PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi CBCT 3D
2. Untuk mengetahui cara pengaplikasian CBCT 3D dalam penggunaan
implan dental
3. Untuk mengetahui kegunaan CBCT 3D dalam penempatan implan dental
BAB II
PEMBAHASAN
Pengukuran yang dilakukan pada dimensi sagital adalah lebar ruangan yang
tersisa untuk pertumbuhan tulang alveolar di sisi mesial dan distal beserta densitasnya,
perbandingan kemiringan implan dengan gigi-gigi tetangganya, serta lebar dan tinggi
ruangan yang tersedia untuk mahkota pengganti.
Kegunaan CBCT 3D dalam pemasangan implan dental mulai dari tahap awal
hingga akhir. Tahap awal ketika pasien akan ditentukan apakah masuk indikasi atau
tidak untuk pemasangan implan memerlukan pemeriksaan CBCT 3D yaitu dalam
menilai kualitas tulang. Kualitas tulang rahang akan lebih akurat dinilai karena
melibatkan kepadatan tulang dan ketebalan tulang yang sangat dibutuhkan
pengukurannya dari segala bidang, yaitu aksial, sagital, koronal, dan posisi implan
tersebut akan ditempatkan. Begitu pula dengan pengukuran densitas, nilainya akan
terlihat nilai maksimal dan minimalnya tempat ruang kosong untuk pemasangan
implan dental.3
atau mendekati derajat kemiringan gigi tetangganya, biasanya 80 untuk gigi molar
dan hampir tegak lurus untuk gigi premolar; masih ada jaringan tersisa setelah
penanaman; ketebalan ruang tersisa antara pasak dengan gigi tetangga pada bagian
1/3 servikal, medial, dan apikal, serta antara implan dengan daerah palatum, lingual,
dan bukal, yaitu 1-3 mm; jarak implan ke dinding dasar rongga sinus biasanya 4-6
mm untuk gigi molar dan 12-15 mm untuk gigi premolar; implan ke kanalis
mandibularis biasanya 5-10 mm; dan terjadinya osteointegrasi biasanya setelah 4-
16 minggu.
Kelebihan dari CBCT antara lain tampak lebih detil dalam mengamati struktur
jaringan tulang, sebab memiliki solusi kontras yang tinggi, tidak menimbulkan rasa
nyeri, akurat dan non invasif, pemeriksaan cepat dan mudah, lebih komplit
menghalangi terjadinya superimposed dari kesan struktur superfisial atau kedalam
area fokus pada pasien, merencanakan operasi pre-implan secara efektif, dan
mengurangi waktu operasi sebagai hasil diagnostik yang akurat.
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
3.2 SARAN
Perlu dilakukan adanya penelitian lebih lanjut terhadap penggunaan
CBCT 3D dalam penentuan pemasangan implan gigi selanjutnya, sebab
perkembangan teknologi yang semakin canggih dapat memberikan berbagai
macam cara dan kemudahan dalam menentukan nilai keakuratan yang lebih
relevan dalam meningkatkan kinerja para dokter gigi, khususnya di bidang
radiologi dan bedah mulut nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
4. Michael MB, William CS, Vida MV. Cone Beam Computed Tomography in
implant dentistry: A systematic review focusing on guidelines, indications,
and radiation dose risks. The International Journal of Oral & Maxillofacial
Implants 2014; 29: 55-77.