Disusun Oleh :
1. Garry Huan W.
2. Iska Octavia.
3. Ani Irotun U.
4. Fatma Himma Aliya.
5. Erika Gayuh P.
6. Laila Nur C.
7. Wilma Asysifa.
8. M. Dzikri Kevin.
9. Virgina.
10. Almayda N.
11. Dwi Juliyanti
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya
dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Obat Urinary System” ini dengan baik tepat pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.
Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
1. Pengertian Sistem Urinaria................................................................3
2. Konsep Obat Farmakologi Dalam Sistem Perkemihan / Urinaria.....4
BAB III PENUTUP.............................................................................................8
1. Kesimpulan........................................................................................8
2. Saran..................................................................................................8
Daftar Pustaka...................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
adalah cairan. Cairan ini digunakan untuk proses metabolisme sel. Proses
air minum sebanyak 8 gelas air atau sebanding dengan 2 liter setiap harinya, tentu
menjadikan tanda tanya dalam pikiran kita. Apa yang terjadi dalam tubuh kita
dengan air sebanyak itu. Dari sekian banyak air yang kita minum tentunya tidak
Segala bentuk cairan yang masuk dalam tubuh akan diserap di usus halus
yang kemudian masuk ke pembuluh darah dan akan disebarkan ke seluruh tubuh.
Sebelum diedarkan ke seluruh tubuh tentunya cairan ini akan melalui tahap filtrasi
darah yang mengandung plasma mengalir melalui semua glomurolus dan sekitar
10 persen dari jumlah plasma tersebut disaring keluar. Plasma yang berisi semua
garam, glukosa dan benda halus lainnya disaring. Sel dan protein plasma terlalu
besar untuk dapat menembusi pori saringan dan tetap tinggal pada aliran darah.
Zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh ini kemudian disebar ke seluruh tubuh.
Dan zat-zat yang tidak diperlukan tubuh ini dilanjutkan perjalanannya ke tubulus
1
Bisa kita bayangkan apa yang terjadi apabila zat-zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh yang bersifat toksik ini tidak dikeluarkan oleh tubuh. Maka
pasti akan terjadi gangguan atau kelainan pada sistem perkemihan kita.
mengalami gangguan pada sistem perkemihan. Makalah ini disusun penulis agar
urinaria
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2. Konsep Obat Farmakologi Dalam Sistem Perkemihan /
Urinaria
saluran kemih. Obat bekerja pada tubulus ginjal dan kandung kemih,
1. Nitrofurantoin
bakterisidal, tergantung dari dosis obat, dan efektif untuk melawan banyak
organisme gram positif dan gram negatif, terutama terhadap E. coli. Obat
ini dipakai untuk pengobatan ISK akut dan kronik. Pada fungsi ginjal yang
normal, obat akan cepat dieliminasi karena waktu paruhnya yang singkat
yaitu 20 menit; tetapi obat ini dapat menumpuk pada serum jika terjadi
diduga obat ini mengahmabat sistem enzim bakteria termasuk siklus asam
kurang.
2. Metenamin
jika pH urin kurang d 5,5. Obat ini tersedia dalam bentuk garam mandelat
(masa kerja singkat) dan sebagai garam hipurant. Metenamin efektif dalam
4
melawan organisme gram positif dan gram negatif, terutama E Coli dan
menurunkan pH urin.
3. Quinolon
kemih terbaru dan efektif dalam melawan ISK bagian bawah. Asam
dan siprofloksasin) efektif dalam melawan banyak macam ISK. Dosis obat
harus diturunkan jika terdapat disfungsi ginjal. Waktu paruh dari obat-obat
iniadalah 2-4 jam tetapi menjadi lebih lama jika terdapat disfungsi ginjal.
4. Trimetoprim
5
masa kerja lambat untuk melawan hampir semua organisme gram positif
ISK akut dan kronik. Jumlah trimetropim dalam cairan prostat adalah kira-
kira dua sampai tiga kali lebih besar dari jumlahnya dalam cairan vaskular.
Dalam keadaan normal waktu paruh dari trimetoprim adalah 9-11 jam;
azo, merupakan suatu analgesik saluran kemih yang telah dipakai sejak 40
tahun yang lalu. Obat ini dipakai untuk meredakan nveri, rasa terbakar,
dan sering berkemih serta rasa dorongan berkemih yang merupakan gejala
Urin akan berubah warna menjadi jingga kemerahan akibat zat warna,
6
tetapi hal ini tidak membahayakan. Fenazopiridin dapat mengubah
kemih neurogenik (suatu disfungsi akibat lesi pada sistem saraf) akibat
dengan antispasmodik yang bekerja langsung pada otot polos dari saluran
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Juga harus ada pengecekan berulang kali sebelum memberikan obat kepada pasien
sangat bijaksana jika perawat mau mengecek obat yang akan diberikan demi
kesembuhan pasien.
Cara pemberian obat pada klien yang menderita gangguan pada sistem
perkemihan pun harus diperhatikan para perawat sebagaimana kita ketahui bahwa
peran dari saluran perkemihan sangat penting dalam proses pengeluaran zat-at
yang tidak digunakan oleh tubuh dan zat-zat yang mengandung toxic.
3.2. Saran
Adapun saran dalam makalah yang telah kami susun ini ialah :
8
2. Kaji penyakit pasien sebelum memberikan obat, dan berikan obat sesuai
3. Jangan memberikan obat yang efek samping yang tinggi yang tidak sesuai
9
DAFTAR PUSTAKA
10