Anda di halaman 1dari 28

SUSPENSI

Dra Ratih Dyah Pertiwi,M.Farm,Apt


NAMA PRODI : FARMASI
Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

• Mahasiswa mampu memahami SUSPENSI


• Mahasiswa mampu memahami JENIS JENIS
SUSPENSI
• Mahasiswa mampu memahami METODE
PEMBUATAN SUSPENSI
• Mahasiswa mampu memahami SURFAKTAN
DALAM SUSPENSI
Suspensi
Definisi
• Suspensi adalah yang mengandung bahan obat padat
dan bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam
cairan pembawa (FI III hal: 32)
• Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung
partikel tidak larut yang terdispersi dalam fase cair (FI
IV hal : 17)
• Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung
partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase
cair (FI V hal : 51)
Zat yang terdispersi harus halus, tidak
boleh cepat mengendap dan bila digojog
perlahan-lahan, endapan harus segara
terdispersi kembali.
Syarat-syarat Suspensi
• Menurut Farmakope Edisi III adalah
• Zat yang terdispersi harus halus dan tidak
boleh cepat mengendap
• Jika dikocok perlahan-lahan endapan
harus segera terdispersi kembali
• Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu
tinggi agar sediaan mudah dikocok dan
mudah dituang.
PENCAMPURAN
• Pencampuran : pengoperasian 2 atau lebih
komponen terpisah atau tercampur secara
sembarangan diperlakukan sedemikian rupa agar
supaya setiap partikel dari masing-masing komponen
berada sedekat mungkin.
• Pencampuran (mixing) sering juga digunakan istilah
blending. Lawannya adalah segregation atau
demixing.
• Manfaatnya : menjamin homogenitas dan
mempercepat reaksi fisika atau kimia
Dankowerts mengelompokkan :
• Pencampuran positif yang berlaku pada sistem dalam
waktu tertentu akan terjadi pencampuran secara
spontan dan sempurna tanpa usaha pengadukan.
• Pencampuran negatif yang berlaku pada sistem
dalam waktu tertentu akan terjadi pencampuran
kemudian terjadi pemisahan kembali.
• Pencampuran netral adalah bila pada proses
pencampuran tidak terjadi pencampuran atau
pemisahan kecuali dengan sejumlah usaha (force)
• Usaha (force) dalam pencampuran dengan cara
pengadukan untuk mempersingkat waktu
pencampuran.
• Klasifikasi pengaduk:
1. Dayung
2. Propeler
3. Turbin
Pengaduk Dayung

(a) (b) (c) (d)


(a) elemen pengaduk besar dibandingkan dg tanki berputar dg kec (10-100 rpm)
(b) pengaduk berbentuk pintu digunakan utk viskositas lebih tinggi
(c) dayung statik diatur diantara dayung bergerak cegah terjadi pusaran
(d) dayung anker dengan jarak yg dekat antara tanki dan pisau utk perpindahan panas
Pengaduk Propeler
• Pengaduk dengan kecepatan tinggi ( 400 – 1600 rpm)
• Pola gerakan aksial dan tangensial
Pengaduk Turbin
• Pengaduk pasta dengan gerakan planet
• Gerakan seperti gerakan planet selama proses pengadukan menyebabkan semua
campuran akan digerakkan dalam jarak waktu tertentu dg kandungan padat >>

• Digunakan untuk sediaan solida dan semisolida


Alasan pembuatan suspensi
•Obat – obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam larutan tapi
stabil bila disuspensi. Dalam hal seperti ini suspensi oral menjamin
stabilitas kimia dan memungkinkan terapi dengan cairan.
•bentuk cair lebih disukai ketimbang bentuk padat (tablet/kapsul ), karena
mudahnya menelan cairan dan keluwesan dalam pemberian dosis,
pemberian lebih mudah serta lebih mudah untuk memberikan dosis yang
relatif sangat besar, aman, mudah diberikan untuk anak-anak
•Kerugian dari obat tertentu yang mempunyai rasa tidak enak bila
diberikan dalam bentuk larutan akan tidak terasa bila diberikan sebagai
partikel yang tidak larut dalam suspensi. Nyatanya untuk obat-obat yang
tidak enak rasanya telah dikembangkan bentuk-bentuk kimia khusus
menjadi bentuk yang tidak larut dalam pemberian yang diinginkan
sehingga didapatkan sediaan obat yang rasanya enak. Sebagai contoh
bentuk ester yang tidak larut dalam air dan kloramfenicol yaitu
kloramfenicol palmiat (Chloramphenicol Palmitate Oral Suspension).
Perhatian pada pemilihan surfaktan
1. Compatible
2.Harus digunakan minimum jumlah yang
diperlukan
3. Jumlah besar diijinkan untuk foaming,
solubilisasi, taste and odor yang berlebihan
STABILITAS SUSPENSI
Faktor yang mempengaruhi stabilitas suspensi :
1. Ukuran Partikel
Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan
pertolongan mixer, homogeniser, colloid mill dan mortir.
2. Kekentalan (Viskositas)
• Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula
kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin
kental suatu cairan kecepatan alirannya makin
turun (kecil). Hal ini dapat dibuktikan dengan
hukum ” STOKES”
3. Jumlah Partikel (Konsentrasi)
• Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam
jumlah besar, maka partikel tersebut akan susah
melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi
benturan antara partikel tersebut.
• Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya
endapan dari zat tersebut, oleh karena itu makin
besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan
terjadinya endapan partikel dalam waktu yang
singkat.
4. Sifat atau Muatan Partikel
• Dalam suatu suspensi kemungkinan besar
terdiri dari beberapa macam campuran bahan
yang sifatnya tidak terlalu sama. Dengan
demikian ada kemungkinan terjadi interaksi
antar bahan tersebut yang menghasilkan
bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut.
Contoh Preparat-preparat Suspensi Oral

• Contoh-contoh preparat-preparat suspensi


oral yaitu preparat-preparat antasida, preparat
analgetika, antelmintika, dan antibakteri
merupakan preparat-preparat yang menarik
dari segi farmasetik dan terapeutik.
Macam-macam Suspensi
• Suspensi Oral
Suspensi dapat didefinisikan sebagai
preparat yang mengandung partikel obat yang
terbagi secara halus (dikenal sebagai
suspensoid) disebarkan secara merata dalam
pembawa dimana obat menunjukkan
kelarutan yang sangat minimum. Beberapa
suspensi resmi di perdagangkan tersedia
dalam bentuk siap pakai, telah disebarakan
dalam cairan pembawa dengan atau tanpa
penstabil dan bahan tambahan farmasetik
lainnya.
• Preparat lain yang tersedia adalah serbuk kering yang
dimaksudkan untuk disuspensikan dalam cairan pembawa.
• Jenis produk ini umumnya campuran serbuk yang mengandung
obat dan bahan pensuspensi maupun pendispersi, yang dengan
melarutkan dan pengocokan dengan sejumlah tertera cairan
pembawa (biasanya air murni) menghasilkan bentuk suspensi
yang cocok untuk diberikan.
• Obat seperti itu tidak stabil untuk disimpan dalam periode
waktu tertentu dengan adanya cairan pembawa air (sebagai
contoh banyak obat-obat antibiotika) lebih sering diberikan
sebagai campuran serbuk kering untuk dibuat suspensi pada
waktu akan diberikan.
Preparat Antasida
• Kebanyakan preparat antasida disusun dari bahan-bahan yang
tidak larut dalam air yang bekerja didalam membatasi saluran
cerna dengan menetralkan asam dan atau meredakan iritasi
atau peradangan pada batas dinding saluran cerna. Sedikit
sekali bahan yang larut dalam air digunakan sperti natrium
bikarbonat, tetapi sebagian besar digunakan garam-garam
yang larut dalam air dari aluminium, kalsium, dan magnesium
seperti aluminium hidroksida, aluminium fosfat, dihidroksi
aluminium aminoasetat, kalsium karbonat, kalsium fosfat,
magaldrat, magnesium karbonat, magnesium oksida,
magnesium hidroksida dan magnesium trisilikat.
SUSPENSI TOPIKAL

Sediaan cair mengandung partikel padat yang


terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk
penggunaan pada kulit. Contoh Suspensi Topikal
yaitu lotion,
SUSPENSI OPTALMIK (obat mata)

Sediaan cair steril yang mengandung partikel-


partikel yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk
pemakaian pada mata seperti yang tertera pada
suspensi. Obat dalam suspensi harus dalam bentuk
termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi dan atau
goresan pada kornea. Suspensi obat mata tidak boleh
digunakan bila terjadi massa yang mengeras atau
penggumpalan. Contoh Suspensi Optalmik yaitu
Prednisolon Acetat, Hydrocortisone Acetat
SUSPENSI TETES TELINGA
Sediaan cair mengandung partikel-partikel halus
yang ditujukan untuk diteteskan telinga bagian luar.
Contoh Suspensi Tetes Telinga adalah Erlamycetin
Chloramphenicol, Forumen, Otopraf, Reco
inhalasi dan inhaler dosis terukur

• Inhalasi adalah sediaan obat atau larutan atau


suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat
yang diberikan melalui saluran nafas hidung atau
mulut untuk memperoleh efek lokal atau sistemik
• Inhaler dosis terukur adalah suspensi atau
larutan obat dalam gas propelan cair dengan atau
tanpa kosolven dan dimaksudkan untuk
memberikan dosis obat terukur kedalam saluran
pernafasan (Anonim, 2015)
SUSPENSI INJEKSI
Sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair
yang sesuai dan tidak disuntikkan secara intravena.
Contoh Suspensi Injeksi yaitu Penicillin G.
Suspension.

Anda mungkin juga menyukai