Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian...................................................................................4
1.2.1 Tujuan umum................................................................................8
1.2.2 Tujuan Khusus..............................................................................9
1.3 Manfaat Penelitian.................................................................................6
1.3.1 Secara Teoritis..............................................................................4
a. Bagi Institusi Pendidikan
b. Bagi mahasiswa
1.3.2 Secara Praktis................................................................................6
a. Bagi Petugas Pelayanan Kesehatan
b. Bagi Masyarakat
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS............................................................................9
2.1 Konsep Keluarga....................................................................................9
2.1.1 Pengertian Keluarga........................................................................
2.1.2 Struktur Keluarga............................................................................
2.1.3 Ciri-Ciri Struktur Keluarga.............................................................
2.1.4 Fungsi Keluarga..............................................................................
2.1.5 Tahap-Tahap Kehidupan/Perkembangan Keluarga........................
2.1.6 Sifat Keluarga.................................................................................
2.1.7 Kegiatan Dalam Kehidupan Sehari-hari.........................................
2.1.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kehidupan Keluarga..............
2.2 Materi Alat Kontrasepsi Jangka Panjang.............................................12
2.2.1 Pengertian Alat Kontrasepsi Jangka Panjang.................................
2.2.2 Jenis-jenis Alat Kontrasepsi Jangka Panjang..................................
BAB 3 HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS............20
3.1 Pengumpulan Data...............................................................................24
3.2 Analisis Data........................................................................................25
3.3 Perumusan Masalah ............................................................................29
3.4 Prioritas Masalah .................................................................................
BAB 4 PEMBAHASAN.......................................................................................50
Hasil dari Permasalahan Keluarga Binaan
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN................................................................45
5.1 Kesimpulan..........................................................................................46
5.2 Saran....................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seorang perempuan menjadi subur dan dapat melahirkan segera setelah lahir ia
mendapatkan haid yang pertama, dan kesuburan seorang perempuan akan terus berlangsung
sampai menopause.
Kehamilan dan kelahiranyang terbaik, artinya resikonya apling rendah untuk ibu dan anak,
adalah 20-35 tahun sedangkan persalinan pertama dan kedua paling rendah resikonya bila jarak
antara dua kelahiran adalah 2-4 tahun.
Dari data WHO (1990) didapatkan bahwa d seluruh dunia terjadi lebih dari 100 x 10(6)
senggam setiap harinya dan terjadi 1 juta kelahiran baru perhari dimana 50% diantaranya tidak
direncanakan dan 25 % tidak diharapkan. Dari 150000 kasus abortus provokatus yang terjadi
perhari, 50000 diantaranya abortus illegal dan lebih dari 500 perempuan meninggal akibat
komplikasi abortus tiap harinya.
Di kelurahan Bambu Kuning RW 13 kebanyakan PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi
jangka panjang. Maka dari itu saya memilih alat kontrasepsi jangka panjang yang akan saya
sampaikan kepada keluarga binaan yaitu pada keluarga Tn. Ade /Ny. Lili

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mendapat gambaran langsung masalah keluarga, kebutuhan
kesehatan dan dapat mengaplikasikan dalam asuhan komunitas pada tingkat keluarga
binaan.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Mahasiswa mampu melakukan pengakajian pada keluarga binaan dengan pendekatan
sistematis.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasikan masalah, diagnosa dan kebutuhan.
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan masalh potensial.
d. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang menimbulkan penanganan
segera.
e. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan.
f. Mahasiswa dapat melakukan rencana yang telah diterapkan.
g. Mahasiswa dapat mengevaluasi pelaksanaan yang telah dilakukan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Secara teoritis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menambah wawasan bagi mahasiswa Akademi Kebidanan Mitra Husada
Medan.

b. Bagi Mahasiswa
- Sebagai penambah wawasan
- Untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan pada perkuliahan kepada
masyarakat.

1.3.2 Secara praktis


a. Bagi petugas kesehatan
Membantu dalam pemberian pelayanan pemasangan alat kontrasepsi jangka
panjang.
b. Bagi keluarga binaan
Akan membantu keluarga dalam memecahkan masalah dengan cara memberikan
penyuluhan.
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Keluarga


2.1.1 Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan unit / satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus
merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga biasanya terdiri dari
suami, istri dan juga anak-anak yang selalu menjaga rasa aman dan ketentraman dalam
menghadapi segala suka duka hidup dalam eratnya arti ikatan luhur hidup bersama.

2.1.2 Struktur Keluarga


Struktur keluarga terdiri atas bermacam-macam, diantaranya adalah:

1. Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.
2.1.3 Ciri-ciri Struktur Keluarga
Menurut Carter (1988), ciri-ciri struktur keluarga adalah:
1. Terorganisasi; saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
2. Ada keterbatasan; setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3. Ada perbedaan dan kekhususan; setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
2.1.4 Fungsi Keluarga
Menurut WHO (1978)
1. Fungsi Biologi
a.    Untuk meneruskan keturunan.
b.    Memelihara dan membesarkan anak.
c.    Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
2. Fungsi Psikologi.
a.    Memberikan rasa sayang dan rasa nyaman.
b.    Memberikan pendidikan diantara anggota keluarga.
c.    Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d.    Memebrikan identitas keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi.
a.    Membentuk norma dan tingkah laku.
b.    Meneruskan nilai-nilai keluarga.
4. Fungsi Ekonomi.
a.    Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b.    Mengatur penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c.    Menolong untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimana yang akan datang,
misalnya : untuk pendidikan anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
  5. Fungsi Pendidikan
a.    Menyekolahkan anak untuk kehidupan dan masa depannya yang akan datang
dalam memenuhi perannya sebagai orang tua.
b.    Menyekolahkan anak untuk memberikan keterampilan dan membentuk prilaku
anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
c.    Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya
Menurut Friedman (1998)
1. FungsiAfektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal  keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga.
Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling
menghargai antar anggota kelurga.
2. Fungsi Sosialisasi.
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam
keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu
untuk belajar bersosialisasi.
3. Fungsi Reproduksi.
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi Ekonomi.
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
5. Fungsi Peran.
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya
masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan.
2.1.5 Tahap-tahap Kehidupan Keluarga
Dalam buku, "The Family Simetris" (1973), Michael Young dan Peter Wilmott telah
mencoba untuk melacak evolusi dari keluarga pra-industri Inggris pada 1970-an. Dari
penelitian mereka telah dilakukan di London dan dari berbagai riset sejarah mereka,
mereka telah menyarankan bahwa evolusi keluarga dapat dibagi menjadi empat
tahap. Kita akan melihat masing-masing pada gilirannya.
 Tahap 1: Tahap pertama adalah bahwa dari keluarga pra-industri yang memiliki
karakteristik yang kita telah dijelaskan sebelumnya. Ini adalah keluarga yang
merupakan unit produksi, dengan semua anggota keluarga bekerja sama.
 Tahap 2: Dengan Revolusi Industri, pabrik menjadi tempat kerja dan anggota
keluarga menjadi penerima upah bukan wiraswasta produsen. Selama abad
kesembilan belas, kemiskinan meluas di kalangan keluarga kelas pekerja dan
pengangguran meningkat. Ini anggota keluarga didorong untuk memperluas
jaringan keluarga terdekat dalam upaya untuk mendapatkan dukungan dan
keamanan. Ikatan yang sangat kuat antara perempuan (ibu dan anak perempuan
yang sudah menikah) dan hubungan suami-istri melemah sebagai akibat dari laki-
laki menghabiskan waktu luang jauh dari rumah. Ini tahap kedua dari evolusi
keluarga berlangsung sampai awal abad kedua puluh.
 Tahap 3: Tahap ketiga ditandai dengan munculnya apa yang Muda dan Wilmott
disebut 'simetris' keluarga. Karena ada penurunan pengangguran dan peningkatan
upah riil, jaringan kekerabatan kehilangan beberapa pentingnya, dan langsung atau
keluarga inti sudah dipisahkan dari keluarga. Standar hidup juga lebih tinggi dan
suami menemukan lebih banyak insentif untuk mengembangkan luang 'rumah-
berpusat', seperti menonton televisi. Hal ini membantu dalam memperkuat ikatan
antara suami dan istri. Tugas yang dilakukan di rumah juga menjadi
bersama.Meskipun pekerjaan rumah tangga masih gender, laki-laki juga
memberikan kontribusi terhadap jalannya rumah tangga. Inilah sebabnya mengapa
Young dan Wilmott disebut ini keluarga simetris. Itu tidak simetris dalam arti
bahwa pria dan wanita melakukan tugas yang sama di rumah, tetapi dalam arti
bahwa tugas dibagikan, pekerjaan dilakukan bersama-sama dan pengambilan
keputusan adalah lebih mungkin untuk dibagikan juga sebagai lebih banyak
perempuan memasuki angkatan kerja dibayar dan mendapatkan uang. Namun,
perlu dicatat bahwa istri masih memiliki tanggung jawab utama untuk perawatan
anak-anak.
 Tahap 4: Tahap keempat adalah satu hipotesis dalam arti bahwa itu bukanlah
sebuah panggung yang muda dan Wilmott telah mengamati tapi satu yang mereka
telah diprediksi. Young dan Wilmott telah mengajukan teori disebut 'Prinsip Difusi
Stratified'. Teori ini menyatakan bahwa perubahan datang dari orang-orang yang
berada di puncak tangga sosial dan secara bertahap diadopsi oleh orang-orang di
bagian bawah. Atas dasar teori ini, mereka telah mempelajari kehidupan keluarga
yang dipimpin oleh 190 direktur mengelola dan menyimpulkan bahwa di masa
depan, keluarga di kelas sosial lainnya akan mengadopsi gaya hidup keluarga
mereka. Ini menyiratkan bahwa tahap keempat akan ditandai dengan 'pekerjaan-
berpusat' individu, luang waktu yang dihabiskan di luar rumah dan istri merawat
rumah dan anak-anak.
2.1.6 Sifat Keluarga
1. Reorganisasi
Saling berhubungan saling ketergantungan antara anggota keluarga.
2.  Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki keterbatasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3.  Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsi masing-masing dalam
melakukan kegiatan dalam kehidupannya sehari-hari.

2.1.7 Kegiatan dalam Kehidupan Keluarga Sehari-hari


1. Kebiasaan tidur
2. Kebiasaan makan
3. Waktu senggang liburan

2.1.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi kehidupan Keluarga


a.    Faktor sosial dan budaya ekonomi
1.Penghasilan dan pengeluaran
2.Pekerjaan : tempat kerja, penghasilan
3.Sumber penghasilan
b.    Faktor lingkungan
1.Pekarangan rumah
2.Tempat penyimpanan makanan
3.Kesediaan air
4.Tempat pembuangan kotoran
2.2 Alat Kontrasepsi Jangka Panjang
2.2.1 Pengertian Alat Kontrasepsi Jangka Panjang
Alat kontrasepsei jangka panjang adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Upaya ini bersifat sementara, dalam kurun waktu 3sampai 10 tahun.
Penggunaan alat kontrasepsi ini merupakan salh satu variable yang mempengaruhi
fertilitas jsngks panjang yang efektif.
Di dalam bab ini akan di uraikan secara singkat beberapa cara kontrasepsi usaha
medik dalam berencana. Jenis alat kontrasepsi jangka panjang yang akan dibahas
adalah:
1. AKDR
2. IMPLANT
2.2.2 Jenis-jenis Alat Kontrasepsi Jangka Panjang
a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terdiri dari plastic (polyethylene), Ada yang dililit tembaga (Cu), ada
pula yang tidak, ada pula yang dililit tembaga bercampur perak (Ag), selain itu ada pula
yang batangnya berisi hormone progesterone.
- Cara kerja
1.Endometrium mengalami transformasi yang ireguler, sehingga mengganggu
implantasi
2.Mencegah terjadinya pembuahan dengan mengeblok bersatunya ovum dengan
sperma
3.Mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba fallopi
4.Menonaktifkan sperma
- Keuntungan
1. Praktis, ekonomis, mudah dikontrol, aman untuk jangka panjang dan
kembalinya masa kesuburancukup tinggi.
2. Tidak difaktori lupa seperti Pil
- Kerugian
1.Di perlukan pemeriksaan dalam
2.Dapat terjadi perforasi uterus
3.Klien tidak dapat menghentikan sendiri setiap saat
- Efek Samping
1.Nyeri pada waktu pemasangan
2.Pendarahan di luar haid
3.Darah haid lebih banyak
4.Nyeri
b. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/IMPLANT/SUSUK)
Akbk adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke bawah kulit berupa kapsul.
- Cara Kerja
1.Lendir serviks menjadi kental
2.Mengurangi transportasi sperma
3.Menekan ovulasi
4.Mengganggu proses pembentukan endrometrium sehingga sulit terjadi
implantasi.
- Keuntungan
1.Daya guna tinggi
2.Tidak mengganggu ASI
3.Tidak mengganggu hubungan seksual
4.Perlindungan jangka panjang
- Kerugian
1.Peningkatan atau penurunan berat badan
2.Perubahan perasaan
3.Nyeri payudara
4.Nyeri kepala
- Efek Samping
Efek samping utama dari kontrasepsi progestin adalah gangguan siklus haid
berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorea.
BAB 3

HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS

3.1 Pengumpulan Data


a. Biografi Kepala Keluarga
Nama : aderizal
Umur : 39 tahun
Agama : budha
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa: tiongha
b. Anggota Keluarga
No Nama Umur L/P Hubunga Pendidikan Pekerjaan
Anggota n dengan
Keluarga KK
1 Lili 36 P Istri Sma Swasta
surianto tahun
2 Novelia 14 P Anak Smp Pelajar
adeliana tahun
3 Steeven 10 L Anak Sd Pelajar
adeliana tahun
4 Athya 21 P Anak Belum -
zivan bulan sekolah
5 Nuraini 69 Mertua Snp Tidak
tahun bekerja
c. Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit dalam keluarga ataupun penyakit keturunan.
d. Data Pasangan Usia Subur dan Keluarga Berencana
Ny. Lili surianto tidak menggunakan kb dari ibu lili menikah sampai sekarang
e. Data Bayi/Balita
By.Aninda athya zivan (21 bulan) jenis kelamin laki-laki, lahir pada 30 Januari 2018 BB
saat ini 11 kg dengan PB 86 cm. (6 November 2019) dengan status imunisasi lengkap
Pola Makan Keluarga
Frekuensi makan : 3xsehari
Menu yang biasa dikonsumsi : Nasi, lauk, sayur, buah, susu.
Orang yang menentukan menu : Ibu
Pertimbangan utama memilih menu : ketersedian di warung/pasar
Orang yang di prioritaskan dalam makan : tidak ada
Kebiasaan keluarga mencuci tangan sebelum makan : Ya
g. Jaminan Kesehatan
Ibu mengatakan memiliki jaminan kesehatan yaitu asuransi keesehatan
h. Sanitasi Lingkungan
1) Perumahan
Rumah milik pribadi dengan jenis bangunan permanen, atap rumah genteng, lantai
keramik. Terdapat ventilasi/jendela > 10% luas lantai, cahaya matahari yang masuk
ruangan memenuhi ruangan serta penerangan listrik.
2) Sumber Air Bersih
Sumber air minum keluarga adalah air galon, sumber air memasak dan untuk MCK
sumur dengan jarak sumber air minum ke septic tank <10 meter, kualitas fisik air
bersih memenuhi syarat kesehatan (Jernih,tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa)
3) Sistem Pembuangan Air Limbah/Kotoran Rumah Tangga
Tempat penampungan sampah tertutup, pembuangan sampah di tempat. Memiliki
jamban jenis leher angsa dengan saluran air dialirkan sampai ke tempat pembuangan
umum.
4) Lingkungan Rumah
Keadaan tanah kering dengan jarak antar rumah tetangga dekat <12 meter.
3.2 Analisis Data
a. Analisis data .
1) Ibu mengatakan tidak mengunakan KB dari awal menikah sampai sekarang

b. Kurang/tidak sehat
Kurang sehat
c. Situasi krisis
1) Ibu tidak ber KB
3.3 Perumusan Masalah
No Data Masalah Kesehatan
1 Ibu mengtahui pengetahuan Ibu tidak menggunakan kb dengan
tentang kb tapi ibu tetap tidak alasan jarak anak- anak ibu nya
mau mengunakan KB terbilang jauh.

3.4 Prioritas Masalah

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1.sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Ibu yakin walaupun tidak
masalah dapat berkb jarak anak – anak
diubah ibu nya cukup jauh
3.potensial 1/3 x 1 1/3 Ibu tidak yakin bahwa
pencegahan program kb akan dapat
meningkatkan
kesejahteraan keluarga
4. Penonjolan 0/2 x 1 0 Masalah tidak dirasakan
masalah
Total skor 2

Anda mungkin juga menyukai