TINGKAT KESEHATAN
SISWA SMA NEGERI 2 CILACAP
LAPORAN PENELITIAN
Velintang Ghozali
006119001
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH
CILACAP
2019
|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberi hidayah,
kekuatan, kesehatan, dan ketabahan kepada kami sehingga penyusunan laporan tingkat
kesehatan siswa SMA N 2 Cilacap ini telah kami selesaikan.
Laporan ini di susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, sebagaimana mestinya yang telah kami lakukan dalam proposal sebelumnya.
Dengan begitu kita dapat mengetahui seperti apa tingkat kesehatan siswa SMA Negeri 2 pada
umumnya. Dengan menyusun laporan ini diharapkan kami beserta pembaca mendapatkan
pengetahuan yang lebih mendalam lagi.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu
penyelesaian laporan ini di antarannya :
1. Ibu Suparyati Spd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 2
Cilacap
2. Teman-teman kelas 12 Ilmu Bahasa dan Budaya angkatan 32
3. Ibu Eva selaku kader UKS SMA Negeri 2 Cilacap
4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan penelitian
ini.
Sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Ibarat pepatah “tiada gading yang
tak retak” laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, sebagai seorang pemula,
laporan ini sangat terbuka dan perlu terus di lakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Penulis
|Page
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
BAB 2...................................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................4
2.2 Hipotesis......................................................................................................................................6
BAB 3...................................................................................................................................................7
METODE PENELITIAN......................................................................................................................7
BAB 4..................................................................................................................................................10
HASIL PENELITIAN.........................................................................................................................10
|Page
4.3 Tabel kesehatan siswa................................................................................................................11
BAB 5..................................................................................................................................................14
PENUTUP...........................................................................................................................................14
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................14
5.2 Saran..........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15
|Page
BAB 1
PENDAHULUAN
Disamping itu kesehatan sekolah juga diarahkan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat
agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat
|Page
aktif berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan, baik di sekolah, rumah tangga
maupun dalam lingkungan masyarakat. Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku
sehat dalam lingkungan sehat perlu diperkenalkan seawal mungkin pada generasi penerus dan
selanjutnya dihayati dan diamalkan. Peserta didik bukanlah lagi semata-mata sebagai objek
pembangunan kesehatan melainkan sebagai subjek dan dengan demikian diharapkan mereka
dapat berperan secara sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan
kesehatan. Anak sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat memasuki usia remaja
dimana periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis
maupun intelektual.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat
kesehatan siswa SMA Negeri 2 Cilacap “ . SMA Negeri 2 Cilacap merupakan salah satu
sekoah di cilacap yang konsisten melaksanakan program ekstrakulikuler yang salah satunya
adalah ekstrakulikuler PMR ( Palang Merah Remaja) yang bekerja sama dengan kader UKS
untuk memastikan kondisi kesehatan siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan terdapat masalah yang ada di dalamnya
dan akan di ulas kembali secara rinci dalam penelitian ini. Di antarannya yaitu :
1. Apa saja penyakit yang sering di derita oleh siswa SMA N 2 Cilacap ?
2. Bagaimana cara mengatasinya ?
3. Seperti apa tingkat kesehatan siswa ?
4. Apa usaha yang di lakukan oleh kader UKS ?
Dengan adanya rumusan masalah di atas maka terdapat tujuan yang di harapkan nya
yaitu
1. Untuk mengetahui penyakit yang sering diderita oleh siswa SMA N 2 Cilacap.
2. Untuk mengetahui cara mengantisipasinya.
3. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kesehatan siswa.
4. Untuk mengetahuin usaha yng di lakukan oleh kader UKS .
|Page
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
Peneiliti maupun siswa dan guru SMAN 2 Cilacap, sebagai berikut :
1. Sekolah : Dapat digunakan sebagai informasi terkait perilaku hidup sehat pada
siswa SMA 2 Cilacap.
