Anda di halaman 1dari 34

Rachel Madai

C014172006
Struktur anatomi lensa mata
DEFINISI
• KATARAK : KEKERUHAN LENSA
• Yunani: cataracta yang berarti ‘air terjun’

• Akibat: hidrasi (penambahan cairan) lensa, agregasi


protein lensa, atau kedua

• Biasa terjadi pada kedua mata dan berjalan progresif


WAKTU PERKEMBANGAN ETIOLOGI
1. Kongenital 1. Kongenital
2. Juvenil 2. Akuisita
3. Senilis
STADIUM
LOKASI 1. Insipien
1. Korteks 2. Imatur
2. Nuklear 3. Matur
3. Subkapsular posterior 4. Hipermatur
 Defenisi : Katarak yang mulai terjadi
sebelum atau sesegera setelah lahir dan
bayi berusia kurang dari 1 tahun.
 Faktor resiko:
 Gen
 Ibu dan janin
 Jenis kelamin
 Ras
 Defenisi : katarak yang lembek dan
terdapat pada orang mudah, yang mulai
terbentuknya pada usia kurang dari dari 3
bulan dan lebih 9 tahun. Katarak juvenil
biasanya merupakan kelanjutan dari
katark kongenital.
 Katarak juvenil biasanya merupakan
penyulit penyakit sistemik ataupun
metabolik dan penyakit lainnya seperti :
 Katarak metabolik
 Distrofi otot
 Katarak traumatik
 Kataralk komplikata
 Defenisi : Katarak senil adalah semua
kekeruhan lensa yang terdapat pada usia
lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun
 Faktor resiko
 Diare
 Dehidrasi
 Hipertensi
 Merokok
 Stres oksidatif
 Kandungan lemak dan kolestrol
 Penurunan tajam penglihatan perlahan.
 Penurunan sensitivitas kontras: pasien mengeluhkan sulitnya melihat
benda diluar ruangan pada cahaya terang.
 Diplopia monokular atau polypia
 Perubahan nuklear  pembiasan multipel
di tengah lensa  refraksi yang ireguler
 indeks bias yang berbeda.
 Halo
 terpecahnya sinar putih menjadi spektrum
warna karena meningkatnya kandungan air
 Sensasi Silau (glare) opasitas lensa mengakibatkan rasa silaun karena
cahaya dibiaskan akibat perubahan index refraksi lensa
INSIPIEN IMATUR MATUR HIPERMATUR

• ≠gangguan visus • Belum seluruh • Keruh seluruhnya • Korteks seperti


• Korteks anterior, lapisan lensa • Terjadi bubur telah
aksis relatif masih • Kekeruhan pengeluaran air, mencair
jernih posterior dan ukuran normal • Nukleus turun di
• Kekeruhan di belakang nukleus kembali bawah karena
bagian perifer – lensa – refleks • Shadow test (-) daya berat
bercak seperti pantulan cahaya • Katarak Morgagni:
jeriji (+) kerusakan kapsul,
• Hidrasi korteks – isi korteks keluar
cembung dan lensa kempis,
nukleus terbenam
di bawahnya
KATARAK
INSIPIEN

KATARAK IMATUR
KATARAK MATUR

KATARAK
HIPERMATUR
INSIPIEN IMATUR MATUR HIPERMATUR
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan Lensa Normal Bertambah (air Normal Berkurang (air +
masuk) masa keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik mata Normal Dangkal Normal Dalam
depan
Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test Negatif Positif Negatif Pseudopos


Penyulit - Glaukoma - Uveitis+glaukoma
 Tatalaksana utama katarak adalah pembedahan.
 Indikasi bedah:
 Meningkatkan fungsi penglihatan

 Indikasi medik

 Indikasi kosmetika
 Ambilopia sensoris
 Nystagmus
 Strabismus
 Uveitis
 Glaukoma
ENDOFTALMITIS
Koroid Sklera

Korpus siliar

Pupil
Retina

Kornea
Fovea Sentralis Lensa
Vitreus Humour

Iris

COP COA

Limbus
 Defenisi
Endoftalmitis adalah peradangan berat
dalam bola mata yang melibatkan anterior
chamber dan posterior chamber serta koroid
dan retina.
 Endophthalmitis Eksogen
 Endophthalmitis Endogen
 Endophthalmitis setelah operasi mata
adalah kondisi yang paling umum.
 Faktor risiko pra operasi termasuk
kelainan kelopak mata, blepharitis,
konjungtivitis, obstruksi saluran lakrimal,
lensa kontak,bisa mempermudah untuk
timbulnya endpfotalmitis
 Akut :<7 hari
 Kronik >7-30 hari
 Paling banyak disebakan oleh bakteri gram positif:
 Staphylococcus epidermidis

 Staphylococcus aureus

 Tanda dan gejalah :


 Peradangan (anterior chember dan anterior vitreus)

 Nyeri

 Penurunan visus

 Edem kornea

 Hipopion bilik anterior


 Terapi
 antibiotik intraocular.
 antibiotik vankomisin (1,0 mg / 0,1 mL)
untuk Gram-positif, dalam kombinasi dengan
antibiotik β-laktam ceftazidime (2,25 mg /
0,1 mL) untuk Gram-negatif.
 Dapat diulang dalam 48 jam
 Endophthalmitis pasca trauma dapat
terjadi dalam beberapa jam setelah
trauma atau hingga beberapa minggu
setelah cedera
 Bacillus dan Streptococcus adalah
spesies umum yang ditemukan dalam
trauma penetrasi dengan benda asing
intraokular.
 Gejalah dan tanda :
 Penurunan penglihatan,
 Nyeri
 Udem massif
 Ulkus cincin kornea,
 Peradangan ruang anterior,
 Hipopion.
 Evaluasi awal endophthalmitis
posttraumati: harus menyingkirkan
benda asing yang tersembunyi atau
tertahan.
 Endophthalmitis endogen infeksi adalah
sekunder terhadap penyebaran
hematogen dari sumber infektif yang jauh
di dalam tubuh.
 Bakteri Gram-positif Streptococcus , S.
aureus
 Gram-negatif Klebsiella
 Jamur : Aspergillus diikuti
oleh Candida albicans
 Faktor yang paling umum termasuk
penyakit imunosupresif, seperti
 Diabetes mellitus,
 Infeksi HIV, kanker,
 Gagal ginjal yang memerlukan dialisis,
 Penyakit jantung,
 Penggunaan antibiotik spektrum luas , steroid
dan obat imunosupresif lainnya jangka
panjang.
 Gejalah dan tanda :
 Nyeri Mata,
 Injeksi Konjungtiva,
 Hipopion,
 Dema Kornea,
 Vitritis, Dan
 Fotofobia
 Vankomisin (1,0 mg / 0,1 mL) untuk
Gram-positif atau dalam kombinasi dengan
antibiotik β-laktam ceftazidime (2,25 mg
/ 0,1 mL) atau amikacin (400 ug / 0,1 mL)
direkomendasikan untuk Gram-negatif.
 Untuk jamur amfoterisin B (5–10 μg / 0,1
mL) dan triazol sebagai pilihan terapi
utama.
 Dapat diulang dalam 48 jam
 Jika proses peradangan mengenai ketiga
lapisan mata (retina, koroid dan sklera)
maka akan mengakibatkan panoftalmitis.
Panoftalmitis merupakan peradangan
pada seluruh bola mata termasuk sklera
dan kapsula tenon.

Anda mungkin juga menyukai