DI PUSKESMAS ROWOSARI II
Laporan studi kasus disusun untuk memenuhi target pada stase “Kehamilan”
Disusun Oleh:
22102300003
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan kasus Seminar Based Discussion (CBD) dengan judul asuhan kebidanan Pada Ny. L G1P0A0
trimester III Di puskesmas rowosari II, telah dikonsultasikan, diperbaiki dan mendapatkan pengesahan
oleh pembimbing lahan dan dosen penanggung jawab
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Kehamilan menyebabkan
perubahan yang besar dalam tubuh seorang perempuan. Perubahan tersebut dimulai segera setelah
pembuahan dan berlanjut selama kehamilan, dan sebagian besar terjadi sebagai respon terhadap
rangsangan fisiologis yang ditimbulkan oleh janin dan plasenta (Cunningham et al, 2013). Selain
itu, proses kehamilan akan menimbulkan berbagai perubahan pada organ tubuh, perubahan ini
berdampak pada sistem kardiovaskuler, sistem pernafasan, sistem integumen, sistem hormonal,
sistem gastrointestinal maupun sistem muskuloskeletal (Syaiful, Y., & Fatmawati, L, 2019).
Ibu hamil sering kali mengalami ketidaknyamanan, terutama pada saat memasuki
trimester ketiga, ketidaknyamanan tersebut tentu saja berbeda-beda pada setiap ibu hamil, bahkan
ketidaknyamanan tersebut dapat menimbulkan rasa nyeri. Khususnya terjadi pada kehamilan tua
atau pada trimester ketiga, seperti berat badan yang semakin meningkat menyebabkan
peningkatan tinggi fundus uteri disertai pembesaran perut membuat tubuh lebih ke depan
sehingga tulang belakang mendorong kearah belakang, hal ini menyebabkan ibu merasakan nyeri
pada pinggang atau punggung bawah (Purnamasari, 2019).
Fenomena nyeri pada bagian punggung bawah atau pinggang merupakan salah satu
keluhan yang paling sering dilaporkan dikalangan ibu hamil. Terdapat prevelensi nyeri punggung
ibu hamil trimester III secara global berdasarkan survey yang dilakukan di Inggris dan
Skandinavia, 50% ibu hamil trimester III menderita nyeri punggung yang signifikan. Sedangkan
di Indonesia sendiri, dilaporkan bahwa 70% ibu hamil mengalami nyeri punggung pada trimester
III (Indaryani et al., 2022). Di wilayah Jawa Tengah jumlah ibu hamil yang mengalami nyeri
punggung ada 314.492 orang (profil data Kesehatan Indonesia, 2015).
Nyeri pinggang yang terjadi pada kehamilan trimester III seiring dengan membesarnya
uterus, maka pusat gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus
menyesuaikan posisinya untuk mempertahankan keseimbangan, dimana ibu harus bergantung
dengan penambahan berat badan. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan dan
kelelahan pada tubuh, terutama pada bagian tulang belakang sehingga menyebabkan terjadinya
sakit atau nyeri pada bagian pinggang ibu hamil.
Nyeri punggung bawah dapat menimbulkan dampak negatif pada kualitas hidup ibu
hamil karena terganggunya aktifitas fisik sehari-hari misalnya akan kesulitan menjalankan
aktivitas seperti berdiri setelah duduk, berpindah dari tempat tidur, duduk terlalu lama, berdiri
terlalu lama, membuka baju dan melepaskan baju, maupun mengangkat dan memindahkan benda-
benda sekitar. (Suryanti et al., 2021).
Faktor penyebab terjadinya nyeri pinggang pada masa kehamilan meliputi pertumbuhan
uterus yang dapat menyebabkan perubahan postur tubuh ibu, penambahan berat badan.
Pertumbuhan uterus sejalan dengan perkembangan kehamilan mengakibatkan teregangnya
ligamen penopang yang dirasakan ibu sebagai spasme menusuk yang sangat nyeri yang sering
disebut nyeri ligamen. Hal ini yang menyebabkan terjadinya nyeri pinggang. Jika keluhan nyeri
pinggang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan nyeri pinggang jangka panjang,
meningkatkan kecenderungan nyeri pinggang postpartum dan nyeri pinggang kronis yang akan
lebih sulit untuk diobati atau disembuhkan (Walyani, E. S. 2018).
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan dari laporan kasus ini adalah:
a. Melakukan pengkajian subyektif pada Ny. L G1P0A0 Gravida 36 minggu 3 hari dengan
kehamilan fisiologis
b. Melakukan pengkajian obyektif pada Ny. L G1P0A0 Gravida 36 minggu 3 hari dengan
kehamilan fisiologis
c. Menetapkan diagnosis Ny. L G1P0A0 Gravida 36 minggu 3 hari dengan kehamilan
fisiologis
d. Menyusun penatalaksanaan sesuai kasus pada Ny. L G1P0A0 Gravida 36 minggu 3 hari
dengan kehamilan fisiologis
e. Melaksanakan asuhan pada Ny. L G1P0A0 Gravida 36 minggu 3 hari dengan kehamilan
fisiologis
f. Melakukan evaluasi pada Ny. L G1P0A0 Gravida 36 minggu 3 hari dengan kehamilan
fisiologis di Puskesmas Rowosari II
C. Manfaat Penulisan
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap penulis dan pembaca
terutama yang terlibat dalam bidang medis dan juga memberikan wawasan kepada masyarakat
umum agar lebih mengetahui dan memahami tentang Asuhan Kehamilan pada Ny. L G1P0A0
Gravida 36 minggu 3 hari dengan kehamilan fisiologis di Puskesmas Rowosari II
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Teori
1. Kehamilan Trimester III
a. Pengertian
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan
dengan implantasi atau nidasi. Kehamilan normal akan berlangsung selama 40 minggu atau 9
bulan menurut kalender internasional jika dihitung dari fertilisasi sampai bayi lahir. Kehamilan
dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama mulai 0-12 minggu, trimester kedua 13-27
minggu, dan trimester ketiga 28-40 minggu (Prawirohardjo, 2014).
b. Perubahan Fisik dan Psikologis Ibu Hamil Trimester III
1) Perubahan Fisik
Selama kehamilan normal, hampir semua sistem organ mengalami perubahan anatomis dan
fungsional. Adapun perubahan fisiologis yang pada ibu hamil diantaranya (Sutanto dan
Fitriana, 2019):
a) Uterus
Selama kehamilan, uterus berubah menjadi organ muskular dengan dinding relatif tipis
yang mampu menampung janin, plasenta dan cairan amnion. Volume total isi uterus pada
aterm adalah sekitar 5 liter meskipun dapat juga mencapai 20 liter atau lebih. Ukuran
uterus untuk kehamilan cukup bulan yaitu 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari
4000 cc. Peningkatan berat uterus juga setara sehingga pada aterm organ ini memiliki
berat sekitar 1100 gram.
Tabel 2. 1. Tinggi fundus uteri
8) Senam Hamil
Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam hamil
ditujukan bagi ibu hamil tampa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai
kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan
pendarahan, hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak). Senam hamil dimulai
pada usia kehamilan sekitar 24 sampai 28 minggu.
9) Persiapan Laktasi
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir untuk persiapan menyusui.
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus sinus laktiferus,
sebaiknya dilakukan secara hati–hati dan benar, karena pengurutan keliru bisa dapat
menimbulkan kontraksi pada rahim. Basuhan lembut setiap hari pada aerola dan puting
susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada daerah tersebut. Untuk sekresi yang
mengering pada puting susu, dilakukan pembersihan dengan menggunakan campuran
gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif, dan menjadi lebih besar,
sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (Asrinah dan Sulistyorini, 2017)
e. Tanda – Tanda Bahaya Kehamilan
1) Perdarahan pervaginam
Pada trimester II dan III bisa terjadi pendarahan pervaginam baik disertai rasa nyeri
maupun tidak (plasenta previa, solusio plasenta).
Leopold II Menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu (dilakukan mulai
akhir trimester II).
Leopold III Menentukan bagian bawah janin yang terletak dibagian bawah uterus
(dlakukan mulai akhir trimester II).
Leopold III Menentukan berapa jauh masuknya janin ke pintu atas panggul
(dilakukan bila usia kehamilan >36 minggu).
6) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus toksoid (bila diperlukan)
Untuk mencegah terjadinya tetanus toksoid neonatorum, ibu hamil harus mendapat imunisasi
TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi TT-nya.
Tabel 2.3 Skrining Imunisasi TT
Riwayat imunisasi ibu
Imunisasi yang didapat Status Imunisasi
hamil
Imunisasi dasar lengkap DPT-Hb1 T1 dan T2
DPT-Hb2
DPT-Hb3
Anak sekolah
Kelas 1 SD DT T3
Kelas 2 SD Td T4
Kelas 3 SD Td T5
Calon pengantin masa TT 1. Jika ada status T diatas yang tidak
hamil terpenuhi
2. Lanjutkan urutan T yang belum
terpenuhi
3. Perhatikan interval pemberian
F09 Terlalu pendek, tinggi badan kurang dari sama dengan 145 cm 4
TINJAUAN KASUS
A. Hasil
1. Asuhan Kehamilan
Pengkajian
a. Data Subjektif
1) Biodata
Nama ibu : Ny. L
Umur : 23 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Wonotenggang
Nama : Tn. A
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Wonotenggang
2) Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan Kehamilanya.
3) Keluhan utama
Ibu mengatakan sering mengalami nyeri pada pinggang sejak 3 hari yang lalu ibu
mengatakan nyeri hilang datang. Nyeri lebih terasa saat ibu istirahat tidur malam.
9) Riwayat KB :
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB, dan rencanya ingin menggunakan
KB alami.
Jenis : Nasi, sayur, lauk pauk, Nasi, sayur, lauk pauk, dan
dan buah buah
Keluhan :
b) Pola eliminasi
Tabel 4.3. Pola Eliminasi
d) Pola istirahat
Tabel 4. 5. Pola Istirahat
e) Pola aktivitas
Sebelum jam: Ibu mengatakan aktivitas sebelum hamil yaitu ibu bekerja sebagai
karyawan swasta dan mengurus keperluan rumah tangga.
Selama hamil: Ibu mengatakan selama hamil masih tetap bekerja dan masih
melakukan pekerjaan rumah tangga
Selama nyeri pinggang ibu hanya mengatasinya dengan beristirahat dan berbaring.
b. Data Objektif
1) Keadaan umum : Baik.
a) Kesadaran : Composmentis.
b) Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg.
Nadi : 81 x/menit.
Pernapasan : 24 x/menit.
Suhu : 36,50C.
Leopold IV : Divergen
c. Assesment
1) Diagnosis Kebidanan
G1P0,A0, umur 23 tahun, usia kehamilan 36 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup,
intra uterin, letak bujur, puki, preskep, U.
2) Masalah
Tidak ada
d. Planning
1) Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2) Berikan KIE mengatasi nyeri punggung bawah
3) Berikan KIE tanda bahaya Kehamilan
4) Evaluasi TTD
5) Anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang lagi dan pada saat ada keluhan
6) Dokumentasi SOAP
PEMBAHASAN
Pelaksanaan asuhan kebidanan kehamilan trimester 3 pada Ny. L G 1P1A0 umur 23 tahun
hamil 36 Minggu keadaan umum ibu baik. Berdasarkan pengkajian data mulai dari data
subjektif, obyektif, analisa dan penatalaksanaan maka dapat dibandingkan antara teori yang
sudah didapatkan dengan kasus yang ada dilapangan.
Pengkajian dari data subyektif didapatkan hasil bahwa pada tanggal 9 Noveber 2023 Ny.
L datang untuk memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan ini adalah kehamilan pertama dan
ibu belum pernah keguguran, HPHT: 11 Maret 2023. Dari HPHT didapatkan HPL: 16 Desember
2023, hal ini sesuai dengan teori (Sulistyawati, 2017) perhitungan HPL menggunakan rumus
Naegele. Dengan indikasi masalah merasakan pegal-pegal di daerah punggung. Dalam asuhan
kebidanan pada Ny. L G1P0A0 umur 23 tahun hamil 36 Minggu dengan Normal di Puskesmas
Rowosari II, petugas kesehatan memberikan penkes mengenai ketidaknyamanan pada kehamilan
timester III dan cara mengatasinya.
Pengkajian dari data obyektif didapatkan hasil bahwa pada pemeriksaan fisik umum baik,
status present dalam batas normal. Pada pemeriksaan obstetrik terutama bagian mammae
didapatkan ASI belum keluar, hal ini belum sesuai dengan teori (Oktamianiza, 2022) yang
menyatakan bahwa salah satu perubahan fisiologis pada kehamilan TM III adalah mulai
keluarnya ASI. Selain itu, data obyektif yang diperoleh ialah hasil pemeriksaan TFU yaitu: TFU
teraba 3 jari dibawah prosessus xypoideus (30cm). Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan
leopold dengan hasil: leopold I: bokong, leopold II: kanan adalah ektermitas dan bagian kiri
adalah punggung, leopold III: kepala dan leopold IV: divergen. Hal ini sesuai dengan teori
(Darmayanti, 2019) bahwa pemeriksaan leopold I untuk mengetahui bagian janin pada fundus
ibu, baik itu bokong maupun kepala. Leopold II untuk mengetahui bagian janin pada bagian
samping perut ibu baik itu punggung maupun estermitas. Leopold III untuk mengetahui bagian
janin pada bagian bawah perut ibu baik itu kepala atau bokong. Kemudiann dari hasil
perhitungan TBJ didapatkan hasil berat janin = 2.945 gram, hal ini sesuai dengan teori (Fitriani,
2021) dengan menggunakan rumus Mc Donald.
Pemeriksaan kehamilan pada Ny.L merupakan kunjungan ulang ibu dan kunjungan
pertama penulis. Pemeriksaan kehamilan pada Ny.L mengikuti stándar “14 T” yaitu :
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, Pengukuran tekanan darah, Pengukuran
Lingkar Lengan Atas (LiLA), Pengukuran TFU (fundus uteri), Penentuan status imunisasi
tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi, Pemberian tablet
tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, Penentuan presentasi janin dan denyut
jantung janin (DJJ), Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan
konseling, termasuk keluarga berencana), Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes
hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum
pernah dilakukan sebelumnya) dan Tata laksana kasus. Hal ini sesuai dengan teori
(Kemenkes,2016).
Pemeriksaan timbang berat badan pada Ny. S dilakukan setiap kali melakukan kunjungan.
Penambahan berat badan pada Ny. S selama hamil yaitu 9 kg, dari berat badan sebelum hamil
yaitu 50 kg menjadi 66 kg. IMT pada Ny.L sebesar 26,8 termasuk dalam kategori IMT normal
(Prawirohardjo,2018).
Pengukuran tinggi badan dilakukan penulis hanya saat pertama kali kunjungan, yaitu
didapatkan hasil tinggi badan Ny. L adalah 157 cm. Tinggi badan Ny. L tersebut dikategorikan
bahwa Ny. L tidak memiliki faktor resiko. Sesuai dengan teori menurut Sulistyawati (2017)
bahwa tinggi badan dilakukan satu kali saat pertama kali kunjungan. Hal ini dilakukan untuk
mengkategorikan adanya faktor resiko apabila tinggi badan <145 cm.
Menurut Prawirohardjo (2018), tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara
110/70 mmHg sampai 130/90 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah (hipertensi) atau
penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut perlu diwaspadai karena dapat berdampak
buruk bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani secara dini (Prawirohardjo, 2018).Tekanan darah
Ny. L setiap kali periksa kehamilan adalah 110/70 mmHg.
Penilaian status gizi pada Ny. L dilakukan dengan mengukur lingkar lengan atas sebelah
kiri ibu dengan pita ukur dan didapatkan hasil pengukuran LILA adalah 24, cm. Hasil LILA
menunjukkan ibu tidak mengalami Kurang Energi Kronis (KEK). Sesuai teori menurut
Kemenkes (2015) bahwa pengukuran LILA dilakukan untuk skrining ibu hamil dengan KEK,
dimana indikator KEK yaitu ukuran LILA kurang dari 23,5 cm.
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan setiap kunjungan antenatal setelah kehamilan 24
minggu dengan pita ukur dan berfungsi untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai dengan usia
kehamilan. Pada Ny. L saat hamil 36 minggu TFU berada di 2 jari dibawah prosessus
xiphioudeous.
Pemberian imunisasi TT pada Ny. L menurut bidan setempat, sudah dalam status lengkap.
Imunisasi TT yang didapatkan Ny. L antara lain TT 1 diperoleh saat usia 2-4 bulan dengan masa
perlindungan 0 tahun, TT 2 diperoleh pada kelas 1 SD dengan masa perlindungan 3 tahun, TT 3
diperoleh pada kelas 3 SD dengan masa perlindungan 5 tahun, TT 4 diperoleh pada kelas 5 SD
dengan masa perlindungan 10 tahun dan TT 5 (TT terakhir) diperoleh saat TT capeng dengan
masa perlindungan 25 tahun.
Menurut program pemerintah, saat kehamilan minimal mendapatkan tablet Fe sebanyak 90
tablet. Pada saat kunjungan terakhir ini, menunjukkan bahwa tablet Fe yang diterima dan
dikonsumsi Ny.L sejumlah 90 tablet. Dalam pemberian tablet Fe tidak terdapat masalah
dikarenakan sudah sesuai dengan program pemerintah dan di dukung dengan hasil tes Hb pada
Ny. L dengan hasil 12,2 gr% yang menunjukkan bahwa Ny. L tidak mengalami anemia. Menurut
Kemenkes (2015), kategori ibu dikatakan menderita anemia apabila Hb kurang dari 11gr%.
Penentuan presentasi kepala janin dilakukan setiap kunjungan ketika sudah pada akhir
trimester II. Hasil pemeriksaan pada Ny. L yang tercantum dalam buku KIA dan setelah penulis
melakukan pemeriksaan leopold didapatkan bahwa presentasi janin adalah kepala. Kepala janin
sudah masuk panggul sejak usia kehamilan 35 minggu. Kemenkes 2017 menyebutkan bahwa
penentuan presentasi janin pada trimester III, jika bagian terbawah janin belum masuk panggul
maka terjadi kelainan letak atau ada masalah lain.
Pada Ny. L didapati DJJ setiap diperiksa berkisar antara 136-143x/menit.Batas normal DJJ
Kemenkes (2015) berkisar antara 120-160 x/menit. Ny. L merasakan gerakan janin pada usia 20
minggu. Pada Ibu hamil gerakan janin dapat dirasakan pada usia kehamilan setelah 18-20
minggu hingga melahirkan (Prawirohardjo,2016).
Pelayanan tes laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar Hb dengan
menggunakan Tes Hb elektrik. Pemeriksaan HBsAg, hasil HBsAg (-) / negatif (9-11-2023,
Pemeriksaan VCT-HIV, hasil HIV(-)/ negatif (9-11-2023), Pemeriksaan Protei Urin : negatif (9-
11-2023),Pemeriksaan GDs : 96 gr/dL (9-11-2023).
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dan didapatkan kelainan atau
ketidaknyamanan pada Ny.S maka bidan dan penulis melakukan penatalaksanaan kasus. Bidan
dan penulis juga memberikan konseling tentang kebutuhan pada Ny.L.
Hasil pemeriksaan obstetrik yaitu pada saat dilakukan palpasi teraba pada bagian atas teraba
satu bagian lunak, tidak melenting diduga bokong, teraba satu bagian keras datar seperti ada
tahanan memanjang di bagian kanan ibu diduga punggung janin, dan bagian bawah perut ibu
teraba satu bagian bulat keras melenting tidak dapat digoyangkan diduga kepala, terdapat
gerakan janin saat dilakukan palpasi dan terdengar denyut jantung janin. Ny. L usia 23 tahun
G1P0A0 hamil 36 minggu janin tunggal, hidup intra uterine, letak membujur, preskep U, puki.
Berdasarkan pengkajian data subyektif dan data objektif dapat ditegakkan diagnosa
bahwa Ny. L G1P0A0 umur 23 tahun hamil 36 Minggu, janin tunggal, hidup intrauterine, letak
membujur, puki, U, fisiologis.
Berdasarkan data subyektif, obyektif dan analisa yang ditegakkan, penatalaksanaan yang
dilakukan terhadap Ny. L tidak ada kesenjangan. Sesuai dengan teori (Jane, 2021),
penatalaksanaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien selama trimester 3, khususnya pada
Ny.N merasakan pegal-pegal pada daerah punggungnya. Berdasarkan jurnal penelitian yang
ditulis oleh Pudji Suryani, Ina Handayani, tahun 2020, bahwa senam hamil yang dilakukan ibu
hamil trimester III dapat mengurangi ketidaknyamanan pada keluhan bengkak pada kaki, nyeri
punggung, nyeri pinggang, kram kaki dan kesulitan tidur Hasil hasil penelitian dan beberapa
keterbatasan penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai beikut: 1) perlu adanya
program senam hamil yang rutin dilakukan oleh ibu hamil dalam rangka menjaga kehamilan dan
mempersiapkan proses persalinan, 2) adanya penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih
banyak dan metode pendekatan yang berbeda sehingga hasilnya dapat dijadikan rujukan bagi
penelitian (Pudji & Ina, 2020), .
Penatalaksanaan pada masa kehamilan yaitu melakukan pemeriksaan pada ibu
meliputi pemeriksaan seperti tensi, nadi, suhu, berat badan, tinggi badan, dan respirasi.
Memberikan informasi akan pentingnya tidur bagi ibu hamil TM III. Memberikan informasi
tentang penanganan kecemasan yang dialami pada ibu hamil TM III saat akan mengalami
proses persalinan, kecemasan ibu hamil diatasi dengan memberikan perawatan selama
kehamilan dan memberikan perhatian kepada ibu hamil dengan penuh kesabaran, melakukan
pendekatan kepada ibu agar tidak mengalami kecemasan saat akan mengalami proses
persalinan (Ida Bagus Gede, 2016).
Riwayat imunisasi TT, Ny. L mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT4 sesuai
dengan Imunisasi TT diberikan pada ibu hamil segera setelah dinyatakan hamil dengan tujuan
untuk memberikan kekebalan pada ibu dan mencegah tetanus pada bayi yang akan dilahirkan
(Sari, 2017). Menurut Purwanti (2020), ibu hamil seharusnya sudah mendapat imunisasi TT
sebanyak 2 kali. Pendapat ini sudah sesuai, dikarenakan Ny. L sudah mendapat imunisasi TT
hingga TT5 yang masa kekebalannya bisa mencapai 5 tahun, jika Ny. S hamil lagi maka nanti
tidak perlu untuk suntik TT lagi (Purwanti, 2020).
Penelitian yang dilakukan oleh Zia (2017) di India mengenai hubungan tinggi ibu dan
perkiraan berat janin pada proses persalinan didapatkan kelahiran caesar darurat pada ibu
pendek adalah 32,5% sedangkan pada wanita dengan tinggi badan lebih dari 145 cm adalah
25%. Dengan demikian wanita yang kurang dari atau sama dengan 145 cm memiliki risiko
lebih tinggi dari operasi caesar darurat jika dibandingkan dengan wanita lebih dari 145 cm.
Namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena Ny. S umur 30 memiliki tinggi > 145
cm sehingga bukan merupakan kelompok resiko lebih tinggi operasi caesar yang
membutuhkan kewaspadaan konstan selama persalinan (Zia, 2017).
Para wanita mengalami berbagai macam ketidaknyamanan selama kehamilan,
kebanyakan dari ketidaknyamanan ini berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisiologis
yang terjadi. Salah satu ketidaknyamanan yang sering timbul adalah nyeri punggung (WHO,
2018). Faktor predisposisi nyeri punggung meliputi pertumbuhan uterus yang menyebabkan
perubahan postur, penambahan berat badan, pengaruh hormon relaksin terhadap ligamen,
riwayat nyeri punggung terdahulu, paritas dan aktivitas.
Oleh karena itu latihan otot abdomen perlu diajarkan pada masa antenatal untuk
memastikan kembalinya bentuk otot ke bentuk normal pascanatal dengan cepat, kemampuan
mengejan yang efektif saat persalinan dan mengurangi nyeri punggung selama kehamilan
(Oktamianiza, 2022). Berdasarkan hasil penelitian Herinawati (2020), pada ibu hamil yang
melakukan senam hamil secara teratur seluruhnya tidak mengalami nyeri punggung dan ibu
hamil yang tidak melakukan senam hamil lebih dari sebagian mengalami nyeri punggung.
Selanjutnya, penelitian dari Sulastri, dkk (2022). Tujuan dari asuhan ini adalah untuk
mengetahui efektivitas kinesio tapping dalam meredakan nyeri punggung pada ibu hamil
trimester III. Hasil asuhan menunjukan bahwa ada pengaruh kinesio tapping dalam menurunkan
nyeri punggung dengan penggunaan Kinesio Tapping selama 4 hari dengan penurunan skala
nyeri masing – masing responden 2 dan 4 poin. Simpulan Kinesio Tapping efektif menurunkan
skala nyeri punggung ibu hamil trimester III.
Memberikan pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda persalinan serta persiapan
persalinan, hal ini bertujuan agar ibu dan keluarga lebih siap dalam menghadapi persalinan.
Memberikan terapi tablet fe 10 tablet (1x1) yang bertujuan sebagai penambah darah ibu, selain
itu diberi kalk 10 tablet (1x1) yang bertujuan sebagai penambah pemenuhan kalsium ibu. Serta
menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu kemudian atau jika ada keluhan
agar pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu hamil dapat dikontrol untuk
menghindari terjadinya komplikasi baik saat hamil maupun saat proses persalinan.
BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
1. Asrinah dan Sulistyorini (2017) Asuhan Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
2. Mandang, J., Tombokan, S. dan Tando, N. M. (2016) Asuhan kebidanan kehamilan. Bogor: In
Media.
3. PPIBI (2016) Buku Acuan Midwifery Update 2016. Jakarta.
4. Prawirohardjo, S. (2014) Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
5. Romauli, S. (2016) Asuhan Kebidanan I Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
6. Rochjati, P. (2015) Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil : Pengenalan Faktor Risiko Deteksi Dini Ibu
Hamil Risiko Tinggi. Surabaya: Airlangga University Press.
7. Sutanto, A. V. dan Fitriana, Y. (2019) Asuhan pada kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.