Anda di halaman 1dari 20

Effervescent

Se d i a a n
Kelom p o k 6
Susunan Kelompok

• Kharisma Chori F22026


• Laila Wulandari F22027
• Mario Farman Syah F22028
• Merly Veronica F22029
• Mutiara Imania F22030
Pengertian

Tablet Effervescent adalah tablet tidak bersalut


umumnya mengandung senyawa asam dan karbonat atau
bikarbonat yang bereaksi dengan cepat dengan adanya
air dengan melepasakan karbon dioksida. Tablet
effervescent diharapkan bisa terlarut dalam air sebelum
digunakan.
Keuntungan
• Memungkinkan penyiapan larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis yang tepat.

• Rasa menyenangkan karena karbonasi membantu menutup rasa zat aktif yang tidak enak.

• Ukuran tablet biasanya cukup besar dan dapat dikemas individual sehingga bisa menghindari
masalah ketidakstabilan zat aktif dalam penyimpanan

• Mudah menggunakannya karena tablet dilarutkan terlebih dahulu dalam air, baru diminum.

• Bentuk sediaan dengan dosis terukur tepat


Kerugian

• Kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia.

• Kelembaban udara selama pembuatan produk mungkin sudah cukup


untuk memulai reaksi effervescent
Karakteristik Komponen

• Digunakan dalam memproduksi tablet efervesen sama dengan yang digunakan. untuk
tablet konvensionalBanyak dari proses dan alat proses yang sama.

2. Sifat bahan baku yang dipilih untuk digunakan dalam tablet efervesen yang lebih
penting dari tablet konvensional yaitu kondisi lembabnya, artinya bahan baku yang
digunakan harus kering. Apabila bahan baku yang digunakan tidak kering (mengandung
lembab) maka terjadi reaksi asam dan karbonatnya akan menyebabkan produk menjadi tidak
stabil secara fisik dan terurai. Sekali dimulai reaksi maka akan berlanjut lebih cepat karena
produk samping reaksi adalah pertambahan air.
Karakteristik Komponen

3. Kelarutan merupakan sifat bahan baku yang penting dalam


tablet efervesen. Jika komponen tablet tidak larut, reaksi
efervesen tidak akan terjadi dan tablet tidak akan terdisintegrasi
secara cepat. Kecepatan kelaurtan lebih penting dari kelarutan
karena zat yang terlarut lambat dapat merintangi desintegrasi
tablet dan larut lambat menghasilkan residu yang terdisintegrasi.
tidak disukai setelah tablet.
Bahan Tambahan Lain

A. Pengikat dan zat penggranul untuk pembuatan tablet efervesen


dengan metode granulasi penggunaan pengikat seperti gelatin,
amilum dan gom tidak dapat digunakan karena kelarutan lambat atau
karena kandungan residu air tinggi yang dapat mempercepat ketidak
stabilan tablet efervesen. Pengikat efektif untuk tablet efervesen
adalah PVP.
Bahan Tambahan Lain

B. Pengisi biasanya hanya dibutuhkan sedikit


pengisi karena zat yang menghasilkan efervesen
sudah cukup besar. Natrium bikarbonat merupakan
pengisi yang baik. Pengisi lain adalah Na Klorida,
Na Sulfat dan Na Bikarbonat.
Bahan Tambahan Lain

C. Lubrikan yang larut air atau zat yang dapat


terdispersi dalam air dapat digunakan sebagai
lubrikan. Serbuk natrium benzoat dan PEG
8000 merupakan lubrikan larut air yang efektif.
Teknik Formulasi

o Proses pencampuran
Pada semua metode pembuatan tabletsetelah proses penimbangan
komponen-komponen tabletselalu diikuti dengan proses pencampuran
berupa partikel-partiel padat proses ini bertujuan untuk
mendapatkanmassatablet yang homogen. Tujuan ini bisa dicapai apabila
sifat fifis partikel penyusun campuran dan faktor lain yang
mempengaruhi proses pencampurannya adalah sama sifat fisis partikel
yang mempengaruhi proses pencampuran adalah ukuran, bentuk densitas
dan kelembaban partikel sedangkan faktor lainnya adalah kadar partikel.
Teknik Formulasi

o Pada prinsipnya tablet dapat dibuat melalui cetak langsung atau


granulasi baik granulasi basah maupun granulasi kering. Untuk
menentukan metode pembuatannya apakah dibuat cetak langsung atau
granulasi sangat tergantung pada dosis dan sifat zat aktifnya untuk
metode cetak langsung semua komponen tablet baik zat aktif bahan
pengisi, pengikat, dan penghancur harus mmpunyai sifat alir dan
kompresibilitas yang baik. Pada proses pencetakan untuk zat aktif dengan
dosis kecil hal ini tidak menjadi masalah selama homogenitasnya
diperhatikan.
Teknik Formulasi

o Proses penghancuran tablet


Agar tablet dapat hancur, maka harus ada cairan yang mampu menembus masuk ke
dalam tablet secara kapiler. Efek kapiler ini dapat diperbesar dengan adanya bahan
penghancur.Selain bahan penghancurefek kapiler juga dipengaruhi oleh porositas tablet.
Besarnya porositas menyebabkan cairan yang masuk ke dalam tablet semakin banyak.
Porositas tablet antara lain dipengaruhi oleh distribusi ukuran atau partikel massa tablet
dan tekanan yang diberikan saat proses pencetakan. Cairan yang sudah masuk dalam
tablet akan merusak ikatan antar partikel dan mengakibatkan bahan penghancur
mengembang yang kemudian menyebabkan hancurnya tablet.
Pembuatan Sediaan Effervescent

o Pembuatan tablet effervescent memerlukan kondisi dan metode khusus dalam


pembuatannya karena dalam tablet ini terdapat bahan asam dan bahan basadi mana
dengan adanya air kedua bahan ini akan bereaksi dan menghasilkan CO2. Oleh
karena itu, sebelum tablet digunakan tidak boleh ada air sedikitpun yang kontak
dengan tablet. Selain itu suhu yang tinggi juga mempercepat kerusakan tablet
sehingga suhu ruangan juga harus rendah. Syarat kelembaban relatif ruangan untuk
pembuatan tablet effervescent adalah ≤ 25 % dan suhu ruangan harus kurang dari
25 °C (Lachman tablet h.294).
Pembuatan Sediaan Effervescent

o Tablet effervescent dibuat dengan beberapa metode


yaitu dengan cara granulasi basah, granulasi kering, dan
dengan metode fluidisasi metode fluidisasi dengan
metode wurster, menggunakan suatu alat semprot khusus
yang dilangkapi dengan saluran penyemprot bahan
pengikat dan saluran udara pemanas.
Granulasi Basah

a). Cara Pemanasan


Melibatkan pembebasan air dari bahan dalam bentuk
hidrat pada suhu yang rendah untuk membentuk
masaBahan yang sering digunakan adalah asam sitrat
hidratProses ini sangat sulit untuk dikontrol. Jarang
digunakan (Lachman tablet h.295)
Granulasi Basah

b). Granulasi dengan Cairan Reaktif


Bahan penggranulasi yang efektif adalah airProses berdasarkan
penambahan sedikit air (0,1-0,5%) yang disemprotkan pada campuran yang
dipilih (harus yang dapat membebaskan air yang diadsorbsi ke sisa dari
komponen yang lain daripada mengadsorbsi dan mengikatnya secara internal)
Granul yang masih lembab ditransfer ke mesin tablet kemudian dikempa lalu
tablet masuk ke dalam oven terjadi proses pengeringan untuk menghilangkan air
atau mengikatnya secara internal sebagai air kristal sehingga tablet menjadi stabil.
Kerugiannya tidak dapat digunakan untuk bahan yang rentan terhadap
lembab/panas (Lachman tablet h.296)
Granulasi Basah

c). Granulasi dengan Cairan Non Reaktif


Cairan yang digunakan adalah etanol atau isopropanolCairan ditambahkan
perlahan-lahan ke dalam campuran pada mesin pencampurPengikat dapat
ditambahkan dalam bentuk kering dan kemudian masa dibasahi. PVP dapat
dilarutkan dalam cairan penggranulasi sebelum penambahan ke dalam masa. Cara
ini lebih efektif dan efek negatifnya lebih sedikit daripada PVP ditambahkan
sebagai pengikat kering setelah masa dibasahi semua, masa granul dimasukkan ke
dalam oven lalu dikeringkan. Kemudian ukuran partikel dikurangi lagi baru
dicetak (Lachman tablet h.295-296)
Granulasi Kering

o Cara Slugging
Dibuat bongkah-bongkah tablet ukuran besar menggunakan mesin tablet
kemudian dihaluskan menjadi ukuran granul yang dikehendaki.

o Cara Kompaktor
Menggunakan mesin khusus rol kompaktor yang mengempa serbuk premix
menjadi bentuk pita/lempeng diantara dua rol yang berputar berlawanan. Bahan
dihaluskan menjadi granul dalam mesin granul,.
T ha n k
You

Anda mungkin juga menyukai