2. Peneliti : Diharapkan memberikan wawasan maupun pengalaman setelah
melakukan penelitian mengenai Kesehatan di SMAN 2 Cilacap.
|Page
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan adalah suatu usaha sadar , terencana , dan terarah yang mengarah pada
perubahan sikap dan perilaku yang lebih positif (Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah, 1985:11). Usaha sadar mengandung arti bahwa pelaksananya di lakukan dengan
sengaja dan penuh tanggung jawab. Pertanggung jawaban terhadap upaya sadar tersebut
dinyatakan dengan perencanaan yang matang dan mantap, arah tujuan yang jelas
menunjuketingkatan yang lebih baik, dan program perbaikannya. Meskipun demikian perlu
diingat bahwa upaya sadar dan mengandung unsur yang di sengaja, bukan berartibsuatu
paksaan.
Sedangkan yang di maksud dengan kesehatan adalah keadaan yang meluputi kesehatan
badan, rohani (mental), dan sosial dan bukan hanya keadaan ynag bebas dari penyakit, cacat,
dan kelemahan (Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 1985:11). Dengan
demikian yang di maksud dengan sehat adalah sehat pribadi seseorang seutuhnya meliputi
sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial, yng ketiga aspek tersebut merupakan suatu
kesatuan yang tidak terpisahkan.
Tingkat pemahaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa SMA N 2 mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan pola hidup sehat. Pola hidup sehat sendiri dapat diartikan sebagai
perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan individu untuk
mempertahankan dan meningkatkan mutu kesehatannya (Notoatmodjo, 2003:118). Pola
hidup sehat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengenai pemahaman seseorang
tentang pemilihan obat untuk sakitnya, pola makan dan standar kecukupan gizinya,
pemahaman mengenai lingkungan yang sehat dan bersih, tidak merokok, mandi dengan air
yang bersih dan layak, buang air besar dan kecil di jamban, cuci tangan sebelum makan, dan
pengambilan keputusannya dalam memilih layanan kesehatan yang akan diaksesnya apabila
sakit.
|Page
Sedangkan faktor yang mempengaruhi kesehatan di antaranya yaitu :
1. Udara
Pencemaran udara sudah tidak bisa dipungkiri lagi sebagai faktor yang mempengaruhi
kesehatan. Udara yang kita hirup setiap hari dapat dipastikan dalam kondisi tercemar. Polusi
kendaraan bermotor, asap pabrik dan asap rokok menjadi faktor dominan pencemaran udara.
Alangkah baiknya jika kita melakukan hal preventif untuk meminimalisirresiko dari
pencemaran udara. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menghijaukan perkarangan rumah kita
dengan menanam pepohonan di sekitar rumah untuk menjaga agar lingkungan kita tetap
segar.
2. Air
Air merupakan zat yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tubuh manusia
sebagian besar terdiri atas air. Tentu saja tubuh kita memerlukan asupan air yang bersih dan
sehat untuk menjaga agar semua organ berfungsi dengan baik. Air yang kotor dan tercemar
akan mengakibatkan menurunnya kualitas kesehatan kita. Pastikan air yang kita konsumsi
dalam kehidupan sehari-hari terbebas dari polusi dan bakteri
Sadarkah kita akan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari selama
bertahun tahun? Yakinkah bahwa makanan dan minuman tersebut diproses dengan tingkat
kebersihan yang tinggi?? Jika kita tidak yakin, mungkin ada baiknya makan dan minuman
masakan sendiri, makanan dan minuman dari bahan yang alam
4. Keseimbangan Emosi
|Page
5. Olahraga Teratur
Jika pola hidup kita sehat, termasuk berolahragalah secara teratur, tubuh kita dapat
dikatakan sehat. Hampir semua orang sadar dan setuju akan pentingnya berolahraga. Sayang,
hanya sedikit dari kita yang mau melakukannya. Alangkah baiknya setiap hari kita
meluangkan waktu kita beberapa menit untuk berolahraga. Tidak harus olahraga yang
sifatnya berat dan menguras banyak tenaga, cukup melakukan olahraga ringan yang dapat
kita lakukan di rumah
6. Istirahat Cukup
Tidur merupakan ritual yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Itulah kenapa
Tuhan menciptakan siang dan malam. Agar sebagian dari hari yang kita lalui itu digunakan
untuk istirahat, dalam hal ini tidur. Tidur dibutuhkan untuk mengistirahatkan organ-organ
tubuh kita setelah lelah bekerja. Saat kita tidur, metabolisme tubuh bekerja, dari mulai
peremajaan sel-sel sampai kepada pembuangan sejumlah toksin yang ada di dalam tubuh.
Jangan sepelekan tidur, tidur yang berkualitas tidak diukur dari lama atau tidaknya kita
tertidur. Tidurlah dengan suasana hati yang tenang agar ketika bangun kita akan merasa
segar.
2.2 Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka yang kami peroleh , kami dapat memberi jawaban sementara
atas rumusan masalah yang kami susun sebelumnya yaitu seperti biasa banyak siswa yang
mengeluh karena full day school hal ini tentunya dapat membuat kondisi fisik siswa yang
tidak stabil dan harus di jaga supaya tidak mudah jatuh sakit jika tidak maka siswa akan
sering merasa tidak enak badan seperti pusing, badan pegel-pegel, mata bertambah min,
demam, flu dllapa lagi pada saat upacara bendera pasti jika tubuh yang sudah lemahakan
jatuh pingsan. Semua itu pasti akan terjadi jika kita tidak menyayangi tubuh kita sendiri oleh
karena itu cara yang paling baik adalah makan nasi terlebih dahulu sebelum berangkat
sekolah, selalu meminum vitamin c supaya tubuh selalu terjaga, banyak lah berolahraga dan
makan makanan sayuran .
|Page
BAB 3
METODE PENELITIAN
Menurut Keirl dan Miller dalam Moleong yang dimaksud dengan penelitian kualitatif
adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung
pada pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-
orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya”.
Tetapi penelitian ini juga perlu mengunakankuantitatif yang artinya datanya berupa angka,
dengan mengetahui tingkat kesehatan siswa maka kita juga bisa tahu seberapa bayaknya
siswa yang saakit.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Whitney dalam Moh.
Nazir bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.
Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang
berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-
hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang
sedang berlansung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
|Page
3.2 Latar penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Unit Kesehatan Sekolah ( UKS) SMA N 2 Cilacap. Terjadi
apa bila kita melakukan penelitian melalui wawancara langsung dengan kader UKS.
Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan
atau tempat penelitian. Sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber
data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti
menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang tingkat kesehatan
siswa ataupun banyaknya penyakit yang banyak atau sering terjadi pada siswa.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam
sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian, notula rapat perkumpulan,
sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat
berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-
badan resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi
histories, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat
penelitian dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung
dengan kader UKS.
1. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab dengan
menggunakan alat yang dinamakan interviewguide (panduan wawancara).
|Page
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan, memo, pengumuman,
instruksi, majalah, buletin, pernyataan, aturan suatu lembaga masyarakat, dan berita yang
disiarkan kepada media massa.
Dari uraian di atas maka metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan meneliti
catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan obyek penelitian.
Dari rumusan di atas dapatlah kita tanarik garis besar bahwa analisis data bermaksud
pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari
catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel,
dan sebagainya.
Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di
atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan
analisis secara deskriptif-kualitatif, yang juga di perlukaan kuantitatif.
Analisis ini merupakan suatu tehnik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti
data-data dan angka-angka yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam
sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran
secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Menurut M. Nazir bahwa tujuan
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.
|Page
BAB 4
HASIL PENELITIAN
1. Sakit pusing : sakit pusing pada umumnyaa di karenakan tubuh kurang beristirahan
serta banyaknya pikiran pikiran yg ada di otak kita , penyakit ini justru banyak siswa
yang mengalaminya , jika tidak kuat menahannya jugaa bisa sampai tidak sadarkan
diri atau pingsan.
2. Sakit perut : sakit perut bisa di sebabkan karena faktor makanan dan pada wanita juga
bisa di sebabkan karena hari pertama datang bulan.
3. Demam : demam jika terjadi di sekolah maka bisa Jadi siswa sudah merasa tidak enak
badan dari rumah sehingga pada akhirnya merasa lemes saat bersekolah.
4. Asma : asma terjadi apa bila terjadi gangguan di pernafasannya , syukurlan penyakit
ini jarang ada di sekollah kami .
5. Masuk anggin : masuk angin juga bisa terjadi di sekolah , masuk angin juga bisa
karena kembung.
Sekiranya ada 5 penyakit yang sering terjadi di SMA N 2 Cilacap yaitu : pusing, sakit
perut, demam, asma, dan masuk angin.
|Page
4.2 Cara mengatasinya
1. Sakit pusing : 1 Minumlah air putih karenna pusing bisa jadi karna dehidrsi
2 Tarik nafas dalam dalam
3 Menyuruh pasien untuk meminum obat paracetamol
4 Menyuruhnyaa untuk beristirahat di ruang UKS
2. Sakit perut : 1 Gunaakan air panas dalam botol dan tempelkan di perut
2 Berikkan obat antasidadoen
3 Buang air besar biasanya akan menyembuhkan sakitnya
3. Demam : 1 Kompres kepala tepatnya di bagian kening
2 Berikan obat paracetamol
4. Asma : Jika pasien kejang kejang dan tidak bisa meminum obat maka berikan oksigen
terlebih dahulu setelah membaik kemudian berikan obat salbutamol , namun jika
pasien bisa sanggub meminum obat berikanlah kemudian berikan oksigen.
5. Masuk angin : 1 kerok lah bagian punggungnya
2 setelah beberapa jam kemudian berilah tolak angin
Begitulah cara mengatasi jika siswa menderita penyakit tersebut menurut kader UKS SMA
N 2 Cilacap.
|Page
25
20
15 Pusing
Sakit Perut
Demam
10 Masuk Angin
Asma
0
Agustus September Oktober November Januari Februari
UKS di sekolah biasanya sering menjadi tempat untuk ajang pembolosan siswa , dan
UKS juga bisa menjadi tempat untuk melaksannakan cek kesehatan seperti kolestrol , tensi
dll. Oleh sebab itu kader uks melakukan usaha-usaha yang karus di lakukan yaitu sebagai
berikut :
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan siswa perlu juga di sediakan obat- obatan
dan alat kesehatan secara lengkap supaya lebih optimal dalam penangananya.
Setiap sekolah pasti banyak siswa yang mengeluh kepada kader UKS entah itu sakit
ataupun pura-pura oleh sebab itu kader UKS membuat surat ijin bagi siswa yang
beristirahat di uks wajib mengunakan surat ijin dan surat ijin itulah naantinya akan di
tarus di ruang kelas supaya siswa dapat beristirahat di uks tanpa di alfa di kelasnya.
|Page
Di dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kader uks SMA N 2 Cilacap
melibatkan banyak unsur karena uks merupakan tanggung jawab bersama.
Penyuluhan dapat berupa : kebersihan individu, kebersihan lingkungan, maupun
kesehatan reproduksi remaja. Penyuluhan biasanya dapat disampaikan melalui
pembina wali kelas, dan puskesmas melalui pelatihan kader. Penyuluhan lain di
sampaikan secara non formal dari anak ke ana sebagai wujud telah terlaksananya
konselor sebaya misalnya dengan kegiatan ekstrakulikuler PMR ataupun PIK R.
|Page
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Dengan di susunnya laporan ini kami harap penulis beserta pembaca dapat
menambah wawasan serta pengalaman yang lebih banyak lagi tentang kesehatan yang
ada. Demikian laporan ini kami buat dengan penuh percaya diri sehingga kami dapat
melakukan wawancara secara langsung dengan kader UKS SMA N 2 Cilacap.
|Page
Kader UKS SMA N 2 Cilacap
Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 1985. Pedoman petunjuk pelaksanaan
UKS. Jakarta. Pembina Kesiswaan.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2008. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
|Page