Pasien dikirim oleh bidan ke kamar bersalin dengan keluhan utama partus lama. Ketuban
pecah pada tanggal 18 Juni jam 10.00 WITA. Sebelumnya dibantu oleh dukun kemudian jam
17.00 WITA diantar ke bidan namun sampai jam 20.00 WITA tidak ada kemajuan dalam
persalinan. Pada jam 20.50 WITA pasien datang ke kamar bersalin PUSKESMAS Kassi-Kassi.
Pada anamnesa obstetrik didapatkan dan pasien ini adalah kehamilan pertama setelah 17
tahun menikah dan pada kasus ini dilihat dari segi sosial merupakan bayi mahal. Pasien pertama
kali merasakan gerakan janin ketika usia kehamilan 5 bulan dan selama kehamilan tidak
ditemukan adanya kelainan.
Dari anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan ditemukan gejala klinis pada ibu yaitu :
pernapasan cepat, febris, oedem vulva, meteorismu dan timpani serta bising usus meningkat.
Sedangkan pada janin didapatkan fetal dystress dan ketuban kehijauan dan bercampur
mekonium serta adanya caput. Hasil dari pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa pasien
dalam keadaan inpartu dengan kala II lama.
Dilihat dari beberapa gejala klinis yang ditemukan pada pasien ini serta janinnya
mengarah pada gejala klinis partus kasep. Selain gejala klinis juga didukung oleh pembukaan
serviks lengkap dan kala II yang lama. Secara patofisiologis pada pasien ini kemungkinan terjadi
kelainan pada panggul dan karena faktor penolong. Dari data yang didapatkan menegakkan
diagnosis partus kasep pada pasien ini.
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah yang pertama memperbaiki keadaan umum
pasien dengan pemberian cairan dextrose 5% 500cc grojok kemudian disesuaikan dengan
produksi urine. Pemberian oksigen 5 liter/menit. Pemberian amoxan 1 gr intra vena.
Pemasangan dauer cateter. Yang kedua terminasi kehamilan dengan seksio cesarea. Pada
pasien ini yang dipilih seksio sesarea karena untuk melakukan forsep atau vakum tidak
memenuhi syarat. Selain itu mengingat dari segi sosial bayi ini merupakan bayi mahal.