Anda di halaman 1dari 4

INVERSIO UTERI

KASUS
Ny. Y telah melahirkan bayi dan plasenta 20 menit yang lalu, saat ini ibu
meraakan nyeri pada perutnya, serta mengeluarkan darah yang banyak. Kemudian
bidan melakukan pemeriksaan pada ny.Y, didapatkan hasil: TD 90/70 mmHg,
kontraksi uterus lemah kadang uterus tidak teraba(menghilang dari adomen), hasil
periksa dalam teraba fundus uteri, kesadaran ibu mulai menurun, perdarahan 530
mmHg

Diagnosis Ny.Y adalah inpartu kala III post partum dengan inversio uteri

Faktor ynag menjadi penyebab dari diagnosis Ny. Y :


DS: Ibu mengatakan nyeri pada perutnya serta mengeluarkan darah yang banyak
DO:

 TD: 90/70mmHg

 Kontraks uterus lemah kadang uterus tidak teraba(menghilang dari


adomen)

 VT: teraba fundus uteri

 Kesadaran : menurun

 Perdarahan: 530 mmHg

ETIOLOGI INVERSIO UTERI


1. Terjadi karena spontan dan tindakan
Faktor ynag mempengaruhinya antara lain:
a. Uterus yang lembek, lemah, dan tipis
b. Tarikan tali pusat yang berlebihan
2. Spontan
a. Grandemultipara
b. Antonia uteri
c. Kelemahan alat kandungan
d. Tekanan intra abdominal yang tinggi (mengejan)

PERSIAPAN ALAT
1. Standar infusi 7. Kapas alcohol
2. Set transfusi 8. Plester
3. Botol berisi NaCl 0,9% 9. Gunting
4. Produk darah yang benar 10. Kasa steril
sesuai program medis
11. Betadin
5. Pengalas
12. Sarung tangan
6. Torniquet

PENATALAKSANAAN
1. Bertindak cepat
2. Kembalikan posisi uterus
3. Tunda pemberian oksitosin sampai uterus keposisinya, hal ini dilakukan
bersama dengan:
a. Pemberian cairan infus
b. Bila perlu transfusi darah
c. Berikan obat nyeri dan antibiotic
4. Rujuk

PROSEDUR KERJA
1. Jelaskan prosedur kepada klien
2. Pastikan bahwa klien telah menandatangani persetujuan (informed
consent)
3. Identifikasi kebenaran produk darah dan klien
4. Cuci tangan
5. Gantungkan larutan NaCl 0,9%
6. Gunakan selang infus yang mempunyai filter (selang Y atau Tunggal)
7. Pakai sarung tangan
8. Lakukan pemasangan infus NaCl 0,9% terlebih dahulu sebelum pemberian
transfusi darah
9. Lakukan lebih dahulu transfusi darah dengan memeriksa identifikasi
kebenaran produk darah : periksa komtabilitas dalam kantong darah,
periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsa, dan
periksa adanya bekuan
10. Buka set pemberian darah

 Untuk selang Y, atur ketiga klem

 Untuk selang Tunggal, klem pengatur pada posisi off


11. Transfusi darah dengan selang Y

 Tusuk kantong NaCl 0,9%

 Isi selang dengan NaCl 0,9%

 Buka klem pengatur pada selang Y dan hubungkan ke kantong


NaCl 0,9%

 Tutup/klem pada selang yang tidak digunakan

 Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruan
filter terisi sebagian)

 Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan selang terisi NaCl
0,9%

 Kantong darah perlahan dibalik-balik 1-2 kali agar sel-selnya


tercampur. kemudian tusuk kantong darah dan buka klem pada
selang dan filter terisi darah
12. Transfusi darah dengan selang Tunggal

 Tusuk kantong darah

 Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruan
filter terisi sebagian)

 Buka klem pengatur biarkan selang infuse terisi darah


13. Hubungkan selang transfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengatur
bawah
14. Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit
pertama , dan  tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya
15. Setelah darah diinfuskan, bersihkan selang dengan NaCl 0,9%
16. Catat tipe, jumlah, dan komponen darah yang diberikan
17. Tahap terminasi

 Mengevaluasi hasil tindakan

 Berpamitan dengan pasien

 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula

 Mencuci tangan

 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai