Anda di halaman 1dari 34

1. Winfield, A. J.

, “Pharmaceutical Practice“ ( 2004 )


2. Mollet, H., “Formulation Technology” ( 2001 )
3. Ansel, C. H., “ Pharmaceutical Dosage Forms
and Drug Delivery Systems” ( 1999 )
4. Lieberman, H. A., “Pharmaceutical Dosage
Forms : Disperse Systems, Vol. 1, 2” ( 1996 )
5. Aulton, M. E., “Pharmaceutics : The Science of
Dosage Form Design” ( 1996 )
6. Lachman, L., “The Theory and Practice of
Industrial Pharmacy” ( 1986 )
7. Farmakope Indonesia Ed. IV ( 1995 )
8. Martin, A., “Physical Pharmacy” ( 1993 )
9. Banker, G. S., “Modern Pharmaceutics” ( 1990 )
Formulasi Teknologi Sediaan Likuida

SUSPENSI
PENGERTIAN
SUSPENSI
Apa itu
Suspensi
?

F. I. ed IV : Sediaan cair yang mengandung partikel


padat tidak larut yang terdispersi
dalam Fase cair

Lachman : Sistem Heterogen yang terdiri dari 2 fasa


yaitu fasa kontinu atau fasa luar biasanya
berbentuk cair atau semipadat, sedangkan
fasa terdispersi a/ fasa dalam terdiri dari
partikel yg tidak larut terdispersi di-
seluruh fasa kontinu
DIAMETER PARTIKEL
SUSPENSI
Suspensi Kasar :

> 1 µm
Umumnya 10 – 50 µm

Suspensi Koloid :

< 1 µm
Umumnya 1,0 µm & 0,5 µm
ROUTES OF
ADMINISTRATION
Oral
Contoh : Susp Kloramfenikol, Rifampisin,
asam mefenamat, dll
Ocular
Contoh : susp hidrokortison asetat,
neomicyn
Otic
Contoh : suspensi hidrokortison
Parenteral
Contoh : susp Penicillin G ( i.m )
Rectal
Contoh : susp Paranitro Sulfathiazol
Topical
Aerosol
Inhalasi
ALASAN PENGGUNAAN
SUSPENSI DALAM FARMASI
1. Zat berkhasiat tidak larut dalam air atau
mempunyai kelarutan rendah
2. Zat berkhasiat yang tidak enak atau pahit
dalam bentuk larutan dibuat derivat yang
tidak larut
Contoh :
Kloramphenikol base larut dalam air, rasa pahit
Bentuk ester

Kloramphenikol Palmitat yang tidak larut,


tidak pahit dibuat suspensi
3. Mengurangi proses penguraian zat aktif dalam
air
Contoh :
Oxytetrasiklin HCl ( larut dalam air )
mudah terhidrolisis

Oxytetrasiklin Ca tidak larut dalam air


stabil
4. Kontak zat padat dengan medium dispersi
dipersingkat

Ampisilin Sirup Kering

5. Partikel halus yang terdispersi memberikan


luas permukaan yang besar di dalam saluran
pencernaan
Contoh : Kaolin, Mg Carbonat, Mg Trisilikat
6. Zat berkhasiat yang tidak stabil dalam air
menggunakan medium non air

Contoh :
Tetrasikilin HCl dalam minyak kelapa (Ocular)
Phenoxymethil Penicilin dalam minyak kelapa
( Oral )
7. Beberapa suspensi yang medium pembawanya
adalah semipadat, digunakan basis lemak

Tetrasiklin HCl dalam basis lemak

Pasta mengandung padatan yang


terdispersi dalam basis parafin
Suspensi obat padat dalam basis emulsi
contoh : Krim Zinc
8. Untuk memperpanjang pelepasan obat
menggunakan pembawa minyak

vaksin imun, vaksin tetanus,


zink insulin, medroxy progesteron asetat
9. Suspensi Barium Sulfat untuk kontras dalam
pemeriksaan X-ray
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN SUSPENSI
KELEBIHAN :
1. Waktu paruh obat ( t-½ ) lebih lama
daripada larutan
2. Absorpsi lebih cepat daripada tablet atau
kapsul untuk obat yang sama
3. Cocok untuk pasien yang sukar menelan
obat bentuk padat
4. Rute pemberian cukup luas
KEKURANGAN :

1. Keseragaman & ketepatan dosis


tidak sebaik tablet / kapsul
2. Relatif menggunakan wadah yang besar
3. Formulasi lebih sulit daripada bentuk
tablet / kapsul
SIFAT FISIK FORMULASI
SUSPENSI YANG BAIK
1. Suspensi harus tetap homogen
2. Harus mudah didispersikan kembali
3. Mudah dituang
4. Partikel suspensi harus kecil & seragam
SASARAN UTAMA DALAM
MERANCANG SEDIAAN
SUSPENSI
- Untuk memperlambat kecepatan
sedimentasi
- Mengupayakan partikel yang telah
tersedimentasi dapat disuspensi dengan
baik
Jadi tidak untuk mencegah terjadinya
pemisahan fasa
FORMULASI
SUSPENSI
Faktor – faktor yang mempengaruhi
Formulasi sediaan Suspensi

1.Ukuran Partikel
Jumlah, ukuran & bentuk partikel →
mempengaruhi sifat fisika dan kimia sediaan
suspensi

Ditinjau dari Hukum Stokes


2 r2 ( ρS – ρL )g
V = _______________

2. Permukaan zat padat – cair
► pembasahan
► sudut kontak
► tegangan permukaan

♦ Pembasahan
hidrofil
Zat padat yg tidak larut
hidrofob
Mudah tidaknya zat padat terbasahi tergantung
pada interaksi yang terjadi antara zat padat
dengan medium cair
Pembasahan dipengaruhi o/ afinitas cairan-padatan

→ Bila afinitas lemah/tidak ada » cairan sulit


meniadakan udara yg mengelilingi partikel
≈ gaya kohesi molekul cairan/padatan lebih
dominan daripada gaya adhesi
∑→ cairan sulit membasahi zat padat

→ Bila afinitas kuat ≈ gaya adhesi antara mol


cair-padat lebih dominan
daripada gaya kohesi
∑→ cairan mudah membasahi zat padat

Anda mungkin juga menyukai