU 1.5 25
4 Warna Skala TCU <5 50
5 Rasa - Tidak berasa Tidak berasa
KIMIA
ANORGANIK
1 Kesadahan CaCO3 mg/L 31 500
2 Mangan mg/L <0.005 0,5
3 Nirtrat, sebagai mg/L 0.047 10
NO₂
4 Nitrit, sebagai NO₃ mg/L 0,003 1
5 pH - 6.69 6,5-8,5
BAKTERIOLO
GI
1 MPN Total Jumlah/100 ml >200 50
Coliform sampel
2 MPN Faecal Coli Jumlah/ 100 ml 8 0
(E.coli) sampel

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium kesehatan daerah pada tabel diatas bahwa hasil
pemeriksaan air bersih di unit Instalazi Gizi menunjukan hasil untuk parameter fisika dan kimia
sudah dibawah baku mutu sesuai dengan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan air
untuk keperluan higiene sanitasi, kolam renang, solus per aqua dan pemandian umum. Tetapi
untuk parameter biologi masih diatas baku mutu. Hal ini perlu dilakukan rencana tidak lanjut
untuk menurukan nila parameter biologi tersebut.
Air bersih yang digunakan di RS Haji Sahudin dilihat kualitasnya dengan cara dilakukan
pemeriksaan secara berkala dan diperiksa oleh Laboratorium Pihak ke-3, dilihat dari parameter
fisika, kimia dan biologi. Air Bersih yang sudah dilakuakn pemeriksaan dapat dilihat bahwa hasil
pemeriksaan menunjukan hasil yang hampir sama, yaitu untuk parameter fisika dan kimia sudah
dibawah baku mutu yang telah ditetapkan menurut Peraturan Mentri Kesehatan No 32 Tahun
2017, tetapi untuk paramter bilogi masih tinggi diatas baku mutu yang telah ditetapkan, hal ini
dapat terjadi karena kurang maksimalnya proses desinfeksi air bersih sebelum didistribusikan maka
dari itu perlu dilakukannya rencana tindak lanjut untuk kedepannya, agar seluruh parameter dapat
sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai