BAB I
PENDAHULUAN
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan (FI,
b. Pemakaiannya mudah
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
BAHAN AKTIF
Beberapa kategori bahan aktif yang dibuat sediaan effervescent:
1. Zat aktif yang sulit dicerna atau rusak di lambung
4
Sebagai contoh adalah Ca2CO3. Dalam bentuk tablet biasa
atau serbuk, kalsium karbonat larut dalam asam lambung dan dapat
diabsorpsi ke sistem sirkulasi. Akan tetapi dalam GI senyawa ini
melepaskan gas CO2 yang mengganggu. Pada pasien usia lanjut di mana
tingkat keasaman dalam GI berkurang, kalsium karbonat
kemungkinan melewati GI tanpa terdisolusi dan dapat
menyebabkan konstipasi. Formulasi kalsium karbonat dalam sediaan
effervescent memberikan keuntungan: dalam bentuk terlarut sempurna
sebelum digunakan sehingga siap untuk diabsorpsi, tidak menimbulkan
gas CO2 dalam lambung, juga resiko terjadinya konstipasi.
BAHAN PEMBANTU
Karakteristik komponen tablet Effervescent:
1. Dalam banyak hal prinsip yang digunakan dalam
5
memproduksi tablet effervescent sama dengan yang digunakan untuk tablet
konvensional. Banyak dari proses dan alat proses yang sama. Demikian
juga sifat umum granul yang diperlukan untuk memdapatkan tablet
yang sesuai persyaratan seperti:
a. Ukuran partikel
b. Bentuk partikel
c. Keseragaman distribusi
d. Aliran bebas granul
3.
b. Asam anhidrat
7
Jika asam anhidrat dilarutkan dalam air maka akan terjadi
hidrolisis yang membebaskan bentuk asamnya dan dapat bereaksi
dengan sumber karbondioksida. Tidak bisa digunakan air karena asam
anhidrat dapat bereaksi sebelum digunakan. Contohnya adalah suksinat
anhidrat dan asam sitrat anhidrat
c. Garam Asam
- Natrium dihidrogen fosfat (Monosodium fosfat)
Tersedia dalam bentuk granular dan serbuk anhidrat; mudah larut
dalam air; menghasilkan larutan asam dengan pH sekitar 4,5; mudah
bereaksi dengan karbonat atau bikarbonat.
- Dinatrium dihidrogen pirofosfat
Mudah diperoleh dan larut dalam air
- Garam asam sitrat (natrium dihidrogen sitrat dan dinatrium
hidrogen sitrat)
- Natrium asam sulfit (Sodium bisulfit) yang sering digunakan
untuk effervescent pembersih toilet
Merupakan senyawa pereduksi kuat; tidak kompatibel dengan
senyawa pengoksidasi.
B. Sumber Karbondioksida
Sumber basa yang biasa digunakan sebagai basis effervescent
adalah natrium bikarbonat, natrium karbonat. Natrium bikarbonat
lebih dipilih untuk digunakan dalam formula karena lebih stabil
daripada natrium karbonat.
b. Pengisi
Biasanya hanya dibutuhkan sedikit pengisi karena komposisi
zat yang menghasilkan effervescent sudah cukup besar. Natrium
bikarbonat merupakan pengisi yang baik, menyediakan ekstra
effervescent dan efek pH larutan tidak begitu berarti. Pengisi lain adalah
natrium klorida, natrium sulfat. Kedua zat ini relatif padat dan mungkin
berguna untuk menghasilkan kompaksi tablet yang lebih padat. Pengisi
ditambahkan untuk menggenapkan bobot dan meningkatkan stabilita
sediaan terhadap lembab. Contoh pengisi antara lain adalah laktosa,
sukrosa, dan manitol.
c. Lubrikan
Konsentrasi 0,25 1 % dari berat total tablet (U.S. Patent
6,649,186).
Lubrikan dapat dibagi dua, yaitu:
- Lubrikan Intrinsik
Lubrikan yang umum digunakan:
Garam stearat (Mg, Ca, Zn), efektif bila digunakan dengan
konsentrasi 1% karena tidak larut air, dapat mengganggu disintegrasi
tablet, dan menghasilkan larutan yang keruh.
Talk dan serbuk politetrafluoroetilen tidak larut air, namun
disintegrasi tablet lebih cepat.
Serbuk natrium benzoat dan PEG 8000
mikronisasi merupakan lubrikan larut air yang efektif.
