(SUSPENTIONES)
Suspensi Oral
Suspensi Topikal
Suspensi Tetes Telinga
Suspensi Optalmik
Suspensi Untuk Injeksi
Suspensi untuk Injeksi Terkonstitusi
1. Suspensi Oral
Berguna untuk anak-anak atau orang
dewasa yang sulit menelan kapsul /
tablet. Umumnya bagian padat suspensi
250mg 500mg / 5ml.
Obat tetes untuk anak2 dpt 3-4x nya,
dlm bentuk yg dipekatkan.
Pembawa umumnya sirup, larutan
sorbitol atau air yang dikentalkan
dengan suatu pensuspensi.
Suspensi menghasilkan dispersi yang
lebih baik dlm saluran cerna karena
partikel kecil dengan rentang pH 1-50
mikron terbagi rata.
1.
a.
b.
c.
d.
e.
Suspensi Oral
Obat2 yg rasanya tidak enak diperbaiki dengan
menggunakan derivat yang tidak larut spt
Chloramphenicol palmitat dan stearat.
Alasan pembuatan suspensi oral a.l:
Obat tdk stabil dlm larutan tp stabil bila
disuspesi
Untuk banyak pasien: bentuk cair lbh disukai dp
bentuk padat (tablet/kapsul)
Karena lebih mudah menelan cairan dan
keluwesan dalam pemberian dosis.
Mudah diberikan pd anak2 dan dosis mudah
diatur
Obat tertentu yg mempunyai rasa tdk enak dpt
ditutupi dg pemberian partikel yg tdk larut spt
bentuk esternya.
2. Suspensi Topikal
Lotio adl suspensi dlm air untuk pemakaian
topikal yang digunakan tnp mengurut dan dpt
dipakai untuk mendapatkan efek mendinginkan.
Lotio yang digunakan untuk mempertahankan
kelembaban mempunyai kandungan gliserin
tinggi.
Beberapa lotio ditambahkan suatu pensuspensi
yg pada waktu mengering membentuk film yang
memegang obat pada kulit.
Lotio harus cukup cair agar menyebar rata, tapi
harus cukup kental untuk melekat.
Umumnya, suspensi kulit mengandung padatan
10-25%. Partikel padatan harus cukup halus,
agar tidak terasa seperti pasir dan
menyebabkan iritasi bila dipakai.
3. Suspensi Parenteral
Diinjeksikan secara subkutan dan
intramuskuler, tdk diberikan scr i.v atau
ke dalam spinal.
Untuk memperkecil rasa sakit dan iritasi
pada jaringan, maka sebaiknya diameter
partikel < 5
Reduksi ukuran partikel ini dapat
dilakukan secara mekanik dengan
menggiling atau dengan kristalisasi
sebagai mikrokristal.
Suspensi parenteral biasanya mengandung
< 5% padatan, meskipun suspensi penisilin
mengandung padatan 30%.
Komposisi Suspensi
1. Zat aktif/bahan obat; zat yang dibuat dalam bentuk
suspensi adalah zat yang memiliki sifat fisika kimia antara
lain sukar larut dalam air,lebih stabil dalam suspensi.
2. zat tambahan; bahan pensuspensi, pemanis, pengaroma,
pewarna.
1) bahan pensuspensi alam; umumnya digunakan GOM yang
dapat mengembang atau mengikat air sehingga campuran
tersebut membentuk mucilago/lendir. Dengan
terbentuknya mucilago maka viskositas cairan akan
bertambah besar dan akan menambah stabilitas suspensi.
Contoh lain : gom acasia (gom arab), tragacanth, alginat, ,
PGS (campuran sama banyak PGA, gula dan tragakan). Jika
digunakan PGS maka jumlah yang digunakan adalah 2%
dari volume (untuk zat yang berkhasiat keras) dan 1% dari
volume (untuk zat yang tidak berkhasiat keras)
Sifat suspensi
Disamping khasiat terapetik, stabilitas kimia,
kelanggengan sediaan, sifat2 lain yg lebih
spesifik yg diinginkan oleh suatu suspensi
farmasi adalah:
- s/ suspensi farmasi yg dibuat dgn tepat,
mengendap secara lambat & harus rata lagi
kalau dikocok.
- karakteristik suspensi hrs sdmk rupa, shg
ukuran partikel dari suspensoid tetap agak
konstan u/ waktu yg lama dlm penyimpanan.
- suspensi harus bisa dituang dari wadah dg
cepat & homogen.
Ciri2 utama suspensi ini tgtg pd sifat fase
terdispers, medium dispersi & bhn pembantu
farmasi
STABILITAS SUSPENSI
Salah satu masalah yang dihadapi
dalam proses pembuatan suspensi
adalah cara memperlambat
penimbunan partikel serta menjaga
homogenitas partikel
Cara tersebut merupakan salah satu
tindakan untuk menjaga stabilitas
suspensi
STABILITAS SUSPENSI
Beberapa faktor yang mempengaruhi
stabilitas suspensi ialah :
Ukuran
Partikel
Kekentalan (Viskositas)
Jumlah Partikel (Konsentrasi)
Sifat atau Muatan Partikel
Ukuran Partikel
Ukuran partikel erat hubungannya
dengan luas penampang partikel tsb
serta daya tekan ke atas dari cairan
suspensi itu.
Ukuran partikel berbanding terbalik
dengan luas penampang
Luas penampang partikel berbanding
lurus dengan daya tekan ke atas
Kekentalan (Viskositas)
Semakin kental suatu cairan, kecepatan
alirannya akan semakin kecil
Dengan menambah kekentalan/ viskositas
cairan, gerakan turun partikel yang
dikandungnya akan diperlambat
Hukum Stokes :
d2 ( 0) g
V
= Kecepatan aliran
= Diameter partikel
= Bobot jenis partikel
0
=Bobot jenis cairan
g
= Gravitasi
= Viskositas cairan
BAHAN PENSUSPENSI
(SUSPENDING AGENT)
Bahan Pensuspensi dari Alam
Derivat Selulosa
Golongan Organik Polimer
Chondrus
Diperoleh dari tanaman Chondrus
crispus atau Gigartina mamilosa
Dapat larut dalam air, tidak larut
dalam alkohol, bersifat basa
Ekstraknya disebut karagen, dipakai
dalam industri makanan. Merupakan
derivat sakarida sehingga mudah
dirusak oleh bakteri (memerlukan
pengawet)
Tragakan
Eksudat tanaman Astragalus gummifera
Sangat lambat terhidrasi shg biasa
dilakukan pemanasan
Musilagonya lebih kental daripada
musilago Gom Arab
Hanya baik sbg stabilisator suspensi,
bukan sebagai emulgator
Algin
Diperoleh dari beberapa spesies
ganggang laut
Di perdagangan terdapat dlm bentuk
garam Na
Merupakan senyawa organik yang
mudah mengalami fermentasi bakteri
(memerlukan pengawet)
Kadar sebagai pensuspensi umumnya
12%
Derivat Selulosa
Metil selulosa, CMC, hidroksi metil
selulosa (biasanya diikuti angka yg
menunjukkan kemampuan cairan
pelarut untuk meningkatkan
viskositasnya)
Tidak diabsorpsi oleh usus halus dan
tidak beracun
Selain sbg pensuspensi juga sbg
laksansia dan bahan penghancur dalam
pembuatan tablet
Sudut Kontak
Sudut Kontak adl hasil dari kesetimbangan
3 tegangan antarmuka yg ada yaitu antara :
Cairan & fase uap
Cairan & padatan
Padatan & fase uap
Jadi teg.antarmuka disebabkan oleh adanya
kekuatan antar molekul yg tidak seimbang
antara 2 fase
Metode Dispersi
Bl fase terdispersi memp. afinitas thd
pembawa ---- berarti mudah dibasahi oleh
pembawa tsb.
