Anda di halaman 1dari 15

KERATOKONJUNGTIVITIS

Oleh:
Rachel Madai: C014172006
Adhadi Ishanurhaq: C014181043
Pendahuluan
• Kelainan konjungtiva dan kornea sering
menjadi penyebab timbulnya penyakit
mata.
• Konjungtivitis merupakan penyakit mata
paling umum di dunia.( hiperemi ringan 
konjungtivitis berat
• Insidensi konjungtivitis di Indonesia ber
kisar sekitar 27.5%
Definisi

• konjungtivitis adalah proses peradangan pada


konjungtiva
• Keratitis adalah proses peradangan pada
kornea

Keratokonjungtivitis adalah proses peradangan


pada konjungtiva yang disertai peradangan
pada kornea
Anatomi
• Konjungtiva palpebralis
(menutupi permukaan
posterior dari palpebra).
• Konjungtiva bulbaris
(menutupi sebagian
permukaan anterior bola
mata).
• Konjungtiva forniks (bagian
transisi yang membentuk
hubungan antara bagian
posterior palpebra dan bola
mata)
Lapisan Epitel Kornea
• Anterior Epitel
• Membran bowman
• Jaringan Stroma
• Descement’s
membrane
• Posterior epitel
Etiologi

• Etiologi keratokonjungtivitis terbagi


menjadi 2 kelompok besar, yaitu:

 Infeksi  bakteri, virus, klamidia,


jamur, dan parasit (jarang)

 Non infeksi  reaksi imunologi (vernal,


atopik, Hay fever), agen kimiawi (larutan
lensa kontak dan zat asam/basa)
Patofisiologi
Klasifikasi
• Keratokonjunctivitis sicca
• Vernal keratokonjunctivitis
• Atopik keratokonjunctivitis.
• Epidemi keratokonjunctivitis
• Keratokonjungtivitis limbus superior
Gejala dan tanda keratokonjungtivitis
Pemeriksaan tambahan

• Tes fluorescin
• Tes Schirmer dan Rose Bengal 
keratokonjungtivitis Sicca
• Pengecatan Gram dan Giemsa
• Kultur dari swab konjungtiva
Diagnosis
Penatalaksanaan
• Terapi yang diberikan pd
keratokonjungtivitis dpt berupa terapi
definitif dan suportif.
• Terapi definitif  antibiotik, antivirus,
antifungal (berupa tetes mata, salep
mata, dan obat2 per oral), cromolyn
(vernal), tetes epinefrin.
• Terapi suportif  kompres dingin,
lubrikans, artificial tear (untuk membilas
sekret).
• Kortikosteroid.
Komplikasi

• Komplikasi keratokonjungtivitis,
antara lain:
– Blefaritis
– Jaringan parut pada konjungtiva
– Keratitis punctata
– Keratokonus
– Ulserasi kornea marginal,
– Pneumonia
– Meningitis dan septikemia
Prognosis

• prognosis pd umumnya baik, apabila


diterapi dengan benar dan tepat,
terutama pada kasus yang tidak
terjadi parut atau vaskularisasi pada
kornea
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai