Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. “ R ” GI P00000 UK 8 MINGGU DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS DI


POLINDES DESA MATANAIR BIDAN AMRATI S.ST

DISUSUN OLEH:

NAMA : SITI KHOTIJAH

NPM : 718.6.1.0692

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
2019
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “ R ” GI P00000 UK 8 MINGGU DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS DI
POLINDES DESA MATANAIR BIDAN AMRATI S.ST

TTD MAHASISWA

(Siti khotijah)

Mengetahui Mengetahui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Praktek

(Iva Gamar Dian Pratiwi, S.ST.,M.kes) (Amrati ,S.ST)

i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................................3
2.1. Teori.......................................................................................................................................3
2.2. Managemen Asuhan Kebidanan......................................................................................9
BAB III TINJAUAN KASUS.........................................................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................................................24
BAB V PENUTUP..........................................................................................................................26
5.1. Kesimpulan..........................................................................................................................26
5.2. Saran...............................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................27

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta
sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan “Asuhan Kebidanan Kehamilan
Fisiologis” ini dengan baik.

Laporan asuhan kebidanan ini hanya terbatas karya manusia yang tidak lepas dari kekurangan
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata, oleh karena itu kritik dan saran sangat
kami harapkan untuk kesempurnaan laporan asuhan kebidanan ini, dan semoga laporan ini
bermanfaat bagi semuanya.

Sumenep, 18 Desember 2019

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita
pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi gangguan dan perubahan
identitas serta peran baru bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil
untuk pertama kalinya terdapat periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima
apa yang terjadi. Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di butuhkan
bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya (Prawiroharjo, 2009).

Sampai saat ini masalah kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang perlu
mendapatkan perhatian yang prioritas, khususnya bagi ibu hamil. Sebenarnya masa kehamilan
ini merupakan masalah fisiologis dan dapat berjalan dengan normal, tetapi masa kehamilan
juga merupakan masa yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya karena terdapat
risiko inspeksi yang lebih tinggi selama proses kehamilan, dan sebaiknya untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan dimulai sejak ibu merasa atau mengetahui dirinya hamil. Selain itu,
ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dan berhubungan erat dengan kepatuhan dan
ketaatan ibu untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan diantaranya pengetahuan
dan sikap yang baik serta yang mendukung untuk melakukan kunjungan pemeriksaan
kehamilan (prawirohardjo, 2009).

Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi merupakan fokus utama
pemecahan masalah kesehatan di Indonesia. Menurut survey demografi kesehatan Indonesia
pada tahun 1997 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 334 per 100.000 pada
kelahiran hidup dan angka kematian bayi adalah 92 per 1000 kelahiran hidup ( Standar
Pelayanan Kebidanan Depkes RI, 2001 Dan Syaifuddin, 2002).
Penyebab kematian ibu terbesar diindonesia adalah karena perdarahan 6%, infeksi 9%.
Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia sejumlah 27% akan mengalami komplikasi atau
malah yang berakibat fatal yang dikarenakan mengalami komplikasi tetapi tidak segera
mendapatkan penanganan.
Peran bidan sangat penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian
bayi. Bidan dapat melakukan ANC pada ibu hamil sehingga kehamilan dengan komplikasi
bisa terdeteksi secara dini dan kegawatdaruratan dapat dicegah dengan ketetapatan.

1
Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu
hamil trimester 1 pada Ny. “ R ” G1 P00000 Uk 8 Minggu Dengan Kehamilan Fisiologis Di
Polindes Desa Matanair bidan Amrati S.St

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ny. “ R ” G1 P00000 Uk 8 Minggu Dengan Kehamilan


Fisiologis Di Polindes Desa Matanair Bidan Amrati S.ST dengan manajemen varney ?

1.3. Tujuan
Dapat melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ny. “ R ” G1 P00000 Uk 8 Minggu Dengan
Kehamilan Fisiologis Di Polindes Desa Matanair Bidan Amrati S.ST dengan manajemen
varney .

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori
2.1.1. Pengertian
Kehamilan (Graviditas) dimulai dengan konsepsi (pertumbuhan) dan
berakhir dengan permulaan pesalinan (Obstetri Fisiologis hal 3). Lamanya
kehamilan mulai dari ovulusi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu
disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan leibh dari 43 minggu
disebut kehamilan post partum. Ditinjau dari tuanya kehamilan, dibagi dalam 3
bagian :
1. Kehamilan Triwulan I (antara 0-12 minggu)
2. Kehamilan Triwulan II (antara 12-28 minggu)
3. Kehamilan Triwulan III (antara 28-40 minggu)
2.1.2. Tanda-tanda Bahaya Kehamilan
1. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak dan terasa nyeri, pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak
normal adalah merah banyak dan kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai
rasa nyeri.
2. Sakit kepala hebat
3. Penglihatan kabur
4. PemBergkakan pada tangan dan wajah
5. Nyeri epigastrium / abdomen
6. Janin tidak bergerak
(Hanifa Winkjosastro, 2002 : N – 3)
2.1.3. Ketidak Nyaman Pada Kehamilan Trimester I
1. Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan,
sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang sering
disebut juga “morning sickness ”. Umumya terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih
fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
dan disebut “hiperemesis gravidarum ” (Wiknjosastro, 2008).
3
2. Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada
bulan- bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan (Wiknjosastro, 2008).
3. Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk
ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing (Wiknjosastro,
2008).
4. Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau
pingsan. Sinkope atau pingsan sering terjadi pada awal kehamilan dan
sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Biasanya akan
hilang setelah kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).
5. Mammae menjadi tegang dan membesar
Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan
pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di
mamae. Glandula montgomeri tampak lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008 ).
6. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu
nafsu makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah
pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan
usia kehamilan (Wiknjosastro, 2008 ).
7. Konstipasi dan Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh
peristaltik usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar
(Wiknjosastro, 2008).
8. Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan,
yang dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi
lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher
4
menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen
menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh
dari hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit
(Wiknjosastro, 2008 ).
9. Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester
satu (Wiknjosastro, 2008 ).
10. Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan
terjadinya penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada
trimester terakhir dan kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan
muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia eksterna Fossa
poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang
setelah persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).
2.1.4. Hiperemesis Gravidarum
1. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah Nausea dan Vomitus dalam kehamilan
yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi efek sistemik, dehidrasi
dan penurunan berat badan. (Be-Zion Tober, M.D. 1994. Hal : 232)
Hiperemesis gravidarum adalah mual-muntah yang berkelanjutan
sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan
cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit. (Ida Bagus Manuaba,
1998. Hal 208)
2. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Faktor
predisposisi hiperemesis graidarum
a. Faktor adaptasi dan hormonal
Sebagian kecil primigrafida belum mampu beradaptasi terhadap
hormon estrogen kareonik gonadotropiin, sedangkan pada hamil ganda
dan mola hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi
dan menyebabkan hiperemesis gravidarum.

5
b. Faktor psikologis
Besar kemungkinan wanita yang menolak hamil, takut
kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami dan
sebagainya, diduga dapat menjadi faktor kejadian hipermesis
gravidarum.
c. Faktor Alergi
Pada kehamilan dimana terjadi invasi jaringan vilikorealis yang
masuk ke dalam peredaran darah ibu maka faktor alergi dianggap dapat
menyebabkan kejadian hiperemesis gravidarum. (Ida Bagus Manuaba,
1998. Hal. 209-210)
3. Tanda Dan Gejala
a. Tingkatan I
 Muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum
 Ibu merasa lelah
 Nafsu makan tidak ada
 Berat badan menurun
 Nyeri epigastrium
 Nadi sekitar 100 x/menit
 Tekanan darah sistolik menurun
 Turgor kulit mengering dan mata cekung
 Lidah mengerah dan mata cekung
b. Tingkatan II
 Penderita tampak lebih lemah dan apatis
 Turgor kulit lebih mengurang
 Lidah kering dan kotor
 Nadi kecil dan cepat
 Suhu kadang naik
 Mata tampak ikterus dan cekung
 Berat badan turun
 Hemokonsentrasi
 Oliguria
 Konstipasi
c. Tingkatan III
 Keadaan umum lebih parah
 Muntah berhenti
6
 Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma
 Nadi kecil dan cepat
 Suhu meningkat
 Tekanan darah menurun (Sarwono Prawirohardjo, 2005. Hal
277-278)
d. Diagnosa
Diagnosis hiperemesis gravidarum biasanya tidak sukar. Harus
ditentukan adanya kehamilan muda dan muntah terus menerus sehingga
mempengaruhi keadaan umum.
e. Diagnosa Banding
Diagnosis yang harus dipertimbangkan adalah :
 Apendisitis
 Kolesistisis
 Ketoasiolosis diabetikum
 Keracunan obat
 Gastroenteritis
 Hepatitis
 Obstruksi usus
 Pangkreatitis
 Ulkus peptikum
 Pielonefritis (Ber-Zion Taber, M.D. 1994. Hal. 233)
f. Penatalaksanaan
1. Medis
 Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi
cerah dan peredaran udara baik. Hanya dokter dan perawat
yang boleh masuk ke dalam kamar penderita sampai muntah
berhenti dan penderita mau makan.
 Terapi Psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit
dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena
kehamilan, kurang pekerjaan serta menghilangkan maslah
dan konflik.

7
 Pemberian Cairan Pengganti
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit.
Karbohidrat dan protein dengan glukose 5% dalam cairan
fisiologik sebanyak 2-3 liter/hr. Bila perlu dapat ditambah
kalium dan vitamin, khususnya Vitamin B complek dan
Vitamin C, dan bila kekurangan protein dapat diberikan
pula asam amino secara intravena.
 Obat yan dapat diberikan
 Komponen (susunan obat) yang dapat diberikan :
 Sedative ringan : phenobarbital (Luminal) 30 mgr,
valium
 Anti alergi : Anti histaminin, dramamin, avomim
 Obat anti mual-muntah : mediamer B , emetrole,
stimetil, avopreg.
 Vitamin : Terutama B compleks, Vitamin C
 Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus, keadaan tidak menjadi baik,
bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan
organik. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan
untuk mengakhiri kehamilan. (Sarwono Prawirohardjo,
2005. Hal 278 – 279)
2. Keperawatan
 Tinggikan kepala di tempat tidur
 Observasi intoleran makanan individu dan sediakan
makanan yang diinginkan
 Anjurkan pasien makan perlahan dan tidak makan ketika ia
merasa mual
 Tingkatkan higyene oral
 Batasi minum bersamaan makan, karena dapat menyebab
rasa penuh dan kemtung. Anjurkan minum bebas diantara
makan dengan cairan asupan yang dapat ditoleransi pasien
(misal : sup, jus, air jahe).
 Sediakan makanan dalam suhu ruangan bila suhu
mempengaruhi mual, makanan panas dapat merangsang
mual.
8
 Hindari makanan tinggi lemak dan pedas bila hal ini
menyebabkan mual.

3. Prognosis
Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis
gravidarum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat
membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat dapat
mengancam ibu dan janin. (Sarwono Prawirohardjo, 2005 : Hal
279)
2.2. Managemen Asuhan Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai


metode untuk mengorganisasi pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, serta
keterampilan dalam rangkaian / tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
berfokus pada pasien (Varney,1997).

Manajemen kebidanan terdiri atas tujuh langkah yang berurutan, diawali dengan
mengumpulkan data sampai dengan evaluasi. Proses ini bersifat siklik (dapat berulang),
dengan tahap evaluasi sebagai data awal pada siklus berikutnya. Proses manajemen
kebidanan terdiri atas langkah-langkah berikut ini :

1. PENGKAJIAN
 Data Subyektif
A. Identifikasi
Nama : Meliputi nama istri, nama suami/penanggung jawab yang
tujuannya agar dapat mengenal/memanggil klien dan tidak
terjadi kekeliruan.
Umur : Menentukan resiko kehamilan, bila usjia ibu kurang dari 20
atau lebih dari 35 tahun.
Agama : Untuk mempermudah bidan melakukan pendekatan dalam
memberikan asuhan kebidanan.
Suku/Bangsa : Untuk mengadakan statistik kelahiran, kemungkinan juga
untuk menentukan prognosa persalinan dengan melihat
panggul
Pendidikan : Berhubungan dengan penyuluhan yang akan diberikan.
Pekerjaan : Mengetahui hidup sosial ekonominya agar nasehat yang
diberikan sesuai.
9
Alamat : Mengetahui tempat tinggal dan menjaga kemungkinan ada
pasien yang namanya sama.
B. Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan.
C. Riwayat Kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai “penanda”
(warning) akan adanya penyulit masa hamil.
 Kesehatan sekarang
Apakah menderita penyakit menular (HIV/AID, hepatitis, TBC), penyakit
menurun (DM, asma, HT), penyakit kronis (ginjal, jantung), riwayat keturunan
kembar.
 Kesehatan dahulu
Apakah menderita penyakit menular (HIV/AID, hepatitis, TBC), penyakit
menurun (DM, asma, HT), penyakit kronis (ginjal, jantung), riwayat keturunan
kembar.
D. Riwayat Obstetri
Data ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan masa nifas, namun
dari data yang kita peroleh kita akan mempunyai gambaran tentang keadaan
dasar dari organ reproduksinya. Beberapa data yang harus kita peroleh dari
riwayat menstruasi antara lain sebagai berikut : menerche, siklus, volume,
keluhan, warna flour albus dan dismenorhoe.
E. Riwayat kehamilan sekarang
 GPAPIAH, gravidarum partus, aterm, prematur, imatur, abortus, hidup, dengan
usia kehamilan.
 Keluhan yang berkaitan dengan kehamilan
 Kunjungan ANC kebijakan program
 Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama
hamil.
 Pelayanan/asuhan standart minimal 14 T
 Imunisasi TT

10
F. Riwayat Perkawinan
Ini penting untuk dikaji karena dari data ini kita akan mendapatkan gambaran
mengenai suasana rumah tangga pasangan.
Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan antara lain sebagi berikut :
1) Berapa tahun usia ibu ketika menikah pertama kali
2) Status pernikahan (sah/tidak)
3) Lama pernikahan
4) Ini adalah suami yang ke
G. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
 kehamilan terdahulu merupakan informasi yang penting karena kondisi yang
terdahulu dapat terulang kembali.
 Jenis persalinan : Untuk mengetahui adanya persalinan yang lalu yang
abnormal sehingga untuk mengantisipaksi persalinan
yang macet dapat terulang.
 Penolong : Untuk menghindari terjadinya infeksi akibat penolong
yang tidak terlatih.
 Nifas yang lalu : Untuk mengetahui apakah masa nifas yang lalu dalam
keadaan normal ataukah ada kelainan-kelainan lain.
H. Riwayat KB
Untuk mengetahui kontrasepsi yang pernah dipakai dan digunakan agar
memotivasi ibu setelah melahirkan.
I. Pola kebutuhan sehari-hari
 Nutrisi : Untuk mengetahui asupan gizi ibu selama atau sebelum
hamil yang juga dapat mempengaruhi kehamilan.
 Aktivitas : Untuk mengetahui berat tidaknya aktivitas ibu selama
hamil sehingga dapat mempunyai pengaruh kepada
kehamilan.
 Istirahat : Untuk mengetahui kondisi ibu saat hamil
 Personal Hygiene : Untuk mengetahui kebersihan alat reproduksi agar tidak
terjadi infeksi yang akan berpengaruh pada
kehamilannya.
 Seksualitas : Untuk mengetahui adanya masalah selain melakukan
hubungan seksual yang mungkin dapat mengganggu
kehamilannya.

11
 Pola eleminasi : BAK: keluhan dari saluran kencing sering sekali
menyertai dalam kehamilan oleh karena itu perlu datanya
rasa nyeri pada waktu kencing.
BAB: Berupa penyakit yang berasal dari rektum kolon
sering menimbulkan kesulitan dalam diagnosis penyakit
denokolik.
 Data Obyektif
Pemeriksaan Umum
K/U : Baik/cukup/lemah
Kesadaran :
 Composmentis : Sadar sepenuhnya dapat menjawab semua pertanyaan
tentang keadaan sekelilingnya.
 Apatis : Keadaan kesadaran yang berhubungan dengan kehidupan
sektarnya, sikapnya acuh tak acuh.
 Delirium : Keadaan kacau motorik yang sangat membenrontak,
berteriak-teriak dan tidak sadar terhadap orang lain, tempat
dan waktu.
 Semikoma : Keadaan kesadaran yang hilang sama sekali yang
menyerupai koma, reaksi hanya dapat ditimbulkan dengan
rangsangan nyeri.
 Koma : Keadaan kesadaran yang hilang sama sekali dan tidak
dapat dibangunkan dengan rangsangan apapun.
TTV
 Tekanan darah : Normal 100/60-140/90 mmHg, jika melebihi menandakan
toxaemia gravidarum.
 Nadi : Normal 80-110 x/menit, jika melebihi dapat menandakan
adanya infeksi yang disertai demam.
 Suhu : Normal 36,30C-37,50C, jika melebihi dapat menandakan
adanya infeksi.
 Pernafasan : Normal 16-240C x/menit, jika melebihi dapat menandakan
adanya sesak nafas atau asma.
Antropometri
BB sebelum dan selama hamil
Tinggi badan

12
Untuk mengetahui tinggi badan ibu, tinggi badan kurang dari 145 cm
kemungkinan panggul sempit yang dapat mempengaruhi proses persalinan.
LILA
Untuk mengetahui status gizi ibu.
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
 Rambut : Bersih/kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok/tidak,
rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi/ada kelainan tertentu.
 Muka : Adakah cloasma gravidarum/tidak sebagai akibat deposit
pigmen yang berlebihan, bentuk simetris, ada oedem/tidak.
 Hidung : Ada polip/tidak, simetris/tidak, septumnasi lurus/tidak.
 Mulut : Stomatitis/tidak, caries/tidak, ginggivitis/tidak, mukosa
bibir lembab/tidak.
 Mata : Simetris/tidak, kunjung anemis atau tidak, sklera
ikterus/tidak, palpebra oedem/tidak.
 Telinga : Simetris/tidak, ada penumpukan serumen/tidak.
 Leher : Ada pembesaran kelenjar tyyroid/tidak, limfe/tidak,
vena jugularis/tidak.
 Axilla : Ada pembesaran kelenjar limfe/tidak
 Mammae : Simetris/tidak, papilla menonjol/tidak, hiperpigmentasi
areola/tidak, kolostrum keluar/tidak.
 Abdomen : Pembesaran tidak sesuai usia kehamilan (melintang) ada
bekas operasi/tidak, steria ada/tidak.
 Genetalia : Bersih/tidak, oedem/tidak, verices/tidak,
condiloma/tidak, tanda thadwik/tidak, hemoroid/tidak.
 Ekstremitas : Simetris/tidak, oedem/tidak, varices/tidak, kekuatan
otot/tidak.
b. Palpasi
 Leher : Normal bila tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe
vena jugularis.
 Axilla : Adakah pembesaran kelenjar limfe/tidak
 Mammae : Adakah benjolan yang abnormal/tidak, papilla
menonjol/tidak, simetris/tidak, adakah hyperpigmentasi
areola/tidak.
13
Abdomen:
 Leopold I : Untuk menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus
serta usia kehamilan.
 Leopold II : Untuk menentukan dimana letak punggung dan
ekstremitas, dan mendengarkan DJJ
 Leopold III : Untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan
apakah bagian bawah anak sudah masuk PAP/masih
goyang/terpegang oleh PAP.
 Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa masuk bagian ke rongga
panggul.
c. Auskultasi
DJJ normalnya 120-160 x/menit, denyut jantung janin lebih dari 160 x/menit,
kurang dari 120 x/menit, maka akan menunjukkan adanya gawat janin.
d. Perkusi
Reflek patella dilakukan pengetahuan lutut bagian depan bila reflek (+)
normal, bila reflek (-) kekurangan vitamin C.
e. Ukuran panggul luar
1. Distantia spinarum : Jarak antara bias anterior posterior kanan kiri (23-26
cm).
2. Distantia cristarum : Jarak yang terjauh antara krista illiaca dan kiri (26-29
cm).
3. Conjungtiva eksterna : Jarak antara sympisis atas dan ujung prosessus ruang
tulang tumbuh V (18-20 cm).
4. Lingkar panggul: Dari pinggir sympisis ke pertengahan bias dan tracanton
mayor sepihak dan kembali melalui tempat yang sama dipihak yang lain
(80-90).
Data Penunjang
 HB untuk mengetahui anemia/tidak.
 Albumin untuk mengetahui ginjal/tidak.
 Reduksi untuk mengetahui dm/tidak.
 USG/Rontgen.
2. INTERPRETASI DATA DASAR
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis, masalah, dan kebutuhan
pasien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.

14
Langkah awal dari perumusan diagnosis atau masalah adalah pengolahan data dan
analisis dengan menggabungkan data satu dengan data lainnya sehingga tergambar
fakta. Bidan membagi interpretasi data dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Diagnosa kebidanan
GPAPIAH, UK, hidup/mati, tunggal/ganda, letkep, letsu/letli, ekstra, intra uteri,
jalan lahir normal/tidak, K/U Σ ibu janin baik atau tidak dengan kehamilan
patologis letak lintang.
b. Masalah
Merupakan masalah ibu yang dapat mengganggu kehamilan.
c. Kebutuhan
Merupakan tindakan yang dilakukan yang dapat meringankan masalah ibu.
3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
berdasarkan rangkaian masalah yang lain juga. Langkah ini membutuhkan antisipasi,
bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil terus mengamati kondisi klien.
4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Dalam pelaksanaanya terkadang bidan dihadapkan pada beberapa situasi yang
memerlukan penanganan segera (emergensi) di mana bidan harus segera melakukan
tindakan untuk menyelamatkan pasien. Di sini bidan sangat dituntut kemampuannya
untuk dapat selalu melakukan evaluasi keadaan pasien agar asuhan yang diberikan
tepat dan aman.
5. PERENCANAAN
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh berdasarkan langkah
sebelumnya. Semua perencanaan yang dibuat harus berdasarkan pertimbangan yang
tepat, meliputi pengetahuan, teori yang up to date, perawatan berdasarkan bukti
(evidence based care), serta divalidasikan dengan asumsi mengenai apa yang
diinginkan dan tidak diinginkan oleh pasien.
6. IMPLEMENTASI
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Realisasi dari perencanaa dapat
dilakukan oleh bidan, pasien, atau anggota keluarga yang lain.
Cantumkan hari/tanggal, pukul/jam tindakan yang dilakukan petugas yang melakukan
dan hasil akhir dari pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan.
7. EVALUASI

15
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada pasien,
kita mengacu kepada beberapa pertimbangan berikut ini :
1. Tujuan asuhan kebidanan
2. Efektivitas tindakan untuk mengatasi masalah
3. Hasil asuhan

16
BAB III
TINJAUAN KASUS

FORMAT TERLAMPIR

ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY. “ R ” GI P00000 UK 8 MINGGU DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS DI
POLINDES DESA MATANAIR BIDAN AMRATI S.ST

TANGGAL PENGKAJIAN : 10 Desember 2019


JAM : 15:00 WIB

I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
1. Biodata/ Identitas
Ibu Suami
- Nama : Ny. “R” - Nama : Tn. “F”
- Umur : 16 th - Umur : 21 th
- Agama : Islam - Agama : Islam
- Suku/ Bangsa :Madura/Indonesia - Suku/ Bangsa : Madura/Indonesia
- Pendidikan : SD - Pendidikan : SD
- Pekerjaan : IRT - Pekerjaan : Petani
- Alamat : karongkong - Alamat : karongkong
- No.HP :- - No.HP :
2. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama dengan usia
kehamilan 8 minggu datang ke polindes untuk memeriksakan kehamilannya
dengan keluhan mual dan muntah.
3. Riwayat kesehatan ibu :
Ibu mengatakan tidak sedang atau pernah mengalami penyakit menular dan
keturunan
4. Riwayat kesehatan Keluarga :
Ibu mengatakan bahwa keluarga tidak memiliki penyakit menular dan keturunan
5. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 11 th
17
- Siklus : 28 hari
- Lama : 7-8 hari
- Banyaknya : 2-3 softex/hari tapi tidak penuh
- Fluor Albus : Ya, sebelum haid
- Disminorhoe : kadang-kadang
- HPHT : 12-10-2019
6. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
Keha Perka Riwayat Kehamilan Riwayar Persalinan Anak Riwayat NIfas Riw
milan winan ayat
Ke - Ke - KB
Abo Ima Prem Ate Spo Tind Peno Jenis BB/ Umu Meny Kompl
rtus tur atur rm ntan akan long Kela TB r usui ikasi
min Seka
rang
1 1 H A M I L I N I

7. Riwayat perkawinan :
Menikah : 1x
Lama menikah : 3 bulan
Usia pertama menikah : 16 th
8. Riwayat KB :
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB, yaitu KB pil.
9. Riwayat psikososial dan spiritual :
Psikologi : ibu mengatakan senang dengan kehamilan pertamanya.
Sosial : ibu mengatakan hubungan dengan suami dan keluarganya harmonis.
Spiritual : menjalankan ibadah sesuai agama .
10. Pola aktifitas sehari - hari :
- Nutrisi
Sebelum hamil : ibu mengatakan makan 3x/hari dengan porsi 1 piring nasi,
lauk dan sayuran. Ibu mengatakan minum 5-6 gelas dengan air putih.
Saat hamil : ibu mengatakan makan 2x/hari dengan porsi nasi sedikit, dan
lauk tahu. Ibu mengatakan minum 7-8 gelas dengan air putih.
- Istirahat
Sebelum hamil : ibu mengatakan istirahat siang 1-2 jam dan istirahat malam
6-7 jam.
Saat hamil : ibu mengatakan istirahat siang 1-2 jam dan istirahat malam 6-7
jam.

18
11. Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 6-7x/ hari, BAB 1x/ hari
Saat hamil : BAK 7-9x/ hari, BAB 1x/ hari
12. Personal Hygiene
Sebelum hamil : ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti
baju, ganti celana dalam dan BH 2x/hari.
Saat hamil : ibu mengatakan mandi 2-3x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju
3x/hari, ganti celana dalam dan BH 2-3x/hari.
13. Aktifitas
Sebelum hamil : ibu mengatakan aktivitas sehari-hari memasak, mencuci
dan membersihkan rumah.
Saat hamil : ibu mengatakan aktivitas sehari-hari memasak, mencuci dan
membersihkan rumah.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
Tgl: 10 desember 2019
a. Pemeriksaan Umum
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD :110/70 mmHg Nadi : 82x/mnt
Suhu : 36,5 c RR : 20x/mnt
Antropometri
BB : 54 kg
TB : 153cm
LILA : 25cm
HPL : 19-07- 2020
b. Pemeriksaan Khusus
1) Inspeksi
 Wajah: Tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum
 Mata : Konjungtiva merah muda , sclera putih
 Mulut: Bibir tidak stomatitis, gusi tidak berdarah, gigi tidak karies, lidah
bersih
 Telinga: Tidak ada serumen, tidak ada perdarahan

19
 Leher: Tidak ada perbesaran kelenjar tiroid, tidak ada perbesaran kelenjar
limfe, tidak ada pembesaran vena jugularis
 Dada: Tidak ada tarikan dada, tidak ada wheezing dan ronkhi
 Mammae: tidak ada mastitis, tidak ada benjolan, puting menonjol, terdapat
hiperpigmentasi areola mammae
 Abdomen: tidak ada linea alba, ada linea nigra, ada striae albican dan striae
lividae, tidak ada bekas SC, pembesaran perut sesuai usia kehamilan
MC Donald: belum di lakukan
Leopold I: TFU teraba 2 jari di atas sympisis ballotement+
Leopold II: ballottement+
 Vulva/Vagina: tidak di kaji pasien tidak mau
 Ekstremitas atas dan bawah: tidak ada oedema dan varises, reflek patella +/+
c. Pemeriksaan panggul luar
Distansia Spinarum :-
Distansia Cristarum :-
Conjunggata Eksternal : -
Lingkar Panggul : 84 cm
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium:
Hb : 10,3 g/dl HIV : Non reaktif
Protein urine : Negatif HbsAg : Negatif
Glukosa : Negatif Golda : O

II. INTERPRETASI DATA DASAR


DIAGNOSA:NY. “ R ” GI P00000 UK 8 Minggu ,TFU teraba 2 jari atas simpisis
Dengan Kehamilan Fisiologis
DS : Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertamanya
HPHT : 12-10-2019
DO : K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
- TTV
TD :110/70 mmhg Nadi : 82x/mnt
Suhu : 36,5 c RR : 20x/mnt
- Antropometri

20
BB : 54 kg TB: 153cm Lila: 25cm
HPL: 19-07-2020
- Mc Donald
Leopold I: TFU teraba 2 jari di atas simpisis
Leopold II: Ballotement +

21
Masalah: Ibu mengatakan sering mual dan muntah.
Kebutuhan: Beri edukasi pada ibu tentang penyebab dan cara mengatasi mual dan
muntah yang dialaminya.
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. PENGEMBANGAN RENCANA
Tanggal : 10-12-2019
Jam : 15.00 WIB
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan.
R/ : Persamaan persepsi tentang kondisinya dan janin akan menambah klien lebih
kooperatif terhadap asuhan yang diberikan.
2. Berikan informasi dan edukasi pada ibu tentang kehamilan dan emesis gravidarum.
R/: ibu mengerti tentang terjadinya kehamilan dan tentang mual muntah yang ibu
alami serta faktor penyebabnya
3. Anjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cara mengurangin
mual muntah.
R/ : makanan yang bergizi sangat bermanfaat untuk perkembangan dan pertumbuhan
janin dalam rahim.
4. Anjurkan ibu untuk menghindari minum jamu dan pijat perut.
R/ : minum jamu dan pijat perut dapat membahayakan ibu dan janin.
5. Beri informasi tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 1.
R/ : ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 1.
6. Ingatkan ibu untuk kontrol 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.
R/ : memantau keadaan ibu dan janin dalam mendeteksi bila terjadi kelainan pada ibu
dan janin.

22
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 10-12-2019
Jam : 15.00
1. Menjelaskan pada ibu bahwa kondisi ibu baik dan tidak ada masalah, dengan tekanan
darah 110/70 mmHg, suhu 36,5oC, nadi 82x/ menit,, dan pernapasan 20x/ menit.
2. Memberikan informasi dan edukasi pada ibu tentang kehamilan bahwa kehamilan
adalah suatu proses bertemunya sel telur dengan sperma. Mual muntah yang
berlebihan yang ia alami. Mual muntah yang berlebihan yang ia alami salah satu faktor
penyebabnya : ibu baru hamil pertama kali sehingga belum bisa beradaptasi dengan
perubahan hormon.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi seperti banyak
mengandung protein, vitamin, dan jangan mengkonsumsi makanan yang keras seperti
buah nanas, kelengkeng, nangka, durian, anggur, cuka danes cincau. Serta
menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering, mengganti nasi dengan makanan
ringan kaya karbohidrat seperti biskuit dan roti, makan eskrim dan konsumsi susu
perencanaan kehamilan.
4. Menjelaskan pada ibu tentang bahaya minum jamu dapat menyebabkan janin dalam
kandungan keracunan dan pijat perut dapat memicu terjadinya abortus/keguguran.
5. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 1, yaitu
perdarahan pervagina yang akan menyebabkan terjadinya abortus/keguguran,
hiperemesis gravidarum atau mual muntah berlebihan yang bisa menyebabkan ibu
kekurangan cairan yang bisa membahayakan janin dan mengurangi pasokan oksigen
dan nutrisi pada janin.
6. Menganjurkan ibu untuk kontrol 4 minggu lagi atau jika sewaktu-waktu ada keluhan
yaitu pada tanggal 6 januari 2020.

23
VII. EVALUASI
Tanggal : 10 desember 2019
Jam : 15.00 WIB
Ibu mengerti tentang semua penjelasan bidan dan mengatakan akan melakukan semua
anjuran bidan.

24
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tanggal 10 Desember 2019 Ny.”R” datang ke Polindes desa matanair Bidan
amrati S.ST untuk memeriksakan kehamilannya yang pertama dengan usia kehamilan 8
minggu, dengan keluhan mual muntah.

Data subjektif di dapat dari keluhan, ibu mengatakan mual muntah selama hamil, ibu
mengalami perubahan pada pola eliminasinya yaitu frekuensi BAK menjadi lebih sering,
yaitu saat sebelum hamil ibu mengatakan BAK 6-7x/hari berubah menjadi 7-9x/hari dan BAB
1x/hari. Serta perubahan pada pola nafsu makan yang menjadi berkurang, ibu mengatakan
sebelum hamil makan 3x sehari dengan porsi 1 piring nasi, lauk, dan sayur berubah menjadi
2x sehari dengan porsi nasi sedikit, dan lauk tahu. Sedangkan data objektif didapat dari
pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, tekanan
darah 110/70 mmHg, nadi 82x/menit, respirasi 20x/menit, TFU 2 jari di atas simpisis. Serta
terdapat hiperpigmentasi pada areola mammae.

Menurut Wiknjosastro (2008), mual dan muntah dapat terjadi oleh karena pengaruh
hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan pengeluaran asam lambung berlebihan,
sehingga menimbulkan rasa mual dan muntah terutama di pagi hari yang sering disebut
dengan “morning sickness ”. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam
batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologis. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan yang disebut “hiperemesis gravidarum ”. Kondisi Ny. “R” menunjukkan
rasa mual dan muntahnya masih dalam kategori fisiologis dikarenakan Ny. “R ” masih bisa
makan dan rasa mual dan muntahnya tidak terus menerus.

Selain mual dan muntah Ny. “R” juga mengalami sering kencing, menurut
Wiknjosastro (2008), sering kencing pada kehamilan trimester I terjadi karena kandung
kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.

Dan konstipasi yang dialami ibu juga merupakan hal yang normal dialami ibu hamil
trimester I, menurut Wiknjosastro (2008) konstipasi pada ibu hamil trimester I terjadi karena
pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus yang
menyebabkan kesulitan buang air besar.

Pada pengkajian pola nutrisi Ny. “R” ditemukan adanya perubahan pola makan,
dimana selama hamil Ny. “R” mengalami sulit makan. Menurut Wiknjosastro (2008), pada
bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu nafsu makan timbul
25
kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga
kenaikan tidak sesuai dengan usia kehamilan.

Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik ditemukan hiperpigmentasi pada areola mamae
Ny. “R”. Hal ini sesuai dengan teori menurut Wiknjosastro (2008), pigmentasi kulit terjadi
pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit
pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga
menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi
lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea
grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.

Setelah melihat kajian diatas dapat disimpulkan bahwa, tidak ada kesenjangan antara
kasus dengan tinjauan pustaka yang ada. Dari pengkajian data didapatkan suatu diagnosa
yaitu GI P00000 UK 8 minggu, keadaan ibu baik dengan kehamilan fisiologis. Dan tidak
ditemukan masalah.

Diagnosa potensial dalam kasus ini tidak ditemukan, hal ini karena tidak terdapat
suatu masalah selama pemberian asuhan kebidanan dan tindakan yang dilakukan sesuai
dengan standar yang ada. Pada kasus ini tidak dilakukan tindakan segera karena tidak
ditemukan masalah yang timbul.

Sesuai dengan diagnosa, penulis melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan pada
klien sesuai dengan teori. Pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan asuhan kebidanan
sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan ditetapkan, setelah pelaksanaan tindakan dan
hasilnya ibu mengerti dengan penjelasan petugas kesehatan dan bersedia melakukannya.

26
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. “R”dapat disimpulkan bahwa diagnosa
yang didapat yaitu GI P00000 UK 8 minggu, keadaan ibu baik, dan tidak ditemukan
suatu masalah. Tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek.

Penulis telah mendapatkan pengalaman nyata dalam penerapan asuhan kebidanan ibu
hamil normal pada Ny. “R” dengan menggunakan tujuh langkah varney secara
komprehensif.

5.2. Saran
1. Bagi petugas kesehatan
Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatannya sehingga pasien merasa
puas dan mendapat hasil yang seoptimal mungkin.
2. Bagi pasien
Pasien harus lebih kooperatif bertanya pada petugas kesehatan waktu memeriksakan
kehamilannya untuk mengetahui adanya komplikasi atau tidak dan dapat bekerja
sama dengan bidan dan melaksanakan nasehat bidan.
3. Bagi mahasiswa
Memperdalam pengetahuan sehingga dapat memberikan konseling secara optimal.

27
DAFTAR PUSTAKA

Prawihardjo,Sarwono, 2006.Ilmu kebidanan.Jakar ta : YBP-SP


Prawihardjo,Sarwono, 2010.Ilmu kebidanan.Jakarta : PT Bina Pustaka
Mustatirin,Estina,2013,AsuhanKebidananIbuHamilFisiologis.http://estinamustatirin.blogspot
.com/2013/10/asuhan-kebidanan-ibu-hamil-fisiologis.html. Diakses 4 Desember
2018
Setia,2012,AsuhanKebidananIbuHamilNormal.http://whitelove999.blogspot.com/2012/08/asu
han-kebidanan-ibu-hamil-normal.html. Diakses 4 Desember 2018
Salmah. Rusmiati. Maryanah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC

28

Anda mungkin juga menyukai