Anda di halaman 1dari 64

SUSPENSI

(SUSPENTIONES)

SUSPENSI adalah sediaan cair yang


mengandung partikel tidak larut dalam
bentuk halus terdispersi ke dalam fase cair

Suspensi Oral
Suspensi Topikal
Suspensi Tetes Telinga
Suspensi Optalmik
Suspensi Untuk Injeksi
Suspensi untuk Injeksi Terkonstitusi

Suspensi Oral adalah sediaan cair yang


mengandung partikel padat yg terdispersi
dlm pembawa cair dengan bahan
pengaroma yang sesuai yang ditujukan
untuk penggunaan oral. Termasuk disini
susu dan magma.
Suspensi Topikal adalah sediaan cair yang
mengandung partikel padat yg terdipersi
ke dalam fase cair yang ditujukan untuk
penggunaan pd kulit. Termasuk disini lotio

Suspensi Tetes Telinga adalah sediaan cair


yang mengandung partikel-partikel halus
yang ditujukan untuk diteteskan pada
telinga bagian luar
Suspensi Optalmik adalah sediaan cair
steril yang mengandung partikel-partikel
sangat halus yang terdispersi dalam cairan
pembawa untuk pemakaian pada mata.
Obat dalam suspensi harus dalam bentuk
termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi atau
goresan pada kornea.
Suspensi obat mata tidak boleh digunakan jika
terdapat massa yang mengeras atau penggumpalan.

Suspensi untuk injeksi adl sediaan


cair steril berupa suspensi serbuk
dlm medium cair yg sesuai dan tidak
boleh menyumbat jarum suntiknya
serta tdk disuntikkan scr IV/spinal
Suspensi u/injeksi tkonstitusi adl
sediaan padat kering dng pembawa yg
sesuai utk membentuk larutan yg
memenuhi semua persyaratan utk
suspensi steril

Bbrp suspensi dibuat steril &


digunakan u/ injeksi, untuk sediaan
mata & telinga.
Suspensi dpt dibagi 2 jenis yaitu:
- suspensi yang siap digunakan &
- yg dikonstitusikan dgn sejumlah air
u/ injeksi atau pelarut lain yg sesuai sebelum digunakan.
Suspensi tidak boleh diinjeksikan
secara intravena dan intratekal.

Hampir semua sistem suspensi


memisah pada waktu didiamkan. Ok
itu yg diutamakan dlm formulasi bukan
meniadakan pemisahan, tapi
menurunkan kecepatan pengendapan &
u/ memungkinkan kemudahan
tersuspensinya kembali padatan yg tlh
mengendap dg pengocokan sedang.
Suspensi yg baik hrs tetap homogen
se-kurang2nya dlm waktu yg
diperlukan u/ pemakaian dosis yg
dibutuhkan, setlh pengocokan
wadahnya.

Menurut penggunaannya, suspensi


diklasifikasikan menjadi 3 bagian
1.Suspensi oral
2.Suspensi topikal
3.Suspensi parenteral

1. Suspensi Oral
Berguna untuk anak-anak atau orang
dewasa yang sulit menelan kapsul /
tablet. Umumnya bagian padat suspensi
250mg 500mg / 5ml.
Obat tetes untuk anak2 dpt 3-4x nya,
dlm bentuk yg dipekatkan.
Pembawa umumnya sirup, larutan
sorbitol atau air yang dikentalkan
dengan suatu pensuspensi.
Suspensi menghasilkan dispersi yang
lebih baik dlm saluran cerna karena
partikel kecil dengan rentang pH 1-50
mikron terbagi rata.

1.

a.
b.
c.
d.
e.

Suspensi Oral
Obat2 yg rasanya tidak enak diperbaiki dengan
menggunakan derivat yang tidak larut spt
Chloramphenicol palmitat dan stearat.
Alasan pembuatan suspensi oral a.l:
Obat tdk stabil dlm larutan tp stabil bila
disuspesi
Untuk banyak pasien: bentuk cair lbh disukai dp
bentuk padat (tablet/kapsul)
Karena lebih mudah menelan cairan dan
keluwesan dalam pemberian dosis.
Mudah diberikan pd anak2 dan dosis mudah
diatur
Obat tertentu yg mempunyai rasa tdk enak dpt
ditutupi dg pemberian partikel yg tdk larut spt
bentuk esternya.

Sejumlah preparat resmi di perdagangan terdiri


dari campuran kering serbuk/granulan yang
dimaksudkan untuk disuspensikan dlm air atau
pembawa lainnya seperti pemberian.
Kebanyakan obat yang dibuat campuran kering untuk
suspensi oral adl obat2 antibiotik --- sediaan ini
disebut dry syrup.
Scr komersil produk kering yg mengandung
antibiotik diberi bahan tambahan spt pewarna,
pemanis, pengharum, penstabil dan pensuspensi
serta zat pengawet yang diinginkan utk
meningkatkan stabilitas dari serbuk kering atau
campuran granul atau dasar suspensi cair.
Bila akan diberikan ke pasien, obat dibuka dan
serbuk yang ada didasar wadah diturunkan dulu lalu
tambah sejumlah air murni sesuai yang ditunjuk
pada label (biasanya sebagian2 lalu kocok kuat2 dan
cukupkan)

2. Suspensi Topikal
Lotio adl suspensi dlm air untuk pemakaian
topikal yang digunakan tnp mengurut dan dpt
dipakai untuk mendapatkan efek mendinginkan.
Lotio yang digunakan untuk mempertahankan
kelembaban mempunyai kandungan gliserin
tinggi.
Beberapa lotio ditambahkan suatu pensuspensi
yg pada waktu mengering membentuk film yang
memegang obat pada kulit.
Lotio harus cukup cair agar menyebar rata, tapi
harus cukup kental untuk melekat.
Umumnya, suspensi kulit mengandung padatan
10-25%. Partikel padatan harus cukup halus,
agar tidak terasa seperti pasir dan
menyebabkan iritasi bila dipakai.

3. Suspensi Parenteral
Diinjeksikan secara subkutan dan
intramuskuler, tdk diberikan scr i.v atau
ke dalam spinal.
Untuk memperkecil rasa sakit dan iritasi
pada jaringan, maka sebaiknya diameter
partikel < 5
Reduksi ukuran partikel ini dapat
dilakukan secara mekanik dengan
menggiling atau dengan kristalisasi
sebagai mikrokristal.
Suspensi parenteral biasanya mengandung
< 5% padatan, meskipun suspensi penisilin
mengandung padatan 30%.

Keuntungan sediaan dalam bentuk suspensi :


1. ditujukan untuk bahan yang tidak dapat larut
2. lebih stabil secara kimia jika dibandingkan
dengan larutan
3. rasa yang tidak enak daripada obat dapat
ditutupi
4. aksi terapi obat dapat diperpanjang
5. merupakan bentuk sediaan yang ideal untuk
pasien yang sulit menelan
6. dapat mengurangi luas permukaan dari obat yang
dapat bersentuhan dengan lidah sehingga kurang
pahit daripada bentuk larutan.
7. dosisnya dapat diatur

Kerugian sediaan dalam bentuk


suspensi
1. tidak menguntungkan dari segi
massa dan wadah yang besar
2. tidak stabil secara termodinamika
3. mudah membentuk
caking/sedimentasi karena adanya
gaya gravitasi

Komposisi Suspensi
1. Zat aktif/bahan obat; zat yang dibuat dalam bentuk
suspensi adalah zat yang memiliki sifat fisika kimia antara
lain sukar larut dalam air,lebih stabil dalam suspensi.
2. zat tambahan; bahan pensuspensi, pemanis, pengaroma,
pewarna.
1) bahan pensuspensi alam; umumnya digunakan GOM yang
dapat mengembang atau mengikat air sehingga campuran
tersebut membentuk mucilago/lendir. Dengan
terbentuknya mucilago maka viskositas cairan akan
bertambah besar dan akan menambah stabilitas suspensi.
Contoh lain : gom acasia (gom arab), tragacanth, alginat, ,
PGS (campuran sama banyak PGA, gula dan tragakan). Jika
digunakan PGS maka jumlah yang digunakan adalah 2%
dari volume (untuk zat yang berkhasiat keras) dan 1% dari
volume (untuk zat yang tidak berkhasiat keras)

2) bahan pensuspensi sintetik


- derivat selulosa ; CMC ( carboxi methyl
selulosa) dan hydroksi metilselulosa ,
golongan organik primer ; carbopol 934
merupakan serbuk putih yang bereaksi
asam dan sedikit larut dalam air. Biasanya
digunakan kadar 1%.

Sifat suspensi
Disamping khasiat terapetik, stabilitas kimia,
kelanggengan sediaan, sifat2 lain yg lebih
spesifik yg diinginkan oleh suatu suspensi
farmasi adalah:
- s/ suspensi farmasi yg dibuat dgn tepat,
mengendap secara lambat & harus rata lagi
kalau dikocok.
- karakteristik suspensi hrs sdmk rupa, shg
ukuran partikel dari suspensoid tetap agak
konstan u/ waktu yg lama dlm penyimpanan.
- suspensi harus bisa dituang dari wadah dg
cepat & homogen.
Ciri2 utama suspensi ini tgtg pd sifat fase
terdispers, medium dispersi & bhn pembantu
farmasi

STABILITAS SUSPENSI
Salah satu masalah yang dihadapi
dalam proses pembuatan suspensi
adalah cara memperlambat
penimbunan partikel serta menjaga
homogenitas partikel
Cara tersebut merupakan salah satu
tindakan untuk menjaga stabilitas
suspensi

STABILITAS SUSPENSI
Beberapa faktor yang mempengaruhi
stabilitas suspensi ialah :
Ukuran

Partikel
Kekentalan (Viskositas)
Jumlah Partikel (Konsentrasi)
Sifat atau Muatan Partikel

Ukuran Partikel
Ukuran partikel erat hubungannya
dengan luas penampang partikel tsb
serta daya tekan ke atas dari cairan
suspensi itu.
Ukuran partikel berbanding terbalik
dengan luas penampang
Luas penampang partikel berbanding
lurus dengan daya tekan ke atas

Kekentalan (Viskositas)
Semakin kental suatu cairan, kecepatan
alirannya akan semakin kecil
Dengan menambah kekentalan/ viskositas
cairan, gerakan turun partikel yang
dikandungnya akan diperlambat
Hukum Stokes :
d2 ( 0) g
V

= Kecepatan aliran

= Diameter partikel
= Bobot jenis partikel
0
=Bobot jenis cairan
g

= Gravitasi
= Viskositas cairan

Jumlah Partikel (Konsentrasi)


Partikel dalam jumlah besar akan sulit
melakukan gerakan bebas karena sering
terjadi benturan antara partikel tersebut.
Benturan tsb akan menyebabkan
terbentuknya endapan zat tsb, OKI semakin
besar konsentrasi, semakin besar
kemungkinan pengendapan dalam waktu
singkat.

Sifat atau Muatan Partikel


Suspensi kemungkinan besar terdiri
dari campuran bahan yang tidak sama,
shg ada kemungkinan terjadinya
interaksi antar bahan, yang
menghasilkan bahan yang sukar larut
tidak
Stabilitas suspensi
mengalami agregasi dan tetap
terdistribusi merata

Jika dilihat dari faktor tsb, maka


faktor konsentrasi dan sifat partikel
tidak dapat diubah, yang dapat
diubah/disesuaikan adalah ukuran
partikel dan viskositas.
mixer, colloid
Ukuran partikel
mill, homogenizer dan mortir,
zat pengental yg
Viskositas
disebut Suspending Agent, umumnya
bersifat hidrokoloid
diperkecil

BAHAN PENSUSPENSI
(SUSPENDING AGENT)
Bahan Pensuspensi dari Alam

Bahan Alam dari Jenis GOM


Bahan Pensuspensi Alam bukan GOM
Bahan Pensuspensi Sintetis

Derivat Selulosa
Golongan Organik Polimer

Bahan Alam Jenis GOM


Sering disebut Gom atau Hidrokoloid,
dapat larut atau mengembang atau
mengikat air membentuk musilago atau
lendir, dng demikian viskositas cairan
bertambah dan meningkatkan stabilitas
suspensi
Kekentalan sangat dipengaruhi oleh panas,
pH dan proses fermentasi bakteri.
Meliputi : Akasia, Chondrus, Tragakan,
Alginat

Akasia (Pulvis Gummi Arabic)


Diperoleh dari eksudat tanaman Acasia sp
Dapat larut dalam air, tidak larut dalam
alkohol dan bersifat asam
Viskositas optimum pada pH 5 9
Kekentalan musilago Gom Arab 35 % kirakira sama dengan gliserin
Mudah dirusak oleh bakteri sehingga harus
ditambahkan pengawet

