NAMA PRODI : FARMASI Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu memahami SUSPENSI
• Mahasiswa mampu memahami JENIS JENIS SUSPENSI • Mahasiswa mampu memahami METODE PEMBUATAN SUSPENSI • Mahasiswa mampu memahami SURFAKTAN DALAM SUSPENSI Suspensi Definisi • Suspensi adalah yang mengandung bahan obat padat dan bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa (FI III hal: 32) • Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel tidak larut yang terdispersi dalam fase cair (FI IV hal : 17) • Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair (FI V hal : 51) Zat yang terdispersi harus halus, tidak boleh cepat mengendap dan bila digojog perlahan-lahan, endapan harus segara terdispersi kembali. Syarat-syarat Suspensi • Menurut Farmakope Edisi III adalah • Zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh cepat mengendap • Jika dikocok perlahan-lahan endapan harus segera terdispersi kembali • Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan mudah dituang. PENCAMPURAN • Pencampuran : pengoperasian 2 atau lebih komponen terpisah atau tercampur secara sembarangan diperlakukan sedemikian rupa agar supaya setiap partikel dari masing-masing komponen berada sedekat mungkin. • Pencampuran (mixing) sering juga digunakan istilah blending. Lawannya adalah segregation atau demixing. • Manfaatnya : menjamin homogenitas dan mempercepat reaksi fisika atau kimia Dankowerts mengelompokkan : • Pencampuran positif yang berlaku pada sistem dalam waktu tertentu akan terjadi pencampuran secara spontan dan sempurna tanpa usaha pengadukan. • Pencampuran negatif yang berlaku pada sistem dalam waktu tertentu akan terjadi pencampuran kemudian terjadi pemisahan kembali. • Pencampuran netral adalah bila pada proses pencampuran tidak terjadi pencampuran atau pemisahan kecuali dengan sejumlah usaha (force) • Usaha (force) dalam pencampuran dengan cara pengadukan untuk mempersingkat waktu pencampuran. • Klasifikasi pengaduk: 1. Dayung 2. Propeler 3. Turbin Pengaduk Dayung
(a) (b) (c) (d)
(a) elemen pengaduk besar dibandingkan dg tanki berputar dg kec (10-100 rpm) (b) pengaduk berbentuk pintu digunakan utk viskositas lebih tinggi (c) dayung statik diatur diantara dayung bergerak cegah terjadi pusaran (d) dayung anker dengan jarak yg dekat antara tanki dan pisau utk perpindahan panas Pengaduk Propeler • Pengaduk dengan kecepatan tinggi ( 400 – 1600 rpm) • Pola gerakan aksial dan tangensial Pengaduk Turbin • Pengaduk pasta dengan gerakan planet • Gerakan seperti gerakan planet selama proses pengadukan menyebabkan semua campuran akan digerakkan dalam jarak waktu tertentu dg kandungan padat >>
• Digunakan untuk sediaan solida dan semisolida
Alasan pembuatan suspensi •Obat – obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam larutan tapi stabil bila disuspensi. Dalam hal seperti ini suspensi oral menjamin stabilitas kimia dan memungkinkan terapi dengan cairan. •bentuk cair lebih disukai ketimbang bentuk padat (tablet/kapsul ), karena mudahnya menelan cairan dan keluwesan dalam pemberian dosis, pemberian lebih mudah serta lebih mudah untuk memberikan dosis yang relatif sangat besar, aman, mudah diberikan untuk anak-anak •Kerugian dari obat tertentu yang mempunyai rasa tidak enak bila diberikan dalam bentuk larutan akan tidak terasa bila diberikan sebagai partikel yang tidak larut dalam suspensi. Nyatanya untuk obat-obat yang tidak enak rasanya telah dikembangkan bentuk-bentuk kimia khusus menjadi bentuk yang tidak larut dalam pemberian yang diinginkan sehingga didapatkan sediaan obat yang rasanya enak. Sebagai contoh bentuk ester yang tidak larut dalam air dan kloramfenicol yaitu kloramfenicol palmiat (Chloramphenicol Palmitate Oral Suspension). Perhatian pada pemilihan surfaktan 1. Compatible 2.Harus digunakan minimum jumlah yang diperlukan 3. Jumlah besar diijinkan untuk foaming, solubilisasi, taste and odor yang berlebihan STABILITAS SUSPENSI Faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi : 1. Ukuran Partikel Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan mixer, homogeniser, colloid mill dan mortir. 