Anda di halaman 1dari 17

1. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke puskesmas untuk ber-KB.

Saat ini sedang haid


hari ke-2, riwayat menikah 2 bulan dan belum ingin hamil dalam waktu 1 tahun. Pada pemeriksaan:
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 89 kali/menit, pernapasan 16 kali/meni C. Apakah
kontrasepsi hormonal yan paling tepat bagi klien tersebut ?
a. Implant
b. Suntik tiap 3 bulan
c. Suntik tiap 1 bulan
d. Pil kombinasi
e. Pil menyusui

Penjelasan :
- Untuk menunda kehamilan : Pil > IUD > Barrier > Suntikan > Implan
- Untuk menjarangkan kehamilan : IUD > Suntikan > Minipil/Progesteron only/Pil menyusui > Pil >
Implan > Barrier > Steril
- Untuk menghentikan kehamilan : Steril > IUD > Implan > Suntikan > Barrier > Pil

2. Seorang perempuan P0A0, 21 tahun, riwayat menikah 2 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan belum punya anak. Pada anamnesis ditemukan riwayat haid tidak teratur, riwayat keputihan
disangkal, riwayat kontrasepsi disangkal. Suami bekerja sebagai PNS di luar kota. Pada pemeriksaan
USG uterus dan adneksa dalam batas normal. Pemeriksaan apakah yang diperlukan untuk menilai
faktor ovulasi pada kasus tersebut ?
a. Suhu badan basal
b. Serum LH
c. Biopsy serviks
d. USG abdomen
e. Serum estrogen (?)

Penjelasan :
Metode mendeteksi ovulasi
- USG Transvaginal: cara terbaik tapi invasive, mahal, tidak praktis
- Pengukuran Hormone: LH dideteksi lewat urin atau serum, lebih mudah lewat urin, LH meningkat
preovulasi 25-44 jam dengan peaknya 10-12 jam, tidak efektif digunakan untuk yang siklus
haidnya tidak teratur
- Metode Symptothermal: pengukuran suhu basal dan penilaian mucus serviks, kenaikan suhu 0.2 C
pada suhu tubuh basal dan mucus lebih encer pada waktu sekitar ovulasi
- Analisis Ferning Saliva: FDA menyatakan bahwa suatu tes positif dapat mengindikasikan bahwa
wanita sedang mendekat ovulasi

3. Seorang perempuan berusia 29 tahun datang ke puskesmas dengan diagnosa G1P0A0 gravida 40
minggu inpartu kala 1 fase aktif. 4 jam kemudian partus ditolong oleh bidan dan diperiksa ternyata ada
robekan sfingter ani interna dan eksterna lebih 50 persen. Manajemen apakah yang anda lakukan pada
kasus ini ?
a. Meminta bidan untuk menjahit
b. Anda sebagai dokter umum yang menjahit
c. Merujuk ke dokter spesialis obgyn
d. Memberikan terapi konservatif
e. Anda bersama bidan menjahit

Penjelasan :
Ruptur Perineum Derajat I
- Lokasi robekan: Mukosa vagina, Komisura posterior, Kulit perineum
- Tata laksana: Tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan dan aposisi luka baik
Ruptur Perineum Derajat II
- Lokasi robekan: Mukosa vagina, Komisura posterior, Kulit perineum, Otot perineum
- Tata laksana: Jahit menggunakan teknik yang sesuai dengan kondisi pasien
Ruptur Perineum Derajat II
- Lokasi robekan: Mukosa vagina, Komisura posterior, Kulit perineum, Otot perineum, Otot sfingter
ani
- Tata laksana: Rujuk
Ruptur Perineum Derajat II
- Lokasi robekan: Mukosa vagina, Komisura posterior, Kulit perineum, Otot perineum, Otot sfingter
ani, Dinding depan rektum
- Tata laksana: Rujuk

4. Seorang perempuan berusia 22 tahun, P0A2, datang ke puskesmas dengan keluhan haid selama 2
minggu dan banyak. Nyeri haid tidak ada. Pada pemeriksaan didapatkan TFU setengah simfisis-
umbilikus, ballotemen tidak ada. Pada pemeriksaan ginekologi tidak didapatkan tanda-tanda
kehamilan, serviks licin, uterus besar, berlobus-lobus, konsistensi padat, keras, mobil dan tidak nyeri
tekan. Pemeriksaan penunjang apakah yang perlu dilakukan ?
a. Urinalisis
b. Darah lengkap
c. Pap smear
d. Tes fungsi hati
e. Tes fungsi ginjal

Penjelasan :
- Dari gejala haid yang lama dapat dicurigai sebuah mioma uteri, namun butuh pemeriksaan
penunjang seperti pap smear dan tes iva untuk mendeteksi kea rah ca cervix