Bl fase terdispers cenderung menjadi
satu atau mengambang diatas pembawa
------- maka serbuk hrs dibasahi dg
pembasah lalu + pembawa. Sbg pembasah:
alkohol, gliserin & cairan higroskopis lain
(bl air sbg pembawa). Bhn tsb berfungsi
menggantikan udara di-celah2 partikel
----- mendispersikan partikel tersebut
kemudian terjadi penetrasi medium
dispersi ke dalam serbuk.
Metoda Presipitasi
2. Metoda perubahan pH medium
Ini berlaku untuk obat yang kelarutannya
tergantung pH
contoh: suspensi estradiol dibuat larutan
pekat dlm alkali (KOH/NaOH), lalu
tambahkan larutan asam lemah spt
As.Asetat ---estradiol mengendap dan
terbagi halus.
Metoda Presipitasi
3. Metoda dekomposisi rangkap
Merupakan proses kimia sederhana.
contoh: seng sulfida dan sulfur
melalui pencampuran seng sulfat
dengan larutan polisulfida
Sistem Deflokulasi
Flokulasi :
Partikel merupakan agregat yg bebas
Sedimentasi terjadi cepat, partikel
mengendap sbg flok
Sedimen dlm keadaan terbungkus dan bebas
Sedimen tidak membentuk cake yg keras
dan mudah terdispersi kembali
Wujud suspensi kurang bagus, di atas
sedimen terjadi daerah cairan yg jernih dan
nyata
Deflokulasi :
Partikel suspensi dalam keadaan
terpisah satu dng yang lainnya
Sedimentasi terjadi lambat, masingmasing partikel mengendap terpisah
dan partikel berada dalam ukuran
paling kecil
Sedimen terbentuk lambat
Deflokulasi :
Akhirnya terbentuk cake yg keras dan sukar
tersuspensi kembali
Wujud suspensi bagus karena zat tersuspensi
dalam waktu relatif lama. Terlihat bahwa ada
endapan dan cairan atas berkabut
Untuk menahan pembentukan cake tsb, digunakan
bhn pensuspensi yang memberikan viskositas sbg
bhn pembantu. Bahan ini akan menghambat
pengendapan partikel dengan fungsi sbg
penghalang energi, yang memperkecil interaksi
antar partikel dan membentuk flok.
Pemilihan bahan pensuspensi tsb meliputi: koloid
pelindung, bhn2 penginduksi viskositas, surfaktan,
& bhn pendispersi. Kombinasi bahan ini digunakan
untuk memperoleh sifat aliran yang diinginkan.
Formulasi Suspensi
Penggunaan structured vehicle utk
menjaga partikel deflokulasi dlm
suspensi. Structured vehicle adlh
larutan hidrokoloid spt tilose, gom,
bentonit dll
Penggunaan prinsip-prinsip flokulasi
utk membentuk flok, meskipun cepat
mengendap, tapi mudah disuspensikan
kembali dng pengocokan ringan
Bahan Pengawet
Utk menambah stabilitas suspensi, terutama
yg menggunakan hidrokoloid alam karena
mudah rusak oleh bakteri
Dpt digunakan butil para benzoat (1:1250),
etil parabenzoat (1:500), propil parabenzoat
(1:4000), Nipasol, Nipagin 1 %
Banyak juga digunakan garam kompleks
merkuri, karena hanya diperlukan dlm jumlah
kecil, tidak toksis dan tidak mengiritasi
Cth:Fenil Merkuri nitrat, Fenil Merkuri
Klorida, Fenil Merkuri Asetat
Contoh2 Suspensi
1. Suspensi oral antasida
2. Suspensi oral anthelmintika
3. Suspensi oral anti bakteri/
antibiotika
4. Dll.
1 CMC =
1 PGS =
2,5 PGS=
1 CMC + air
10 PGA
4 PGA
10 PGA
panas 20 kalinya