Anda di halaman 1dari 17

REABILITAS KOMPUTER TABLET DALAM

MENUNJUKKAN LANDMARK RADIOGRAFIK


MAKSILOFASIAL
(The Reliability of Tablet Computers in Depicting
Maxillofacial Radiographic Landmarks)

Oleh :
Nama : Mauliyani
Stambuk : J III 06 014
Pembimbing : Prof. Dr. Drg. Barunawaty Yunus, Sp.RKG (K)
PENDAHULUAN

Radiologi merupakan
Kemajuan lapangan kerja yang
teknologi saat digerakkan oleh mesin, Kemajuan utama
dan modalitas gambar dalam beberapa
ini memiliki
dengan tujuan untuk tahun terakhir
pengaruh yang menyediakan layanan adalah
signifikan dalam yang lebih efisien dan perkembangan dari
praktek efektif terhadap komputer tablet.
kedokteran gigi. pasien.
PENDAHULUAN
Dengan display beresolusi tinggi dan permukaan
layar sentuh , komputer tablet menjadi bagian
integral dari banyak industri, termasuk industri
layanan kesehatan

Komputer tablet mampu untuk memberikan inovasi


dan solusi dalam menampilkan gambar yang
mobile, menyediakan akses cepat ke rekam medis
pasien dan memudahkan akses terhadap materi
edukasi pasien

Evaluasi keakuratan komputer tablet pada


identifikasi landmark anatomikal fundamental
akan memberikan penilaian dasar yang tidak
terdapat dalam literatur pada saat ini
TUJUAN

untuk mengevaluasi dan membandingkan


visibilitas diagnostik dari landmark
anatomikal pada radiografi panoramik
dan sephalometrik lateral pada monitor
standar kesehatan PACS dan pada iPad 5
BAHAN DAN METODE

 Sampel 1000 radiografi digital (500 panoramik


dan 500 cephalometrik lateral) dari Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Connecticut.
 Gambar diambil dengan Teknik Radiografi
Konvensional dan menggunakan mesin Orthoralic
9200.
 Parameter paparan 75 kVp, 5 mA, 12 detik untuk
radiografi panoramik dan 2,5 detik untuk
cephalometrik lateral
BAHAN DAN METODE

 Gambar ditinjau pada monitor LCD menggunakan


computer PC HP Compaq LA 2205wg dan IPaD Air.
 Pada gambar panoramik, dilakukan identifikasi pada
landmark berikut: sigmoid notch, kondilus mandibula,
ramus mandibula, sudut mandibula, tepi inferior
mandibula, prosesus koronoid, foramen mentalis, fossa
glenoid, fisura pterygomaxillary, dasar sinus maksilaris,
spina nasalis anterior, fossa nasal, ridge obliq
eksterna,crest alveolar, eminensia artikularis, dan arkus
zygomatic
BAHAN DAN METODE

 Pada radiografi sephalometrik lateral, dilakukan


identifikasi pada landmark berikut : porion, orbita,
molar, insisivus, sella, nasion, pogonion, gnathion,
menton, gonion, titik A, dan titik B
 Pengamat meninjau sepuluh gambar panoramik dan
sepuluh gambar radiografi sephalomterik lateral
untuk memverifikasi kesepakatan interoperator
identifikasi landmark.
BAHAN DAN METODE

 Sistem penilai berikut digunakan untuk menilai visibiltas


dari tiap landmark pada dua display :
0 : landmark tidak terlihat pada kedua display
1 : landmark terlihat hanya pada satu display
2 : landmark terlihat pada kedua display dengan
tingkat kejelasan yang sesuai untuk penggunaan
diagnostik
3 : landmark terlihat pada kedua display, tetapi
nampak lebih jelas pada salah satu display
dibanding yang lainnya
BAHAN DAN METODE

 Gambar juga dinilai berdasarkan tingkat paparan,


dan diklasifikasikan oleh tiap pengamat sebagai
normal, overekspose, atau underekspose

 analisis statistika menggunakan uji korelasi Pearson.


Analisis Cohen’s kappa dilakukan untuk
memverifikasi reabilitas interoperator.
Gambar 1. Landmark antomikal yang dievaluasi pada radiografi
panoramik. 1. Sigmoid notch; 2. Kondilus mandibula; 3.
Ramus mandibula; 4, sudut mandibula; 5, tepi inferior
mandibula; 6, prosesus koronoid; 7, foramen mental; 8,
fossa glenoid; 9, fisura pterygomaksilaris; 10, lantai
sinus maksilaris; 11, spina nasalis anterior; 12, fossa
nasal; 13, ridge obliq eksterna; 14, crest alveolar; 15
eminensia artikularis; 16, arkus zygomatikus
Gambar 2. Landmark anatomikal yang dievaluasi pada
radiograf sephalometerik lateral. 1, porion;
2, orbita; 3, molar; 4, insisivus; 5, sella; 6,
nasion; 7, pogonion; 8, gnathion; 9, menton;
10, gonion; 11, titik A; 12, titik B.
HASIL
PEMBAHASAN
Randy Gopdianto et al3 pada murid sekolah
dasar negeri 1 Malalayang menunjukkan
SEJALANN bahwa perempuan lebih baik dalam
menjaga kebersihan gigi dan mulut
dibandingkan laki-laki.
Berdasarkan hasil
penelitian ini diperoleh
nilai rerata OHI-S pada
laki-laki lebih tinggi
dengan nilai rerata OHI-
S 1,66±0,68
dibandingkan dengan Dan Moallemi pada anak-anak sekolah
perempuan yang dasar di iran, yang menyatakan anak
memiliki nilai rerata perempuan memiliki status kebersihan mulut
SEJALAN
OHI-S 1,40±0,69 yang lebih baik daripada laki-laki
N
SIMPULAN
 Komputer tablet dengan layar beresolusi tinggi
dapat digunakan dalam praktek kedokteran gigi
untuk memvisualisasikan gambar dan meninjau
rekam medis elektronik
 Keuntungannya adalah bahwa alat ini bersifat
mobile dengan berat yang ringan, namun aplikasi
dalam bidang kedokteran gigi masih terbatas.
SIMPULAN
 Shintaku dkk mengevaluasi penggunaan iPad untuk
keperluan diagnostik, seperti deteksi karies pada
gambar intraoral, dan menemukan bahwa komputer
tablet dapat diandalkan untuk deteksi karies
 Belum ada penelititan yang telah mengevaluasi
radiograf panoramik yang ditinjau menggunakan
komputer tablet, yang menandakan bahwa
pengggunaan komputer tablet untuk mengevaluasi
gambar panoramik dan sephalometrik belum diteliti
secara adekuat.
SIMPULAN
 Dalam penelitian ini, didapatkan bahwa komputer
tablet mampu untuk memperlihatkan anatomi
landmark secara adekuat, dengan kemampuan
yang sepenuhnya dapat disandingkan dengan
sistem medical-grade PACS monitordisplay
tradisional.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai