Anda di halaman 1dari 6

BLOK : 10 (ENDODONTIK)

TUGAS : MAKALAH INDIVIDU


MODUL :2
TUTOR : DR.drg. A. Sumidarti.M,Kes

GIGI SAKIT PADA ANAK


(MEKANISME RASA SAKIT )

NAMA : DEWI SARTIKA ARIF

NIM : J11110290

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
MEKANISME RASA SAKIT

Dalam kondisi normal nociceptor pulpa biasanya tidak aktif oleh


perubahan temperatur, ketika makan atau minum panas atau
dingin, karena dilindungi dari aktivasi kimiawi dan mekanis dari dentin
dan enamel. Namun dengan adanya cedera jaringan, seperti karies, trauma,
atau abrasi email, nociceptor aktif oleh berbagai rangsangan. Perkembangan
pulpitis dan periodontitis apikal melibatkan kompleks neuro-imune interaksi.
Neuron aferen perifer dan neuron proyeksi sentral sangat penting
untuk inisiasi rasa sakit. Karakteristik dari procces inflamasi akut adalah sakit
(nyeri) spontan

fungsi mendasar dari sistem saraf perifer adalah mendeteksi besarnya,


kualitas, lokasi, dan karakteristik rangsangan berupa rangsangan sentuhan
ringan, getaran, suhu, mekanik, dan kimia. Deteksi ini dimediasi
oleh reseptor diekspresikan pada neuron aferen subclass utama
yang aktif oleh berbagai rangsangan,yang menyebabkan perubahan intraseluler .
Sel tubuh dari hampir semua neuron nosiseptif daerah oral
dan kraniofasial ditemukan di ganglia trigeminal.

Persarafan pulpa berasal dari


nervus trigeminus selain dari saraf
otonom nervus parasimpatikus berasal
dari nervus fasialis (bagian intermedia),
nervus glossofaringeus, dan saraf
bagian leher. Saraf masuk kedalam
pleksus melalui saluran akar kearah
kamar pulpa. Saraf sensoris yang
memasok persarafan ke pulpa gigi
merupakan campuran saraf yang berisi akson bermielin dan tidak bermielin.

Saraf bermielin diklasifikasikan menurut diameter dan kecepatan


konduksinya. Mayoritasnya adalah serabut delta A (diameter 1-6 µm) dan
relatif merupakan saraf yang cepat menyalurkan rangsangan. Yang
persentasenya kecil (1-5%) adalah serabut beta A (berdiameter 6 – 2 µm) dan
lebih cepat lagi menyalurkan rangsangnya. Serabut – serabut beta A dapat
merasa dan sensitif terhadap tekanan. Akson tak bermielin disebut serabut C
(diameternya antara 0,4 - 1,2µm). Rangsang pada serabut delta A akan
mengakibatkan nyeri yang timbul segera, tajam, dan relatif terlokalisir.
Rangsang pada serabut C menghasilkan nyeri yang lebih lambat timbulnya dan
lebih tumpul serta bersifat lebih menyebar.

Serabut saraf C memiliki peran utama dalam pengkodean rasa sakit


inflamasi dari pulpa gigi dan jaringan periradicular. Hipotesis ini didukung oleh
distribusi dari serabut C pada pulpa yang merespon mediator infalamasi dan
persepsi kualitas dari rasa sakit yang berkaitan dengan serabut C adalah rasa
sakit yang tumpul.

Efek aplikasi ion anorganik atau mediator inflamasi


pada pulpa yang terbuka.

Aplikasi Histamin dan bradikinin yang diproduksi memberikan


rangsangan berupa rasa sakit. Hasil serupa telah diamati pada elektrofisiologi
yang mengevaluasi respon dari serabut saraf A-delta dan C. Serabut saraf A –
delta merespon rangsangan dari tubuli dentin (misalnya perubahan tekanan
udara), sedangkan serabut C merespon bradikinin dan capsaicin.Secara kolektif
implikasi serabut A-delta memediasi sensitivitas dentin dan serabut saraf C
berperan dalam memediasi peradangan pulpa

Dua mekanisme untuk stimulasi serat saraf perifer nosiseptif dalam


pulpa, Nyeri dentin akut : Menurut teori hidrodinamika, rangsangan yang
disebabkan gerakan cairan di tubulus dentin menstimulasi serat saraf
nosiseptif. Rasa sakit karena inflamasi : Inflamasi dikaitkan dengan sintesis
atau pelepasan mediator, termasuk prostaglandin, bradikinin, dan histamin
(serta mediator lainnya tidak tampak)

Respon terhadap peradangan jaringan atau infeksi melibatkan pelepasan


beberapa kelas mediator inflamasi. Pada inflamasi pulpa (pulpitis), terminal dari
aferen nosiseptif mendeteksi kehadiran dari mediator inflamasi dengan reseptor
yang disintesis di badan sel serabut aferen dan kemudian diteruskan ke perifer.
Jika mediator mencapai konsentrasi dalam jaringan yang meradang cukup untuk
mengaktifkan reseptor, neuron nosiseptif dapat menjadi aktif (Yaitu, membran
akan depolarized dan sinyal akan diteruskan ke sistem saraf pusat).
Impuls menjalar dari ujung saraf serabut C, melalui pleksus Rasckhow,
kebatang saraf didaerah sentral pulpa. Batang saraf disusun oleh serabut A-
delta bermielin pada periver dan serabut tidak bermielin pada pusat. Impuls
menjalar melalui batang saraf dan keluar dari gigi melalui foramen apikal. Pada
daerah periapikal batang saraf bergabung dengan bagian maksilla dan
mandibula saraf kelima (trigeminus), ke pons, ke thalamus, dan akhirnya ke
korteks dimana rangsangan akan diinterpretasikan.

.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hargreaves, Kenneth M. 2004. Seltzer and Bender's Dental Pulp.


Quintessence Publishing Co, Inc: China. Page : 183-189
2. Ingle,dkk.2008.Endodontics 6.BC Decke Inc: Hamilton,ontario
page : 376- 381
3. Torabinejad. 1998. Prinsip dan praktik ilmu
ENDODONTIK.Ed.2. Alih bahasa : Narlan Sumawinata.
Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai