Anda di halaman 1dari 22

JOURNAL READING

MODUL KONSERVASI GIGI


“MOLAR HEMISECTION
IN TEETH WITH
ADVANCED FURCATION
LESION: A HOPE FOR
THE HOPELESS”

Oleh : Ainul Mardiah


Pembimbing : Dr. drg. Deli Mona, Sp. KG
ABSTRAK
 Tujuan: Menjaga kesehatan gigi fungsional
sangat penting pada individu muda. Gigi molar
mandibula yang pertama tumbuh di rongga mulut
sangat rentan terhadap karies. Keterlibatan pulpa
pada gigi molar mandibula yang disertai masalah
furkasi merupakan suatu tantangan untuk
mempertahankannya secara fungsional. Kemajuan
dalam kedokteran gigi Restoratif dan Periodontal
telah memungkinkan hal ini.
ABSTRAK
 Presentasi Kasus: Ini adalah laporan kasus pasien
laki-laki berusia 20 tahun dengan keluhan utama
nyeri dan mobilitas pada molar pertama kiri rahang
bawah. Pada pemeriksaan gigi mengalami karies
keterlibatan furkasi, sensitif terhadap perkusi dan
mobilitas tingkat 1 dengan keterlibatan furkasi
menurut Glickman tingkat III.  Pada pemeriksaan
radiografi, terlihat adanya kehilangan tulang yang
melibatkan area furkasi. Perawatan saluran akar
dilakukan bersamaan dengan hemiseksi akar gigi.
ABSTRAK
 Diskusi: Dahulu kasus yang menunjukkan cacat
furkasi kelas II atau III menurut Glickman
dianggap tidak bisa diobati. Prosedur hemiseksi
akar membantu mempertahankan sebagian atau
seluruh gigi. Prosedurnya kasus ini sangat
kompleks dan keberhasilannya bergantung pada
pemilihan kasus yang tepat.
ABSTRAK
 Kesimpulan: Manajemen konservatif pada gigi
dewasa muda yang menunjukan keterlibatan
masalah furkasi tidak hanya membantu menjaga
gigi dalam fungsinya tapi juga mengurangi masalah
finansial, stres psikologis dan disfungsi oklusal.
 Kata kunci: Hemiseksi; molar mandibula
PENDAHULUAN
Molar mandibula

Dengan keterlibatan furkasi Dahulu Ekstraksi

now GTSL/GTC

dengan pemilihan kasus yang tepat, hemiseksi bisa menjadi perawatan


alternatif yang sederhana, konservatif, dan murah dengan peluang
keberhasilan yang tinggi4. Bedah resektif seperti hemiseksi akar
diperkenalkan oleh Farrar, yang sudah digunakan dalam perawatan
Glickman grade II dan III5
INDIKASI HEMISEKSI AKAR
 1. Kehilangan tulang yang parah pada satu akar atau
lebih yang tidak bisa dirawat dengan prosedur
regeneratif.
 2. Fraktur atau perforasi akar
 3. Karies akar di area furkasi
 4. Faktor sistemik atau kebersihan mulut yang buruk
 5. Akar yang tertahan yang secara endodontik tidak
dapat diobati
 6. Akar menyatu (fusi) atau anatomi yang kurang baik
Bicuspidisation / Bisection
 adalah prosedur pembedahan yang dilakukan
secara eksklusif pada molar mandibula, dimana
akar mesial dan distal dipisahkan mulai dari
mahkota dan dijadikan 2 gigi yang berbeda.  Gigi-
gigi ini dipisahkan sehingga membuat pasien untuk
menjaga daerah furkasi dengan penggunaan alat
bantu interdental12
LAPORAN KASUS
 Seorang pria berusia 20 tahun yang sehat, bukan
perokok dilaporkan ke klinik dengan nyeri pada gigi
molar mandibula bagian kiri. Nyeri terasa tumpul
dan intermitten, mereda setelah minum obat. Pada
pemeriksaan, keterlibatan karies terlihat aspek
disto-oklusal dari molar kiri rahang bawah disertai
pembengkakan pada gingiva bukal. Pemeriksaan
menunjukkan mobility grade I dan kedalaman
probing 12 mm pada area furkasi (Gbr. 1). Tes
vitalitas menunjukkan gigi nonvital. Setelah mendapat
persetujuan pasien, dilakukan rontgen periapikal dan
perawatan. (Gbr. 2)
LAPORAN KASUS

Gambar 1 (probing depth) Gambar 2 (pemeriksaan


Radiograf diambil setelah selesai
terapi saluran akar
LAPORAN KASUS
 1. Anestesi Lokal menggunakan 2% lignokain 1: 80000 adrenalin
(Indoco remedies Ltd. Dipromosikan oleh Warren Pharmaceuticals,
G India).
 2. Lakukan flap mukoperiosteal di gigi 36. Lakukan debridemen
pada daerah kerja, buka flap sampai keterlibatan tulang terlihat.
 3. Kemudian belah dan pisahkan gigi menjadi dua cuspid (Gbr.
3,4). Pengurangan tulang dilakukan jika diperlukan untuk
membentuk bentuk yang ideal.
 4. Kemudian lakukan suturing.
 Setelah itu lakukan pengurangan oklusal dan sementasi crown
dengan metal crown.
 5. Pasien dipanggil kembali setelah 3 bulan. Tidak ada tanda-tanda
nyeri atau mobilitas terlihat. Pasien terus difollow up dan
memotivasi untuk menjaga oral hygiene. (Gbr. 5)
PEMBAHASAN
 KLASIFIKASI KETERLIBATAN FURKASI
MENURUT GLICKMAN
Klasifikasi Glickman
PEMBAHASAN...
 Farchian dan Kaiser menyatakan bahwa
keberhasilan hemiseksi molar dengan pemeliharaan
akar tergantung pada beberapa faktor, seperti:
 i. Stabilitas masing-masing bagian gigi dan
struktur tulang pendukung.
 ii. Tidak adanya fluting akar yang parah pada
keduanya akar mesial atau distal.
 iii. Pemisahan yang memadai dari akar mesial dan
distal untuk membantu menjaga hygiene mulut
yang baik.
PEMBAHASAN...
 Dalam tinjauan sistematis yang dilakukan
Needleman, menunjukkan tingkat keberhasilan
perawatan molar diobati tanpa prosedur
pembedahan adalah > 90% (follow up 5-9 tahun)
dan perawatan yang dirawat dengan prosedur
pembedahan 62-100% (follow up 5 – 13 tahun)
dan regenerasi jaringan 83.3% (follow up 5-12
tahun)15. 
PEMBAHASAN...
 Kasus yang disajikan dalam jurnal ini
menggambarkan keterlibatan furkasi yang
mengakibatkan keropos tulang pada daerah furkasi.
Karenanya, hemiseksi dengan pemeliharaan akar
menjadi perawatan pilihan untuk mempertahankan
gigi fungsional. Tingkat kelangsungungan gigi
secara jangka panjang dengan baik dapat dicapai
dengan operasi resektif, tetapi pemilihan kasus
memainkan peran penting16.
PEMBAHASAN...
 Hal ini penting untuk pertimbangkan beberapa faktor berikut ini
sebagai pertimbangan sebelum prosedur hemiseksi akar1:
 i. Kehilangan tulang di sekitar area furkasi, level tulang di sekitar
akar yang tersisa.
 ii. Angulasi dan posisi gigi di lengkung gigi. Gigi molar yang
miring tidak dapat dipisahkan
 dan dihemiseksi.
 iii. Divergensi akar - gigi dengan akar yang divergen lebih mudah
dihemiseksi.
 iv. Panjang dan kelengkungan akar - akar lurus yang lurus dan
panjang lebih mudah untuk
 hemiseksi.
 v. Perawatan endodontik dan restoratif gigi setelahnya dapat
dilakukan di akar yang dipertahankan.
PEMBAHASAN...
 Respon penyembuhan pasca operasi pada kasus
berhasil dengan baik. Pemilihan perawatan secara
konservatif ekstensif pada gigi molar karies pada
pasien muda tidak hanya dapat membantu untuk
mepertahankan gigi tetapi juga mengurangi beban
keuangan, trauma psikologis dan disfungsi oklusal.
KESIMPULAN
 Pemisahan atau hemisection akar harus dilakukan
dipertimbangkan untuk pilihan perawatan oleh
dokter, dimana dapat mempertahankan gigi asli.
Dengan berbagai pertimbangan endodontik,
periodontik dan kedokteran gigi restoratif,
hemiseksi akar dapat diterima oleh dokter gigi
sebagai perawatan dental yang konservatif dan
diandalkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai