Anda di halaman 1dari 8

TABLET LAPIS / TABLET MULTILAYER, TABLET EFFERVESCENT DAN TABLET

SUBLINGUAL
A.TABLET LAPIS / TABLET MULTILAYER
1. Pengertian
Tablet kompressi berlapis adalah tablet yang pembuatannya memerlukan lebih dari satu kali
tekanan dengan ada 2 atau lebih zat aktif yang inkompaktibel. Hasilnya menjadi tablet dengan
beberapa lapisan atau tablet didalam tablet, lapisan dalamnya menjadi inti dan lapisan luarnya disebut
kulit. Tablet berlapis dibuat dengan cara memasukkan satu campuran obat kedalam cetakan dan
ditekan, demikian pula campuran obat sebagai lapisan berikutnya dimasukkan kedalam cetakan yang
sama dan ditekan lagi, untuk membuat dua atau tiga lapisan tergantung pada jumlah obat yang
ditambahkan secara terpisah dalam satu tablet berlapis.
Biasanya tiap bahan campuran obat mengandung unsure obat yang berbeda dan dipisahkan satu
dengan lainnya karena tidak tersatukan, untuk menyediakan obat yang pelepasannya dalam dua
tingkatan atau lebih atau untuk penampilan tablet berlapis yang unik. Pada umumnya tiap pelapis diberi
warna yang berbeda sehingga berlapis-lapis dan berwarna-warni. Pada pembuatan tablet berlapis yang
mempunyai inti bagian dalam mesin khusus diperlukan untuk menempatkan initi dalam ini ditengah-
tengah campuran bahan obat kedua yang dimasukkan kedalam cetakkan yang sama supaya
melengkupinya
Tablet dalam kategori ini biasanya dibuat untuk salah satu dari kedua alasan yaitu : Untuk
memisahkan secara fisika atau kimia bahan-bahan yang tidak dapat bercampur, atau untuk
menghasilkan produk dengan kerja ulang atau produk dengan kerja yang diperpanjang pada beberapa
keadaan tablet dua lapis dapat memberikan pemisahan permuakaan yang cukup bagi bahan-bahan yang
reaktif, jika diperlukan pemisaaan fisika secara menyeluruh untuk kestabilannya , dapat dipergunakan
tablet tiga lapis. Tablet yang dilapis lebih baik dari pada tablet yang disalut dengan pengempaan,
hubungan antara permukaan diantara lapisan-lapisan dapat di perkecil, dan pembuatannya lebih mudah
dan lebih cepat.
Tablet yang dicetak beberapa kali menghasilkan produk dengan kerja berulang, dimana satu
lapis tablet berlapis atau luar tablet yang disalut dengan pencetakkan dosisi permulaan disintegrasi yang
cepat didalam lambung. Lapisan yang lain atau tablet bagian dalam diformulasikan komponen-
komponen yang tidak larut didalam cairan lambung tetapi dilepaskan didalam lingkungan usu. Jika
lapisan kedua atau inti tablet dengan cepat meninggalkan lambung mengikuti pelepasan obat pada
kecepatan formulaan dari perlepasan, suatu perbedaan yang menyeluruh dari hasil-hasil profil kadar
obat dalam darah dari pada jika obatdalam beberapa jam atau waktu yang lebih lama ditunda
pelepasannya sebelum fraksi kedua dikosongkan.
Adapun contoh tablet kompressi berlapis umumnya merupakan tablet yang terdiri dari beberapa
lapisan dimana lapisan tengah merupakan zat aktif dan lapisan diluarnya merupakan komponen-
komponen yang tidak larut didalam cairan lambung tetapi dilepaskan dalam lingkungan usus, misalnya
tablet decolgen.
Tablet lapis adalah tablet yang dibuat berlapis-lapis, dengan tujuan :
a. Memisahkan bahan obat yang tak tercampurkan
b. Jika diinginkan efek yang bersambung
c. Identifikasi dan Estetika
Contoh : kombinasi phenilefedrin HCl, vitamin c, dan paracetamol
Keuntungan dari Tablet Multilayer:
a. Biaya lebih rendah dibandingkan dengan sediaan oral lainnya.
b. Stabilitas kimia dan mikroba terbesar.
c. Bau yang tidak menyenangkan dan rasa pahit dapat ditutupi oleh teknik pelapisan.
d. Konsep Fleksibel.
e. Tablet ini dapat dengan mudah digunakan untuk terapi kombinasi.
f. Dalam kasus obat yang memiliki waktu paruh yang rendah, masing-masing dari dua lapisan
tablet masing-masing konten muatan dosis dan dosis pemeliharaan yang sama dan dengan
demikian meningkatkan bioavailabilitas obat.
g. Peningkatan kepatuhan pasien.
Kerugian Tablet Multilayered:
a. Beberapa obat menahan kompresi ke compacts padat, karena sifat amorf, karakter kepadatan
rendah
b. Obat-obatan uji pahit, obat-obatan dengan bau yang dapat menimbulkan keberatan atau obat-
obatan yang sensitif terhadap oksigen mungkin memerlukan enkapsulasi atau pelapisan.
c. Sulit menelan jika anak-anak dan pasien tidak sadar.
d. Obat dengan pembasahan yang buruk, sifat pembubaran lambat, penyerapan optimal yang
tinggi pada GIT mungkin sulit dirumuskan atau dibuat sebagai tablet yang akan tetap
menyediakan bioavailabilitas obat yang cukup penuh.
e. Kurangnya ikatan yang cukup dan adhesi pada antarmuka antara lapisan yang dipadatkan yang
sering merupakan hasil dari retak antarmuka dan pemisahan lapisan.
f. Tantangan lain selama pengembangan termasuk pembentukan urutan lapisan urutan lapisan,
kekuatan tamping lapisan pertama dan kontaminasi silang antar lapisan.
g. Dokter memiliki sedikit fleksibilitas dalam menyesuaikan regimen dosis.
B. TABLET EFFERVESCENT
1. Pengertian
Tablet Effervescent adalah tablet yang dibuat dengan mencetak granul garam effervescent atau
bahan lain yang memiliki kemampuan untuk mengeluarkan gas ketika kontak dengan air.
Gas yang keluar merupakan gas karbondioksida hasil reaksi antara asam organik (asam sitrat,
asam tartrat) dengan garam turunan karbonat (natrium bikarbonat) dimana basa bikarbonat mengalami
penguraian akibat dari penetralan asam. Reaksinya cukup cepat yaitu hanya dalam waktu 1 menit atau
kurang. Gas tersebut yang membantu mempercepat hancurnya tablet, meningkatkan kelarutan zat aktif
dan memberikan sensasi segar saat diminum.
Kelebihan :
a. Memungkinkan penyiapan larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis yang tepat.
b. Rasa menyenangkan karena karbonasi membantu menutup rasa zat aktif yang tidak enak.
c. Ukuran tablet biasanya cukup besar dan dapat dikemas secara individual sehingga bisa
menghindari masalah ketidakstabilan zat aktif dalam penyimpanan.
d. Mudah menggunakannya karena tablet dilarutkan terlebih dahulu dalam air, baru diminum.
Kerugian:
a. Kesukaran untuk menghasilkan produk yang stabil secara kimia.
b. Kelembaban udara selama pembuatan produk mungkin sudah cukup untuk memulai reaksi
effervescent
Bahan tambahan pada tablet everfescent:
1. Sumber Karbondioksida.
Sumber karbondioksida dari tablet efervesen didapat dari garam-garam karbonat. Karena garam
ini dapat menghasilkan 53 % karbondioksida. Garam yang sering digunakan adalah natrium
bikarbonat dan natrium karbonat.
2. Sumber Asam
Sumber asam yang umumnya digunakan pada tablet efervesen dapat digolongkan menjadi :
a. Asam Makanan, antara lain :Asam Sitrat, merupakan asam yang paling sering
digunakan karena harganya yang murah. Asam sitrat dapat larut dengan mudah dan
cepat, dan dalam bentuk granul dapat mengalir dengan bebas. Terdapat juga bentuk
anhidratnya sehingga mempunyai sifat higrokopis.
b. Asam Tartrat
Asam ini mempunyai kelarutan yang lebih besr dari asam sitrat.
c. Asam anhidrat
Jika asam anhidrat dilarutkan dalam air maka akan terjadi hidrolisi yang membebaskan
bentuk asamnya yang dapat bereaksi dengan sumber karbondioksida. Contohnya
adalah suksinat anhidrat.
d. Garam Asam
Garam ini dapat digunakan karena dalam larutan, garam ini dapat menghasilkan proton
dan menghasilkan larutan dengan pH dibawah 7. Contohnya adalah natrium hidrogen
fosfat, natrium dihidrogen fosfat, dan natrium bisulfit.
Bahan pengikat lain :
1. lubrikan dan zat penggranul.
Untuk pembuatan tablet efervesen dengan metode granulasi penggunaan pengikat seperti
gelatin, amilum dan gom tidak dapat digunakan karena kelarutan lambat atau karena kandungan
residu air tinggi yang dapat mempercepat ketidakstabilan tablet efervesen. Pengikat efektif
untuk tablet efervesen adalah PVP. PVP ditambahkan pada serbuk yang digranulasi dalam
keadaan kering kemudian dibasahi oleh cairan penggranulasi yaitu isopropanol, etanol atau
hidroalkohol. Alkohol tidak bersifat pengikat tapi ditambahkan sebagai zat penggranulasi untuk
pelarut PVP.
2. Pengisi
Biasanya hanya dibutuhkan sedikit pengisi karena zat yang menghasilkan efervesen sudah
cukup besar. Natrium bikarbonat merupakan pengisi yang baik. Pengisi lain adalah Na. Klorida,
Na. Sulfat dan Na. Bikarbonat.
3. Lubrikan
Lubrikan yang larut air atau zat yang dapat terdispersi dalam air dapat digunakan sebagai
lubrikan. Serbuk natrium benzoat dan PEG 8000 merupakan lubrikan larut air yang efektif.
Teknik formulasi :
a. Proses pencampuran
b. Proses pencetakan tablet
c. Proses penghancuran tablet
Eksipien yang digunakan :
1. Lubrikan
2. Glidant
3. Antiaderents
4. Binders
5. Disentegrans
6. Diluents
7. Sweeteners
8. Flavours
9. Surfaktans
10. Antifoaming agents
Cara pembuatan :
1. Granulasi basah :
a. Cara pemanasan
b. Granulasi dengan Cairan Non Reaktif
c. Granulasi dengan cairan reaktif
2. Granulasi kering
a. Sluging
b. Kompaktor
Contoh formulasi tablet effervescent
Satu tablet effervescent dibuat dengan bobot 1.5 gram.
R/ asam askorbat 500mg
Pyridoxine 20mg
PVP 3% 45mg
Sukrosa 15% 225mg
Asam sitrat monohidrat 208mg
Asam tartrat 222,9mg
Natrium bikarbonat 249,5 mg
PEG 8000 30mg
Pertimbangan pemilihan bahan-bahan dalam pembuatan tablet effervescent
a. Metode pembuatan tablet yang dipilih adalah granulasi kering karena zat aktif merupakan
vitamin C (asam askorbat) yang mudah teroksidasi oleh panas sehingga tidak cocok dilakukan
proses pemanasan, dan asam askorbat lebih stabil dalam udara yang kering.
b. Asam yang digunakan adalah kombinasi antara asam sitrat monohidrat dan asam tartrat karena
dengan kombinasi ini akan diperoleh tablet effervescent yang baik. Bila digunakan asam sitrat
monohidrat tunggal maka granul yang dihasilkan lengket dan lunak sehingga tidak akan
dikempa, sedangkan bila digunakan asam tartrat tunggal maka akan dihasilkan tablet
effervescent yang keras dan retak-retak.
c. Basa yang digunakan adalah natrium bikarbonat karena basa tersebut biasa digunakan dalam
kombinasi asam tartrat.
d. Pengikat yang dipilih adalah PVP sebagai perekat yang baik dalam larutan air atau alkohol, dan
mempunyai kemampuan sebagai pengikat kering (Banker and Anderson, 1986). PVP dapat
membentuk ikatan kompleks dengan bebagai molekul obat sehingga banyak obat-obat yang
kelarutannya meningkat dengan adanya PVP, dimana ikatan PVP lebih lemah sehingga lebih
mudah melepaskan obatnya. Tidak mengeras selama penyimpanan (Lachman, 1994).
e. Sukrosa sebagai pemanis dan sekaligus untuk menambah volume dari granul (pengisi)
f. Lubrikan yang digunakan adalah PEG 8000 karena memiliki sifat alir yang baik dan kelarutan
dalam airnya juga baik.
C. TABLET SUBLINGUAL
1. Pengertian
Tablet sublingual adalah tablet yang penggunaanya diletakkan dibawah lidah dan zat aktif yang
terkandung didalamnya dilepaskan untuk diabsorbsi secara langsung melalui mukosa mulut. Obat yang
digunakan dengan cara ini ditujukan untuk menghasilkan efek obat secara sistemik dan menghindari
efek metabolisme awal dari hati yang dapat merusak beberapa jenis zat aktif. Tablet ini harus terlarut
dengan cepat, oleh karena itu biasanya tablet ini diformulasikan sebagai tablet cetak.
Keuntungan tablet sublingual :
a. Menghindari pengurain obat dilambung
b. Efek lebih cepat dari pada obat yang ditelan
c. Firs pass efek metabolism dapat dihindari
d. Menghindari rasa mual akibat menelan obat
e. Cocok untuk jenis obat yang dapat dirusak oleh cairan lambung atau sedikit sekali diserap oleh
saluran pencernaan
Kerugian tablet sublingual :
a. Hanya sebagian obat yang dapat dibuat menjadi tablet sublingual karena obat yang dapat
diabsorbsi melalui mukosa mulut jumlahnya sangat sedikit
b. Untuk obat yang mengandung nitrogliserin pengemasan dan penyimpanan obat memerlukan
cara khusus karena bahan ini mudah menguap
Kriteria supaya sediaan sublingual memiliki absorbsi yang baik, tablet sublingual sebaiknya :
a. Memiliki dosis kecil, biasanya tidak lebih dari 10-15mg
b. Tidak terionissi tinggi
c. Dalam beberapa hal khusus tablet sublingual harus dapat hancur secara tiba-tiba jika
mengandung obat ( nitrogliserin, eritroltetranitrat) yang bereaksi dalam pengobatan angina
pektoris atau asma
d. sublingual sebaiknya kecil, tidak memiliki sisi-sisi tajam dan menunjukkan permukaan yang
datar, sehingga iritasi selaput lendir dan rangsangan saliva (sehingga transportasi bahan yang
tidak diinginkan kedalam lambung) dfapat dihindari
e. Tablet berbentuk lensa dengan luas permukaan yang lebih besar, memungkinkan kontak yang
baik dengan selaput lendir mulut, akan berpengaruh positif pada resorpsi
f. Tablet sublingual harus diformulasi dengan eksipien yang tidak menghasilkan rasa agar tidak
menstimulasi saliva
g. Tablet ini juga harus didesain sedemikian rupa sehingga tidak terdisintegrasi tetapi melarut
perlahan, dengan durasi sekitar 15-30 menit supaya terjadi absorpsi yang efektif
Contoh formulasi tablet sublingual
Master Formula
Diproduksi Oleh Tanggal Tanggal Dibuat Oleh Disetujui Oleh
Formulasi Produksi

Rahma Farma 09-05-13 09-05-14 Siti Rahmah Asia Musfikah

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per Dosis Per Batch

01-Dg Digoksin Zat aktif 0,25 mg 5mg

02-am Amylum Maydis Zat Penghancur 2 mg 40 mg

03-Sl Selulosa Zat Pengikat 3 mg 60 mg

4-Lk Laktosa Zat Pengisi 12,75 mg 255 mg

05-Tl Talk Zat Pelincir 2 mg 40. g

Alasan Penambahan Bahan


1. Zat Aktif Saat ini hanya digoksin yang digunakan untuk terapi gagal jantung. Efek digoksin
pada pengobatan gagal jantung :
 Inotropik positif : digoksin menghambat Na-K-ATPase pada membran sel otot jantung
sehingga meninggalakn kadar Na+ intrasel, dan ini menyebabkan berkurangnya pertukaran
Na+ - Ca++ selama repolarasi dan relaksasi otot jantung sehingga Ca2+ intrasel meningkat,
dan ambilan Ca2+ kedalam retikulum sarkoplasmik (SR) meningkat. Dengan demikian, Ca2+
yang tersedia dalam SR untuk dilepaskan kedalam sitosol untuk kontraksi meningkat, sehingga
kontraktilitas sel otot jantung meningkat.
 Kronotropik negatif (mengurangi frekuensi denyut ventrikel pada takikardia atau fibrilasi
atrium) dan mengurangi aktivasi saraf simpatis : pada kadar terapi (1-2 ng/mL), digoksin
meningkatkan tonus vagal dan mengurangi aktivitas simpatis di nodus SA maupun AV,
sehingga dapat menimbulkan bradikardia sinus sampai henti jantung dan/atau perpanjangan
konduksi AV sampai meningkatnya blok AV. Afek pada nodus AV inilah yang mendasari
penggunaan digoksin pada pengobatan fibrilasi atrium.
2. Zat Tambahan
 Amylum Maydis Pati merupakan bahan penghancur yang paling umum dipakai, dapat
digunakan sebagai penghancur dalam (intra granular) dan sebagai penghancur luar (ekstra
granular). Pati mempunyai aktivitas sebagai penghancur dengan membentuk ikatan jembatan
hidrogen waktu kompresi/kempa dan segera lepas bila kelembaban berlebihan. Mekanisme
pengembangannya sangat tergantung dari kekerasan, porositas dan daya kapilaritas yang
dimiliki oleh tablet. Amilum dimodifikasi memelar dalam air, akan tetapi tetap menjaga
keutuhannya. Efektif sebagai penghancur pada konsentrasi 2%-8%. Penghancur, pengikat,
pengisi, pelincir dalam pembuatan tablet dab kapsul. Pati sebagai bahan pengatur aliran serta
sebagai bahan pengikat dan bahan penghancur.
 Cellulosa Selulosa seperti methylcellulosa dan Na-carboxymethylcellulosa menghasilkan tablet
cukup keras, dapat digunakan dalam bentuk larutan atau ditambahkan dalam bentuk kering
kemudian ditambahkan dengan air, granul yang dihasilkan kurang memuaskan. Selulsa
digunakan sebagai zat tambahan sebagai pengikat/pengisi , juga sebagai pelincir dan
penghancur. Yang sangat disarankan untuk dipakai adalah sellulosa kristalin mikro khusus
untuk tabletasi langsung.
 Laktosa Laktosa juga merupakan bahan pengisi yang paling banyak dipakai karena tidak
bereaksi dengan hampir semua bahan obat, baik yang digunakan dalam bentuk hidrat atau
anhidrat (menurut lachman hal. 699). Bahan pengisi ini menjamin tablet memiliki ukuran atau
massa yang dibutuhkan (0,1-0,8). Di samping sifatnya harus netral secara kimia dan fisiologis,
konstituen semacam itu sebaiknya juga dapat dicernakan dengan baik. Yang umum digunakan
adalah jenis pati dan laktosa (menurut R.Voight hal. 202). Laktosa secara luas digunakan dalam
tablet kompresi langsung dan sebagai pengisi tablet dan kapsul (menurut Excipient hal. 385).
 Talk Digunakan karena talk tidak diserap secara sistemik setelah konsumsi oral sehingga
dianggap tidak beracun. Selama pengeluaran tablet mengurangi gesekan tablet dan dinding
cetakan ketika tablet dilempar dari mesin dan memberikan rupa yang bagus pada tablet yang
sudah jadi. Talk mempunyai sifat-sifat anti lekat.

Pertanyaan dan jawaban

Tablet Sublingual

1. Kapan Amilum menjadi penghancur dalam dan penghancur luar?


Amylum maydis memiliki fungsi sebagai penghancur dalam dan penghancur luar.
Yang dimaksud penghancur dalam yaitu ditambahkan sebelum granulasi bersama
dengan zat aktif. Tujuannya agar dispersi partikel menjadi lebih halus. Sedangkan
penghancur luar, amylum maydis ditambhakan saat rubikasi bertujuan agar menjadi
mekanisme penghancuran yang lebih cepat. Kombinasi dari kedua cara menambahkan
tersebut akan menghasulkan hasil yang lebih baik.

2. Kenapa digunakan zat yang tidak merangsang saliva dan apa bahan yang todak
merangsang saliva?
Karena jika terjadi pengeluaran mukosa yang berlebih akan menyebabkan penurunan
absorbsi obat sehingga bisa jadi obat dan mukosa dan obat keluar bersamaan dari mulut.
Bahan yang digunakan agar saliva tidak terangsang, untuk formulasi tablet sublingual
adalah bahan pengisi yang digunakan, bahan pengisi harus bersifat lunak sehingga
mengurangi bagian obat yang tertelan dan lolos dari penyerapan oleh selaput lendir
mulut. Bahan pengisi yang digunakan salah satunya laktosa.
Tablet Effervescent

1. Mengapa dibuat tablet effervescent?


Untuk memudahkan penyerapan obat karena obat diberikan dalam bentuk larutan
ketika akan digunakan. Tablet effervescent dapat melindungi zat aktif yang tidak tahan
dengan pH lambung. Tablet effervescent dibuat untuk memudahkan bagi pasien yang
tidak dapat menelan tablet konvesional, pil atau kapsul. Tablet effervescent dibuat
untuk menutupi rasa zat aktif yang kurang enak, meningkatkan estetika dan rasa senang
saat pasien minum obat.

2. Mengapa tablet effervescent cara menggunaannya harus dilarutkan dengan air, apakah
akan menimmbulkan reaksi?
Effervescent sendiri memeiliki arti berhubungn dengan gas atau gelembung-
gelembung. Jadi suatu tablet disebut effervescent apabila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan gelembung-gelembung. Tablet effervescent harus digunakan dengan
cara dilarutkan dalam air untuk memudahkan pemakaian. Pada tablet ini menimbulkan
reaksi yang tidak mempengaruhi zat aktifnya.

Reaksinya adalah
H3C6H5O7.H2O + 3NaHCO3  Na3C6H5O7 + 4 H2O + 3CO2
(Asam sitrat) (Natrium bikarbonat) (Natrium sitrat)

Reaksi antara kasam sitrat dengan kalium bikarbonat akan menghasilkan natrium sitrat,
air dn karbon dioksida. Dari reaksi ini akan memberikan efek sparkle (rasa seperti
minuman soda).

Anda mungkin juga menyukai