Anda di halaman 1dari 6

Putri Widyaningsih – 1906347413

PB 18 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

Resume Praktikum Fiksasi, Imobilisasi dan Bleeding Control

Fiksasi dan Imobilisasi


Fiksasi dan imobilisasi adalah tindakan untuk membuat tubuh korban tidak tergeser
atau berubah posisi, berguna untuk proses perpindahan korban. Tujuan utamanya adalah
memindahkan korban sebaik mungkin ke tempat rujukan. Fiksasi dan imobilisasi ini
digunakan untuk korban yang mengalami cidera tulang (dislokasi, fraktur).
Fiksasi dilakukan dengan mengusahakan alignment (kesegarisan) dua sendi sesuai
posisi anatomis korban, hal ini dengan menggunakan intervensi jika penolong kompeten. Jika
tidak, dapat dilakukan fiksasi secara langsung sesuai posisi cedera didapatkan. Pada
imobilisasi bagian leher, daerah kepala, leher dan bahu harus distabilkan dengan pemakaian
cervical collar.
Setelah dilakukan fiksasi, perlu dilakukan pemantauan PSM (pulsasi, sensorik dan
motoric) secara berkala untuk mencegah tersumbatnya pembuluh darah dan terjepitnya saraf.

Alat yang Digunakan untuk Fiksasi dan Imobilisasi


a) Vacuum matras
b) Sam Splint
c) Splint traction
d) Air splint

1) Cidera Paha Atas: posisi menekuk (kiri), posisi lurus (kanan)


Putri Widyaningsih – 1906347413
PB 18 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

2) Cidera Siku: posisi lurus (kiri), posisi menekuk (kanan)

3) Pelepasan helm dan pemasangan Neck Collar

4) Cidera pada tungkai kaki, pergelangan kaki dan kaki


Putri Widyaningsih – 1906347413
PB 18 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

5) Splinting pada kaki


Putri Widyaningsih – 1906347413
PB 18 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

Control Bleeding
Perdarahan adalah rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh
paksaan/trauma dan/atau penyakit. Perdarahan dapat digolongkan menjadi perdarahan luar
dan perdarahan dalam. Perdarahan luar adalah perdarahan yang tampak dan terlihat jelas
dengan luka yang terbuka. Sedangkan perdarahan dalam adalah perdarahan internal yang
tidak terlihat, hal ini dapat ditandai dengan adanya lecet, memar, bengkak, deformitas, pada
tubuh, tengkorak, dada, perut, dll.
Control bleeding adalah metode untuk menghentikan perdarahan, khususnya eksternal
yang dapat dilakukan oleh penolong pada korban. Metode control perdarahan antara lain
dengan penekanan langsung, elevasi, penekanan spesifik, dan tourniquet.
Syok adalah kondisi yang terjadi karena adanya kegagalan dalam pengangkutan
oksigen didalam darah. Penyebab syok bermacam macam, contohnya gagal jantung
(kardiogenik), pelebaran pembuluh darah yang tidak normal (anafilaksis), kehilangan darah
yang besar (hipovolemik).
Putri Widyaningsih – 1906347413
PB 18 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia
Putri Widyaningsih – 1906347413
PB 18 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai