Anda di halaman 1dari 18

RUTE OBAT

Wahyu Hartini F
DASAR PEMILIHAN
RUTE
1. Tujuan therapi dan sifat-sifat obat serta kondisi
pasien
2. Pertimbangan dalam memilih rute penggunaan
obat :
• Efek apa yang dikehendaki (lokal/ sistemik) ?
• Onset dan durasi yang diinginkan dari obat
• Stabilitas obat dalam lambung dan usus
• Apakah pasien dapat menelan obat ?
• Harga obat yang relatif ekonomis dalam penyediaan
obat melalui suatu rute
JENIS RUTE PENGGUNAAN OBAT
• Rute Enteral
• Rute Parenteral
• Rute Inhalasi
• Rute pada membran mukosa
• Tute pada kulit
ENTERA
L
 Oral
- Rute melalui mulut / saluran pencernaan
- Ex : tablet, pil, sirup, kapsul

Beberapa obat diabsorbsi di lambung, tetapi


duodenum sering merupakan jalan masuk utama ke
sirkulasi sistemik karena permukaan absorbsinya yg
lebih besar.
Obat diabsorbsi dari saluran cerna masuk ke hati
disebarkan ke sirkulasi umum.
ENTERA
L
 Oral
Minum obat bersamaan dengan makanan
dapat
mempengaruhi absorbsi karena keberadaan
makanan lambung memperlambat waktu
dalam
pengosongan lambung sehingga obat yang
tidak tahan asam menjadi rusak atau tidak
diabsorbsi.
SUBLINGUAL
Letakkan di bawah lidah, jangan ditelan.
Biarkan sampai tablet hancur dan terserap.
Obat beraksi dalam 1 menit dan efeknya dalam 3 menit.
Letakkan di bawah lidah, jangan ditelan.
Biarkan sampai tablet hancur dan terserap.
Obat beraksi dalam 1 menit dan efek dalam 3 menit.
BUKAL

 Letakkan di antara gigi dengan selaput lendir pada


pipi bagian dalam.
ENTERA
L
 Rektal
50 % aliran darah dari bagian rektum memintas
sirkulasi portal sehingga biotransformasi obat oleh hati
dikurangi. Keuntungan tambahan rute sublingual dan
rektal : mencegah penghancuran obat oleh enzim usus
atau pH rendah di dalam lambung. Obat diberikan
melalui rektal jika menginduksi muntah. Contoh obat :
suppositoria dan ovula.
PARENTERAL

Rute ini dipilih jika :


- Obat mempunyai absorbsi yang buruk
melalui saluran cerna.
- Obat tidak stabil dalam saluran cerna seperti insulin.
- Pasien tidak sadar dan memerlukan kerja obat yang
cepat.

Keuntungannya :
Memberikan kontrol paling baik terhadap dosis
yang sesungguhnya dimasukkan ke dalam tubuh.
PARENTERAL

RUTE PARENTERAL :
• Rute dengan cara merobek jaringan (injeksi)
• Macam-macam rute parenteral :
• IC, SC, IV, IM, IS (intra spinal), E.d (epidural)
dan IP (intra peritoneal)
• Contoh : vaksin
PARENTERA
L
Intravena (IV)
- Menghindari metabolisme first pass oleh hati.
- Memberikan efek yang cepat dan kontrol yang baik
sekali thd kadar obat dalam sitkulasi.
- Dapat menyebabkan kontaminasi bakteri atau reaksi
yang tidak diinginkan karena pemberian terlalu cepat
obat konsentrasi tinggi ke dalam plasma & jaringan.
- Kecepatan infus harus dikontrol dengan hati-hati.
PARENTERA
L
Intramuskuler (IM)
- Obat yang diberikan secara IM dapat berupa laurutan
dalam air atau preparat depo khusus, sering berupa
suspensi obat dalam vehikulum non aqua seperti
etilenglikol.
- Absorbsi obat dalam larutan cepat, sedangkan absorbsi
preparat depo berlangsung lambat.
- Setelah vehikulum berdiskusi keluar dari otot, obat
tersebut mengendap pada tempat suntikan, kemudian
obat melarut perlahan-lahan memberikan suatu dosis
sedikit demi sedikit untuk waktu yang lebih lama
dengan efek therapeutik yang panjang.
PARENTERA
L
Subkutan (SC)
- Untuk mengurangi resiko yang berhubungan dengan
injeksi IV.

Intrakutan (IC)
- Pemberian obat intracutan diberikan melalui suntikan
di lapisan kulit bagian dermis.
- Dosisnya 0,1 cc
- Untuk melakukan tes alergi pada jenis obat antibiotik
RUTE
INHALASI
• Obat dalam keadaan gas uap
• Rute dengan cara diabsorbsi sangat cepat
melalui alveoli paru-paru dan membran mukosa
pada saluran pernafasan
• Contoh : inhaler, aerosol
RUTE MEMBRAN
MUKOSA
• Obat berbentuk padat, cair atau larutan
• Rute melalui membran mukosa tubuh
seperti mata, hidung, vagina, telinga, anus
(rektum)
• Contoh :
 lazenges (mulut/ tenggorokan)
 Oculenta (mata)
 Nasal solution (hidung)
 Suppositoria (rektum/anus)
 Bacilla (uretra)
 Ovula (vagina)
Pemberian Obat Topikal

Kulit (dermatologis)
Irigasi dan Instilasi mata
Instilasi hidung
Irigasi dan instilasi vagina
Instilasi telinga

Bertujuan memperoleh efek pada atau dalam


kulit (lokal)
Contoh : talk, lotion. Liniment, salep, krim
Jika menggunakan lebih dari satu obat tetes mata dalam
satu waktu, tunggu beberapa menit sebelum
menggunakan obat tetes yang lain.
Sebaiknya pada saat menggunakan obat tetes mata,
posisi berada di depan kaca.
Setelah meneteskan obat tetes mata, jangan menutup
mata rapat dan jangan sering berkedip, sehingga
penyerapan obat lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai