Konsep dasar • Lebih kurang 60 % berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari caiaran (air dan elektrolit) • Cairan tbh didistribusikan di antara 2 komponen pada intraseluler(2/3 atau 40% dr BB) dan ektraseluler (20% dr BB) Fungsi cairan • Mempertahankan suhu tbh dan pengaturan panas tbh • Trasnfor hasil sisa metabolisme TBH • Tranfor hormon • Pelumas antar otot • Mempertahankan hidrostatik pada sisitem kardiopaskuler Pemasukan cairan oral Cairan dari makanan dan minuman: 1.Cairan setiap hari 1.800- 2.500ml/hr 1.200 dari minuman dan 1000 dari makanan Pengeluaran cairan melalui ginjal dalam bentuk urine 1.200ml/hr , feses 100ml/hr, paru paru 500ml/hr, kulit 600-800 ml/hr. a. Pengkajian pada keb. Cairan dan electrolit Riwayat kesehatan pada keb. Cairan dan electrolit: faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah caiaran tubuh adalah umur, jenis kelain, dan kandungan lemak tubuh. • Cairan tubuh terdapat dalam 2 kompartemen caiaran : ruang intraseluler (cairan dalam sel) dan ruang ekstraseluler (caiaran diluar sel). Kurang lebih 2 pertiga dari caiaran tubuh berada lama kompartemen caiaran intraseluler, dan kebanyakan terdapat pada masa otot skeletal. – Elektrolit • Elektrolit dalam caiaran tubuh dapat merupakan kimia aktif (kation, yang mengandung muatan positif, dan aniem yang mengandung muatan negatif. Kation-kation utama dalam caiaran tubuh adalah natrium, kalium, kalsium, dan magnesium. Anion-anion utama adalah klorida, bikarbonat, fosfat, sulfat, dan proteinat. • Kekurangan volume caiaran (FVD) terjadi jika air dan elektrolit hilang pada proporsi yang sama ketika mereka berada dalam caiaran tubuh normal. • Kekurangan volume caiaran terjadi akibat hilangnya caiaran tubuh dan lebih cepat terjadi jika disatukan dengan penurunan masukan caiaran MANIFESTASI KLINIS Kekurangan volume caiaran dapat terjadi dengan cepat dan ringan, sedang atau ebrat, terjadi gantung pada tingkat kehilangan caiaran karakteristik penting termasuk kehilangan caiaran akut: penurnan turgor kulit; oliguria; urin yang pekat; hipotensi postural; frekuensi jantung yang lemah, cepat; vena leher yang rata-rata; kenakan suhu tubuh; kulit yang dingin, haus; mual; lesu; kelemahan otot; dan kram. Pengkajian Keperawatan • Untuk mengkaji masukan dan haluaran caiaran diukur dan dievaluasi sedikitnya pada interval 8 jam; kadang-kadang pengukuran tiap jam diperlukan. • Tanda-tanda vital dipantau dengan ketat perawat harus waspada terhadap nadi yang lemah, cepat dan hipotensi postural (yaitu penurunan tekanan sistolik lebih besar dari 15 mmHg ketika pasien bergerak dari posisi berbaring keposisi duduk). Penurunan suhu tubuh sering kali menyertai kekurangan volume caiaran, kecuali jika ada infeksi menyertai. Turgor kulit dan lidah yang dipantau secara berkala. Pada orang yangs sehat, kulit yang dicubit akan kembali segera keposisi normalnya ketika dilepaskan. Mengevaluasi turgor lidah, yang tidak dipengaruhi oleh usia, mungkin lebih valia dari pada mengevaluasi turgor kulit. Pada orang dengan FVD, ada tambahan alur longitudinal dan lidah menjadi lebih kecil, karena kehilangan caiaran. Konsentrasi urine dipantau dengan mengukur ebrat jenis urin. Fungsi mental yang terakhir dipengaruhi akibat kehilangan caiaran hebat sebagai akibat dari penurunan perfusi serebral. Penurunan perfusi perifer dapat mengakibatkan ekstremitas dingin. – Intervensi Keperawatan • Mencegah kekurangan vol cairan , perawat harus menyadari bahwa pasien mempunyai resiko dan melakukan tindakan untuk meminimalkan kehilangan caiaran. Contoh, jika pasien mengalami diare; cara-cara pencegahan seharusnya diimplementasikan untuk mengendalikan diare sementara melakukan pergantian caiaran cara-cara pencegahan ini termasuk memberikan obat antidiare dan volume kecil caiaran oral pada interval yang sering. • Kelebihan Volume Caiaran Kelebihan volume caiaran (FVE) mengacu pada perluasan isotonik dari CES yang disebabkan oleh retensi air dan natrium yang abnormal dalam proposal yang kurang lebih sama di mana mereka secara normal berada dalam CES. Penyebab kelebihan cairan mungkin berhubungan dengan kelebihan caiaran biasa atau penurunan fungsi dari mekanisme homeostasis yang bertanggung jawab untuk mengatur keseimbangan cairan. Faktor-faktor penyebab dapat termasuk gagal jantung kongesti, gagal ginjal dan sirosis hepar. ◦ Manifestasi klinis Manifestasi klinis dari FVE berasal dari perluasan dan termasuk edema, distensi vena leher, dan krekels (bunyi paru yang abnormal) manifestasi lain dari kelebihan volume caiaran termasuk takikardia; peningkatan tekanan darah; tekanan nadi; dan tekanan nadi sentral, peningkatan berat badan, peningkatan haluaran urin, dan nafas pendek .
◦ Evaluasi diagnostik Data LAB yang bermanfaat dalam diagnosa FVE termasuk BUN dan tingkat hematokrit. Dengan adanya FVE kedua nilai ini mungkin menurun karena dilesiplasma. ◦ Penatalaksanaan Pengobatan Edema : termasuk cara-cara untuk memobilisasi caiaran. Bila kelebihan caiaran berhubungan dengan pemberian berlebih cairan yang mengandung natrium menghentikan infus mungkin merupakan satu-satunya tindakan yang diperlukan. Diuretik : diresepkan jika pembatasan diet natrium saja tidak cukup untuk mengurangi edema dengan mencegah reabsorpsi natrium dan air oleh ginjal. Ketidak seimbangan elektrolit dapat terjadi akibat efek dari diuretik. Modalitas pengobatan lainnya, jika fungsi ginjal terganggtu sangat berat sehingga agens-agens farmakologi tidak dapat beraksi secara efisien, modalitas natrium dan caiaran dari tubuh. Pengkajian keperawatan Untuk mengkaji FVE, masukan dan haluaran caiaran diukur pada interval yang teratur terhadap indikasi adanya retensi caiaran yang berlebihan, pasien ditimbang setiap hari, dan penambahan berat badan yang dicatat. Penting artinya untuk mengkaji bunyi nafas dengan interval yang teratur pada pasien beresiko, terutama jika cairan parenteral sedang diberikan. Perawat memantau edema terutama yang tergantung.
Intervena Keperawatan Mencegah FVE intervensi yang spesifik agar bervariasi serum dengan kondisi patofisiologi yang mendasarinya dan tingkat FVE. Mendeteksi dan mengendalikan FVE. Mendeteksi FVE merupakan hal penting yang utama sebelum kondisi menjadi kritis. Karena kondisi-kondisi yang meningkatkan kecendrungan FVE seringkali kronis, pasien diajarkan untuk memantau responnya sendiri terhadap terapi dengan mencatat dan mengevaluasi masukan dan haluaran cairan dan perubahan berat badan, pasien diterapkan tentang pentingnya menaati terapi pengobatan. TES LABORATORIUM UNTUK MENGEVALUASI STATUS CAIRAN • Osmolalitas adalah istilah lain yang menggambarkan kosentrasi larutan dan diukur dalam miliosmalkan per liter (mos /l). • Berat jenis urin mengukur kemampuan ginjal untuk mengeksresi atau menghemat air. Faktor yg mempengaruhi keseimbangan cairan elektrolit • Usia • Temperatur lingkungan • Diet • Stress • Sakit