Kekurangan :
3. Dapat membangkitkan rasa malu
4. Kesulitan dalam melakukan prosedur
Prosedur Kerja
1. Siapkan Peralatan
2. Kaji kemampuan pasien dalam menggunakan aplikator atau
suppositoria.
3. Tutup gorden atau pintu kamar
4. Bantu klien berbaring dalam posisi dorsal recumben
5. Masukkan suppositoria dengan menggunakan tangan
terbungkus sarung tangan atau menggunakan aplikator
6. Instruksikan pasien untuk tetap berbaring selama sekurang-
kurangnya 15 menit.
7. Lepas sarung tangan, buang ke wadah yang tepat dan cuci
tangan. Jika menggunakan aplikator, cuci dengan sabun dan air
hangat lalu simpan ditempatnya untuk penggunaan selanjutnya
8. Catat dan dokumentasikan
Jalur Parenteral
• Digunakan untuk obat-obat
yang sulit diserap oleh saluran
cerna.
• Paling sesuai untuk kondisi
pasien yang tidak sadar.
• Diperlukan efek segera pada
obat.
• Dosis obat paling terkendali.
Intravena • Pemberian obat intravena adalah
pemberian obat dengan cara
memasukkan obat ke dalam pembuluh
darah vena menggunakan spuit injeksi.
• Pemberian obat secara intravena
merupakan pemberian obat yang sangat
BERBAHAYA.
• Pemberian IV Harus dilakukan
perlahan-lahan sambil mengawasi
respon penderita
• Obat cepat masuk ke sirkulasi sistemik
•
Keuntungan •
Bioavailbilitas obat 100%
Tidak mengalami FPM
• Dapat diberikan kepada pasien tidak sadar
Dokumentasi Benar
Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan,
dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila
pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak
dapat diminum, harus dicatat alasannya dan dilaporkan.
Hak-hak Pasien dalam Pemberian
obat
•Hak untuk mengetahui alasan pemberian
obat
•Hak untuk menolak pengobatan