Natrium stearat dan natrium oleat larut dalam
konsentrasi rendah; kombinasi keduanya akan lebih efektif
Lainnya:
Surfaktan dapat juga digunakan untuk menghasilkan larutan
bening juga berguna sebagai lubrikan. Natrium lauril sulfat akan
menyediakan efek lubrikasi tetapi dapat menghambat disintegrasi jika
konsentrasinya terlalu besar. Magnesium lauril sulfat hanya sedikit
1
mempengaruhi waktu disintegrasi 0
- Lubrikan Ekstrinsik
Bertujuan untuk lubrikasi permukaan alat/mesin tablet. Contohnya
adalah spray malam/wax yang telah dilelehkan. Komponen Tambahan
Lain
- Flavour
- Pewarna
- Pemanis
Pengisi
Pengikat y%
Lubrikan larut air
Contoh:
Satu tablet effervescent dibuat dengan bobot 1,5 gram.
Formula untuk 1 buah tablet effervescent:
Vitamin C 500 mg
Pyridoxine 20 mg
PVP 3% 45 mg
Sukrosa 15% 225 mg
Asam sitrat monohidrat 208 mg
Asam tartrat 222,9 mg
Natrium bikarbonat 249,5 mg
PEG 8000 30 mg
1
2
2.3 Tablet Hisap
Tablet hisap adalah tablet kempa berbentuk piringan dan solid yang
dibuat dari zat aktif dan zat pemberi aroma dan rasa yang menyenangkan,
serta dimaksudkan terdisolusi lambat dalam mulut untuk efek lokal pada
selaput mukosa lingkungan mulut (Siregar dan Wikarsa, 2010). Zat aktifnya
antibiotik dan antifungi (Peters, 1989). Diameter tablet hisap umumnya lebih
Tablet hisap akan rusak atau berjamur bila disimpan pada kondisi yang
lembab, sehingga harus disimpan pada wadah kedap air dan kering.
Penyimpanan pada tempat yang sejuk diperlukan untuk tablet hisap yang
Dalam suatu sediaan farmasi, selain zat aktif juga dibutuhkan zat
adalah zat-zat yang larut air. Adapun zat-zat tambahan dalam sediaan tablet
hisap meliputi:
dan sifat alir bahan yang sulit dikempa serta memperbaiki daya kohesi
kriteria yaitu, harus non toksis, harus tersedia dalam jumlah yang cukup,
fisiologis harus inert/netral, harus stabil dalam sifat fisik dan kimia, tidak
mikroba dan harus color compatible (Banker dan Anderson, 1994). Untuk
daya tablet.
Zat ini digunakan untuk memacu aliran serbuk atau granul dengan
0,5% berat granul (Ansel, 1989). Zat pelicin yang biasa digunakan adalah
d. Zat Pemanis
tanpa zat
10
10
aglomerasi.
a. Menaikkan volume tablet atau bahan obat yang dosisnya kecil dengan
tablet dapat dikempa menjadi massa tablet yang kompak, cukup keras,
e. Untuk bahan obat yang bersifat hidrofob, sistem granulasi basah dapat
antara lain:
metode lain perlu dilakukan evaluasi sifat fisik. Evaluasi sifat fisik granul meliputi sifat
alir, kompaktibilitas dan daya serap air. Evaluasi sifat alir pada granul menggunakan
Tablet salut adalah tablet yang disalut dengan satu atau lebih lapisan dari
campuran berbagai zat seperti damat sintetik, gom, gelatin, pengisi yang tidak larut
dan tidak aktif, gula, pemlastis, poliol, malam, zat pewarna yang diperbolehkan
oleh peraturan, dan kadang-kadang penambah rasa serta zat aktif. Zat-zat yang
digunakan sebagai penyalut biasanya diterapkan sebagai suatu larutan atau suspensi
Tablet ini sering disebut dragee. Penyalutan dilakukan dengan larutan gula
dalam panci untuk penyalutan dan panci untuk mengkilapkan tablet diputar
dengan motor penggerak yang dilengkapi dengan alat pengisap dan sistem
penhembus dengan udara panas (blower). Proses pembuatan tablet bersalut gula
larutan dasar dan pemberian serbuk salut apabila sebagian tablet kering
berganti dengan sirop pelicin dan pengeringan dari salut tablet menjadi bulat dan
licin.
terakhir dengan cara perlahan-lahan sehingga memperoleh hasil akhir yang licin.
Tablet inti yang sudah jadi mengalami proses seperti berikut, yaitu granul
halus dan kering dikempa di sekitar tablet inti, sering disebut tablet dalam tablet.