5. Seorang bayi perempuan, lahir section sesar di rumah sakit. saat lahir bayi segera menangis, tonus
otot baik. Berat badan lahir 2800 gram. Pada saat usia 5 jam setelah lahir frekuensi jantung: 180
kali/menit, frekuensi napas 70 kali/menit, suhu 36,6. Pada keadaan apakah sekarang bayi ini ?
a. Bayi normal
b. Fase adaptasi
c. Tanda-tanda infeksi
d. Tanda-tanda kegagalan sirkulasi
e. Penyakit membrane hialin

Penjelasan :
- Fase transisional: sedang beradaptasi, TV ireguler, berlangsung sekitar 8 jam setelah lahir
- Fase stabilitas: telah beradaptasi, TV regular, berlangsung setelah fase transisional

6. Seorang perempuan berusia 29 tahun G1P0A0 usia kehamilan 24 minggu. Pada hasil skrining USG
diperoleh gambaran tulang belakang tidak menutup. Termasuk tipe kelainan congenital apakah
kelainan tersebut ?
a. Malformasi
b. Deformasi
c. Disrupsi
d. Dysplasia
e. Abruption

Penjelasan :
- Malformasi: perkembangan abnormal, tidak terjadinya fusi
- Deformasi: kelainan bentuk atau struktur
- Disrupsi: defek morfologis dari organ, disebabkan kerusakan dari luar/ekstrinsik yang awalnya
melalui proses perkembangan yang normal
- Dysplasia: pembentukan atau perkembangan sel yang abnormal
- Abruption: abruptio, terlepas

7. Seorang perempuan P0A0 berumur 24 tahun, riwayat menikah 4 tahun, datang ke poliklinik
dengan keluhan nyeri perut bawah yang dirasakan setiap kali menstruasi. Keluhan ini dirasakan sejak
gadis, tetapi sekarang nyerinya makin berat sehingga sulit beraktivitas saat menstruasi. Pada
pemeriksaan USG transvaginal ditemukan adanya massa di adneksa kiri dengan ukuran 7x7 cm. Apakah
penanganan paling rasional untuk pasien ini ?
a. Kistektomi + pil KB kombinasi
b. HT + SOB
c. Kistektomi + Leprolide
d. Elektrokauter + Pil KB Kombinasi
e. Kistektomi + Inj. DMPA

Penjelasan :
- Tata Laksananya Kistektomi + Hormonal, estrogen biasanya sudah banyak diproduksi maka
dianjurkan memberikan progesterone saja seperti depo-provera (kandungannya depo
medroksiprogesteron/DMPS) tapi biasanya untuk yang sudah punya anak, jika belum punya anak
maka bisa diberikan pil kombinasi

8. Seorang perempuan, usia 25 tahun, hamil anak pertama, rujukan dari bidan, datang ke kamar
besalin dengan keluhan nyeri perut tembus ke belakang disertai pelepasan lendir dan darah. Dari
anamnesis diketahui ini adalah kehamilan pertama, diperiksa oleh bidan dengan pembukaan 2 cm dan
observasi terhadap pasien ini telah berlangsung selama 16 jam. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tinggi fundus uteri 38 cm, kontraksi uterus terjadi dua kali dalam sepuluh menit dengan durasi 20-25
detik, denyut jantung janin 148 kali/menit, perlimaan 5/5. Pada pemeriksaan dalam vagina didapatkan
pembukaan serviks 8 cm, ketuban pecah spontan, dan teraba hidung dan bibir janin. Apalah diagnosis
yang paling tepat untuk kasus ini ?
a. G1P0A0 gravid aterm inpartu kala 1 fase laten + panggul sempit
b. G1P0A0 gravid aterm inpartu kala 1 fase aktif + panggul sempit
c. G1P0A0 gravid aterm inpartu kala 1 fase laten + malpresentasi
d. G1P0A0 gravid aterm inpartu kala 1 fase aktif + Malpresentasi
e. G1P0A0 gravid aterm inpartu kala 1 fase aktif + presentasi majemuk

Penjelasan :
- Pembukaan 8 cm  fase aktif
- Teraba hidung dan bibir janin  Malpresentasi jenis presnetasi muka
- Malpresentasi: Presentasi os parietal, puncak kepala, dahi, muka, bokong/sungsang, bahu/lintang
- Malposisi: Posisi oksipitalis transversalis persisten, oksipitalis posterior persisten

9. Seorang perempuan 53 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan ada benjolan yang nyeri di
daerah bokong dan paha. Pada pemeriksaan ditemukan nodus eritema berukuran 3x3x2 mm yang
ditengahnya terdapat pustule. Apakah faktor predisposisi paling sering pada kasus ini ?
a. Hipertensi
b. Hiperurikemia
c. Diabetes mellitus dan obesitas
d. Hiperkolesterolemia
e. Rheumatoid arthritis

Penjelasan :
- Glukosa kulit berkonsentrasi tinggi di daerah intertriginosa mempermudah terjadinya infeksi.

10. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke IGD rumah sakit, dirujuk oleh bidan dengan
robekan luas jalan lahir akibat partus lama. Untuk menentukan grading kasus tersebut, pemeriksaan
apakah yang dilakukan pada kasus di atas ?
a. Pemeriksaan dalam vagina
b. Pemeriksaan USG
c. Pemeriksaan MRI
d. Pemeriksaan BNO
e. Pemeriksaan colok dubur

Penjelasan :
- Ruptur perineum luas dinilai dengan vt + rt untuk mengetahui apakah robekan telah sampai ke
rectum atau tidak
11. Seorang perempuan berusia 27 tahun G2P1A0, dengan usia kehamilan 10 minggu datang ke
puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu cemas karena kehamilannya yang pertama bayi
lahir dengan kelainan bawaan lahir dan akhirnya meninggal. Dari anamnesis didapatkan bahwa ayah
kandung dari ibu meninggal karena penyakit ginjal akibat komplikasi dari penyakit kencing manis. Pada
pemeriksaan fisik: tanda vital dalam batas normal, sclera dan ikterus kesan normal. Pemeriksaan
penunjang GDP diatas nilai ambang. Apakah diagnosis paling tepat dari kasus tersebut ?
a. Diabetes tipe I
b. Diabetes tipe II
c. Diabetes spesifik
d. Diabetes gestasional
e. Diabetes pregestasional

Penjelasan :

12. Seorang perempuan, umur 56 tahun P1A0, menopause 5 tahun lalu datang ke poliklinik dengan
keluhan perdarahan pervaginam sedikit-sedikit yang terjadi sejak bulan lalu. Sebelumnya telah
mendapatkan pengobatan anti perdarahan tetapi perdarahan masih ada sampai saat ini. Pada
pemeriksaan dalam porsio licin, kecil, uterus ukuran dalam batas normal, adneksa tidak teraba massa.
Pemeriksaan USG, terdapat gambar echo kompleks, BMI > 25, Hb 10 gr%. Hasil pemeriksaan
histopatologis adalah karsinoma endometrium tipe I. apakah ciri-ciri khas keadaan ini ?
a. Tipe histologik : Serous
b. Prognosis baik
c. Endometrium atrofi
d. Tidak tergantung dari estrogen
e. Mutasi p53

Penjelasan :
- Tipe histologic serous dan mutasi p53 hanya merupakan tanda dari salah satu jenis karsinoma
endometrium ayitu adenokarsinoma serosum papiliferum, sedangkan karsinoma endometrium
ada berbagai jenis (klasifikasi histopatologik)
- Prognosis tipe/stadium I jauh lebih baik dari stadium lainnya, yaitu kesintasan hidup untuk
stadium I yaitu 86%, stadium II 66%, stadium III 44%, dan stadium IV 16%
13. Seorang bayi laki-laki berusia 1 jam lahir secara section caesaria, indikasi ibu dengan preeklamsia
berat. Bayi lahir segera menangis dan tonus otot lemah. Dari skor New Ballard didapatkan usia gestasi
29 minggu. Berat badan lahir 1000 gram. Status nutrisi berdasarkan kurva lubchenco diantara
persentil 10 sampai persentil 90. Bagaimanakah klasifikasi bayi baru lahir pada kasus tersebut ?
a. Bayi kurang bulan/ sesuai masa kehamilan
b. Bayi cukup bulan/ sesuai masa kehamilan
c. Bayi cukup bulan/ kecil masa kehamilan
d. Bayi lebih bulan/ kecil masa kehamilan
e. Bayi lebih bulan/ sesuai masa kehamilan

Penjelasan :
- 29 minggu  kurang bulan
- Diantara persentil 10-90  sesuai masa kehamilan

14. Seorang perempuan berusia 27 tahun, G2P1A0, dengan usia kehamilan 10 minggu datang ke
puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu cemas karena kehamilannya yang pertama bayi
lahir dengan kelainan bawaan lahir dan akhirnya meninggal. Dari anamnesis didapatkan bahwa ayah
kandung dari ibu meninggal karena penyakit ginjal akibat komplikasi kencing manis. Pada pemeriksaan
fisik: tanda vital dalam batas normal, sclera dan ikterus kesan normal. Pemeriksaan apakah yang perlu
dilakukan pada ibu sebagai metode skrining pada kasus ini ?
a. HIV
b. GDP
c. VDRL
d. TORCH
e. Hepatitis B

Penjelasan :
- Ibu dengan faktor risiko ayah menderita DM, lalu ada riwayat bayi meninggal dengan kelainan
bawaan lahir yang biasanya diakibatkan oleh DM gestasional  periksa GDP

15. Seorang perempuan berusia 19 tahun belum menikah datang ke poliklinik RS. Unhas dengan
keluhan nyeri daerah abdomen bawah, disertai mual dan muntah. Riwayat pekerjaan : pramuria di
salah satu hotel. Apakah rekomendasi terapi rawat jalan untuk pasien ini ?
a. Tetrasiklin
b. Metronidazole
c. Ceftriaxone
d. Ampisilin> kurang iritasi lambung
e. Amoksisilin

Penjelasan :
16. Seorang perempuan berusia 45 tahun, P3A0 datang ke puskesmas dengan keluhan keputihan
berbau amis dan gatal sejak 1 minggu lalu. Keadaan ini sering dialami sejak 1 tahun terakhir.
Pemeriksaan fisik : tanda vital dalam batas normal. Apakah kuman penyebab terbanyak pada kasus
diatas ?
a. Gardnerella vaginalis
b. Chlamydia trachomatis
c. Neisseria gonorrhoeae
d. Lactobacillus vaginalis
e. Trichomonas vaginalis

Penjelasan :
- Keputihan berbau amis merupakan gejala dari Bacterial Vaginosis, dimana penyebab
terbanyaknya adalah kenaikan konsentrasi Gardnerella vaginalis disertai penurunan konsentrasi
Lactobacillus

17. Seorang perempuan, umur 42 tahun, P2A0, datang ke poliklinik dengan keluhan perdarahan
pervaginam yang terjadi sejak 10 hari lalu. Sebelumnya telah mendapatkan pengobatan anti
perdarahan dan hormonal tetapi perdarahan tetap berlangsung. Pada pemeriksaan dalam porsio licin,
uterus sedikit membesar, adneksa dalam batas normal. Pemeriksaan USG terdapat penebalan
endometrium, ukuran > 10 mm, BMI > 25, Hb 9 gr%. Pada gambaran histopatologi ditemukan banyak
kelenjar-kelenjar endometrium yang berlekuk-lekuk disertai sel-sel yang tidak berbentuk. Diagnosis
apakah yang memungkinkan untuk pasien tersebut ?
a. Hyperplasia endometrium kompleks atipik
b. Hyperplasia endometrium kompleks tipik
c. Hyperplasia endometriu simpleks atipik
d. Karsinoma endometrium kompleks
e. Hyperplasia endometrium simpleks tipik

Penjelasan :
- Simple hyperplasia : peningkatan jumlah kelenjar dengan arsitektur yang regular.
- Complex hyperplasia : kelenjar iregular yang padat.
- Simple hyperplasia with atypia : hiperplasia simpel dengan adanya sitologi atipik.
- Complex hyperplasia with atypia: hiperplasia kompleks dengan sitologi atipik.

18. Seorang perempuan, 28 tahun, G1P0A0 datang ke poliklinik dengan keluhan sering merasa pusing,
cepat lelah, mata berkunang-kunang, apalagi ketika bangun dari duduk dan nafsu makan berkurang.
Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, nadi 80x/menit, nafas 25x/menit, conjungtiva terlihat pucat. TFU 3
jari bawah PX. Hasil lab Hb 6,5 gr%. Apakah penatalaksanaan paling tepat kasus tersebut ?
a. Memberikan tablet Fe
b. Infuse dan rujuk
c. Infuse dan observasi
d. Transfusi darah
e. Rawat jalan dan lebih serin melakukan ANC

Penjelasan :
- Hb < 7  transfusi segera

19. Seorang perempuan berusia 40 tahun, G5P4A0. Pada anamnesis riwayat abortus berulang. Hasil
pemeriksaan laboratorium toxoplasma: IgG(+), IgM(-), CMV: IgG(+), IgM(-), HSV: IgG(+), IgM(-). Apakah
pengobatan yang diperlukan ?
a. Spiramisin sampai persalinan
b. Sulfadiazine pirimetamin
c. Ganciclovir
d. Tidak perlu pengobatan
e. Zovirax dosis tinggi

Penjelasan :
- IgM (-) menandakan tidak ada infeksi akut, sedangkan IgG (+) berarti sudah terbentuk sistem
imun untuk toxoplasma, cmv dan hsv. Karena itu tidak diperlukan pengobatan.

20. Seorang perempuan berusia 26 tahun, dirujuk dari puskesmas dengan diagnosis G2P1A0 gravid 39
minggu 4 hari inpartu kala II. Dari keterangan bidan, pasien telah mengalami pembukaan lengkap sejak
1 jam lalu. Pemeriksaan fisik: tanda vital dalam batas normal, his 3x10 (20-25 detik). Denyut jantung
janin 148 kali per menit. Taksiran berat janin 3600 gram. Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan
lahir 3700 gram. Pemeriksaan dalam vagina : pembukaan lengkap, ketuban positif, dan kepala janin di
station – 1. Faktor apakah yang menyebabkan kala II lama pada kasus diatas ?
a. Power berupa kontraksi rahim yang tidak adekuat
b. Passage, ukuran panggul yang tidak sesuai
c. Power, berupa kekuatan ibu yang adekuat
d. Passenger, ukuran janin yang besar
e. Passenger, posisi janin yang tidak adekuat

Penjelasan :
- His tidak adekuat yaitu 20-25 detik  Gangguan pada Power yaitu his/kontraksi rahim
- Penyebab kala II lama bisa gangguan pada Power (his dan kekuatan meneran ibu), Passage (jalan
lahir), dan Passenger (bentuk dan letak janin)

21. Seorang perempuan, 29 tahun, post partum 1 minggu yang lalu. Datang ke puskesmas dengan
keluhan payudaranya bengkak dan nyeri hebat. Apakah kemungkinan diagnosis pasien ini ?
a. Mastitis
b. Abses payudara
c. Bendungan payudara
d. Payudara bengkak
e. Puting rata

Penjelasan :
- Mastitis terbagi menjadi mastitis laktasi dan mastitis non-laktasi. Mastitis laktasi tersering terjadi
2-3 minggu post partum namun bisa terjadi pada setiap waktu selama masa laktasi. Gejala klinis
berupa engorgement (pembengkakan) disertai rasa sakit.
- Abses berkembang dari mastitis yang meluas.

22. Seorang perempuan , 35 tahun, G5P4A0 datang ke puskesmas dengan keluhan sering merasa
pusing, cepat lelah, mata berkunang-kunang apalagi ketika bangun dari duduk, nafsu makan berkurang.
Hasil pemeriksaan: TD 100/60 mmHg, N 85x/menit, conjungtiva terlihat pucat. TFU 3 jari diatas pusat.
Hasil pemeriksaan lab Hb 7 gr %. Apakah diagnosis paling tepat pada kasus ini ?
a. Ibu hamil dengan anemia ringan
b. Ibu hamil dengan anemia sedang
c. Ibu hamil dengan anemia berat
d. Ibu hamil dengan preeklamsia ringan
e. Ibu hamil dengan preeklamsia berat

Penjelasan :
- Tidak anemia Hb >11 gr%
- Anemia ringan Hb 9-10.9 gr%
- Anemia sedang Hb 7-8.9 gr%
- Anemia berat Hb <7 gr%
23. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke dokter umum dengan keluhan tidak bisa
menahan kencing dan sepanjang hari basah terus dan harus memakai popok. Pemeriksaan apakah
yang dilakukan pada pasien ini ?
a. Tes valsava
b. Tes metilen biru
c. Flat tire test
d. Pemeriksaan urin lengkap
e. Pemeriksaan residu urin

Penjelasan :
- Pada pasien inkontinensia urin, dilakukan uji mengedan atau tes batuk, yaitu dengan mengisi
vesika urinariua dengan 200-250 ml cairan steril lalu pasien diminta batuk atau membungkuk
(maneuver valsava), inspeksi uretra untuk melihat adanya urine yang keluar. Bila ada
inkontinensia fungsional dari uretra maka hanya dengan posisi duduk akan keluar urin, bila
dengan disuruh membungkuk ke depan baru keluar urinnya maka kerusakan terletak di bagian
atas uretra atau leher vesika.
- Pemeriksaan urin secara kimiawi, mikroskopik, dan bakteriologik perlu dilakukan
- Tes metilen blue juga dapat dilakukan dimana vesika urinaria diisi dengan cairan metilen blue lalu
pasien diberi banduk  banduk berubah jadi biru menunjukkan adanya inkontinensia

24. Seorang perempuan berusia 30 tahun, P3A0 datang dengan tujuan ingin berKB. Anak ke 3 lahir 3
bulan lalu dan masih menyusui. Sudah tidak ingin hamil lagi tapi tidak ingin KB permanen. Riwayat haid
selalu banyak. Pada pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88 kali/menit, pernapasan 16
kali/menit, suhu 38,5 C. jika ingin berkontrasepsi hormonal kontrasepsi apa yang paling tepat bagi ibu
tersebut ?
a. Implant
b. Suntik tiap 3 bulan
c. Suntik tiap 1 bulan
d. Pil kombinasi
e. Pil menyusui

Penjelasan :
- Untuk menunda kehamilan : Pil > IUD > Barrier > Suntikan > Implan
- Untuk menjarangkan kehamilan : IUD > Suntikan > Minipil/Progesteron only/Pil menyusui > Pil >
Implan > Barrier > Steril
- Untuk menghentikan kehamilan : Steril > IUD > Implan > Suntikan > Barrier > Pil

25. Seorang perempuan berusia 18 tahun, G1P0A0 datang ke puskesmas dengan keluhan pelepasan
air dari jalan lahir, disertai nyeri perut tembus ke belakang. Riwayat hari pertama haid terakhir tidak
diketahui karena siklus haid tidak teratur. Hasil pemeiksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80
mmHg, nadi 112 kali/m C dan pernapasan 20 kali per menit. Tinggi fundus uteri
diperoleh 3 jari atas pusat, dengan bagian teratas lunak dan lebar, punggung di kiri, bagian terendah
kepala, belum masuk panggul. Denyut jantung janin 170 kali/menit. Apakah kuman penyebab
terbanyak untuk kasus ini ?
a. E. coli
b. Gardnerella
c. Ureaplasma
d. Mycoplasma
e. Streptococcus

Penjelasan :
- Infeksi pada kehamilan dapat menyebabkan kpd, penyebab terbanyaknya yaitu mycoplasma dan
grup TORCH

26. Seorang perempuan berusia 30 tahun, G3P2A0 mengeluh mulas-mulas teratur sejak 20 jam yang
lalu, kehamilannya cukup bulan, namun karena mau melahirkan dia pergi ke dukun beranak. Ibu sudah
mengedan selama 3 jam peraji, tetapi bayi belum lahir. Setelah di dokter, didapatkan kepala anak
sudah engaged di H4, pembukaan lengkap dan ketuban telah pecah. Apakah tindakan yang harus
dilakukan ?
a. Ekstraksi forceps
b. Seksio caesaria
c. Pimpin persalinan
d. Vakum
e. Observasi

Penjelasan :
- Ketuban telah pecah  segerakan persalinan  pervaginam dengan kekuatan meneran ibu + his
 bayi masih tidak keluar  pimpin persalinan  masih tidak berhasil  vakum/sc tergantung
indikasi

27. Seorang perempuan berusia 20 tahun, G1P0A0 dengan usia kehamilan 20 minggu 4 hari datang
ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu membawa hasil pemeriksaan USG yang
dilakukan 2 hari sebelumnya. Kehamilan kembar dua, intrauterine, hidup, dengan jenis kelamin fetus 1
laki-laki dan fetus 2 perempuan dalam keadaan normal. Berdasarkan hasil temua USG, diagnosis
apakah yang paling mungkin untuk kasus ini ?
a. Kembar dizigot
b. Kembar monozigot
c. Monokorion
d. Monoamnion monokorion
e. Diamnion dikorion

Penjelasan :
28. Seorang perempuan, P0A0, 21 tahun, riwayat menikah 3 tahun, datang ke poliklinik dengan
keluhan belum punya anak. Pada anamnesa ditemukan riwayat haid teratur, riwayat keputihan
disangkal, riwayat kontrasepsi disangkal, suami bekerja sebagai PNS di luar kota. Pada pemeriksaan
USG uterus dan adneksa dalam batas normal. Apakah faktor-faktor umum risiko infertilitas yang
ditemukan pada pasien tersebut ?
a. Usia
b. Frekuensi koitus
c. Sosial ekonomi
d. Lingkungan
e. Emosional

Penjelasan :
- Faktor Non Organik: Usia, Frekuensi senggama, Pola hidup (alcohol, merokok, bb)
- Faktor Organik: Masalah vagina (dyspareunia, vaginismus, vaginitis), masalah uterus (faktor
serviks, kavum uteri, myometrium), masalah tuba, masalah ovarium, masalah peritoneum
- Angka kejadian kehamilan mencapai puncaknya ketika pasangan suami istri melakukan senggama
dengan frekuensi 2-3 kali dalam seminggu, sedangkan pada pasien ini suaminya bekerja di luar
kota.

29. Seorang perempuan berusia 18 tahun, G1P0A0, datang ke puskesmas dengan keluhan pelepasan
air dari jalan lahir, tanpa disertai nyeri perut tembus ke belakang. Hari pertama haid terakhir tidak
diketahui karena siklus haid tidak teratur. Pada pemeriksaan fisik: tekanan darah 110/80 mmHg, nadi
88x/meni C, pernapasan 20 kali per menit. Tinggi fundus uteri 3 jari atas pusat, bagian
teratas lunak dan lebar, punggung di kiri, bagian terendah kepala, belum masuk panggul. Denyut
jantung janin 140 kali/menit. Apakah kategori persalinan ini ?
a. Micropreemie
b. Extremely preterm
c. Very preterm
d. Moderate preterm
e. Late preterm

Penjelasan :
- Pertumbuhan setiap 2 minggu kira-kira 1 lebar jari  3 jari x 2  6 minggu + 20 minggu
(umbilicus) = 26 minggu
- Preterm 32 -36 minggu, Very preterm 28-31 minggu, Extremely preterm 20-27 minggu

30. Seorang perempuan berusia 86 tahun datang ke poli kandungan untuk pemeriksaan rutin tahunan,
pasien tidak memiliki keluhan. Pada pemeriksaan pelvis anda menemuan prolaps uteri tingkat 2 pasien
sudah tidak memiliki suami. Pasien tidak memiliki riwayat komorbid atau penyakit berat. Apa
penanganan terbaik untuk pasien ini

a. Pemasangan pesarium
b. Colpocleisis
c. Histerektomi
d. Tidak pelu penanganan khusus
e. Kolporafi anterior

Penjelasan :
- Pengelolaan prolaps uteri bisa medis bisa operatif.
- Medis: latihan otot dasar panggul (senam kegel), stimulasi dengan listrik, dan pesarium.
- Operatif hanya pada indikasi tertentu misalnya ada keadaan yang bisa memperburuk kondisi
pasien, usia terlalu tua memiliki risiko yang lebih tinggi jika menjalani operasi.

31. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan tujuan ingin menggunakan
kontrasepsi. Pada anamnesis pasien saat ini sedang menyusui eksklusif. Riwayat melahirkan anak
pertama 3 minggu lalu dengan persalinan normal. Pemeriksaan fisik tinggi badan 158, BB 56kg.
Pemeriksaan tandavital dalam batas normal. Apakah pilihan kontrasepsi yang ideal dan rasional untuk
kasus ini.
a. Alat kontrasepsi dalam rahim
b. M od b ll g’
c. Metode amenorea laktasi
d. Pil KB kombinasi
e. Implant

Penjelasan :
- Kondisi ibu yang sedang menyusui dapat dimanfaatkan untuk metode kontrasepsi alamiah atau
tanpa menggunakan alat/obat yaitu dengan metode amenore laktasi/prolonged lactation dimana
efektivitas menyusui anak dapat mencegah ovulasi dan memperpanjang amenore post partum.

32. seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan menstruasi yang tidak
teratur. Yang dialami sejak menarche ia juga mengeluhkan tumbuhnya bulu-bulu halus diatas bibir serta
jerawat yang cukup banyak. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Policistic ovarium sindrom
b. Endometriosis
c. Infertilitas
d. Anovulasi
e. Amenorea

Penjelasan :
- PCOS adalah keadaan dimana wanita memiliki abnormalitas dalam metabolism androgen dan
estrogen dan mengontrol produksi androgen yang menyebabkan terjadinya hiperandrogenisme
dimana wanita memiliki kondisi tubuh yang menyerupai pria seperti hirsutisme.

33. Seorang perempuan usia 22 tahun P0A2 datang ke puskesmas dengan keluhan haid selama 2
minggu dan banyak. Nyeri haid tidak ada. Pada pemeriksaan fisis didapatkan TFU setengah simfisis
umbilikus, ballotemen tidak ada pada pemeriksaan ginekologi tidak didapatka tanda-tanda kehamilan
serviks licin, uterus besar, berlobus-lobus,konsistensi padat, keras, mobile dan tidak nyeri tekan. Apa
diagnosis yang paling tepat.
a. Hematometra
b. Tumor pada adeneksa
c. Molla hidatidosa
d. Leiomioma uteri
e. Adenomeiosis

Penjelasan :
- Perdarahan banyak utamanya pada saat menstruasi menjadi manifestasi klinik utama pada
mioma uteri, gejala lainnya biasa tidak ditemukan (asimptomatik), tidak nyeri, biasanya terjadi
pada wanita usia produktif.

34. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan adanya benjolan
didaerah pangkal paha yang terasa nyeri. Pada pemeriksaan ditemukan nodus ertitomatosa berbentuk
kerucut dan tengahnya terdapat pustul dan sehelai rambut. Apakah pengobatan untuk kasus ini?
a. Antibiotik topikal
b. Kortikosteroid topikal
c. Kortikosteroid sistemik
d. Siprofliksasin
e. Asiklover

Penjelasan :
- Folikulitis? Paling banyak disebabkan infeksi bakteri (Staphylococcus)  beri antibiotik (topikal
atau sistemik)

35. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke puskesmas dengan diagnosis G1P0A0 gravid 40
minggu inpartu kala 1 fase aktif. Empat jam kemudian partus ditolong oleh bidan dan diperiksa ternyata
terdapat robekan sfingter ani interna dan eksterna lebih 50%. Ruptur perineum tingkat berapakah ini?
a. Ruptur tingkat 2
b. Ruptur tingkat 3b
c. Ruptur tingkat 3a
d. Ruptur tingkat 3c
e. Ruptur tingkat 4

Penjelasan :

36. Seorang perempuan berusia 18 tahun G1P0A0 datang ke puskesmas dengan keluhan pelepasan air
dari jalan lahir tanpa disertai nyeri perut tembus ke belakang. Hpht tidak diketahui karena siklus haid
tidak teratur. Pada pemfis TD 110/80 mmhg, nadi 88 kali/menit, suhu 37 C, pernapasan 20 kali/menit.
TFU 3 jari diatas pusat, bagian teratas teraba lunak dan lebar, punggung di kiri bagian terendah kepala
belum masuk panggul, DJJ 140 kali/menit. Apakah pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis kasus ini?
a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan urin
c. Pemeriksaan darah
d. Pemeriksaan nitrazin
e. Pemeriksaan swab vagina

Penjelasan :
- Keluar cairan dari jalan lahir  curiga KPD  lakukan tes lakmus (tes nitrazin)

37. Seorang perempuan berusia 22 tahun P0A2 datang ke puskesmas dengan keluhan haid selama 2
minggu dan banyak. Nyeri haid tidak ada. Pada pemerksaan fisis didapatkan TFU setinggi simfisis
umbilikus ballotemen tidak ada, pada pemeriksaan ginekologi tidak didapatkan tanda-tanda kehamilan,
serviks licin, uterus besar berlobus-lobus, konsistensi padat keras dan mobile tidak yeri tekan. Apakah
penanganan yang tepat?
a. Histerektomi
b. Embolisasi arteri uterina
c. Miomektomi
d. Salpongooofonektomi
e. Medikamentosa
Penjelasan :
- Terapi harus memperhatikan usia, paritas, kehamilan, konservasi fungsi reproduksi, keadaan
umum, dan gejala yang ditimbulkan.
- Penderita dengan mioma kecil dan tanpa gejala biasanya tidak memerlukan pengobatan.
- Terapi medikamentosa berupa progesterone, agen fibrinolitik, nsaid, analog gnrh, danazol, dan
sprm
- Bila kondisi sangat buruk, lakukan upaya perbaikan yang diperlukan termasuk nutrisi,
suplementasi zat esensial, ataupun transfusi.
- Pada keadaan gawat darurat akibat infeksi atau gejala abdominal akut, siapkan tindakan bedah
gawat darurat untuk menyelamatkan penderita. Pilihan prosedur bedah terkait dengan mioma
uteri adalah miomektomi atau histerektomi.

38. Seorang perempuan berusia 20 tahun P0A0 datang ke puskesmas diantar oleh suaminya yang
seorang pelaut dengan keluhan keputihan seperti nanah disertai demam suhu 39 C dan nyeri tekan
perut bawah sebelah kiri. Apakah faktor risiko dari penyakit tersebut?
a. Sosial ekonomi menengah keatas
b. Riwayat penyakit DM
c. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional
d. Multiparitas
e. Pekerjaan suami

Penjelasan :
- Keputihan seperi nanah  Gonore
- Gonore merupakan IMS yang dapat ditularkan oleh suami penderita, pekerjaan suami penderita
merupakan faktor risiko dalam kasus ini

39. Seorang perempuan berusia 18 tahun P0A0 datang ke puskesmas dengan keluhan keluar air dari
jalan lahir disertai nyeri perut ke belakang, riwayat HPHT tidak diketahui karena siklus haid tidak teratur
dari hasil pemfis didapatkan TTD 110/80 , nadi 112, suhu 38,5 C dan pernafasan 20 kali/menit. TFU 3 jari
diatas pusat dengan bagian teratas lunak dan lebar, punggung dikiri bagian terendah kepala belum
masuk panggul, DJJ170kali/menit. Berapakah kadar leukosit minimal yang menunjang diagnosis kasus
ini?
a. Lebih 16.000/mm3
b. Lebih 15.000/mm3
c. Lebih 13.000/mm3
d. Lebih 14.000/mm3
e. Lebih 12.000/mm3

Penjelasan :
- Kadar leukosit pada ibu hamil dapat naik hingga sekitar 13.000/mm3 bahkan hingga 15.000/mm3,
kadar leukosit lebih dari itu menunjukkan adanya infeksi.
40. Bayi C, lahir secara spontan, usia kehamilan 40 minggu, tidak segera bernapas, air ketuban bening
dan tonus otot lemah. Setelah dilakukan langkah awal resusitasi. Apakah yang perlu dievaluasi lebih
lanjut?
a. Pernapasan saja
b. Denyut jantung saja
c. Pernapasan, denyut jantung dan tonus otot
d. Pernapasan, denyut jantung dan oksigenasi (warna kulit)
e. Pernapasan, denyut jantung, oksigenasi (wara kulit) dan tonus

Penjelasan :

Anda mungkin juga menyukai