Anda di halaman 1dari 2

Putri Widyaningsih – 1906347413

PB 18 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

Manajemen Psikososial pada Bencana (Refleksi Pandemi COVID-19)

1. Pengertian tentang Bencana/Pandemi


 Bencana: Gangguan serius yang menimbulkan kerusakan pada fungsi komunitas/
masyarakat yang menyebabkan dampak kehilangan luar biasa pada manusia, materi,
ekonomi dan lingkungan yang melebihi kemampuan komunitas untuk mengatasi
sumber dayanya sendiri. (ICN and WHO, 2009)
 Pandemi: Kejadian yang terjadi secara mendunia, pada daerah yang sangat luas, antar
negara dan biasanya menginfeksi orang dengan jumlah yang sangat besar. (WHO)

2. Jenis Bencana dan Korban yang Terdampak


3 Jenis Korban Bencana
1) Korban yang mengalami trauma karena bencana atau terinfeksi covid, (rentan cidera
fisik, PTSD dan depresi post bencana).
2) Penyelamat/responder (termasuk tenaga kesehatan dan relawan) yang terpapar pada
trauma dan PTSD ketika melihat penderitaan orang lain, juga takut mengancam dirinya.
3) Masyarakat luas yang terdampak secara psikologis karena mengamati kejadian dan
informasi tentang bencana/pandemi dari jauh.

3. Perubahan, Respons dan Masalah Psikososial akibat Bencana


Persepsi yang berbeda dapat menyebabkan respons yang berbeda pula atas
bencana/pandemi yang ada. Terdapat 2 persepsi terhadap respons dari bencana/pandemi:
 Jika dianggap sebagai bencana alam, maka dianggap sebagai ketentuan Tuhan. Sehingga
hal itu tidak dapat dicegah, sehingga dihapuskanlah manusia sebagai penyebab dan
tanggungjawabnya tentang bencana tersebut.
 Jika bencana disebabkan oleh kelalaian manusia yang disengaja. Maka akan timbul
kemarahan dan menyalahkan pihak-pihak lalai. Sehingga proses pemulihan dari
psikososial pasca bencana akan panjang, karena adanya luka emosional yang mendalam.
Pandemi COVID-19 menghantam semua aspek kehidupan, baik lingkungan, ekonomi, sosial,
bahkan psikis dapat menyebabkan stress yang berujung trauma. Selain itu, karantina dapat
mengakibatkan anxiety, depresi, kecemasan dan berkurangnya produktivitas.
Respon Holistik terhadap Pandemi:
- Kesehatan: mengikuti panduan kesehatan untuk melawan, isolasi mandiri, vaksinasi
Putri Widyaningsih – 1906347413
PB 18 – Fakultas Farmasi Universitas Indonesia

- Survival: menjaga ketersediaan makanan dan hal lain yang diperlukan untuk bertahan hidup
- Ekonomi: berjuang menghemat apa yang dimiliki selama berkurang tabungan atau
terhentinya penghasilan
Pola Respon Manusia terhadap Bencana/Pandemi:
 Positive: respon yang adaptif dan mendukung fungsi
 Negative: respon yang maladaptif dan menghambat fungsi
Respons yang Muncul saat Pandemi:
1) Fisik biologis:
 fight response, siap secara fisiologik untuk menyerang
 flight response, upaya untuk menjaga sumber dalam tubuh
2) Psikologis, contoh: kecurigaan, mudah tersinggung, takut keluar rumah, dll.
3) Perasaan dan emosi, contoh: shock, marah, putus asa, depresi, dll.
4) Pikiran, keyaninan dan persepsi, contoh: mimpi buruk berulang, kurang konsentrasi, dll.

4. Manajemen Kesehatan
Manajemen Bencana dibagi menjadi 2 tahap:
1) Risk Management, diperlukan untuk proteksi dengan adanya tahap mitigasi dan prevensi,
adanya preparasi atas bencana, serta prediksi dan earlu warning.
2) Crisis Management, diperlukan untuk pengembalian (recovery) dengan adanya
rekonstruksi, respons, dan impact assessment.

Peran Nakes/Relawan di Lokasi Bencana:


 Memastikan keselamatan
 Pertolongan pertama
 Asuhan gawat darurat
 Integrasi aspek psikososial (dilakukan dengan prinsip Look, Listen, Link)

Pencegahan dan Penanganan Masalah Psikososial:


 Perpegang pada informasi terpercaya, dan batasi media
 Ciptakan rutinitas harian dan coba hal baru, hindari burnout yg dapat membuat stress
 Menjaga tubuh, kurangi minum kopi, siapkan suplai obat, dll
 Tetap terhubung dan menjadi role untuk orang lain.

Anda mungkin juga menyukai