Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU S DENGAN HIPERTENSI

DI DUSUN KEBARON RT.01 DESA SINGOWANGI


KECAMATAN KUTOREJO KABUPATEN MOJOKERTO

NAMA MAHASISWA :
FIRA FADILLAH PURWANINGTYAS

NIM:
202073016

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI KABUPATEN


MOJOKERTO

TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU S DENGAN HIPERTENSI
DI LINGKUNGAN SEKAR PUTIH RT 004 RW 001 KEDUNDUNG
KOTA MOJOKERTO

1.1 Data Identitas


1. Hari/ Tanggal : Selasa, 22 Juni 2021
2. Metode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik
3. Nama Kepala Keluarga : Ny.E
4. Alamat : Dusun Kebaron RT.01 Desa Singowangi
5. Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hub Umur Pekerjaan Pendidikan
1 Ibu S Perempuan Istri 73 Tahun Tidak bekerja SD
2 Sdr.A Laki-laki Cucu 30 Swasta SMA
3 Ny. E Perempuan Cucu 26 Tahun Tidak Bekerja SMA

Genogram:

Ibu S

Tn.A Ny.E

Keterangan:

: Laki-Laki : Tinggal Serumah

: Perempuan

: Laki-Laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

6. Tipe keluarga : Multigenerational Family.


7. Latar belakang budaya
Latar belakang budaya keluarga adalah suku jawa, bahasa yang dipakai adalah
bahasa jawa dan indonesia.
8. Identifikasi Agama
Seluruh anggota beragama islam, keluarga terkadang mengikuti pengajian
yang ada dilingkungannya.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Sdr.A bekerja untuk menghidupi Ibu S.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah berkomunikasi
dengan tetangga.

1.2 Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah ibu S tinggal dengan cucunya yaitu
Ny.E dan Sdr.A. Nyonya E sudah menikah dan memiliki satu anak laki-laki. Tugas
perkembangan saat ini adalah mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan,
Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan, mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat,
mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat, melakukan life
review, Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama
keluarga pada tahap ini.
2. Tahap perkembangan keluarga Ibu S saat ini sudah terpenuhi, tidak ada tugas
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
3. Riwayat keluarga inti:
a Ibu S
Ibu S mengatakan sering nyeri di daerah tengkuk dan kepala, Ibu S
mengatakan nyeri nya seperti tertusuk-tusuk pada kelapa dan nyeri seperti tertimpa
benda berat di daerah tengkuk dengan skala 3 (skala wajah) dengan nyeri yang
dirasakan Ibu S hilang timbul saat merasa tekanan darah tinggi. Saat pengkajian
Ibu S tampak menyeringai, dan terkadang menyentuh daerah bagian yang nyeri
serta ibu S tampak sedikit gelisah. Ibu S mengatakan kalau nyeri tidak ada
penanganan khusus. Ibu S. mengatakan tidak ada pantangan dalam hal makanan
yang penting bisa makan. Ibu S. mengatakan jarang berolahraga
4. Riwayat keluarga sebelumnya:
Ibu S mempunyai riwayat hipertensi dari orang tua (Bapak) yang mengalami
hipertensi.

1.3 Data Lingkungan

A. Karakteristik Rumah
Status kepemilikan rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga
sendiri. Luas rumah yang ditempati sekarang adalah milik keluarga sendiri. Luas
rumah yang ditempati 50m2 terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1
kamar mandi dan WC. Bangunan rumah berbentuk permanen. Lantai rumah terbuat
dari keramik dengan keadaan bersih. Penataan alat / perabot rumah tangga kurang
rapi, pencahayaan dan ventilasi sudah baik. Sumber air minum dan keperluan cuci dan
mandi menggunakan air sumur (sanyo). Keluarga membuang sampah di tempat
sampah yang di taruh di depan rumah, lalu di bakar sendiri. Lingkungan sekitar rumah
tampak bersih.

B. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Jarak rumah keluarga Ibu.S berdekatan dengan tetangga. Hubungan dengan
tetangga baik karena Ibu.S sering berinteraksi dengan tetangga saat sedang tidak ada
kegiatan. Keluarga Ibu. S hidup di lingkungan tempat tinggal yang sebagian besar
adalah penduduk asli dan mayoritas masih keluarga. Tipe hunian adalah daerah
perkampungan. Kelas ekonomi masyarakat adalah menengah kebawah. Status
pekerjaan masyarakat berbagai macam, yaitu pedagang, buruh tani, buruh pabrik.
Fasilitas yang ada di komunitas adalah masjid dan sekolah. Jarak antara rumah ke
puskesmas adalah ± 3km. Transportasi yang biasa digunakan di masyarakat adalah
sepeda motor. Kebersihan lingkungan masyarakat cukup baik.

C. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Ibu S sudah menetap dan menempati rumah yang ditinggali sejak
1980 hingga saat ini.

D. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Ibu. S jarang berkumpul dengan anaknya karena rumahnya berjauhan. Ibu S
sering berkomunikasi dengan tetangga sekitar saat tidak ada kegiatan dirumah.

E. Sistem pendukung keluarga


Sistem pendukung keluarga adalah Sdr.A dan Ny.E besertaa suamiu dan
anaknya, mereka saling mendukung kegiatan satu sama lain.

1.4 Struktur Keluarga

A. Proses dan komunikasi keluarga


Ibu S mengatakan komunikasi yang dilakukan anggota keluarga cukup baik.

B. Struktur kekuatan keluarga


Setiap ada permasalahan Ibu S selalu menceritakan dan merembukkan dengan
cucunya.

C. Struktur peran keluarga


1. Sdr.A sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab untuk segala urusan
yang ada di rumah tangga.
2. Ibu S adalah ibu rumah tangga, mengatur rumah tangga dan menjaga cicitnya,
akan tetapi semenjak sakit ibu S merasakan perannya sebagai ibu rumah
tangga kurang tidak seperti sebelum sakit.
D. Nilai-nilai dan norma keluarga
1. Nilai yang dianut keluarga adalah kerukunan berorientasi hanya dalam keluarga.
Menurut keluarga yang bisa menolong keluarganya adalah keluarga sendiri, tidak
mungkin orang lain.
2. Keluarga Ibu S menganut nilai dan norma jawa atau islami dalam kehidupan
sehari-hari.
1.5 Fungsi Keluarga

A. Fungsi Afektif

Menurut keterangan Ibu S, keluarga merasa membutuhkan satu sama lain.


Keluarga mengatakan bahwa selama ini jarang ada konflik. Apabila ada konflik
biasanya karena perbedaan pendapat. Antar anggota keluarga saling memperhatikan.

B. Fungsi Sosialisasi

Semua anggota keluarga dapat bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan


rumah Ibu S. sering bersosialisasi dengan masyarakat.

C. Fungsi Perawatan Kesehatan


1) Kemampuan keluarga mengenal masalah
Ibu.S mengatakan sering merasakan pusing dan berat di tengkuk, jantung
sering berdebar-debar, ibu. S mengatakan nyeri dirasakan terus menerus, ibu.S
mengatakan nyeri sepeti ditusuk-tusuk, namun Ibu. S tidak tau penyebab dan apa
sakit yang ia derita, setelah diperiksa kan ke dokter dan dokter mengatakan bahwa
ibu. S menderita Hipertensi. Ibu.S mengatakan beberapa tahun yang lalu pernah di
rawat di rumah sakit namun setelah itu ibu.S mengatakan tidak pernah lagi
memeriksakan kesehatannya dan tidak minum obat hipertensi.
2) Kemampuan mengambil keputusan
Keluarga mengatakan pengambilan keputusan tentang kesehatan adalah
Sdr.A , ibu S biasanya ikut serta memberikan saran untuk dalam pengambilan
keputusan dalam bidang kesehatan. Keluarga mengatakan tidak pernah melakukan
pemeriksaan di fasilitas kesehatan. Penggunaaan obat-obatan Ibu. S apabila ada
keluhan sering mengkonsumsi obat warung Ibu S mengatakan tidak tahu obat-
obatan hipertensi

3) Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit


- Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara merawat Ibu S. dengan
hipertensi. Apabila Ibu. S mengeluh kepala sakit hanya diberikan obat yang
beli diwarung dan langsung beristirahat. Keluarga mengatakan tidak ada
pantangan makanan yang diperhatikan.
- Jumlah jam tidur ibu S ± 8 jam sehari.
- Keluarga mengatakan jarang berolahraga
4) Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan sehat
Praktek lingkungan: Selama Ibu S sakit lingkungan rumah lebih bersih dan
ventilasi dan pencahayaan terjaga. Ibu S selalu menjaga keharmonisan keluarga.

5) Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan


Pelayanan kesehatan yang diterima keluarga adalah pelayanan kesehatan
dari puskesmas Kutorejo, tetapi keluarga Ibu S tidak melakukan pemeriksaan
kesehatan ke puskesmas Kutorejo karena tidak ada yang mengantar. Sdr.A selalu
sibuk dengan pekerjaannya Keluarga mempunyai jaminan kesehatan KIS (Kartu
Indonesia Sehat).

D. Fungsi Reproduksi
-

E. Fungsi Ekonomi
Untuk kebutuhan sehari-hari Ibu S dibiayai oleh cucunya Sdr.A

1.6 Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor janga panjang yang dimiliki oleh keluarga adalah kesehatan
2. Keluarga melakukan tindakan untuk mengatasi stress dengan pasrah keadaanya
dengan sang pencipta. Keluarga yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
3. Strategi koping internal dari keluarga untuk mengatasi stresor adalah beribadah dan
berkunjung kerumah tetangga.
4. Strategi adaptasi disfungsional : keluarga selalu menggunakan pendekatan yang
adatif.

1.7 Harapan Keluarga


Sdr.A dan Ibu S berharap keluarga tetap sehat terutama pada keadaan Ibu S. Ibu S
berharap agar dapat disembuhkan untuk gejala yang dialaminya dan petugas kesehatan
dapat membantu masalah kesehatan yang sedang dihadapi serta menjelaskan perawatan
yang benar untuk keluarganya.

1.8 Persepsi terhadap masalah


Keluarga berpersepsi bahwa masalah yang terjadi akan cepat teratasi.
1.9 Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan yang Ny.E Ibu S


dilakukan
1 TTV
- Tekanan darah 120/80 mmHg 160/90 mmHg
- Nadi 80 x/menit 98 x\mnt
- RR 18 x/menit 18 x/menit

- Suhu 36,3˚C 36,5˚C


2 Kepala dan leher Bersih, hitam Bersih, hitam, sedikit beruban
3 Kepala
- Mata Bentuk simetris, konjungtiva Bentuk simetris, konjungtiva
tidak ananemis, sclera tidak ananemis, sclera ikhterik,
anikhterik, pupil berwarna pupil berwarna hitam, bulu
hitam, bulu mata tidak mata tidak rontok dan
rontok dan distribusi merata. distribusi merata. Penglihatan
Penglihatan tanpa alat bantu. tanpa alat bantu.
- Hidung Bentuk simetris, warana kulit Bentuk simetris, warana kulit
sama dengan sekitar, terdapat sama dengan sekitar, terdapat
satu septum dan 2 cuping satu septum dan 2 cuping
hidung, mukosa berwarna hidung, mukosa berwarna
merah muda, fungsi merah muda, fungsi
pernapasan normal, terdapat pernapasan normal, terdapat
silia. silia.

- Mulut Bentuk bibir simetris, bibir Bentuk bibir simetris, bibir


merah muda merah muda,

- Telinga Bentuk simetris antara kanan Bentuk simetris antara kanan


dan kiri, warna sama dengan dan kiri, warna sama dengan
daerah sekitar, mukosa merah daerah sekitar, mukosa merah
muda ditumbuhi cilia, muda ditumbuhi cilia, terhadap
terhadap sedikit serumen sedikit serumen tidak terhadap
tidak terhadap peradangan, peradangan, tidak terdapat
tidak terdapat nyeri tekan. nyeri tekan.
3 Dada Bentuk dada simetris, warna Bentuk dada simetris, warna
kulit sama dengan daerah kulit sama dengan daerah
sekitar, bunyi paru normal, sekitar, bunyi paru normal,
tidak ada wheezing, ronchi tidak ada wheezing, ronchi saat
saat dipalpasi antara paru- dipalpasi antara paru-paru
paru kanan dan kiri seimbang. kanan dan kiri seimbang.
4 Abdomen Bentuk simetris, warna kulit Bentuk simetris, warna kulit
sama dengan daerah sama dengan daerah
sekitarnya, tidak ada distensi sekitarnya, tidak ada distensi
abdomen, tidak ada asites. abdomen, tidak ada asites.
5 Ekstremitas atas 5 5 5 5
dan bawah 5 5 5 5

1.10 Analisa Data

No Symptoms Etiologi Problem


.
1 DS: Ketidakmampuan Pemeliharaan kesehatan
1. Keluarga mengatakan selama keluarga dalam merawat tidak efektif pada Ibu S.
dirumah, Ibu.S dirawat sebisa Ibu S dengan hipertensi keluarga Sdr.A
dan seadanya karena keluarga
tidak mengerti cara merawat
2. Keluarga mengatakan Ibu S.
tidak memeriksakan kesehatan
ke fasilitas kesehatan karena
kesulitan akses ke fasilitas
kesehatan
3. Ibu S. mengatakan sering
mengkonsumsi obat-obatan di
warung apabila sakit kepala
dan tidak mengetahui obat
hipertensi.
4. Keluarga mengatakan
makanan sering beli di luar dan
sering makan makanan yang
bersantan, tidak ada pantangan
makanan.
5. Ibu S. mengatakan tidak
pernah berolahraga
DO:
1. TD : 160/90 mmHg
2. N : 98 x/menit
3. RR : 18 x/menit
4. Keluarga terlihat bingung pada
saat ditanya tentang cara
merawat Ibu. S
5. Keluarga hanya mengerti
tentang pengertian hipertensi
serta tanda dan gejalanya.

2. DS: Ketidakmampuan Nyeri akut pada Ibu S


1. Ibu S mengatakan nyeri keluarga dalam merawat keluarga Sdr.A
a) P: nyeri dirasakan jika keluarga dengan masalah
merasa tekanan darahnya nyeri
meningkat
b) Q: nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dikepala dan
ditengkuk seperti tertimpa
benda berat
c) R: nyeri dirasakan di kepala
dan tengkuk.
d) T: nyeri dirasakan hilang
timbul.
2. Ibu S dan keluarga tidak
mengerti cara mengurangi rasa
nyeri
DO:
1. Wajah Ibu S tampak
menyeringai
2. Sikap Ibu S terkadang
menyentuh daerah yang nyeri
3. Saat beraktifitas Ibu S tampak
sedikit gelisah
4. TD : 160/90 mmHg
5. N : 98 x/menit
6. S: skala nyeri 3 (skala wajah)
1.11 Rumusan Diagnosa Keperawatan

1. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada Ibu S. keluarga Sdr.A dengan


Ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ibu S dengan hipertensi,
Ketidakmampuan dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan.
2. Nyeri akut pada Ibu S keluarga Sdr.A berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat keluarga dengan masalah nyeri.

1.12 Skoring Prioritas Masalah

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada Ibu S. keluarga Sdr.A dengan


Ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ibu S dengan hipertensi.
Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
Sifat Masalah: Aktual 3 1 3/3 x 1 = 1 Tanda-tanda yang terkaji jelas
- Tidak/kurang sehat menunjukkan ketidakmampuan
keluarga mengatakan tidak
mengetahui cara merawat ibu.S
Kemungkinan merasakan 1 2 1/2 x 2 = 1 Keluarga telah mengetahui masalah
dapat dirubah : hanya akan tetapi belum mengetahui lebih
sebagian mendalam tentang masalah
sehingga dapat diberikan informasi
tambahan, serta untuk akses ke
pelayanan kesehatan sangat sulit
karena tidak mempunyai kendaraan
pribadi atau meminta bantuan
tetangga.
Potensi masalah untuk 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Dalam hal merawat Ibu S dapat
dicegah : Cukup diberikan edukasi tentang cara
merawat sehingga dapat
diaplikasikan oleh keluarga akan
tetapi keluarga kesulitan akses ke
pelayanan kesehatan sehingga tidak
dapat mengontrol kesehatan dan
tidak bisa mengkonsumsi obat-
obatan yang diberikan oleh fasilitas
kesehatan.
Menonjolnya masalah : 1 1 1/2 x 1 = 1/2 Masalah dirasakan pada Ibu S.
Ada masalah, tetapi tidak tetapi masalah tidak ditangani
perlu segera ditangani segera oleh keluarga ditandai
dengan tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan di fasilitas
kesehatan.
Total Skor 3 1/6

Nyeri akut pada Ibu S keluarga Sdr.A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat keluarga dengan masalah nyeri.

Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


Sifat Masalah: Aktual 3 1 3/3 x 1 = 1 Ibu S mengatakan nyeri, P: nyeri
dirasakan jika merasa tekanan
darahnya meningkat, Q: nyeri
dirasakan seperti ditusuk-tusuk
dikepala dan ditengkuk seperti
tertimpa benda berat, R: nyeri
dirasakan di kepala dan tengkuk.,
S: 3 (skala wajah) T: nyeri
dirasakan hilang timbul.
Kemungkinan merasakan 2 2 2/2 x 2 = 2 Keinginan untuk memecahkan
dapat dirubah : mudah masalah sangat besar, apapun
masalah yang terjadi keluarga
berpersepsi akan mudah teratasi.
Potensi masalah untuk 3 1 3/3 x 1 = 1 Dengan memberikan penyuluhan
dicegah : Tinggi tentang hipertensi lebih spesifik dan
mengajarkan cara merawat Ibu S.
dengan nyeri masalah dapat teratasi
kategori tinggi.
Menonjolnya masalah : 2 1 2/2 x 1 = 1 Masalah dirasakan pada keluarga
Segera terutama Ibu W tetapi ibu W ingin
nyerinya segera diatasi
Total Skor 5

1.13 Diagnosa prioritas

Prioritas Diagnosa Skor


1 Nyeri akut pada Ibu S keluarga Bpk. M berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat 5
keluarga dengan masalah nyeri.
2 Pemeliharaan kesehatan tidak efektif pada Ibu S.
1
keluarga Bapak M dengan Ketidakmampuan keluarga 3
6
dalam merawat Ibu S dengan hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai