TINJAUAN PUSTAKA
yang dilakukan oleh bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau
bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir
seorang bidan terhadap klien mulai dari pra konsepsi, masa kehamilan, nifas
dan keluarga berencana yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau
meliputi :
a. Standar I : Pengkajian
6
b. Standar II : Perumusan Diagnosa
d. Standar IV : Implementasi
e. Standar V : Evaluasi
7
C. KEHAMILAN
a. Pengertian
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
bagian janin.
8
c. Perubahan Fisiologi dan Psikologi pada Ibu Hamil Trimester III
1) Perubahan Fisiologi
a) Uterus
(Prawirohardjo, 2014).
9
c) Payudara
d) Kulit
e) Sistem Urinaria
10
f) Sistem Pencernaan
g) Sistem Respirasi
(Prawirohardjo, 2014).
h) Sistem Kardiovaskuler
11
merah sebanyak 20-30 %, tetapi tidak sebanding dengan
i) Sistem Muskuloskeletal
(Prawirohardjo, 2014).
12
2) Perubahan Psikologi
selama hamil jika bayi sudah lahir. Pada trimester ini, ibu
a) Perdarahan
13
b) Preeklamsia
(2) Sakit kepala atau sefalgia (frontal atau oksipital) yang tidak
14
d) Kelainan letak janin didalam rahim
1) Konstipasi
saat perut kosong, buang air besar segera setelah ada dorongan
15
2) Hemoroid
2013).
3) Sesak nafas
16
menggangu sirkulasi ke ekstrimitas bawah dan dapat memberi
5) Keputihan
6) Insomnia
17
7) Sering berkemih malam hari
8) Oedema
18
kontraksi persalinan. Persalinan palsu (false labor) sangat erat
(Morgan, 2009).
2013).
19
f. Kebutuhan Psikologi pada Ibu Hamil Trimester III
a) Dukungan keluarga
yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari
20
pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Selain persiapan
1) Nutrisi
21
Suplemen asam folat sebanyak 400 mikrogram per hari.
(Prawihardjo, 2014).
3) Eliminasi
22
4) Seksual
hati, dan koitus dilarang bila ketuban sudah pecah karena dapat
5) Payudara
dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area
(Prawirohardjo, 2009).
kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal
23
Anjurkan ibu tidur siang untuk menjaga kesehatan ibu selama
7) Body Mekanik
8) Senam Hamil
24
punggung bawah ke lantai, sambil meniadakan rongga, susutkan
h. Asuhan Antenatal
1) Pengertian
25
2) Tujuan
pelayanan
mungkin.
minggu).
26
b) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (15 – 28
minggu).
4) Standar ANC
yang meliputi :
tinggi.
b) Ukur LiLA
27
sering disebut Intra Uterine Growth Retardatation (IUGR),
rata.
kehamilan.
janin
kali/menit.
28
Penentuan posisi janin dilakukan pada akhir trimester II
f) Berikan imunisasi TT
(Saifuddin, 2009).
29
h) Pemeriksaan laboratorium (rutin dan khusus)
terjadi kegawatdaruratan.
pre-eklampsia.
30
Kasus yang tidak dapat ditangani dapat dirujuk sesuai
sistem rujukan.
a. Standar I : Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan pada ibu hamil harus akurat, relevan dan
1) Data subyektif
a) Identitas, meliputi :
2009).
31
seorang wanita yang baik dalam siklus
(Manuaba, 2010).
(Sulistyawati, 2013).
(Ambarwati, 2009).
b) Keluhan Utama
32
didasarkan pada ketidaknyamanan yang dialami oleh pasien
(Prawirohardjo, 2009).
c) Riwayat Obstetri
33
(3) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
34
Riwayat keluhan :Untuk mengetahui permasalahan yang
perkembangan kehamilan.
d) Riwayat Kesehatan
(Mufdililah, 2009).
(Astuti, 2012).
35
ibu dan janinnya beresiko tertular penyakit tersebut,
(1) Nutrisi
nutrisi ibu setiap hari untuk mengetahui status gizi ibu. Hal
(2) Eliminasi
(3) Istirahat
(Sulistyawati, 2013).
(4) Aktifitas
36
(5) Seksual
2009).
2005).
f) Data psikososial
2) Data obyektif
a) Pemeriksaan umum
37
(b) Sedang, jika kesadaran penuh sampai dengan apatis,
(Rukiyah, 2013).
(2) Kesadaran
segera merespon
(Rukiyah, 2013).
38
16-24 kali/menit (Ambarwati, 2009). Tekanan darah
mmHg-130/90 mmHg.
b) Pemeriksaan fisik
(1) Kepala
39
Muka : untuk mengetahui ada tidaknya odema
muda/tidak.
nutrisi ibu.
40
(3) Payudara, simetris/tidak, putting susu menonjol/tidak,
pemeriksaan leopold.
adalah kepala.
41
terbawah dengan metode lima jari (perlimaan) adalah bila
42
maka akan beresiko pecahnya pembuluh darah dan
(6) Ekstremitas
c) Pemeriksaan penunjang
adalah :
43
11 gr% terutama pada trimester 1 dan III disebut anemia.
44
1) Diagnosa kebidanan, diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup
a) Nutrisi
c) Eliminasi
d) Seksual
e) Payudara
g) Body Mekanik
45
Kunjungan 1 :
asuhan
responden.
a) Evaluasi P4K
b) apa saja yang perlu dibawa ke rumah sakit saat hari H : Kain
persalinan.
aktifitas berat
46
Kunjungan II
trimester III
Kunjungan III
Kunjungan IV
d. Standar IV : Implementasi
47
e. Standar V : Evaluasi
Kunjungan 1 :
Kunjungan II
Kunjungan III
48
3) Ibu mengetahui posisi-posisi persalinan dan teknik mengejan yang
baik
Kunjungan IV
KIA/kartu pasien.
D. PERSALINAN
a. Pengertian
yang telah cukup bulan atau janin dapat hidup di luar kandungan
49
melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
ibu dan bayi setelah kelahiran cukup baik (WHO dalam buku Fraser,
Cooper 2012).
b. Tanda-tanda Persalinan
rahim menyebabkan :
rahim.
50
c. Penyebab mulainya persalinan
2) Teori keregangan
5) Teori prostaglandin
51
dikeluarkan. Prostaglanding dianggap dapat menjadi pemicu
terjadinya persalinan.
52
mempercepat proses persalinan akibat pengeluaran oksitosin yang
bertambah
2) Passage (jalan lahir), jalan lahir terdiri dari tulang pelvis dan otot
sacrum ke-3. Ruang ini penting sebagai tempat putaran paksi dalam
persalinan.
53
3) Passanger
a) Janin
(a) Sikap
(b) Letak
sakrum.
(c) Presentasi
54
yang terpresentasi adalah kepala atau bokong. Ketika letak
(d) Posisi
b) Plasenta
c) Air Ketuban
55
e. Mekanisme persalinan
dari :
panggul.
56
7) Putaran paksi luar, putaran ini terjadi bersamaan dengan putaran
f. Partograf
a) Pengertian
(Prawirohardjo, 2010).
b) Penggunaan Partograf
57
c) Pencatatan Partograf
1) Pengisian identitas
simbol:
1 : sutura menempel
58
7) Pemantauan penurunan kepala janin. Mengacu pada bagian
dibagi dalam hitungan detik: <20 detik, 20-40 detik, dan >40
detik.
.
( ),tekanan darah tandai dengan anak panah, suhu tubuh catat
suhu tubuh sesungguhnya.
13) Pemantauan protein, aseton dan volume urin. Catatlah setiap
ibu berkemih.
59
kondisi ibu dan janin dan mencari rujukan yang tepat (Kemenkes
RI, 2015).
g. Tahapan persalinan
1) Kala I
fase,yaitu:
(Mochtar, 2011).
a. Fase akselerasi
60
c. Fase delerasi. Pembukaan menjadi lambat kembali.
2) Kala II
d) Perineum menonjol
61
h) Terlihat bagian kepala di introitus vagina.
c) Kondisi ibu.
efektif.
62
berpresentasi, tingkat putaran paksi dalam, dan muncul
4) Kala III
(Hacker, 2001). Banyaknya darah yang keluar dalam kala III rata-
63
5) Kala IV
akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi
4) Perubahan metabolisme
64
a) Perubahan suhu badan
b) Denyut jantung
c) Pernafasan
5) Perubahan renal
65
6) Perubahan gastrointestinal
7) Perubahan hematologi
a) Kontraksi uterus
bawah relatif pasif dibanding dengan segmen atas dan bagian ini
66
Penipisan dapat terjadi diakhir kehamilan atau dapat juga tidak
keadaan perineum.
jalan lahir.
67
d) Berbaring miring, posisi berbaring miring dapat mengurangi
jalan lahir.
3) Menjaga kebersihan
5) Istirahat
68
meminta ibu bersalin untuk bernafas pada saat yang tepat,
6) Eliminasi
7) Menjamin privasi
69
9) Pendamping persalinan
a. Standar I : Pengkajian
1) Pengkajian
melakukan pengkajian.
a) Data Subjektif
proses persalinan.
70
(3) Data Psikologis
b) Data Objektif
71
Diantara kontraksi uterus tekanan darah akan turun seperti
melenting).
papan).
melenting).
(Prawirohardjo, 2010).
72
setiap 2-3 menit berlangsung 60 detik. Pada kala II terjadi 2
ketuban.
1) Diagnosa
menghadapi persalinan.
pendamping persalinan
73
c. Standar III : Perencanaan
1) Kala I
menambah energi
pernapasan
terlentang
nyaman
74
b) Perencanaan Kala I fase aktif:
2) Kala II
akan diberikan
75
(a) Ibu merasa ada dorongan kuat dan meneran
cuci tangan
kontaminasi.
76
a. Jika introitus vagina, perineum atau anus
klorin 0,5%)
yang nyaman
meneran.
77
(13) Laksanakan bimbingan maneran saat ibu merasa ada
diperut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva 5-6 cm.
bokong ibu
spontan.
belakang.
78
(22) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum
kesulitan?
langkah resusitasi.
(25) Keringkan tubuh bayi. Biarkan bayi ada diatas perut ibu.
3) Kala III
(1) Periksa uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus.
79
(4) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem
(6) Letakkan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi.
(7) Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi
(8) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva
(9) Letakkan satu tangan diatas kain perut ibu, ditepi atas
pusat.
80
(12) Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
pusat :
manual.
(16) Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan
4) Kala IV
81
menit pada 1 jam pertama setelah kelahiran, dan setiap 30 menit
d. Standar IV : Implementasi
82
e. Standar V : Evaluasi
1) Kala I
pernapasan.
(4) Ibu mau untuk merubah posisi dan ambulasi seperti miring
mengurangi nyeri
83
tekanan darah tiap 4 jam, suhu tiap 2 jam dan pemeriksaan
2) Kala II
diberikan
APN.
3) Kala III
Biasanya ketebalan 1,5 – 3 cm, berat rata-rata plasenta 480 gr. Tali
4) Kala IV
84
b) Telah dilakukan pemeriksaan adanya robekan jalan lahir untuk
perineum.
Ibu telah memenuhi kebutuhan nutrisi ibu yaitu makan dan minum
III dengan SOAP dan catatan perkembangan III pada kala IV dengan
format SOAP.
3. Pelvic Rocking
tekanan pada pinggang dengan menggerakan janin kedepan dan pinggang ibu
persalinan.
85
4. Fase Aktif Memanjang dan Partus Lama
a. Pengertian
berlangsung 8 jam dan fase aktif laju pembukaannya tidak adekuat atau
setelah kemajuan persalinan dan kurang dari 1,5 cm per jam pada
sebagai kecepatan pembukaan kurang dari 1,5 cm per jam atau penurunan
tidak adanya penurunan janin dalam 1 jam. Faktor lain yang berperan
86
dianjurkan untuk persalinan yang macet tanpa disproporsi sefalopelvik
(Prawirohardjo, 2014).
Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada
b. Etiologi
c. Tanda klinis
1) Pada ibu
mekonium.
2) Pada janin
d. Penanganan
1) Jika tidak ada tanda-tanda CPD, atau obstruksi dan ketuban masih
87
2) Nilai his
Jika his tidak adekuat yaitu kurang dari 3 kali dalam 10 menit
diperlukan segera.
5. Malposisi Janin
Malposisi berarti posisi verteks yang tidak tepat. Yang termasuk malposisi
adalah posisi oksipito-posterior (OP) dan defleksi kepala yang tidak penuh
Etiologi :
3) Sakrum yang rata dan fleksi kepala yang buruk akan menyebabkan
88
5) Posisi kepala oksipito-lateral kanan dan posisi rahim normal yang
kanan.
Diagnosis :
1) Manifestasi klinik
2) Pemeriksaan vagina
Hasil
mengalami fleksi
89
Saat oksiput menemui resistensi dasar panggul, oksiput membuat
2) Kepala defleksi
Pemilihan penatalaksanaan :
kepala janin
b) Idealnya, kala dua dimulai pada saat ibu dalam kondisi istirahat
penurunan\
6. Sectio Caesaria
a. Pengertian
90
Penyebab dilakukannya operasi pada persalinan sebagai berikut :
2) Faktor ibu : usia, tulang panggul, riwayat sc, hambatan jalan lahir,
b. Persiapan operasi
komplikasi operasi.
6) Pasien harus puasa 6 jam sebelum operasi. Pasien darurat yang tidak
1) Sayatan melintang
91
Sayatan dilakukan di bagian bawah rahim (SBR). Sayatan
kecuali pada operasi darurat dengan anetesi lokal atau pada perut
2) Sayatan vertikal
Sayatan dibuat secara vertikal atau mediana, tegak lurus mulai dari
a. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan
1) Termoregulasi
92
dingin. Mekanisme ini disebut termogenesis non-shivering
glukosa pada saat tali pusat diklem, bayi baru lahir akan
fisiologis yaitu terjadi 1-1,5 jam dan akan kembali stabil 3-4
a) Konduksi
b) Konveksi
93
c) Radiasi
keadaan telanjang.
d) Evaporasi
2) Sistem pernafasan
dada dan perut naik dan turun secara bersamaan (Fraser dan
Cooper 2009).
94
3) Sistem pencenaan
Pada saat lahir, usus bayi steril dan fungsinya imatur. Bising
Hemoglobin bayi baru lahir masih tinggi yaitu 13-20 gr/dl (Fraser
5) Metabolisme Glukosa
lebih besar. Oleh karena itu BBL harus menyesuaikan diri dengan
95
lingkungan baru sehingga energi dapat diperoleh dari karbohidrat
6) Sistem Ginjal
Tanda bahaya bayi baru lahir meliputi bayi tidak mau menyusu,
diare > 3 kali sehari, kulit dan mata bayi kuning, dan tinja bayi
b. Kunjungan Neonatal
c) Cegah infeksi
96
d) Rawat tali pusat
setelah lahir)
e) Pencegahan infeksi
28 setelah lahir)
9 bulan : Campak
97
2. Manajemen Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
2 jam
1) Standar I : Pengkajian
taktil dan bersihkan jalan nafas, potong dan rawat tali pusat,
98
3) Standar III : Perencanaan
spontan
anterolateral.
4) Standar IV : Implementasi
5) Standar V : Evaluasi
spontan
kering steril
99
(4) Bayi sudah disuntik vitamin K intrauskuler 0,5 hingga 1mg
(5) Bayi sudah disuntik Hb0 pada paha kanan bayi bagian
anterolateral.
KIA/kartu pasien.
jam
1) Standar I : Pengkajian
a) Data Subyektif
Identitas
Riwayat Persalinan
tidak.
100
e) Data Obyektif
Antropometri
(Bobak, 2005).
2005).
101
(1) Kepala simetris, mesochepal, tidak ada caput
2009).
2009).
(4) Hidung tidak ada polip, tidak ada nafas cuping hidung
(Benson, 2009).
(Saifuddin, 2009).
(8) Dada apakah ada kelainan, ada atau tidak ada retraksi
(9) Abdomen apakah ada kelainan, tali pusat segar, ada atau
akan lepas pada usia 5-16 hari (Johnson, 2005). Tali pusat
102
(10) Kulit warna kemerahan, turgor kulit baik atau tidak, ada
caseosa.
(12) Ekstremitas
(13) Eliminasi
(14) Refleks
mulut.
103
mengerutkan jarinya seolah-olah ingin menggenggam
menelan.
bayi baru lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan 6 jam pertama
pemeriksaan antropometri
104
(2) Susukan bayi pada ibu
4) Standar IV : Implementasi
5) Standar V : Evaluasi
pemeriksaan antropometri.
KIA/kartu pasien.
a. Pengertian
105
nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari (Hanretty
a) Uterus
106
daripada kondisi asam yang ada pada vagina normal
dibedakan menjadi :
Lokhea Rubra
Lokhea ini berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban,
Lokhea Sanguilenta
Lokhea Serosa
Lochea Alba
b) Serviks
107
akan berdilatasi sebesar 1 cm (Blackburn 2007 dalam buku
Lowdermilk 2013).
Lowdermilk 2013).
d) Payudara
lahir. Supaya buang air besar kembali teratur dapat diberikan diit
108
Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya.
sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi
2010).
persalinan.
109
6) Perubahan hematologi
putih tersebut masih bisa naik lagi sampai 2500 atau 3000 tanpa
(Ambarwati, 2010).
a) Fase taking in
110
ketidaknyamanannya. Bentuk psikologi yang dialami ibu ialah
c) Fase letting go
1) Nutrisi
111
pada 6 bulan kedua (Buku KIA, 2016). Anjurkan ibu minum
cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak
protein, mineral, kalsium dan vitamin (A, B1, B6, B12, C dan
2) Ambulasi dini
ambulation yaitu ibu merasa lebih baik, lebih sehat dan lebih
2015).
112
3) Eliminasi
a) Miksi
setiap 3-4 jam. Ibu diusahakan dapat buang air kecil sendiri,
b) Defekasi
air besar. Jika ibu pada hari ketiga belum juga buang air
olahraga ringan.
4) Kebersihan diri
5) Istirahat
113
dihubungkan dengan anemia, infeksi, atau fungsi tiroid. Intervensi
6) Seksual
istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu
atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri, aman untuk
114
dilakukan secara perlahan dahulu lalu semakin lama semakin
2013)
1) Puerpurium dini
2) Puerpurium intermedial
minggu.
3) Remote puerpurium
115
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-
f. Kunjungan nifas
1) Lakukan observasi :
dan buah-buahan
12 gelas sehari
116
j) Berikan KIE perawatan diri sehari-hari
melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas dapat
a. Standar I : Pengkajian
1) Data subyektif
117
akibat kontraksi uterus (Mochtar, 2011). Depresi/kesedihan,
(Saifuddin, 2009).
post partum
118
(4) Mobilisasi apa saja yang sudah dilakukan ibu setelah
2) Data obyektif
tanda-tanda vital
b) Pemeriksaan fisik
(1) Kepala
119
Mata : konjungtiva pucat / tidak (jika pucat mengarah ke
pembesaran jantung).
hari ke-2 terasa lebih padat dan besar, pada hari ke-3
120
8 minggu Sebesar normal 30 gram
nifas.
atau tidak.
121
(1) Diagnosa ditegakkan bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan
seksual masa nifas, ajarkan senam nifas dan berikan KIE KB dini.
122
c) Pastikan ibu mendapat istirahat yang cukup
tanda-tanda penyulit
d. Standar IV : Implementasi
e. Standar V : Evaluasi
Attachment)
ibu
123
2) KF II (hari ke 4 sampai ke 28)
tanda penyulit
124
G. Kerangka Pikir
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa dan atau
masalah kebidanan
3. Perencanaan sesuai dengan 1. Kesehatan Ibu
Ibu Hamil
teori 2. Kesehatan Bayi
36 Minggu 4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Laporan peaksanaan asuhan
kebidanan
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa dan atau 1. Kesehatan Ibu.
masalah kebidanan 2. Kesehatan
Ibu 3. Perencanaan sesuai dengan
Bersalin teori Bayi segera
4. Implementasi
5. Evaluasi setelah lahir
6. Laporan pelaksanaan asuhan s/d selama 2
kebidanan
jam dan
setelah 2 jam
1. Pengkajian
2. Perumusan diagnosa dan atau
masalah kebidanan
Nifas 3. Perencanaan sesuai dengan
teori
1. Kesehatan Ibu
4. Implementasi
5. Evaluasi 2. Kesehatan Bayi
6. Laporan pelaksanaan asuhan
kebidanan
125
(2009), Mufdilah (2009), Myles (2009), Prawirohardjo (2014), Rukiyah
126