TABLET EFFERVESCENT
Kelompok 3
Ai Evi
Hatimah Inayati H
Aryana Naufal
Ina Lisnawati
Ashry Nurrachmah
Muhamad Fauzi
Dianeti Hardianti
Elva Kurniasari
Fani Nurzakia
Rizki Mohamad F
Definisi Tablet
Menurut Farmakope III (1979), Tablet adalah sediaan
padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau
cembung, mengandung 1 jenis obat atau lebih dengan atau
tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat
berfungsi sebagai Zat pengisi, sat pengembang, zat pengikat ,
zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok.
Formulasi tablet adalah suatu campuran serbuk yang
mengandung bahan aktif dan bermacam bahan tambahan yang
dapat memberikan sifat alir, sifat adhesive, dan sifat
antisticking yang tepat (Pharmaceutics and Pharmacy
Practise, hal 222).
Definisi Effervescent
Effervescent salts adalah granul atau coarse hingga serbuk
coarse mengandung bahan obat dalam suatu campuran kering
biasanya mengandung komposisi sodium bicarbonate, asam sitrat
dan asam tartrat. (Introduction to Pharmaceutical Dosage Forms,
hal 271)
Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang
menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas
yang dihasilkan saat pelarutan effervescent adalah karbon dioksida
sehingga dapat memberikan efek sparkling (rasa seperti air soda)
(Lieberman, dkk., 1992).
Kekurangan
Kerugian yang terdapat pada tablet
effervescent antara lain:
1. Kesukaran untuk menghasilkan
produk yang stabil secara kimia
2. Kelembaban udara selama
pembuatan produk mungkin
sudah cukup untuk memulai
reaktifitas effervescent
Pembuatan Tablet
Effervescent
A. Granulasi Basah
Umumnya sama dengan tablet konvensional, prosesnya yaitu:
1.Cara Pemanasan.
Biasanya komponen asam yang dipanaskan. Karena proses ini sangat tidak
konstan dan sulit dikendalikan jarang digunakan.
2 . Granulasi dengan Cairan Reaktif
Bahan penggranulasi yang efektif adalah air. Proses berdasarkan
penambahan sedikit air (0,1-0,5%) yang disemprotkan pada campuran
sehingga terjadi reaksi menghasilkan granul. Granul yang masih lembab
ditransfer ke mesin tablet kemudian dikempa lalu tablet masuk ke dalam
oven terjadi proses pengeringan untuk menghilangkan air sehingga tablet
menjadi stabil.
3. Granulasi dengan Cairan Non Reaktif
Cairan yang digunakan adalah etanol atau isopropanol. Cairan ditambahkan
perlahan-lahan ke dalam campuran pada mesin pencampur. Dalam hal ini
perlu ditambahkan pengikat kering seperti PVP. Setelah itu masa granul
dimasukkan ke dalam oven lalu dikeringkan. Kemudian dihaluskan lagi baru
dicetak.
B. Granulasi Kering
Dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Cara Slugging
Dibuat bongkah-bongkah tablet ukuran besar menggunakan
mesin tablet kemudian tablet dimasukkan ke dalam mesin granulasi
untuk dihaluskan menjadi ukuran yang dikehendaki
2. Cara Kompaktor
Menggunakan mesin khusus rol kompaktor yang mengempa
serbuk premix menjadi bentuk pita/lempeng diantara dua rol yang
berputar berlawanan. Bahan dihaluskan menjadi granul dalam mesin
granul.
225 mg
PVP
3%
Sukrosa
15%
Asam sitrat
monohidrat
Asam
tartrat
Natrium
208 mg
222,9 mg
249,5 mg
30 mg
Pertimbangan pemilihan
bahan-bahan dalam formula
dan metode pembuatan
Evaluasi sediaan
A.Evaluasi massa tablet
B. Evaluasi Tablet
1. Pemeriksaan organoleptis
2. Waktu hancur (ideal 5 menit pada suhu 25 derajt celcius
untuk tablet effervescent)
3. Keseragaman ukuran (Menggunakan jangka sorong)
4. Keseragaman bobot (Dengan menimbang bobot 20 tablet)
5. Kekerasan tablet (Dengan alat Hardness tester)
6. Uji friabilitas (Dengan alt Friability tester)
7. Uji pH (pH harus mendekati netral untuk tablet effervescent)
8. Uji kadar air (maksimum 10 % untuk tablet effervescent)
TERIMAKASIH