2. Kekentalan (Viskositas) • Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil). Hal ini dapat dibuktikan dengan hukum ” STOKES” 3. Jumlah Partikel (Konsentrasi) • Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar, maka partikel tersebut akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut. • Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya endapan dari zat tersebut, oleh karena itu makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu yang singkat. 4. Sifat atau Muatan Partikel • Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam campuran bahan yang sifatnya tidak terlalu sama. Dengan demikian ada kemungkinan terjadi interaksi antar bahan tersebut yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Contoh Preparat-preparat Suspensi Oral
• Contoh-contoh preparat-preparat suspensi
oral yaitu preparat-preparat antasida, preparat analgetika, antelmintika, dan antibakteri merupakan preparat-preparat yang menarik dari segi farmasetik dan terapeutik. Macam-macam Suspensi • Suspensi Oral Suspensi dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung partikel obat yang terbagi secara halus (dikenal sebagai suspensoid) disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukkan kelarutan yang sangat minimum. Beberapa suspensi resmi di perdagangkan tersedia dalam bentuk siap pakai, telah disebarakan dalam cairan pembawa dengan atau tanpa penstabil dan bahan tambahan farmasetik lainnya. • Preparat lain yang tersedia adalah serbuk kering yang dimaksudkan untuk disuspensikan dalam cairan pembawa. • Jenis produk ini umumnya campuran serbuk yang mengandung obat dan bahan pensuspensi maupun pendispersi, yang dengan melarutkan dan pengocokan dengan sejumlah tertera cairan pembawa (biasanya air murni) menghasilkan bentuk suspensi yang cocok untuk diberikan. • Obat seperti itu tidak stabil untuk disimpan dalam periode waktu tertentu dengan adanya cairan pembawa air (sebagai contoh banyak obat-obat antibiotika) lebih sering diberikan sebagai campuran serbuk kering untuk dibuat suspensi pada waktu akan diberikan. Preparat Antasida • Kebanyakan preparat antasida disusun dari bahan-bahan yang tidak larut dalam air yang bekerja didalam membatasi saluran cerna dengan menetralkan asam dan atau meredakan iritasi atau peradangan pada batas dinding saluran cerna. Sedikit sekali bahan yang larut dalam air digunakan sperti natrium bikarbonat, tetapi sebagian besar digunakan garam-garam yang larut dalam air dari aluminium, kalsium, dan magnesium seperti aluminium hidroksida, aluminium fosfat, dihidroksi aluminium aminoasetat, kalsium karbonat, kalsium fosfat, magaldrat, magnesium karbonat, magnesium oksida, magnesium hidroksida dan magnesium trisilikat. SUSPENSI TOPIKAL
Sediaan cair mengandung partikel padat yang
terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan pada kulit. Contoh Suspensi Topikal yaitu lotion, SUSPENSI OPTALMIK (obat mata)
Sediaan cair steril yang mengandung partikel-
partikel yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata seperti yang tertera pada suspensi. Obat dalam suspensi harus dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi dan atau goresan pada kornea. Suspensi obat mata tidak boleh digunakan bila terjadi massa yang mengeras atau penggumpalan. Contoh Suspensi Optalmik yaitu Prednisolon Acetat, Hydrocortisone Acetat SUSPENSI TETES TELINGA Sediaan cair mengandung partikel-partikel halus yang ditujukan untuk diteteskan telinga bagian luar. Contoh Suspensi Tetes Telinga adalah Erlamycetin Chloramphenicol, Forumen, Otopraf, Reco inhalasi dan inhaler dosis terukur
• Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau
suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau mulut untuk memperoleh efek lokal atau sistemik • Inhaler dosis terukur adalah suspensi atau larutan obat dalam gas propelan cair dengan atau tanpa kosolven dan dimaksudkan untuk memberikan dosis obat terukur kedalam saluran pernafasan (Anonim, 2015) SUSPENSI INJEKSI Sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan tidak disuntikkan secara intravena. Contoh Suspensi Injeksi yaitu Penicillin G. Suspension.