Chondrus
Diperoleh dari tanaman Chondrus
crispus atau Gigartina mamilosa
Dapat larut dalam air, tidak larut
dalam alkohol, bersifat basa
Ekstraknya disebut karagen, dipakai
dalam industri makanan. Merupakan
derivat sakarida sehingga mudah
dirusak oleh bakteri (memerlukan
pengawet)

Tragakan
Eksudat tanaman Astragalus gummifera
Sangat lambat terhidrasi shg biasa
dilakukan pemanasan
Musilagonya lebih kental daripada
musilago Gom Arab
Hanya baik sbg stabilisator suspensi,
bukan sebagai emulgator

Algin
Diperoleh dari beberapa spesies
ganggang laut
Di perdagangan terdapat dlm bentuk
garam Na
Merupakan senyawa organik yang
mudah mengalami fermentasi bakteri
(memerlukan pengawet)
Kadar sebagai pensuspensi umumnya
12%

Bahan Pensuspensi Alam Bukan Gom


Tanah Liat
Yg sering digunakan untuk menambah
kestabilan suspensi yaitu bentonit,
hectorite dan veegum
Jika tanah liat dimasukkan dalam air, akan
mengembang dan mudah bergerak jika
dilakukan pengocokan (Tiksotrofi)
Karena peristiwa tsb, kekentalan bertambah
shg stabilitas suspensi lebih baik

Bahan Pensuspensi Alam Bukan Gom


Tanah liat tsb tidak larut dalam air shg
penambahannya dengan menaburkan
pada campuran suspensi
Keuntungan : tidak dipengaruhi oleh
suhu/panas dan fermentasi bakteri
(karena merupakan senyawa anorganik
bukan gol. Karbohidrat)

Bahan Pensuspensi Sintetis


Derivat Selulosa
Termasuk dalam gol.ini adalah metil
selulosa (methosol, tylose),
karboksimetilselulosa (CMC),
hidroksimetilselulosa
Golongan Organik Polimer
Yang paling terkenal adl Carbophol
934

Derivat Selulosa
Metil selulosa, CMC, hidroksi metil
selulosa (biasanya diikuti angka yg
menunjukkan kemampuan cairan
pelarut untuk meningkatkan
viskositasnya)
Tidak diabsorpsi oleh usus halus dan
tidak beracun
Selain sbg pensuspensi juga sbg
laksansia dan bahan penghancur dalam
pembuatan tablet

Golongan Organik Polimer


Yg paling terkenal Carbopol 934
Organik polimer berupa serbuk putih,
bereaksi asam, sedikit larut dalam air,
tidak beracun dan tidak mengiritasi kulit
Utk memperoleh viskositas yg baik
diperlukan kadar 1 %
Carbopol sangat peka terhadap panas dan
dan elektrolit (menyebabkan penurunan
viskositas)

PEMILIHAN BAHAN PENSUSPENSI


Bhn pensuspensi a/ substansi yg menaik-kan viskositas
suspensi, shg memperlambat/menunda sedimentasi
Pemilihan bahan pensuspensi yg tepat, dapat memberi
kan aliran yg karakteristik pada sistem polifase.
Karakteristik bahan pensuspensi yg ideal adl :
Harus terapetik netral
Stabil secara kimia pada rentang pH yg luas
Menghasilkan viskositas memadai pada konsentrasi
yg rendah
Memberikan kestabilan fisika pada sistem polifase

Proses Pembasahan (Wetting)


Kesulitan utama dlm pembuatan
suspensi adl membasahi fase padat dng
medium pendispersinya
Bila daya gabung (afinitas) antara
cairan dan padatan
Kuat : campuran mudah dibasahi
Lemah (tdk ada) : sukar utk dibasahi &
akan ada sudut kontak antara cairan dan
padatan

Sudut Kontak
Sudut Kontak adl hasil dari kesetimbangan
3 tegangan antarmuka yg ada yaitu antara :
Cairan & fase uap
Cairan & padatan
Padatan & fase uap
Jadi teg.antarmuka disebabkan oleh adanya
kekuatan antar molekul yg tidak seimbang
antara 2 fase

Padatan yg mudah dibasahi oleh air


disebut hidrofil (liofobik),juga dapat
meningkatkan viskositas suspensi yg
mediumnya air, dpt ditambahkan ke
suspensi tanpa mgunakan pembasah
Padatan yg sukar dibasahi disebut
hidrofob,sulit didispersikan dan sering
mengapung di permukaan cairan,tdk
meningkatkan viskositas suspensi

U/ bhn2 yg ringan spt MgO, Mg Sub


Carb. Yg merupakan serbuk ringan
dpt disuspensi tanpa zat tambahan.
Sedangkan Carbo adsorbens yg
digunakan sbg obat diare (berfungsi
u/ mengadsorpsi toksin & bakteri),
juga tdk ditambahkan lendir, karena
akan mengurangi daya kerjanya.

Cara mengerjakan Obat dalam


Suspensi
Suspensi dapat dibuat dengan metode
sbb :
Metode Dispersi
Metode Presipitasi

Metode Dispersi
Bl fase terdispersi memp. afinitas thd
pembawa ---- berarti mudah dibasahi oleh
pembawa tsb.
Bl fase terdispers cenderung menjadi
satu atau mengambang diatas pembawa
------- maka serbuk hrs dibasahi dg
pembasah lalu + pembawa. Sbg pembasah:
alkohol, gliserin & cairan higroskopis lain
(bl air sbg pembawa). Bhn tsb berfungsi
menggantikan udara di-celah2 partikel
----- mendispersikan partikel tersebut
kemudian terjadi penetrasi medium
dispersi ke dalam serbuk.

Metode Dispersi (Pembuatan)


Skala besar: saat pembasah dicampur
dengan partikel menggunakan alat spt
penggiling koloid (mixer)
Skala kecil (apotik): serbuk obat +
bhn lain dicampur dlm mortir,
kemudian basahi dengan medium
dispersi (sudah ditambah komponen
formulasi yang larut)---- aduk rata
sebelum penambahan pembawa
berikutnya, lalu tambah pembawa
sampai volume suspensi.

Metode Presipitasi ( ada 3)


1. Dengan menggunakan pelarut organik
Obat yg tidak larut dlm air dilarutkan
dlm pelarut organik spt etanol,
propilen glikol, polietilen glikol
Fase organik yang mengandung
padatan ini kemudian dilarutkan ke
dlm air suling shg obatnya mengendap

Metoda Presipitasi
2. Metoda perubahan pH medium
Ini berlaku untuk obat yang kelarutannya
tergantung pH
contoh: suspensi estradiol dibuat larutan
pekat dlm alkali (KOH/NaOH), lalu
tambahkan larutan asam lemah spt
As.Asetat ---estradiol mengendap dan
terbagi halus.

Metoda Presipitasi
3. Metoda dekomposisi rangkap
Merupakan proses kimia sederhana.
contoh: seng sulfida dan sulfur
melalui pencampuran seng sulfat
dengan larutan polisulfida

Sistem Pembentukan Suspensi


Sistem Flokulasi
Partikel flokulasi terikat lemah, cepat
mengendap dan pada penyimpanan tidak
terjadi cake dan mudah tersuspensi
kembali

Sistem Deflokulasi

Partikel deflokulasi mengendap perlahan


dan akhirnya membentuk sedimen, terjadi
agregasi, dan akhirnya terbentuk cake yg
sukar tersuspensi kembali

Flokulasi :
Partikel merupakan agregat yg bebas
Sedimentasi terjadi cepat, partikel
mengendap sbg flok
Sedimen dlm keadaan terbungkus dan bebas
Sedimen tidak membentuk cake yg keras
dan mudah terdispersi kembali
Wujud suspensi kurang bagus, di atas
sedimen terjadi daerah cairan yg jernih dan
nyata

Deflokulasi :
Partikel suspensi dalam keadaan
terpisah satu dng yang lainnya
Sedimentasi terjadi lambat, masingmasing partikel mengendap terpisah
dan partikel berada dalam ukuran
paling kecil
Sedimen terbentuk lambat

Deflokulasi :
Akhirnya terbentuk cake yg keras dan sukar
tersuspensi kembali
Wujud suspensi bagus karena zat tersuspensi
dalam waktu relatif lama. Terlihat bahwa ada
endapan dan cairan atas berkabut
Untuk menahan pembentukan cake tsb, digunakan
bhn pensuspensi yang memberikan viskositas sbg
bhn pembantu. Bahan ini akan menghambat
pengendapan partikel dengan fungsi sbg
penghalang energi, yang memperkecil interaksi
antar partikel dan membentuk flok.
Pemilihan bahan pensuspensi tsb meliputi: koloid
pelindung, bhn2 penginduksi viskositas, surfaktan,
& bhn pendispersi. Kombinasi bahan ini digunakan
untuk memperoleh sifat aliran yang diinginkan.

Formulasi Suspensi
Penggunaan structured vehicle utk
menjaga partikel deflokulasi dlm
suspensi. Structured vehicle adlh
larutan hidrokoloid spt tilose, gom,
bentonit dll
Penggunaan prinsip-prinsip flokulasi
utk membentuk flok, meskipun cepat
mengendap, tapi mudah disuspensikan
kembali dng pengocokan ringan

Pembuatan suspensi sistem flokulasi


Partikel diberi zat pembasah dan dispersi
medium
Ditambahkan zat pemflokulasi, biasanya
larutan elektrolit, surfaktan atau polimer
Diperoleh suspensi flokulasi sbg produk akhir
Jika dikehendaki, agar flok yg terjadi tidak
cepat mengendap, ditambah Structured
Vehicle
Produk akhir yg diperoleh adl suspensi
flokulasi dlm structured vehicle

Pembuatan suspensi sistem flokulasi


Bahan pemflokulasi yg digunakan dapat
berupa larutan elektrolit, surfaktan
atau polimer
Utk partikel bermuatan positif
digunakan zat pemflokulasi bermuatan
negatif dan sebaliknya
Cth : utk suspensi Bi-Subnitrat (+)
digunakan kalium fosfat monobase (-)

Sistem flokulasi ini dimaksudkan untuk


penggunaan oral, parenteral, optalmik
atau topikal --- hasil tdk memuaskan
karena kurang mengalir shg partikel
berkelompok. Sifat ini diperbaiki
dengan penambahan koloid pelindung.

Bahan2 penolong yang digunakan pada


pembuatan suspensi a.l pengawet,
pewarna, pengharum dan pemberi rasa.
Umumnya pewarna, pengharum dan
pemberi rasa digunakan dlm jumlah kecil
yg dpt bercampur dg pembawanya

Bahan Pengawet
Utk menambah stabilitas suspensi, terutama
yg menggunakan hidrokoloid alam karena
mudah rusak oleh bakteri
Dpt digunakan butil para benzoat (1:1250),
etil parabenzoat (1:500), propil parabenzoat
(1:4000), Nipasol, Nipagin 1 %
Banyak juga digunakan garam kompleks
merkuri, karena hanya diperlukan dlm jumlah
kecil, tidak toksis dan tidak mengiritasi
Cth:Fenil Merkuri nitrat, Fenil Merkuri
Klorida, Fenil Merkuri Asetat

Penilaian Stabilitas Suspensi


Volume Sedimentasi
perbandingan antara volume sedimentasi
akhir (Vu) thd volume mula-mula suspensi (Vo)
sebelum mengendap
Derajat Flokulasi
perbandingan antara vol.sedimen akhir dari
suspensi flokulasi (Vu) terhadap vol.sedimen
akhir suspensi deflokulasi (Voc)

Penilaian Stabilitas Suspensi


Metode Reologi
Berhub.dengan faktor sedimentasi dan
redispersibilitas,membantu prilaku
pengendapan,mengatur pembawa dan
susunan partikel utk tujuan perbandingan
Perubahan Ukuran Partikel
Digunakan cara freeze-thaw cycling, yaitu
temperatur diturunkan sampai titik beku,
lalu dinaikkan sampai mencair kembali

Pengemasan & Penyimpanan


Semua suspensi harus dikemas dlm
wadah mulut lebar yg mempunyai ruang
udara yg memadai di atas cairan, shg
dapat dikocok dan mudah dituang
Kebanyakan suspensi harus disimpan
dlm wadah yg tertutup rapat dan
terlindung dr pembekuan, panas
berlebihan dan cahaya

Pengemasan & Penyimpanan


Suspensi perlu dikocok setiap kali
sebelum digunakan, utk menjamin
distribusi zat padat yg merata dlm
pembawa,shg dosis yg diberikan setiap
kali tepat dan seragam

Contoh2 Suspensi
1. Suspensi oral antasida
2. Suspensi oral anthelmintika
3. Suspensi oral anti bakteri/
antibiotika
4. Dll.

1 CMC =
1 PGS =
2,5 PGS=
1 CMC + air

10 PGA
4 PGA
10 PGA
panas 20 kalinya

Anda mungkin juga menyukai