TAHUN 2021
DOSEN PEMBIMBING :
DETIANA.S.Kep.Ners,M,Kes
TINGKAT II.A
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya yang telah di
limpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ ASUHAN KEPERAWATAN
PNEUMOPERITONEUM “ makalah ini di susun untuk memenuhi tugas praktik klinik keperawatan
gadar dan manajemen bencana .
Adapun makalah ini dari buku. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya
bantuan dari pihak tertentu, oleh karena itu kami tidak lupa mengucapkan banyak trimakasih kepada
dosen pembimbing yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini .
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahanya serta jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu harapan kami agar tulisan ini dapat di terima dan berguna bagi
semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan yang berjudul : Asuhan keperawatan pada Tn”A” dengan diagnose PNEUMOPERITONEUM
Menyetujui,
Pembimbing Pembina
Mengetahui,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyebab paling umum pneumoperitoneum adalah perforasi organ berongga abdomen yan
g dapatdisebabkan oleh karena trauma, perforasi ulkus peptikum, divertikulitis, maupun
tumor maligna.Sekitar 70 % perforasi dari ulkus akan memperlihatkan adanya udara
bebas.Pemeriksaan X- foto polos konvensional yang dapat dilakukan untuk mendeteksi
adanya pneumoperitoneum adalah X– foto thorax posisi tegak, X- foto polos abdomen 3 posisi
tegak(erek), supine, dan left lateral dekubitus (LLD). Beberapa hal yang penting menyangkut
teknik pemeriksaan dan persiapannya perlu diperhatikan, agar dapat mendeteksi adanya udara
bebasmeskipun dalam jumlah sedikit.Pneumoperitonem dalam jumlah sedikit dapat dengan mudah
terlihat dibawah domediafragma pada X- foto polos posisi erek. Namun, seringkali pasien
dalamkondisiemergensi hanya memungkinkan untuk menjalani foto abdomen posisi supine,
sehingga perlu perhatian dalam interpretasi tanda - tanda pneumoperitoneum pada posisi
abdomensupine. Pada 56 % kasus dengan pneumoperitoneum, adanya free air dapat
dideteksidengan foto abdomen posisi supine
B. Batasan masalah
Refarat ini akan memahas tentang pneumoperitoneum khususnya dari segi gambaran
radiologi
C. Tujuan penulis
1. Mengetahui tentang pneumoperitoneum dari definisi, etiologic,manifestasi klinis,
penegakkan diagnose, dan pengobatannya.
2. Mengetahui gambaran radiologis pada pneumoperitoneum
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pengkaji :
A. BIODATA PASIEN
Nama : Tn.”A”
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Serabutan
Usia : 48 Tahun
Status pernikahan : Belum menikah
No RM : 142108
Diagnosa medis : Pneumoperitoneum
Tanggal masuk RS : 16 November 2021
Alamat : Tanjung Enim
C. PENGKAJIAN PRIMER
Airways ( jalan nafas )
Sumbatan :
( ) benda asing
( ) brondocopasme
( ) darah ( ) sputum
( ) lendir
Suara nafas :
( ) snowring ( ) gurgling
Breathing ( pernafasan )
Sesak dengan :
( ) aktivitas
( ) tanpa aktivitas
( ) menggunakan obat tambahan
Frekuensi : 27x/menit
Irama :
( ) teratur ( ) tidak
( ) dalam ( )Dangkal
Reflek batuk :
( ) ada ( ) tidak
Batuk :
( ) produktif ( ) non produktik
Sputum :
( ) ada ( ) tidak
Warna : Kuning
Konsistensi :Sedikit
Bunyi nafas :
( ) ronchi ( ) creakless
( ) wheezing
BGA :
Circulation ( sirkulasi )
Sirkulasi perifer :
Nadi : 133 x/ menit
Irama : ( ) teratur ( ) tidak
Denyut : ( ) lemah ( ) kuat ( ) tidak kuat
TD : 149/90 mmHg
Ekstermitas :
( ) hangat ( ) dingin
Warna kulit :
( ) cyanosis ( ) pucat ( ) kemerahan
Karakteristik nyeri dada :
( ) menetap ( ) menyebar
( ) seperti di tusuk tusuk
( ) seperti di timpa benda berat
Capillary refill : Normal
Edema : Abdomen
( ) ya ( ) tidak
Lokasi edema :
( ) muka ( ) tangan
( ) tungkai ( ) anasarka
Disability
( ) alert/perhatian
( ) voice respons / respon terhadap suara
( ) pain respons / respon terhadap nyeri
( ) unrespons/ tidak berespon
( ) reaksi pupil
D. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Keluhan utama
Pasien megatakan Sesak nafas,nyeri pinggang ,abdomen acites+
2. Alergi terhadap obat,makanan tertentu
Tidak ada
3. Medikasi/pengobatan terakhir
Jam 11.00 wib dengan jenis makanan Bubur Rendah Garam ( BBRG)
5. Pengalaman pembedahan
1. Kepala kesimetrisan
Wajah : oval
Rambut : Lurus
Warna : Hitam dan sedikit warna putih
Distribusi :
Tekstur : Bergelombang
tengkorak/kulit kepada : Bersih
Sensori :
Mata
inspeksi :
bola mata : Hitam
kelopak mata : Normal
konjungtiva : Animes
sclera :
pupil : Sonor
reaksi pupil terhadap cahaya : Peka tehadap rangsangan cahaya
Telinga
Letak : Simetris
Bentuk : Normal
Serumen : Tidak ada
Kemampuan mendengar : Baik
Hidung
Deviasi septum nasi :
Kepatenan jalan nafas lewat hidung : Dibantu dengan nasal kanul dengan saturasi 5 liter
Mulut
Bibir sumbing : Tidak
Mukosa mulut : Lembab
Tonsil : Tidak Ada
Gigi : Bersih
Gusi : Bersih
Lidah : Bersih
Bau mulut : Tidak ada bau mulut
Leher
Deviasi / simetris, cidera cervical : Tidak ada
Kelenjar thypoid : Tidak ada
Kelenjar limfe : Tidak ada
Trakea : Tidak ada
JVP : Tidak ada
2. Dada
I :
P :
P :
A :
4. Abdomen : IAPP
Elasitas
Kembung asites
Palpasi :
Perkusi :
5. Ektermitas / mus
Rentang gerak :
Kekuatan otot :
Deformitas :
Kontaktur :
Edema nyeri :
Krepitasi :
6.Kulit/Integumen
Mukosa Kulit :
Kelainan Kulit :
E.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi :
Pemeriksaan lain-lain
F.TERAPI MEDIS
Omeprazolle 1×1
Foramid 1×2
Salbotamol 3×2
G.ANALISA DATA
I.RENCANA KEPERAWATAN
J.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
K.EVALUASI