FARMAKOGNOSI 1 - B
Anggota Kelompok:
1. OLEORESIN
1.1 Pendahuluan (Biosintesis, penggolongan dan Struktur Inti)
Oleoresin adalah campuran homogen resin dan minyak atsiri. Faktanya, oleoresin
adalah sekresi vegetatif yang diperoleh sebagai produk alami dan terdiri dari resin
yang dilarutkan dalam minyak esensial. (Kar, 2007).
Namun, berdasarkan keberadaan kuantum relatif minyak atsiri dalam campuran
yang terjadi secara alami, oleoresin dapat berbentuk cair, atau setengah padat, atau
padat.
1.1.1 Terpentin
Minyak terpentin adalah cairan tidak berwarna dengan bau yang khas dan
rasa yang menyengat. Minyak terpentin farmasi diperoleh dengan distilasi dan
rektifikasi dari oleoresin yang diproduksi oleh berbagai spesies Pinus.Minyak
terpentin larut dalam alkohol, eter, kloroform, dan asam asetat glasial dan
memiliki rotasi optis aktif. Rotasi optis yang ditunjukkan oleh terpentin
bervariasi tergantung dari spesies pinus yang diambil dan periode pengambilan
sampel. Minyak terpentin terutama terdiri dari terpene (+) - dan (-) - α-pinene,
(-) - β-pinene dan camphene.(Evans and Evans, 2009)
Morfologi
Minyak terpentin diperoleh dari tanaman bermarga pinus famili Pinaceae yang
sering disebut dengan spirits of turpentine, berupa cairan lengket berwarna
kuning muda hingga coklat berbau balsem. Terpentin memiliki bau dan rasa
yang khas, serta berasal dari penyulingan getah pinus yang dihasilkan oleh kayu
atau kulit pohon pinus. (Hidayati, 2014)
Oleoresin Zingiber
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Rosc.
Morfologi
Oleoresin zingiber diperoleh dari rimpang jahe. Warna oleoresin zingiber adalah
hijau kecoklatan yang cenderung gelap, kental, aroma dan bau seperti jahe serta
rasa yang pedas dan menggigit. (Wardani, 2014)
Oleoresin Capsicum
Taksonomi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Subkelas : Sympetale
Ordo : Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum L.
Morfologi
Oleoresin capsicum berasal dari ekstraksi buah cabai, memiliki aroma dan rasa
yang khas serta berupa cairan kental. Oleoresin capsicum memberikan rasa
pedas akibat dari capsaicin. (Yusuf, 1985)
1. Terpentin Cara lama: sadap getah pohon pinus tua, ekstraksi-destilasi uap, ekstraksi
destruktif (suhu tinggi), atau proses sulfat (masak bubur kayu pinus
muda)
2. Oleoresin Contoh untuk jahe. Lakukan SFE untuk fraksinasi simplisia, dengan
Zingiber SCCO2 (cairan superkritis CO2).
Gambar 1.4.3. Skema fraksinasi dengan SCCO2. Baca mulai dari Solid Residue E1.
1.5 Cara Identifikasi
1.5.1 Analisa Kualitatif Oleoresin
Tabel 1.5.1 Tabel Analisa Kualitatif Oleoresin
Oleoresin Zingiber 6-gingerol, 8-gingerol, HPLC. Uji presisi yang diperoleh %RSD
10-gingerol, dan 6-shogaol untuk presisi 0,148 untuk 6-gingerol, 0,32
untuk 8-gingerol, 1,215 pada 6-shogaol dan
0,279 untuk 10-gingerol.
Koefisien korelasi untuk linieritas
0,9998-0,9999 pada rentang konsentrasi
0,10 hingga 150 mg/kg; % recovery untuk
akurasi berkisar 91,8-116 %; limit deteksi
untuk 6-gingerol, 8-gingerol, 10-gingerol,
dan 6-shogaol masing-masing 2,34; 1,06;
1,25; dan 0,67 mg/L, dan konsentrasi limit
kuantitasi sebesar 7,81; 3,53; 4,18; dan 2,29
mg/L
(Novelina dkk, 2011)
2. GOM OLEORESIN
2.1 Pendahuluan
Gom oleoresin adalah bahan alam yang berupak eksudat dari tanaman merupakan
campuran dari resin, gum, dan minyak mudah menguap serta campuran kecil lainnya.
Banyak zat oleogomresin yang berpotensi menjadi bahan yang memiliki fungsi secara
medis.(Kar, 2007)
2.1.1 Myrrh
Myrrh (Arabian or Somali Myrrh) adalah resin oleo-gum, diperoleh dari
batang dari berbagai spesies Commiphora (Burseraceae),dan tumbuh di timur
laut Afrika dan Arab.(Evans and Evans, 2009). Myrrh mengandung 7–17% minyak
atsiri, 25–40% dari resin, 57-61% dari 'gum' dan sekitar 3-4% dari pengotor.
Minyak atsiri mengandung terpene, sesquiterpenes, ester, cuminic aldehida dan
eugenol. Fraksi seskuiterpen mengandung furanosesquiterpenes termasuk
furanogermacranes, furanoguaianes dan furanoeudesmanes (N. Zhu et al., J.
Nat. Prod., 2001, 64, 1460). Furaneudesma-1,3-diene dan curzarene memiliki
sifat seperti morfin dan bekerja pada reseptor opioid SSP; furanodiene-6-one
dan metoksi furanoguaia-9-ene-8-one menunjukkan aktivitas antibakteri dan
antijamur terhadap strain standar spesies patogen (P. Dolara et al., Nature, 1996,
379, 29; Planta Medica, 2000, 66, 356). Minyak, yang disuling di luar negara
asalnya, dengan mudah mengalami resinifikasi dan kemudian memberikan
warna ungu dengan brom. (Evans and Evans, 2009)
Morfologi
Myrrhae adalah getah atau damar alami yang diekstrak dari sejumlah
spesies pohon kecil yang berduri dari Genus Commiphora. Secara makroskopik,
myrrhae bentuknya seperti butiran bulat atau tidak beraturan yang diliputi debu
halus, bagian terluarnya berwarna cokelat kemerahan atau kuning kemerahan
(Niebler, 2017). Myrrhae sering ditemukan dalam wujud seperti titik-titik putih.
Myrrhae memiliki bau aromatik yang sedap. Rasanya pahit dan getir. Apabila
dibakar akan menghasilkan asap yang pahit dan agak harum.
3. BALSAM
3.1 Pendahuluan
Balsam adalah campuran resin yang pada dasarnya terbentuk secara alami dan
mengandung sejumlah besar asam benzoat, asam sinamat atau keduanya, atau ester dari
kedua asam tersebut (Kar, 2007). Beberapa contoh khas balsam yang terjadi secara alami,
yaitu: Balsam Storax; Peruvian Balsam (Peru Balsam); Tolu Balsam; dan Benzoin (Kar,
2007).
Morfologi
Peru balsam adalah balsam yang diperoleh dari kulit Myroxylon balsamum (l.)
Harms var.pereirae (Royle). Pohon tersebut tumbuh pada ketinggian 300-700 mdpl
di daerah pesisir El Savador. Myroxylon pereirae mentah (getah) adalah cairan
kental yang tidak lengket dan berwarna cokelat tua yang transparan. Memiliki bau
aromatik kayu manis dan vanilla. Rasanya pahit dan getir. Bagian yang digunakan
adalah kulit batang. (de Groot, 2019)
Tolu Balsam
Taksonomi
Domain :Eukaryota
Kingdom :Plantae
Phylum :Spermatophyta
Subphylum :Angiospermae
Class :Dicotyledonae
Order :Fabales
Family :Fabaceae
Subfamily :Faboideae
Genus :Myroxylon
Species :Myroxylon balsamum (L.)
Morfologi
Tolu balsam merupakan resin yang berwarna merah cokelat dan berbentuk padatan,
yang meleleh pada suhu rendah. Balsam ini akan menjadi cairan kental yang
berwarna kuning-cokelat saat segar. Bau aromatik mirip dengan bau vanilin.
Bagian yang digunakan adalah kulit batang.(Niebler, 2017)
Benzoin
Taksonomi
Domain :Eukaryota
Kingdom :Plantae
Phylum :Magnoliophyta
Class :Magnoliopsida
Order :Ericales
Family :Styracaceae
Genus :Styrax
Species :Styrax benzoin
Morfologi
Styrax benzoin adalah nama latin dari kemenyan. Pohonnya berukuran
sedang-besar, 20-30m, berbatang lurus, batangnya berwarna cokelat kemerahan,
memiliki daun tunggal yang tersusun spiral dan berbentuk oval. Buahnya lonjong
dengan biji berwarna cokelat. Tesktur styrax benzoin halus dan rata, mengkilap ,
licin, dan agak keras. Untuk bau, benzoin tidak memiliki bau khusus.
(Damayanti,2007)
Peru Pengumpulan balsam dilakukan pada bulan November atau Desember. Peru balsam
Balsam dapat diperoleh dari kulit kayu serta sebagai eksudat langsung dari batang:
● Kulit kayu: Pukul potongan-potongan kulit kayu berukuran sekitar 30 x 15
cm menggunakan benda tumpul, seperti bagian belakang kapak hingga retak.
Agar kulit kayu menghasilkan balsam, bakar kulit kayu 1 minggu setelah
kulit kayu dipukul. Potongan kulit kayu tersebut dapat dilepaskan dari batang
setelah 2 minggu. Setelah itu, rebus kulit kayu dalam air. Metode ini dikenal
dengan sebagai tacuasonte (dipersiapkan tanpa api) or balsamo de cascara
(balsam dari kulit kayu).
○ Metode baru: Metode ekstraksi Peru Balsam dari kulit kayu yang
kurang merusak pohon adalah dengan mengganti tahap pembakaran
kulit kayu dengan penggunaan besi panas → waktu pemulihan pohon
lebih cepat (6 bulan)
● Eksudat langsung: Setelah kulit kayu dilepaskan dari batang, batang akan
mengeluarkan balsam dengan sendirinya. Kumpulkan balsam dengan cara
menutupi bagian batang yang terbuka dengan kain yang nantinya akan
menyerap balsam. Setelah beberapa hari, kain dibersihkan dengan direbus
dalam air dan kemudian diperas. Balsam akan tenggelam dalam air dan
kemudian dipisahkan dari air dengan melakukan dekantasi.
Tolu Buat potongan berbentuk V pada kulit kayu. Letakkan wadah penampung pada
Balsam bagian sudut potongan V tadi.
Benzoin 1. Buat 3 irisan pada kulit kayu membentuk segitiga dengan jarak antara
masing-masing irisan sebesar 40 cm. Kupas kulit kayu yang terdapat di
antara ketiga irisan tadi. → Sekresi pertama: lengket dan tidak digunakan
2. Perpanjang ketiga irisan sebesar masing-masing 4 cm. → sekresi kedua:
Sekresi yang lebih keras
3. Lakukan perpanjangan irisan setiap 3 bulan sekali. → sekresi: berupa
kristalin
4. 6 minggu setelah setiap penyadapan, ambil produk balsam dan lapisan luar
(kualitas tinggi) disimpan terpisah dari lapisan berikutnya (kualitas sedang)
5. Setelah 2 minggu, kupas kembali potongan pohon. → sekresi: kualitas
rendah, berwarna gelap, mengandung bagian-bagian kecil kulit kayu
6. Proses diulang dengan membuat irisan-irisan baru di atas irisan awal. Setelah
beberapa waktu, irisan-irisan diteruskan semakin ke atas pohon.
Tolu Benzyl cicinnamate, Tolu balsam memiliki 70 hingga 80% fraksi resin,
Balsam beenzyl benzoate, asam yang terdiri darai kayu mais dan ester benzoat
sinamat, vanilin dll dari minyak resin yang dikenal sebagai
toluresinotanol (C17H18O5). Balsam memilki 35
% asam (20%bebas dan 5 % gabungan) dengan
12 sampai 15 % asam sinamat dan 8 % asam
benzoat) dan 7,5 % fraksi yang mudah menguap
yang terdiri dari benzyl cinnamate, benzyl
benzoate, vanilin, farnesol, dan terpene
(Veiga-Junior dkk, 2012).
3.7.3 Benzoin
Pemalsuan Styrax benzoin d ilakukan dengan diganti menjadi resin damar (Shorea
spp.) , yang harganya lebih murah dan tersedia di dalam negeri di Indonesia. Di India,
sampel benzoin dari pasar lokal ditemukan tercemar dengan pine rosin. Di Laos, Styrax
benzoin kadang-kadang dicampur dengan vanilla untuk menyamarkannya sebagai Siam
(menggunakan vanillin sintetis yang relatif murah daripada ekstrak vanili alami)
(Monograph on Benzoin (Balsamic Resin from Styrax Species, 2020).
Untuk mengidentifikasi beberapa bentuk pemalsuan tersebut, dapat dilakukan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT/TLC) secara sederhana dan juga dengan analisis
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT/HPLC) dan Spektrofotometri Gas (GS).
Daftar Pustaka
Abhishek Shukla, S.N. Naik, Vaibhav V. Goud, Chandan Das, Supercritical CO2 extraction
and online fractionation of dry ginger for production of high-quality volatile oil and
gingerols enriched oleoresin, Industrial Crops and Products, Volume 130, 2019, Pages
352-362, ISSN 0926-6690, https://doi.org/10.1016/j.indcrop.2019.01.005.Fakhrudin,
M. I. (2008). Kajian karakteristik oleoresin jahe berdasarkan ukuran dan lama
perendaman serbuk jahe dalam etanol.
Amini, R. Masruri. Rahman, M. (2014). Analisis Minyak Terpentin (Pinus merkusii).Hasil
Produksi Perusahaan Lokal dan Perdagangan Menggunakan Kromatografi
Gas-Spektroskopi Massa (KG-SM) serta Metode Pemurniannya.
A.n. (2019). Qualitative and Quantitative Analysis of Capsaicin from Capsicum annum
Grown in Jordan. https://pharmascope.org/ijrps/article/view/1767/2547#toc
Ana Carolina de Aguiar, J. Felipe Osorio-Tobón, Luiz Paulo Sales Silva, Gerardo Fernandez
Barbero, Julian Martínez, Economic analysis of oleoresin production from malagueta
peppers (Capsicum frutescens) by supercritical fluid extraction, The Journal of
Supercritical Fluids, Volume 133, Part 1, 2018, Pages 86-93, ISSN 0896-8446,
https://doi.org/10.1016/j.supflu.2017.09.031.
Anam, C. (2010). EKSTRAKSI OLEORESIN JAHE (Zingiber officinale) KAJIAN DARI
UKURAN BAHAN, PELARUT, WAKTU DAN SUHU.
https://media.neliti.com/media/publications/148105-ID-none.pdf
Carol. 2019. Tolu Balsam. cited by: https://www.rxlist.com/tolu_balsam/supplements.htm
Chauvet,M. 2016. Myroxylon balsamum (PROSEA). cited by :
https://uses.plantnet-project.org/en/Myroxylon_balsamum_(PROSEA)
Chiteva, Rose. (2010). Phytochemical Investigation of Resins from Kenyan Commiphora
Holtziana. cited by :
http://erepository.uonbi.ac.ke/bitstream/handle/11295/20567/Chiteva_Phytochemical%
20Investigation%20Of%20Resins%20From%20Kenyan%20Commiphora%20Holtzian
a.pdf?sequence=3&isAllowed=y
Claus.P.Edward,1961,Pharmacognosy, United States of America: Lea &Febiger
Damayanti, Ratih dkk.2007.Struktur Anatomi dan Kualitas Serat Batang Kemenyan (Styrax
spp.) dari Sumatera Utara.Jurnal Penelitian Hasil Hutan,25(3),273-290.
de Groot, A. C. (2019). Myroxylon pereirae resin (balsam of Peru) – A critical review of the
literature and assessment of the significance of positive patch test reactions and the
usefulness of restrictive diets. Contact Dermatitis, 80(6), 335–353.
https://doi.org/10.1111/cod.13263
Evans, W. and Evans, D., 2009. Trease And Evans Pharmacognosy. 16th ed. Edinburgh:
Saunders Elsevier.
Fakhrudin, M. (2008). KAJIAN KARAKTERISTIK OLEORESIN JAHE BERDASARKAN
UKURAN DAN LAMA PERENDAMAN SERBUK JAHE DALAM ETANOL.
https://core.ac.uk/download/pdf/16506796.pdf
Fao.org. 2020. Monograph On Benzoin (Balsamic Resin From Styrax Species). [online]
Available at: <http://www.fao.org/3/ac776e/ac776e0e.htm#bm14.1> [Accessed 16
November 2020].
Germano, Antonio, dkk. 2017. A Pilot Study on Bioactive Constituents and Analgesic Effects
of MyrLiq®, a Commiphora myrrha Extract with a High Furanodiene Content. Diakses
pada 15 november 2020, dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5463107/
Hanus, L. Rosenthal, D. Rezanka, T. Dembitsky, V. Moussaief, A. (2008). Fast and Easy
GC/MS Identification of Myrrh Resins.
https://www.researchgate.net/publication/225934595_Fast_and_easy_GCMS_Identific
ation_of_Myrrh_Resins
Heinrich, M., 2012. Fundamentals Of Pharmacognosy And Phytotherapy. 2nd ed. Edinburgh:
Churchill Livingstone/Elsevier.
Hidayati, B. N., Julianto, T. S., & Rubiyanto, D. (2014). Studi Perlakuan Reaksi Isomerisasi
3-Carene Menjadi 4-Carene Menggunakan Katalis Natrium-O-Klorotoluena.
INDONESIAN JOURNAL OF CHEMICAL RESEARCH, 1(2), 10-17.
Jiaoning Li, Enshuang Guan, Li Chen, Xia Zhang, Lei Yin, Lin Dong, Qiong Pan, Xueyan
Fu, Liming Zhang, Optimization for extraction of an oil recipe consisting of white
pepper, long pepper, cinnamon, saffron, and myrrh by supercritical carbon dioxide and
the protective effects against oxygen–glucose deprivation in PC12 cells, Revista
Brasileira de Farmacognosia, Volume 28, Issue 3, 2018, Pages 312-319, ISSN
0102-695X, https://doi.org/10.1016/j.bjp.2018.04.001.
Junior-veiga, dkk. 2012. True and Common Balsams. Diakses pada 15 november 2020 dari
https://core.ac.uk/reader/207283270
Juwairiah, S. (2020). Ekstraksi Minyak Terpentin dari Getah Pinus dengan Metode
Microwave Assisted Hydro-distillation (MAHD). Diakses melalui Repositori Institusi
Universitas Sumatera Utara, http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/28037.
Kar, A., 2007. Pharmacognosy And Pharmacobiotechnology. 2nd ed. New Delhi: New Age
International.
Kawiji, dkk. 2012. Optimasi Ekstraksi Oleoresin Cabai Rawit Hijau ( Capsicum Frutescens
L.) Metode Maserasi. Jurnal Teknosains Pangan Vol 1 No 1. Diakses pada 15
november 2020 dari www.ilmupangan.fp.uns.ac.id.
Kress, H., n.d. Balsamum Peruvianum, B.P. Balsam Of Peru. | Henriette's Herbal Homepage.
[online] Henriettes-herb.com. Available at:
<https://www.henriettes-herb.com/eclectic/bpc1911/myroxylon-pere.html> [Accessed
15 November 2020].
Kuspradini, H., Rosamah, E., Sukaton, E., Arung, E., Kusuma, I. (2016). Pengenalan Jenis
Getah Gum - Lateks - Resin.
https://fahutan.unmul.ac.id/assets_dsn/upload/buku/Pengenalan_Jenis_Getah_Gum-Lat
eks-Resin.pdf
Maharani, Dwi. 2014. Pengaruh Waktu Reaksi pada Alfa-Pinen menjadi Terpineol
menggunakan Katalis asam sulfat. Diakses pada 15 november 2020 dari jurnal.uii.ac.id
Ma’mun. (2003). Identifikasi Pemalsuan Minyak Nilam di Rantai Tataniaga.
http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bultro/article/view/1980
Mammerlel, V. (2007). Contribution to the analysis and quality control of Peru Balsam.
http://othes.univie.ac.at/4056/1/2009-03-23_0201578.pdf
Myroxylon balsamum (Peru balsam). Accessed November 15, 2020.
https://www.cabi.org/isc/datasheet/35225
National Library of Medicine. 2005. Sensitivity to Myroxylon pereirae resin (balsam of
Peru). A study of 50 cases. cited by: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15932578/
Ngan,V. 2002. Balsam of Peru Allergy. cited by:
https://dermnetnz.org/topics/balsam-of-peru-allergy/
Niebler, J. (2017). Incense Materials. In Springer Handbooks (p. 75). Springer.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-26932-0_4
Niebler, J. (2017). Incense Materials. In Springer Handbooks (p. 78). Springer.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-26932-0_4
Nuraeni, I., & Rostinawati, T. (2018). Perkembangan Produksi Hasil Metabolisme Sekunder
Capsaicin dengan Berbagai Metode In Vitro. Farmaka, 16( 1), 231-239.
Parvathy, V.A. (2014). DNA Barcoding to Detect Chilli Adulteration in Traded Black Pepper
Powder. Cited by :
https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/08905436.2013.870078
PT. Samiraschem Indonesia. 2017. Jual Capsicum Oleoresin. Diakses pada 15 November
2020 dari :
https://samiraschem.net/jual-capsicum-oleoresin/#:~:text=Kandungan%20Capsicum%2
0Oleoresin%20terdiri%20atas,pengobatan%20kegemukan%20dan%20sebagai%20diet.
Rahmatullah, N. (2018). Karakterisasi Morfologi, Kandungan Karotenoid, dan Sekuen Gen
Ccs pada Cabai Rawit G1 Original Type dan Mutan G1/M13.
https://www.researchgate.net/publication/341293291_KARAKTERISASI_MORFOLO
GI_KANDUNGAN_KAROTENOID_DAN_SEKUEN_GEN_Ccs_PADA_CABAI_R
AWIT_G1_ORIGINAL_TYPE_DAN_MUTAN_G1M13
Shah, B., 2009. Textbook Of Pharmacognosy And Phytochemistry. 1st ed. India: Elsevier
India.
Sugiarti, L. Suwandi, A. Syawaalz, A. (2011). Gingerol Pada Rimpang Jahe Merah (Zingiber
Offcinale , Roscoe) dengan Metode Perkolasi Termodifikasi Basa.
Tropical Plants Database, Ken Fern. tropical.theferns.info. 2020-11-16.
<tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Myroxylon+balsamum>
Vikram, K. Sharmila, J. Suresh, K. (2015). Assessing of Marketed Benzoin Samples for
Different Qualitative and Quantitavie Attributes. Pharmacopore.
https://www.researchgate.net/publication/308777419_Original_Research_Paper_ASSE
SSING_OF_MARKETED_BENZOIN_SAMPLES_FOR_DIFFERENT_QUALITATI
VE_AND_QUANTITATIVE_ATTRIBUTES
Wahlberg. Hjelte. Karlsson. (1971). Constituents of Commercial Tolu Balsam.
https://www.researchgate.net/publication/244766362_Constituents_of_Commercial_To
lu_Balsam
Wang, X. R., Tsumura, Y., Yoshimaru, H., Nagasaka, K., & Szmidt, A. E. (1999).
Phylogenetic relationships of Eurasian pines (Pinus, Pinaceae) based on chloroplast
rbcL, matK, rpl20-rps18 spacer, and trnV intron sequences. American Journal of
Botany, 86(12), 1742-1753.
Wardani, E. (2014). Pengaruh Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rosc.) var. Gajah Terhadap
Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus) yang Terpapar 2-Methoxyethanol.
http://repository.unair.ac.id/25661/14/14.%20Bab%202.pdf
Wiyono, B. 1995. Peningkatan Kualitas Kemenyan Dengan Menggunakan Pelarut Organik.
cited by:
https://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/download/3779/
3263
Yuwono, S. (2015). Tanaman Cabe Merah (Capsicum annuum L).
http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/10/tanaman-cabe-merah-capsicum-annuum-l/
Yusuf, E. D., Somaatmaja, D., & Ali, D. (1985). Isolasi Oleoresin Dari Cabe Merah. Warta
Industri Hasil Pertanian, 2(01), 22-28.