Ialah tablet yang dilapisi lapisan selaput tipis dengan zat penyalut yang
Adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang relatif tidak larut dalam
asam lambung, tetapi larut dalam usus halus. Penyalutan enterik dimaksudkan :
rendah atau dirusak enzim digestif dalam perut. Sebagai bahan salut enterik
adalah campuran serbuk lilin karnauba atau asam stearat dan serabut tumbuh-
tumbuhan dari agar-agar atau kulit pohon elm. Bila tablet ditelan, serabut tersebut
mengatur ratio serabut tumbuh-tumbuhan dan mengubah tebalnya salut, waktu hancur
4. Komponen tablet
Ada dua golongan zat aktif yang diberikan secara oral dalam bentuk sediaan
tablet, yaitu zat aktif tidak larut dimaksudkan untuk penggunaan efek lokal dalam
saluran cerna seperti antasid, adsorben, dan zat aktif terlarut dimaksudkan untuk
penggunaan efek obat sistemik setelah disolusinya dalam usus halus dan selanjutnya
di adsorbsi. Untuk tiap golongan zat aktif tersebut, perhatian yang sangat seksama
harus diberikan terhadap formulasi dan desain sediaan tablet dan juga metode
Jika mengolah zat aktif tidak larut yang kerja terapinya sangat
permukaan zat aktif dan kemampuan untuk memeperbaiki atau memeperbarui suatu
zat dalam usus dengan sifat-sifat permukaan yang optimal merupakan hal yang sangat
penting.
sistemik, desain bentuk sediaan tablet yang cepat terdisintregasi dan terdisolusi dapat
atau tidak kritis, tergantung pada tempat zat aktif diabsorbsi yaitu dalam saluran cerna
atas atau lebih umum diseluruh saluran ussu halus, dan juga didasarkan pada sifat-
sifat kelarutan zat aktif pada atau diatas tempat absorsi. Oleh karena itu, sediaan
harus didesain menjadi terdisintegrasi atau terlarut untuk melepaskan zat aktif
dalam suatu bentuk yang tersedia ada atau diatas daerah absorbsi dalam usus.
selama mematangkan formula. Sifat-sifat ini dapat meemberikan dasar yang rasional
untuk desain tablet tertentu, seperti disolusi tepat untuk zat aktif yang mungkin
diabsorbsi lebih besar dalam ussu halus atas, atau memerlukan bentuk enterik atau
bentuk lain untuk perlindungan lambung dan untuk suatu zat aktif yang tidak stabil
c. Zat Tambahan
Bahan Pengisi
Adalah zat yang ditambahkan ke dalam massa tablet untuk mencapai bobot
tablet yang diinginkan. Zat pengisi biasanya diperlukan bila dosis obat tidak cukup
untuk membuat bulk. Pada obat berdosis tinggi tidak dibutuhkan pengisi (misalnya
aspirin, antibiotic tertentu), Suatu pengisi harus memiliki criteria inert, memiliki
biaya yang murah, dan dapat memperbaiki daya kohesi dan daya alir sehingga dapat
dikempa langsung. Pengisi yang sering digunakan adalah berasal dari bahan organic
dan anorganik. Contoh bahan pengisi dalah laktosa, starch 1500, manitol, sorbitol,
selulosa, mikro kristal, dikalsium fosfat dihidrat, kalsium sulfat dihidrat, emdex dan
Contohnya :
1. Pahezon
2. Arcalion
3. Neurobion
4. Ferro sulfat
5. Enervon C
Contohnya :
a. Ester C
b. Biovision
contohnya :
a. Voltaren 50 mg
b.Enzymfort
c. Dansera
contohnya :
a. DMP
b. Mucohexin
rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit
atau tidak enak. Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi tablet untuk anak,
dibuat dengan cara dikempa, umumnya menggunakan manitol, sorbitol atau sukrosa
sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, mengandung bahan pewarna dan bahan
kunyah.
mudah. Sebaliknya jika jumlah zat aktif besar dan rasanya buruk sangat sulit
kimiawi pada ujung rasa di lidah. Rasa asin/asam diperoleh dari zat yang mampu
terionisasi dalam larutan. Banyak zat aktif organik merangsang respon pahit.
aldehid dan sedikit alkohol memberikan rasa manis. Istilah penyedap (flavor)
sedikit asam.
c. Raba mulut
Raba mulutadalahsentuhan yang dihasilkan tablet dalam mulut ketika
dikunyah. Raba mulut sangat penting dalam tablet kunyah. Umumnya tekstur pasir
atau bergetah tidak dikehendaki dalam tablet. Sedangkan sensasi dingin dan sejuk
memperoleh profil lengkap dari zat aktif. Profil ini biasanya menuntun keberhasilan
paling efisien dari produk stabil dan bermutu sebab zat aktif biasanya menetapkan
1. Pemanis
2. Aroma
Misal : Aroma Vanila, Jeruk, Stawberry, Coklat Peppermint.
3. Pewarna
Pewarna yang digunakan dalam tablet kunyah bertujuan untuk :
Meningkatkan daya tarik estetika.
Memberi identitas pada produk dan membuat perbedaan antar produk.
Menutup warna yang kurang menarik.
Mengimbangi dan menyesuaikan penyedap yang digunakan dalam formulasi.
2.6 Orally Disintegrating Tablet (ODT)
Rute pemberian obat secara oral adalah rute paling umum dan nyaman
digunakan oleh pasien. Tablet dan kapsul merupakan bentuk sediaan obat solid
(padat) yang paling banyak digunakan saat ini, termasuk di dalamnya tablet
konvensional dan pelepasan terkontrol hingga kapsul gelatin keras dan lunak
(hard and soft gelatin capsules) (Sharma, et al., 2011). Namun di antara
memiliki dosis yang akurat dan dapat digunakan sendiri tanpa adanya rasa
sakit. Bentuk sedian padat yang umum adalah tablet dan kapsul, bentuk sediaan
ini bagi beberapa pasien sulit untuk ditelan. Pasien harus minum air untuk
dapat menelan bentuk sediaan tersebut. Pasien sering sekali merasa kesulitan
menjadi perhatian atas isu ini terutama adalah pediatri dan geriatri . Banyak
paling bermanfaat.
membedakannya dari bentuk sediaan yang lain. Penutupan rasa adalah hal yang
sangat penting dalam formulasi ODT yang bisa diterima. Umumnya formulasi
sediaan tersebut tidak akan melarut sampai sediaan tersebut melewati rongga
mulut. Kebanyakan suspensi oral, sirup, dan tablet kunyah hanya mengandung
flavor dan pemanis lain untuk menyamarkan rasa pahit obat pada sediaan.
kontak dengan air ludah/saliva dalam waktu kurang dari 60 detik. Untuk proses
ini, jumlah saliva yang sedikit telah cukup untuk memungkinkan terjadinya
disintegrasi tablet. Oleh karena tidak diperlukan air untuk menelan obat, pasien
dapat memakan obat tanpa minum air .Hal ini tentu akan mempermudah dan
konvensiol. Selain itu, sejumlah bagian obat juga mungkin diabsorpsi di daerah
pra-gastrik seperti mulut, faring dan esofagus ketika air ludah turun ke lambung
sehingga ketersediaan hayati obat akan meningkat dan dosis obat dapat
tidakdiinginkan.
Karakteristik ideal ODT
diantaranya yaitu:
a. Disintegrasi yang cepat. Secara umum, hal ini berarti bahwa disintegrasi
tablet ODT harus terjadi dalam waktu kurang dari 1 menit. Namun
dalam rongga mulut. ODT harus mengalami disintegrasi dengan sedikit atau
tanpa meminum air sama sekali dan dimaksudkan untuk melarut dengan air
b. Penutupan rasa (taste-masking) dari senyawa aktif. Hal ini dikarenakan obat
c. Kekerasan dan porositas tablet yang optimal. Oleh karena ODT dirancang
struktur tablet dengan porositas yang tinggi guna memastikan absorpsi air
dengan absorpsi air yang cepat tanpa mengurangi kekerasan tablet sehingga
tidak mudah rusak selama pengemasan dan pendistribusian dalam blister
dalam air yang tinggi banyak digunakan dalam formulasi ODT. Untuk
b. Mudah diberikan kepada pasien yang sulit menelan seperti penderita stroke,
c. Keuntungan pada beberapa kasus seperti pada saat serangan alergi tiba-tiba,
dan pada saat mabuk perjalanan, dimana onset obat yang sangat cepat
dibutuhkan.
e. Rasa yang enak dimulut sehingga dapat mengurangi persepsi bahwa obat itu
pahit untuk anak-anak dan dengan rasa yang enak tersebut dapat pula
a. Tablet biasanya tidak mempunyai kekuatan mekanik yang cukup. Oleh karena
b. Tablet mungkin meninggalkan rasa yang tidak enak dimulut jika tidak