Anda di halaman 1dari 5

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN

KURANG GIZI DAN STUNTING PADA BALITA

dr. Reza Adityas T, M. Biomed (1), Ade Portuna Wulandari(2),


Anggun Mega Lestari(3), Anggito Abimayu(4),
M.Erwin Gunawan(5), Risky Andika O (6)

Dosen pembimbing lapangan (1), S1 Kedokteran, Fakultas


Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung(2), S1 Kebidanan, Fakultas
Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung(3), S1 Teknik Elektro,
Fakultas Teknik Informatika, Universitas Islam Sultan Agung(4), S1
Teknik Elektro, Fakultas Teknik Informatika,Universitas Islam Sultan
Agung(5), S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri, Universitas Islam
Sultan Agung(6)

riskyandika238@std.unissula.ac.id

Abstrak
Makanan bergizi terbukti mampu menyembuhkan anak-anak yang terindikasi stunting. Tak
harus bersumber dari makanan yang mahal dan mewah, cukup memanfaatkan kearifan lokal.
Misalnya ikan, ikan merupakan salah satu jenis sumber daya lautan yang kaya akan manfaat.
Kandungan gizi yang terdapat di dalam ikan tidak kalah dengan kandungan yang terdapat di ayam
ataupun daging. Gizi yang terkandung di dalam ikan meliputi protein karbohidrat, vitamin, mineral
dan omega 3 yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Oleh karena itu Hari Ikan Nasional ditetapkan
oleh Pemerintah untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai kandungan gizi ikan yang
sangat penting. ikan menjadi salah satu bahan makanan dengan kandungan protein yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan produk hewani lainnya. Berdasarkan data BPS tahun 2014. Ikan
menyumbang sejumlah 57,1% protein hewani di Indonesia. Kandungan protein yang terdapat di
dalam ikan sangat penting bagi tubuh terutama saat masa pertumbuhan dan perkembangan seribu
hari pertama kehidupan sejak janin di dalam kandungan. Selain itu serat – serat protein di dalam
ikan lebih pendek daripada serat – serat protein hewani lainnya sehingga produk ikan sering
dimanfaatkan bagi orang – orang yang mengalami kesulitan pencernaan. Berdasarkan
permasalahan tersebut, penulis melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Tematik edisi ini. KKN melakukan sosialisasi dan pemberian arahan
mengenai video edukasi stunting, poster, dan brosur tentang pencegahan stunting.
Pendahuluan
Jumlah kasus stunting Kota Semarang pada 2021 mencapai 1.367 anak. Stunting adalah
masalah gizi utama yang berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat karena sangat
berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan, hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan
prevalensi stunting pada balita sebesar 37,2% lebih tinggi dari angka prevalensi stunting pada
balita tahun 2010 sebesar 35,6%. Stunting dapat disebabkan dari berbagai faktor, baik faktor
langsung dan faktor resiko seperti tingkat kecukupan energi, berat badan lahir, dan tinggi badan
ibu.
Mengetahui hubungan tingkat kecukupan energi, berat badan lahir, dan tinggi badan ibu terhadap
kejadian stunting di Kelurahan Genuksari wilayah kerja Puskesmas Genuk. Termasuk penelitian
gizi masyarakat, dengan rancangan case control (tanpa matching). Sampel penelitian adalah anak
balita uisa 12-24 bulan yang berjumlah 40. Data yang dikumpulkan meliputi status gizi Panjang
badan menurut umur, kecukupan energi, berat badan lahir, tinggi badan ibu. Untuk mengetahui
hubungan antar variabel digunakan uji Chi Square. Prevalensi stunting anak balita usia 12-24 bulan
sebesar 21,1% di kelurahan Genuksari. Tingkat kecukupan energi termasuk dalam kategori kurang
15% pada status gizi stunting dan 25% pada status gizi tidak stunting. Berat badan lahir yang
termasuk dalam kategori Berat Badan Lahir Rendah (BBLR )10% pada stunting dan 5% tidak
stunting. Tinggi bdan ibu yang termasuk dalm kategori beresiko sebesar 20% pada stunting dan
5% tidak stunting. Dari hasil Analisa bivariat semua variable menunjukkan tidak ada hubungan
yang bermakna yaitu tingkat kecukupan energi (p=0.695), berat badan lahir (p=1.000,), dan tinggi
badan ibu (p=0.342) karena nilai p>0,05. Tidak ada hubungan yang bermakna tingkat kecukupan
energi, berat badan lahir dan tinggi badan ibu dengan kejadian stunting anak balita usia 12-24
bulan. Disarankan bagi ibu balita tetap memberikan gizi yang adekuat untuk mengejar pola
pertumbuhan normal.
Dalam pengabdian masyarakat ini melalui kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik
memfokuskan pada permasalahan yang ada di masyarakat yaitu stunting. Oleh karena itu, perlu
adanya edukasi kepada masyarakat salah satu nya melakukan penempelan poster dan membagi
brosur tentang pencegahan stunting.

Metode pelaksanaan
Tujuan pelaksanaan kegiatan KKN ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
sekitar agar mengonsumsi makanan bergizi dan menghindari stunting dengan cara memberikan
informasi dan komunikasi melalui penyuluhan kepada masyarakat di Desa Genuksari,
memberikan bekal pengetahuan kepada masyarakat yang berada di Desa Genuksari tepat nya di
RW 07. Supaya mencapai tujuan yang telah di tetapkan, maka metode yang digunakan dalam
kegiatan ini yaitu

1. Melakukan pendampingan belajar pada Sekolah Dasar


2. Penempelan poster dan membagi brosur pencegahan stunting di RW 07, Desa Genuksari,
Kecamatan Genuk, Kota Semarang
3. Membuat video edukasi tentang kekerasan seksual dan pencegahan stunting di RW 07,
Desa Genuksari, Kecamatan Genuk, Kota Semarang
Hasil dan Pembahasan
Di bawah ini adalah hasil dan pembahasan dari kegiatan atau topik yang sudah dipilih
selama proses KKN Periode XIV Tahun 2022 di Desa Genuksari.

1. Melakukan pendampingan belajar


2. Penempelan poster dan pembagian brosur di RW 07 Desa Genuksari Kecamatan Genuk
Kota Semarang
3. Membuat video edukasi trauma healing dan stunting di masyarakat RW 07 Desa Genuksari
Kecamatan Genuk Kota Semarang

Gambar 1. Foto kegiatan


Tabel 1. Daftar peserta stunting
No. Nama L/P Tanggal Lahir Nama Orang Tua Alamat
1. Sabila Keisaha Putri P 11/07/2019 Devi Nirmawati Genuksari RT 4 RW 5
2. Aisah Nur Fadhilah P 03/08/2019 Dwi Handoko Genuksari RT 7 RW 4
Anindya Inara Sukma Lucky
3. Widodo P 21/09/2018 Widodo Genuksari RT 4 RW 10
Gayatri Permatasari
4. M. P 24/09/2020 Abdul Rohim Genuksari RT 3 RW 5
Vania Calista
5. Salsabila P 10/04/2021 Mulyono Banjardowo RT 4 RW 4
Ashalina Safa
6. Malika P 14/09/2020 Zulhiansyah Genuksari RT 6 RW 1
7. Callista Anggraini P 27/01/2021 Rena Rahmawati Genuksari RT 3 RW 2
8. Muhammad Hamami L 14/05/2021 Diah Fitri Genuksari RT 3 RW 2
9. Nayra Aqila Nafisha P 22/07/2020 Wahyudi Genuksari RT 7 RW 7
10. Chayra Khaliqa Putri P 09/03/2021 Choirul Asin Trimulyo RT 1 RW 1
Sumber:

Penutup

Kegiatan KKN Tematik Periode XIV Tahun 2022 telah dilaksanakan di


Kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk Kota Semarang selama 21 hari. Adapun
hasil kegiatan ialah penempelan MMT dan poster tentang Pecegahan Stunting di
sekitaran masyarakat di Kelurahan Genuksari Dengan penempelan MMT dan
poster tersebut agar masyarakat dapat mengetahui seberapa penting Mengenali
Gejala dan Pencegahan Stunting.

Daftar Pustaka

De Onis, M., & Branca, F. (2016). Childhood stunting: a global perspective. Maternal & Child
Nutrition, 12, 12–26.
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 274.
https://doi.org/10.31604/jpm.v4i1.274-281

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1 tentang Hak Asasi Manusia

Anda mungkin juga menyukai